NovelToon NovelToon
MY BEAUTIFUL SOLDIER

MY BEAUTIFUL SOLDIER

Status: tamat
Genre:Tamat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Dokter Genius / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.7
Nama Author: PimCherry

Rafael Graziano Frederick, seorang dokter spesialis bedah, tak menyangka bahwa ia bisa kembali bertemu dengan seorang gadis yang dulu selalu menempel dan menginginkan perhatiannya.

Namun, pertemuannya kali ini sangatlah berbeda karena gadis manja itu telah berubah mandiri, bahkan tak membutuhkan perhatiannya lagi.

Mirelle Kyler, gadis manja yang sejak kecil selalu ingin berada di dekat Rafael, kini telah berubah menjadi gadis mandiri yang luar biasa. Ia tergabung dalam pasukan khusus dan menjadi seorang sniper.

Pertemuan keduanya dalam sebuah medan pertempuran guna misi perdamaian, membuat Rafael terus mencoba mendekati gadis yang bahkan tak mempedulikan keselamatan dirinya lagi. Akankah Mirelle kembali meminta perhatian dari Rafael?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DATANG UNTUK MENJEMPUTMU

“Kamu mau pergi ke mana, Raf?” tanya Queen.

Baru kemarin putranya itu mengatakan malas untuk pergi ke rumah sakit, tapi kini ia malah berangkat di pukul lima pagi, saat matahari saja belum menampakkan sinarnya.

“Ke rumah sakit, Mom,” jawab Rafael.

“Sepagi ini?”

“Ya.”

“Apa ada operasi?” tanya Queen lagi karena berpikir mungkin saja Rafael harus pergi karena keadaan darurat.

“Tidak. Aku hanya ingin pergi saja ke rumah sakit.”

“Kalau begitu sarapan dulu. Mommy tak mau kamu pergi dengan perut kosong. Mommy sudah membuatkan sup jagung, masih hangat.”

“Bolehkah jika aku membawanya saja ke rumah sakit, Mom?” tanya Rafael.

Rafael masih ingat bagaimana Mirelle sangat menyukai sup jagung buatan Mom Queen. Ia yakin Mirelle akan senang melihat sup yang sudah lama tidak ia cicipi itu.

“Kamu mau memakannya di rumah sakit?” tanya Queen menautkan kedua alisnya. Ia merasa sedikit aneh karena tiba tiba saja putranya ingin membawa makanan ke rumah sakit.

“Ya, Mom,” senyum terus saja menghiasi wajah Rafael yang tak sabar untuk memberikan sup jagung itu pada Mirelle.

Queen dengan senang hati membawakan sup jagung itu ke dalam sebuah wadah yang mampu menjaga suhu sup tersebut, agar saat Rafael memakannya, sup itu masih dalam keadaan hangat.

“Ini, sayang.”

“Terima kasih, Mom,” Rafael membawa tas jinjing kecil itu dengan penuh semangat. Queen sampai menggelengkan kepalanya melihat sikap Rafael yang tak seperti biasanya.

“Ia seperti anak belasan tahun yang sedang jatuh cinta,” gumam Queen.

“Atau jangan jangan dia memang sedang jatuh cinta?” ucap Queen dan kembali menoleh ke arah perginya Rafael.

*****

Rafael bersenandung saat memasuki rumah sakit. Ia tak sabar untuk menemui Mirelle dan memberikan sup jagung buatan Mom Queen pada gadis itu.

“Pagi, Rafael!” sapaan dari seorang wanita langsung melunturkan senyum di wajah Rafael. Ia terus melangkah dan tak membalas sapaan wanita tersebut.

Mata Alma berbinar ketika melihat sebuah tas jinjing yang dibawa oleh Rafael.

“Apa itu sarapan pagi untukku?” tanya Alma tak tahu malu. Ia bahkan tak peduli meski Rafael terus menolaknya. Ia yakin suatu saat Rafael pasti akan luluh dan akan selalu merindukan sikap Alma saat ini.

