Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.
Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.
" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi
" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto
" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi
Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5. pernikahan
Tanggal sepuluh juni tepat jam sepulu siang resepsi di adakan di sebuah hotel dekat rumah kediaman Erlangga, pernikahan itu hanya di hadiri kerabat dan juga tetangga rumah. mereka hanya menggelar resepsi pernikahan sederhana dan tertutup tapi lumayan mewah
" Li udah siap belum." Tanya dodi yang akan membawa Lili ke altar untuk melakukan upacara pernikahan.
" Iya udah siap pa." ucap Lili melangkah menuju dodi dan menggandeng tangan mertuanya itu
Rendi gugup melihat ke arah pintu besar yang sudah mulai terbuka dan menampakkan calon istrinya yang terlihat cantik dengan gaun yang iya pilih yang membuat lili terlihat elegan dengan lekukan tubuh yang seksi. "cantik banget calon istri gw" guman rendi yang kagum dengan sosok yang sekarang sedang berjalan kearahnya
Dodi membawa lili menuju altar tempat rendi berdiri sekarang, setelah sampai di hadapan anaknya ia langsung memberikan tangan menantunya itu kepada putranya. rendi yang melihat itu langung meraih tangan dan membawanya keatas altar agar berdiri bersama dengan dirinya. Setelah mereka berdiri berhadapan Mereka kemudian di pandu oleh pendeta untuk mengucapkan janji.
"Saya berjanji untuk tetap setia melayani, mengasihi, dalam keadaan suka maupun duka susah ataupun senang." Ucap Rendi dan Lili secara bersama dengan mengangkat sala satu tangannya
pendeta yang melihat mereka sudah mengucapkan janji pun langsung menyuruh kedua pasangan itu untuk Salim berciuman.
Rendi yang mendengar itu kemudian langsung menghadap ke arah Lili dan tangannya mulai memegang kepala istrinya itu agar lebih dekat dengan bibirnya. tapi ketika rendi hendak mencium bibir Lili jempol rendi segera menutupi bibir Lili sehingga rendi hanya mencium jempolnya sendiri, tentu saja yang hadir di acara tersebut tidak tahu tindakan rendi tersebut.
Parah undang yang melihat itu langsung bersorak dan bertepuk tangan dan memberikan mereka selamat atas pernikahan mereka.
Setelah selesai resepsi Rendi dan Lili langsung pergi menuju hotel yang sudah di pesan oleh orang tuanya. Mereka kemudian langsung masuk kedalam kamar tersebut dan berniat untuk istirahat. Tapi saat melihat bad yang ada di hotel itu hanya satu sontak membuat mereka merasa sangat canggung.
"Nanti aku tidur di sofa aja li. Oh iya kamu mau mandi duluan?" Tanya rendi memecah keheningan
" Eh, Kak rendi duluan aja aku mau bersihin make up dulu." Jawab lili gugup yang kemudian berjalan menuju meja rias
" Yaudah aku duluan, kamu kalo butuh apah apa bilang ya li ke aku jangan sungkan kan aku suami kamu." Ucap Rendi dan hanya di angguki oleh istrinya itu
Rendi yang sudah selesai membersihkan tubuhnya langsung keluar dengan memakai kaos polos dan juga celana pendek. ia kemudian langsung menghampiri istrinya itu dan menyuruh istrinya untuk mandi
lili yang melihat suaminya sudah keluar dari kamar mandi pun langsung berniat untuk pergi tapi ia urungkan karena ia sadar gaun bagian belakangnya penuh kancing dan ia tidak mungkin melepaskannya sendiri
Rendi yang melihat istrinya hanya diam mematung pun kemudian langsung menghampirinya." kenapa li?"
"ehm. bisa bantu bukain kancingnya gak kak." ucap lili ragu yang melihat suaminya sudah ada di hadapannya.
Rendi yang mendengar itu langsung berniat membantu istrinya, Ia kemudian mulai membukanya satu persatu dengan tangan yang mulai gemetaran. Mau gimana pun dia seorang laki laki normal yang hanya melihat punggung seorang wanita saja sudah merasa kepanasan. " udah li." ucap rendi dan membuang mukanya yang memerah
" Makasih kak." ucap lili dan langsung pergi.
" Dahlan kalo di sini terus gw bisa menghayal yang tidak tidak, gw pergi cari makan aja laper gw." ucap Rendi yang kemudian pergi menuju restoran yang ada di bahwa hotel
Saat Lili keluar dari kamar mandi lili kaget ternyata rendi sudah tidak ada di sana.Lili kemudian bergi ke tempat tidur dan berbaring sambil main hp yang baru saja dia pegang.
Tok Tok Tok
Suara pintu yang berbunyi membuat Lili yang dari tadi rebahan langsung bergegas menuju arah pintu dan membukanya.
" Kak rendi, aku kira siapa masuk kak" sambil membukakan pintu lebih lebar lagi
" Aku habis ke bawah beli makanan kamu pasti lapar kan Li." ucap rendi yang Kemudian langsung masuk dan meletakan makanan yang ia bawa di atas meja.
