Cerita ini hanya fiktif belaka, namun cerita ini di rangkum dari pengalaman seseorang dan di sangkut pautkan dengan kejadian-kejadian Aneh yang terjadi di kalangan masyarakat pedesaan.
Zivanya yang biasa di panggil Ziva menganggap kelebihannya itu sebagai Kutukan namun perlahan dia pun berdamai dengan keadaan dan akhirnya menganggap kelebihannya itu sebagai Anugerah.
Karena Ziva lebih asyik berteman dengan sosok yang berwujud makhluk halus namun mempunyai hati di banding dengan sosok yang berwujud manusia namun tak punya hati.
Sebuah percintaan pun terjalin di cerita ini, berawal saat Ziva duduk di bangku SMK sampai pada Ziva lulus dan melanjutkan kuliah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita Biasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24.
"Diam lah Can, aku sedang buru-buru. Aku sedang tidak ada waktu untuk mendengarkan bulan mu. " jawab Ziva.
"Eh ... ini akan di puji bukannya berterima kasih malah ngeyel. " Cerca Candy.
"Berterima kasih untuk apa ? Untuk bulan mu ? " Timpal Ziva.
"Terserah, lebih baik aku memperhatikan cowok-cowok ganteng saja. " Ujar Candy menghilang.
"Dasar jin ganjen. " Dengus Ziva tersenyum.
Sesaat Candy hilang datang lah Puri, dengan menampakkan wujud gadis kecil.
"Tunggu Zi ! "
Ziva menghentikan langkahnya, " Ada apa Puri ? "
"Hari ini klien perusahaan Wira adalah seorang pebisnis besar, kamu harus hati-hati Ziva. Dia mempunyai peliharaan yang bisa melabui siapapun. Aku dengar dari salah satu kaum ku, dia selalu mengiming-imingi lawannya dengan sebuah saham besar. Selanjutnya akan terjadi kerugian besar. Uang yang di keluarkan oleh dia adalah uang ghoib dimana uang ghoib itu bisa membawa uang yang lainnya. " Jelas Puri.
"Candy ? "
Ziva memanggil Candy, Seketika Jin Candy menampakkan dirinya dengan kesal. Baru saja ia mendapatkan sasaran empuk untuk ia jadikan mood booster Ziva malah memanggilnya.
"Ada apa, kamu ingin mendengar bulan ku lagi ? " Ucap ketus Candy.
"Hehe ... Maaf Cand. aku hanya tidak percaya diri saja saat di bilang cantik. Cand kamu tahu tentang klien ku ? "
"Tahu lah, Aku yang mengatakannya pada Puri dan Puri mencari kebenarannya pada kaumnya. Iya kan Pur ? "Tanya Candy pada Puri.
"Iya betul Zi, kamu harus hati-hati. Kita akan menemani kamu dari kejauhan, kita tidak mau peliharaan nya curiga nanti kamu yang akan menjadi sasarannya. " Jelas Puri di iya kan oleh Candy.
"Baiklah Puri, Candy terimakasih. " Ziva pun segera kembali ke ruangan meeting.
Setibanya di ruang meeting, semua orang yang melihat penampilan Ziva di buat tak percaya. Apa lagi dengan Wira, si culun kini menampakkan jati diri aslinya.
Meskipun masih terlihat sederhana namun itu lebih baik dari penampilan Ziva sebelumnya.
Orang penting itupun datang, sebelum orang itu datang Ziva sudah dapat merasakan hawa tidak enak mendekat ke arahnya. "Bau nya seperti Puri, namun aura mereka berbeda. "Batin Ziva.
Pak Wira menyambut orang penting tersebut, mereka pun di persilahkan duduk. Ziva melihat dengan sudut matanya ada sosok seperti Puri di dalam diri Pak Sasongko.
Pak Sasongko adalah orang yang ingin bekerja sama dengan perusahaan Pak Wira.
Ziva tang ingin melakukan penglihatan intim dengan sosok itu, sosok itu menyadari akan keadaan sosok yang ada di dalam diri Ziva.
Sepengetahuan sosok itu, semua manusia mempunyai khodam. Namun ada yang peka ada yang tidak, jadi sosok itu beranggapan bahwa khodam nya lah yang bisa melihatnya.
"Baik, saya mempersilahkan Zivanya untuk mempresentasikannya. " Ucapan itu terdengar kala Pak Sasongko dan Pak Wira telah selesai berargumen dengan baik.
Ziva tetap tidak melihat ke pada sosok itu, yang terus meliukkan tubuhnya di badan Pak Sasongko.
Ziva mulai berdiri di hadapan semua orang, menjelaskan apa saya yang di pantulan oleh infocus yang ada di depannya.
Pak Sasongko dan teamnya bertepuk tangan untuk apa yang di sampaikan oleh Ziva, Pak Wira dan teamnya pun merasa senang melihat kepuasan Pak Sasongko saat mendengar persentase yang di sampaikan oleh Ziva.
Sampai pada titik akhir pembahasan, Pak Sasongko menyuruh salah satu team nya untuk membukakan koper hitam yang berisikan uang.
Ziva memberikan pesan pada Pak Wira secara diam-diam melalui aplikasi WhatsApp.
"Pak tolong jangan menerima uang itu, minta saja cek atau giro transfer juga boleh. Dengan alasan bagian keuangan sedang mengajukan cuti beberapa hari. Saya akan jelaskan nanti. "
Pesan itu di baca oleh Wira dengan tatapan tak mengerti, namun sebagai kepala perusahaan ia harus mendengarkan saran dari bawahannya.
"Mohon maaf Pak Sasongko, saat ini kami tidak menerima uang cash. Bapak boleh memberikan uang itu melalui transfer ataupun berupa cek. Karna kami sedang mengalami kendala dalam divisi keuangan, dia sedang mengajukan cuti Pak. "Pak Wira mendengarkan saran Ziva, membuat Ziva merasa lega.
Pak Sasongko sedikit heran, namun ia tidak mau berdebat walaupun dalam hatinya ia merasa kesal. Namun ia tidak mau di curigai.