“Pergilah, Al! Apa ucapanku sebelumnya masih belum bisa kamu mengerti?” ucap Rafael dengan ketus dan sinis.

“Ucapanmu? Yang mana ya? Ahhh sangat kamu mengatakan kamu mencintaiku?” tanya Alma dengan tatapan menggoda.

“Alma!”

“Ihh baru kugoda saja sudah marah marah. Ini masih pagi, Raf. Ayo berikan sarapan itu untukku. Aku sangat lapar setelah semalaman mendapat tugas jaga,” ujar Alma.

“Kalau begitu lebih baik kamu pulang dan jangan menggangguku.”

“Masih ada dua jam lagi sebelum waktunya aku untuk pulang. Kalau kamu tak mau memberikan sarapan itu, setidaknya temani aku makan di cafe depan,” Alma bergelayut manja di lengan Rafael.

Rafael menghembuskan nafasnya penuh kesal. Senyuman yang tadi menghiasi wajahnya, kini benar benar sudah menghilang. Ia menatap wajah Alma dengan tajam.

“Kamu masih tak mau melepaskanku, Al?” tanya Rafael sekali lagi.

“Tidak,” jawab Alma dengan senyuman di wajahnya.

“Baiklah, mulai detik ini … kamu kupecat dari Rumah sakit ini! Sekarang pergi atau aku akan membuatmu tak bisa bekerja di rumah sakit manapun lagi,” ucap Rafael dengan tegas.

Hal itu tentu saja membuat Alma langsung melepaskan tangannya dari lengan Rafael, “kamu tidak berhak memecatku, Raf! Meskipun kamu adalah putra Tuan Ethan, tapi kamu bukan pemilik rumah sakit ini.”

Rafael menatap Alma dengan sinis, “Aku bisa melakukan apapun, Dokter Alma. Jadi jangan pernah merasa berhak mengaturku.”

Alma mengepalkan tangannya, nafasnya memburu karena apa yang telah dikatakan oleh Rafael.

“Aku akan membuatmu menikah denganku, Raf! Dan saat itu tiba, aku akan paling kencang menertawaimu. Kamu tak akan pernah bisa lepas dariku lagi,” batin Alma. Ia akhirnya pergi meninggalkan rumah sakit itu, tapi ia akan kembali.

Sementara itu, Rafael yang mood nya seperti terjun bebas, kini masuk ke dalam ruangan khusus di mana ia berbagi ruangan tersebut dengan Reagan dan Bobby. Ia menatap tas jinjing yang dibawakan oleh Mom Queen dan menghela nafasnya pelan.

*****

“Makanlah.”

Mirelle memperhatikan dengan seksama saat Rafael membuka sebuah tas jinjing dengan wadah makanan di dalamnya. Ketika ia membuka penutup wadah itu, harum sup jagung langsung memenuhi seisi ruangan, bahkan indera penciuman Mirelle pun turut dimanjakan.

“Aunty Queen,” Mirelle masih ingat dengan jelas harum sup jagung buatan Queen. Ia bahkan sangat merindukannya

“Ayo dimakan, jangan diam saja. Atau mau aku suapi?” tanya Rafael.

Mirelle tentu saja tak akan mau berada di dekat Rafael. Ia sebenarnya tak ingin menerima apapun yang diberikan oleh Rafael, tapi jika ia menolak sup jagung di hadapannya, bukankah itu berarti ia tidak menghargai masakan Queen?

“Aku bukan dia yang seenaknya membuang makanan. Tak pernah menghargai hasil jerih payah seseorang dan menganggapnya tak berarti,” batin Mirelle.

Untuk menghargai buatan Queen, Mirelle akhirnya menyantap sup jagung tersebut. Rasa yang benar benar ia rindukan. Kenangan demi kenangan seakan kembali memenuhi memorinya, membuat suapannya terhenti sesaat.

“Aku akan membawakannya lagi jika kamu menyukainya,” ucap Rafael.

“Tak perlu, Dokter. Terima kasih.”

