Angga juli syahputra adalah seorang anak yg terkenal bandel di sekolah, tingkahnya yang konyol dan enggak bisa diem itulah yang menjadi daya tarik seorang Angga juli syahputra,
angga menyukai seorang wanita yang cantik di sekolah nya, tapi sayang cinta nya itu di tolak berkali-kali oleh wulan.. ya.. nama nya Wulan cantika.. seorang primadona di sekolah nya "SMA tunas bangsa.."
apakah Angga bisa mendapatkan cinta nya wulan,..? atau memilih mundur karna sudah lelah..?
yuk...!! ikutin ceritanya...!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Casper Jr., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 12 basecamp
Grup 4 SEKAWAN.
Angga.
" 15 menit lagi kalian belum nongol gue pulang.
Joe.
" Siap Ndan lagi otw.
Alfin.
" Lagi di jalan. "
Rio.
" Jalanan macet bro.. "
Setelah membaca itu Angga lalu memasukan lagi ponsel nya ke dalam saku celana kemudian berjalan memasuki basecamp dan menuju lantai 2.
Di basecamp mereka fasilitas nya lengkap, mulai dari alat alat kebugaran, meja bilyard, PS 5, serta proyektor mini yang biasa mereka gunakan menonton pertandingan sepak bola. Dan banyak lagi yang lainnya.
Tak lama kemudian teman teman nya sampai ke basecamp.
" Sorry bro gue telat. " Ucap joe begitu membuka pintu ruangan lantai dua.
" Hmm.. " dehem Angga karna sedang bermain bliyar.
Ctarr.. bola 3, 5, 7 masuk dengan sempurna.
Kemudian Angga menoleh dan melihat joe, riska, alfin, dan Laras, namun ia tidak melihat Rio. Mungkin emang Rio kejebak macet karna mereka beda jalur.
" ngapain lu berdua pada bawa pacar ? Kalian Mau ngeledekin gue . " Angga menatap mereka sinis.
" Yaelah sensi amat bro.. inikan malam Minggu jadi wajar dong kalo gue bawa pacar, emang nya elo. jomblo gak laku..!! " Balas joe cekikikan.
" Eh botol kecap. Gue jomblo jomblo gini punya harga diri ya.. "
" Berapa sih harga diri lo, sini biar gue bayar.. " joe mengeluarkan selembaran uang berwarna hijau dari saku celananya.
" Sialan lu.. dikata gue seblak di hargai 20rb.. " maki Angga tak terima.
" Masih mending nih mahalan dikit dari pada harga cilok.. " sahut joe tertawa renyah.
" Brengsek Lo." Umpat Angga berlari mengejar joe mengelilingi meja bliyar.
Mereka yang melihat hal itu pun. Hanya geleng geleng kepala.
" Maaf kan kelakuan teman teman gue ya ras, emang mereka agak sedikit miring. " Ucap anlfin sambil memiringkan telunjuk nya di jidat.
" Eh.. gue dengar ya.. " ucap Angga yang kini tengah bersandar di meja bliyar karna kelelahan setelah mengejar joe.
" Hehehe.. " ucap Alfin cengengesan.
" Lo dan Lo.. " tunjuknya pada Alfin dan joe.
" Gue hukum besok bersihin ruangan lantai satu semuanya.. " ucap Angga tegas.
" Apaaa..!! " Pekik Alfin dan joe barengan
" Tega amat Lo ngga gue disuruh bersihin lantai satu . " Imbuh joe melas.
" Iya ngga, kasian dikit kek.. " ucap Alfin juga memelas.
" No debat.. " Angga berlalu menaiki tangga menuju roof top.
" Hahaha.. " Riska dan Laras tertawa kencang. Sementara joe dan Alfin hanya meratapi nasib nya yang akan membersihkan lantai 1 besok.
Ketika mereka asik tertawa tiba tiba ponsel Riska berdering.
" Halo.. ada apa lann.. ? " Ucap Riska setelah mengangkat telfon yang ternyata dari Wulan.
" Lo dimana ris..? Keluar yuk gue bosen di rumah. "
" Gue lagi di basecamp nya mereka sama Laras juga. Lo kesini aja ntar gue sharelok. "
" Oke.. gue berangkat sekarang. " Wulan memutuskan panggilan telfon dan bersiap siap untuk pergi.
" Pa.. ma.. aku keluar sebentar ya.. " pamit Wulan kepada orang tua nya yang duduk di sofa ruang tamu.
" Mau kemana sayang.. " tanya Fera lembut.
" Mau main maa sama temen aku Riska dan Laras. " Jawab Wulan setelah sampai di hadapan kedua orang tua nya.
" Boleh... Tapi di antar sopir ya sayang.. " ucap yoga papanya Wulan.