" Wah itu jus tomat kak."
" Iya buat kamu kata mama kamu suka jus tomat."
"Makasih ya kak."
" Yaudah ayo makan"
saat mereka mulai menyantap makanannya rendi kemudian fokus dengan baju yang di pakai istrinya itu.Ya lili sekarang memakai baju tidur model Nightgown yang memiliki panjang sebatas lutut membuat Lili sangat seksi dan juga imut
" Kenapa kak bajunya Aneh ya?," lili yang menyadari suaminya dari tadi melihat ke aranya langsung bertanya
" Eh gak li kamu cantik kok, eh maksud ku bajunya juga cantik gak aneh cocok kok." Sahut rendi yang malu karena tertangkap basah melihat terus ke arah istrinya itu
" Kak anu aku boleh tanya gak?" ucap lili sedikit ragu karena penasaran dengan kejadian di altar
" Tanya aja Li kenapa?"
" Kenapa kak rendi menaruh jempol di bibir lili saat ciuman tadi." Sambil menunjuk bibirnya sendiri
" Ehm gimana ya li, aku hanya takut kamu merasakan sesuatu yang tidak kamu mau. Pernikahan ini kan bukan kemauan kamu apa lagi pas di altar tadi aku ingin kamu mendapatkan ciuman dari orang yang kamu suka li bukan aku yang bukan orang yang kamu sukai." Ucap rendi menjelaskan
Rendi dia tidak mau mengambil kesempatan dalam kesempitan walaupun dia suka dengan Lili tapi dia tidak mau Lili melakukan itu karena terpaksa.
lili paham apa yang di bilang Rendi, Lili juga sadar diri kalo Lili masi belum mencintai rendi yang sudah menyandang menjadi suaminya itu. Walau begitu Lili akan tetap terima kalau pun pas di Altar rendi menciumnya beneran, ia yang menerima perjodohan itu bukan karena terpaksa tapi emang karena keinginannya sendiri.
" Kapan kamu akan wawancara untuk perpindahan sekolah." Tanya rendi kepo karena lili akan pindah di sekolahnya
" Besok siang kak. Sama mama yang bakal nganterin."
" Pas wawancara nanti santai aja li gak usah grogi. Kalo bisa dapet kelas B aja li gak usah kelas A biar gak terlalu bersaing sama murid lain." ucap rendi memberi saran
Ya sekolah tempat randi sekolah itu mempunyai aturan yang unik. Kelas yang bakal di tempati oleh murid itu di nilai dengan ke cerdasnya. Siwa yang tinggal di kelas A adalah siswa yang sangat pintar dan seterusnya sampai kelas F yang biasa di tempati oleh siswa yang bodoh
" Keknya lebih enak Kelas A de kata mama bisa dapet poin yang bisa di tukar buat dapet vocer blanja. Hehehe"
" Iya tapi jangan paksakan diri ya Li." Sambil mengusap lembut rambut Lili
Rendi paham betul apa yang di katakan Lili pasalnya ia juga kelas A dan untuk mendapat poin itu siswa harus benar benar mengabdikan diri ke sekolah. Ia pernah iseng ingin ikut mendapatkan poin itu tapi ia di buat kewalahan dengan peraturan dan persaingan yang sengit dengan siswa siswi di kelas itu
Malam itu mereka memutuskan tidur secara terpisah Rendi tidur di sofa dan Lili tidur di kasur. Rendi yang tidak bisa tidur memutuskan untuk keluar ke res area yang biasa di gunakan untuk merokok. ia ingin merokok karena seharian ini dia tidak menyentuhnya sama sekali ia kemudian duduk di resarea dengan di temani kopi dan juga sambil memainkan game
saat rendi asik memainkan game ia baru sadar ternyata ada sarah teman masa kecilnya yang sedari tadi duduk di hadapannya.
" Sarah lu ngapain di sini" ucap rendi heran dengan sarah yang duduk di depannya itu
" Aku nginep di hotel ini dan ternyata ada kamu. Jadi aku temani kamu boleh kan" ucap sarah yang kemudian mula melingkarkan tangan di leher rendi. Rendi yang seperti sudah biasa dengan tingkah sarah itu hanya diam
" Ren aku kangen sama maku mangkanya aku balik ke sini buat kamu." ucap sarah yang mulai membelai pipi rendi " Kamu tetep cuek ya ren sikap itu yang membuat gw suka sama lu." timpal sarah agak berbisik dan membelai rambut rendi
" Lepasin gw sar gw mau balik." Ucap rendi ketus dan melepaskan tangan sarah yang dari tadi masi melingkar di leher rendi. Rendi kemudian pergi menuju kamarnya yang ada di lantai lima, rendi sebenernya bingung dengan sarah yang tiba tiba balik dari luar negri pasalnya dalam enam bulan ini hidup dia sangat damai tampa ada sarah.