Mirelle mempercepat laju makannya, kemudian berniat bangkit untuk mencuci wadah tersebut.

“Mau ke mana? Duduklah, aku yang akan membersihkannya,” ucap Rafael.

Mirelle hanya memperhatikan saja, tanpa keinginan untuk banyak bicara lagi. Di dalam hatinya kini bertanya tanya, apakah Queen mengetahui kalau dirinya berada di rumah sakit? Jika iya, tentu Queen akan menghubungi Mom Lea.

Sebenarnya Dad Miles dan Mom Lea tak pernah tahu kalau Mirelle tergabung dalam pasukan khsusus. Mereka hanya tahu bahwa Mirelle tergabung sebagai abdi negara, tapi tak terjun langsung. Ntah apa yang akan mereka lakukan jika sampai mengetahuinya.

*****

Sudah hampir satu minggu Mirelle berada di rumah sakit dan setiap hari serta setiap saat Rafael selalu saja berada di dalam ruang perawatan Mirelle.

“Apa dia tidak memiliki pekerjaan lain?” Batin Mirelle.

Mirelle menghela nafasnya pelan hingga tak terdengar oleh siapa pun. Ia merasa tubuhnya kaku karena tak digerakkan sama sekali. Ingin sekali rasanya Mirelle kembali berlatih sesegera mungkin.

Pintu ruangan terbuka dan tampak Xena masuk ke dalam. Ia baru bisa kembali menemui Mirelle setelah menjalankan sebuah misi khusus. Ia sedikit merasa bersalah karena tak bisa menemani Mirelle.

“Kak!” Wajah Mirelle yang datar dan dingin itu seketika berubah sumringah, membuat Rafael yang berada di ruangan itu tiba tiba saja berdecak kesal di dalam hatinya.

“Aku datang untuk menjemputmu, Elle! Komandan mengatakan bahwa kamu sudah boleh kembali. Kamu akan mendapat perawatan khusus di sana.”

Wajah Mirelle berubah sumringah, sementara wajah Rafael berubah gelisah.

🧡🧡🧡

1
Adin Da
Luar biasa
who are you
bagus
PimCherry: Terima kasih Kak 🧡🙏
total 1 replies
Nimas Kartika
Luar biasa
Bundanya Pandu Pharamadina
like
favorit
👍❤
Fajar Ayu Kurniawati
.
Nayla Syberia
Ortu yg terlalu berlebihan pada Raf padahal pemeran cwek nya lebih kuat daripada yg cwok
Emn Sc
gercep yas..g pk pdkt dl
Mella Dewiswita Diningrat
ini novel pertama yg aq baca sangat2 bagus ttg seorang gadis yg tegar tidak ada airmata memohon ttg cinta... kata2 yg mudah dipahami nd tidak berbelit2 dlm alur ceritanya...jempol buat aithorrrrr👍👍👍
Emn Sc
huh. hah
Emn Sc
sang sniper bs d kalahkan dg rudalnya Rafael.
Emn Sc
perlu dong
Kartika Dewi
ceritanya bagus,,ini saya kasih bunga n vote
Emn Sc
ya benar kan sekarang terkabul meski Elle dekat d samping mu..kamu g bs melihat ny
Emn Sc
kapan bersatu ..ny saat Elle mengejar Rafael.. Rafael NY menghindari.. Rafael mencoba mendekati elle elleny menghindar.pusing dah.
Denara Qkunaee
sama Mr x Thor .... untuk apa kembali dengan Rafael yg jelas udah nyakitin begitu dalam ....
Emn Sc
dag dig..dug
Denara Qkunaee
kayaknya Rafael ini amnesia deh ....kok bisa bicara begitu....ente emang rada Laen raf
Emn Sc
bagusnya Elle d pindah kn k RS.husus militer ..jk d dan trus takut nuns Alma tau ... wanita yg d cintai Rafael ...Elle kan berbuat jahat k Elle
Emn Sc
seru
AnisaFitry🌺
munich negara apakh itu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!