" Gak usah paa.. Wulan bisa sendiri kok.. "
" Gak ada bantahan. Mau di antar sopir atau tidak papa izinkan pergi.. " ancam yoga pada Wulan.
" Baik lah pa.. " jawab Wulan pasrah. Dari pada dia tidak di izinkan keluar sama sekali, Mending iia nurut sama papa nya.
" Gitu dong.. " ucap yoga tersenyum.
" Aku pergi dulu ya pah.. mah.. " pamit Wulan lalu berjalan keluar dari rumah nya.
" Pak Asep bisa tolong antarkan saya. " Wulan menghampiri sopirnya yang tengah duduk di pos security.
" Bentar ya non saya ambil mobil dulu. " Asep berlari kecil untuk mengambil mobil yang berada di garasi.
" Antar saya ke alamat ini ya pak.. " ucap Wulan setelah masuk kedalam mobil.
" Baik non. " Asep menjalankan mobilnya pelan.
Tak lama kemudian Wulan sampai di alamat yang di kirimkan Riska padanya.
Iya pun segera memasuki gedung tersebut.
" Hai lan.. ngapain Lo disini. ? " Tanya Rio heran begitu melihat Wulan ada di basecamp mereka.
" Eh.. Rio.. gue disuruh kesini tadi sama Riska dan Laras. " Wulan lalu melihat Rio menenteng plastik kresek di tangan kanan dan kirinya.
" Itu apa Yo.. ? " Tanya Wulan penasaran.
" Oh ini.. oleh oleh makanan dari bokap nyokap gue untuk Angga dan temen temen. " Sahut Rio mengangkat kantong keresek sebelah kanan dan menunjukan nya ke Wulan.
" Sini gue bantu.. " Wulan menarik satu kantong kresek yang di bawa oleh Rio.
" Gak usah.. gue bisa sendiri kok.. udah lu duluan aj. " Ucap Rio yang menarik kembali kantong kresek yang tadi sempat di ambil Wulan. Wulan pun hanya bisa pasrah.
" Lu aja yang duluan, gue ikutin dari belakang kan gue gak tau tempat nya " Ucap Wulan dan di angguki oleh Rio.
" Sorry ya guys.. gue telat.. " ucap Rio setelah mereka sampai di ruangan dimana tempat biasa mereka berkumpul.
" Loh kok bisa sama Wulan Yo ?.. " tanya joe dengan tatapan menyelidik.
" Apaan sih Lo.. gue ketemu dia tadi di bawah katanya dia mau menyelamatkan temenya dari para lelaki hidung belang.. " jawab Rio sambil meletakan kantong kresek di atas meja.
" Sialan Lo.. Lo kira gue zebra. " Ucap joe memukul pundak Rio pelan.
" Mirip sihh.. " sahut Rio cekikikan.
" Apaan nih.. ? " Alfin membuka kantong kresek yang di bawa Rio tadi.
" Oleh oleh dari ortu gue. " Jawab Rio sambil memainkan ponselnya.
" Angga kemana ? " Tanya Rio pada Alfin.
" Kaya nya di rooftop " ucap joe sambil membuka ginseng sachet dan menenggak nya.
" Gara gara die ni kita di hukum sama Angga. " Joe menunjuk Alfin
" Lu tuh yang ngatain dia jomblo gak laku makanya dia marah.. " sahut Alfin tak terima.
" Eh lu ya tadi yang ngatain dia gila jadi dia marah. " Joe kembali menyalahkan Alfin.
" Cukup...!! Apaan sih kalian berdua.. ribut Mulu dari tadi " ucap Riska yang akhirnya tak tahan mendengar keributan antara joe dan Alfin.
" Emang kalian di hukum apaan ? " Tanya Rio
" Disuruh bersihin lantai satu basecamp.. " jawab joe melas.
" Hufft... Hahaha.. " Rio tak sanggup menahan tawa nya mendengar hukuman dari Angga.
" Diem Lo.." bentak joe dan juga Alfin kesal.
Bukanya diam Rio malah tertawa lebih kencang yang membuat joe dan Alfin menjadi semakin kesal.
" Mau kemana bik.. ? " Tanya Rio yang melihat bik Inah membawa segelas coklat panas melewatinya.
Bik Inah merupakan pengurus gedung basecamp milik Angga yang di tugaskan oleh Randy untuk membersihkan dan merawat gedung tersebut.
" Mau antar minuman untuk den Angga den. " Ucap bik Inah.
" Oh iya silahkan bik.. "
" Mari denn.. " bik Inah berjalan menaiki tangga menuju rooftop dimana tempat Angga berada.
" Minuman nya den.. " ucap bik Inah meletakan gelas yang berisikan coklat panas di atas meja kayu kecil.