Sarah adalah temen rendi sejak kecil. Dan sejak kecil juga dia selalu bersikap manja ke rendi, terkadang dia juga bertingkah selayaknya perempuan ke pacarnya memeluk, merangkul seperti tadi dan sampai puncaknya dia mencium pipi Rendi. Alasan itu juga yang membuat sarah pergi ke luar negri karena Rendi yang sangat marah besar akibat ulahnya. Dia pulang ke jakarta karena dia pikir rendi sudah tidak marah lagi
" Cuma gara gara nyium di pipi lu marah sampe sekarang ren, kalo tau lu marah kek gitu sekalian aja gw nyium di bibir." Guman sarah sambil mengeratkan meja
Sayup sayup sinar matahari hari mulai masuk ke sela sela jendela kamar hotel yang mulai membuat Lili bangun karena cahaya itu. Tapi saat ia bangun lili kaget ketika ada tangan yang melingkar di perutnya, ya pemilik tangan itu rendi yang entah mengapa bisa ada di kasur tersebut.
" Kok kak rendi bisa di sini si?." Guman Lili yang mulai memindahkan tangan rendi dengan pelan. Rendi yang merasa tangan di sentuh pun langsung bangun.
" Ehh maaf kak jadi kebangun" ucap Lili menimpali saat sadar rendi yang terbangun karena dirinya.
Rendi yang suda sadar langsung duduk," maaf li gak sengaja " Ucap rendi yang takut kalo perbuatannya membuat lili tidak nyaman.
" Gak papa kak aku mandi dulu." Ucap Lili langsung lari ke kamar mandi Tampa membawa baju ke dalam
" Aahhh padahal semalem gw cuma mau liat muka lili yang tertidur malah Tampa sadar ikut tertidur juga. Bodoh lu ren" ucap rendi sambil memukul kepalanya sendiri
Rendi yang sedari tadi menunggu Lili keluar kamar mandi karena ingin mandi juga merasa khawatir karena suda tiga pulu menin istrinya itu belum kunjung keluar juga sampai ketika.
" Kak anu bisa tolong puter balik gak."
Rendi yang paham Dengan omongan Lili langsung putar balik Tampa bertanya.
" Jangan ngintip ya kak " ucap Lili, pasalnya iya lupa bawa baju dan hanya memakai handuk saja
Saat Lili keluar menuju lemari untuk mengambil baju, betapa kagetnya rendi ketika melihat pantulan istrinya ini yang hanya memakai handuk yang sangat pendek bahkan seatas lutut pun gak ada, ini ma kalo lili merunduk juga bakal kelihatan asetnya batin rendi
Setelah mengambil baju lili kemudian masuk lagi ke arah kamar mandi untuk memakai baju
" Anjir hampir aja gw mimisan." Sambil mengusap usap kepalanya lalu rendi menunduk ke arah bahwa tampah sadar junior nya berdiri." Yaelah lu tau aja yang bening bening jon." ucap rendi Sambil memegang area bawahnya sendiri
" Kak udah katanya mau mandi" ucap lili yang baru saja keluar dari kamar mandi
melihat lili yang sudah keluar ia pun langsung berlari menuju kamar mandi
Saat ini di basecamp satria yang emang gak punya uang datang ke basecamp untuk minum dan ngrokok yang emang sudah tersedia di sana. Sampai tiba tiba bisma datang dan mereka pun mulai mengobrol.
" Sat gak enak banget ni masa di basecamp cuma kita berdua." Ucap bisma yang duduk di samping satria
" Ya lagian lu ngapain pagi pagi ada di sini." Ucap satria yang sedang merokok sambil di temani kopi
" Ya elu juga ngapain bangsat pagi pagi dah di basecamp, gw ma habis lari bagi liat lu yang pagi pagi di basecamp ya gw samperin la."
" Asem gw di apartemen gak ada makanan mana gak ada uang lagi mangkanya gw kesini" ucap satria jujur
" Lagian lu orang gak ada uang juga sok sokan sewa apartemen. Balik aja udah ke rumah gak usah jadi anak durhaka segala kabur dari rumah!."
" Ya kan gw cuma mau berontak dikit biar ibu tiri gw gak semena mena sama gw. Padahal pake uang bokap gw sok ngatur, padahal gw cuma minta ps lima." Ucap satria yang emang kesal dengan ibu tirinya
" Tapi gw ma dukun ibu tiri lu sat, lu boros banget soalnya hampir tiap bulan ganti ps."
" Ya psnya aja yang cepet rusak."
" Ya lu nya aja setiap kalah main game banting stik atau gak lu PS nya di banting. Kocak emosi di pelihara."
" Ya namanya juga emosi bis. Eh kita kerumah vino aja yu sekalian kita kumpul ngajak rendi kan deket tu dari apartemen rendi."
" Anterin gw dulu buat pulang sat gw mau mandi."
Tampa berbicara satria langsung mengambil motornya untuk mengantarkan bisma pulang kerumahnya
Brreeemmm