Duren & Jantik

Hari ini begitu cerah, panasnya terik matahari serta awan yang sangat cerah membuat pemandangan kota begitu indah.

Namun tidak dengan April hari yang dia lewati terasa mendung dan gelap, hati nya penuh dengan kekacauan dan perasaan yang tidak ia mengerti, sehingga selama menjalankan pekerjaan pun dia begitu kacau.

Jam istirahat dikantor pun telah tiba kini seluruh karyawan berhamburan menuju kantin dan warung serta cafe di sekitaran kantor.

"Akhirnya.... yuk ah cabut kita makan gaes..." ajak Salsa pada para sahabatnya itu yang memang mereka satu ruangan dan satu divisi.

"Yuk..." sahut Devan dan Frans bebarengan

Namun langkah mereka terhenti kala melihat April yang menggeliat serta menguap

"Lah..ayok Pril kok masih mulet aja lu..." ucap Frans

"Tau nih dari tadi pagi kamu gak semangat banget sih pril,kenapa... lagi ada masalah???..." tanya Devan khawatir

"Eh..nggak kalian duluan aja ,aku masih males makan nih soalnya ngantuk banget..." jawabnya malas

"Eh iya loe punya mata uda jadi mata panda tuh Pril..." timpal salsa menatapnya

"Iya nih, semalem kurang tidur uda sana ah..aku mau tidur dulu jangan di gangguin yaak..." jawabnya sambil meletakan kepalanya diatas meja,

Mereka pun pergi meninggalkan April di dalam kantor, setalah kepergian mereka tiba-tiba Hendro yang lewat depan kantor April pun melihat menantunya itu tengah tertidur pulas diatas meja kerjanya

"Bram itu yang tertidur bukannya April..."tanya Hendro kepada Asisten pribadinya itu

"omOh iya pak sepertinya memang betul itu nona April..."

"Ya sudah ayo kita pergi, sebelum terlambat mungkin para klien saat ini sudah menunggu kita.." ajaknya sambil berlalu meninggalkan kantor

Selama perjalanan Hendro terus saja memikirkan April yang dinilai tak biasanya dia bersikap seperti itu,

"*A*da apa denganya dia murung sedari tadi pagi dan seperti tidak tidur semalaman...". ucap Hendro dalam batinnya

di kantor pusat

"Eh..si April masih tidur tuh..." ucap Frans

"Eh iya ,dibangunin kagak tega tapi dia kayaknya capek banget apa dia lagi ada masalah kali ya.."Sahut Salsa sambil memikirkan sahabtanya itu

"Mudah - mudahan sih nggak ada ya ,biarin aja dulu toh masih ada 20 menit ini jam istirahatnya..." timpal Devan

Disaat mereka tengah membicarakan April tiba-tiba dia terbangun dan menatap ketiga sahabatnya itu, tanpa berkata apa-apa dia pun meninggalkan mereka dan berlalu menuju toilet disana, ketiga sahabat itu pun saling tatap dan mengangkat kedua bahu mereka masing-masing.

Karena jam istirahat sudah habis mereka pun langsung melanjutkan pekerjaan mereka

Sementara itu Hendro yang tengah meeting terus saja memikirkan pernikahan putra sulungnya itu yang tak ada kemajuan.

Meeting pun telah berlangsung berjam-jam hingga selesai yang tentunya lebih di isi oleh Bram dan sekertaris nya karena Hendro lebih banyak melamun kali ini, mereka pun pergi meninggalkan tempat meeting itu yang ada di sebuah hotel mewah di kota itu. saat hendak memasuki mobil tiba-tiba Hendro melihat putranya yang baru saja tiba

"Oemar sedang apa kamu disini..."tanya sang Papah

"Mau meeting pah dengan perusahaan konstruksi Asia R.K group

"Oh...apakah masih ada waktu sebentar nak ,papah mau membicarakan hal penting dengan mu..."

Oemar pun melihat arlojinya dan menyuruh Vino untuk lebih dulu menemui klien nya itu.

"Ayo pah,tapi gak bisa lama pah soalnya klien Oemar sudah menunggu..."

"Baiklah..." mereka pun pergi ke loby hotel itu mencari tempat duduk

Karena Mereka sama - sama pebisnis ayah dan anak itu saling memahami waktu dan mereka selalu profesional dalam pekerjaan mereka

"Ehm..ada apa pah.." Oemar mengawali pembicaraannya

"Mar apakah kamu bertengakr dengan April atau kalian ada masalah..." Oemar pun tertegun dengan pertanyaan ayahnya itu

"Begini nak bukan maksud papah mau mencampuri rumah tangga kalian, papah hanya ingin kalian bahagia nak , makanya papah bertanya padamu ..."

"Ehm..tidak ada pah.. kami tidak bertengakar atau pun ada masalah yang lain..." kilahnya

" Lalu kenapa April murung seharian ini, bahkan dia seperti tidak tidur semalaman, siang tadi pun alih-alih dia makan untuk ber istirahat dia malah tertidur di atas meja kerjanya..."

Oemar pun terkejut mendengar penuturan ayahnya dan dia pun terdiam tampak memikirkan sesuatu

"Mungkin ini karena Bella pah..." jawab Oemar lirih

"Apa.... Bella..." Hendro yang lebih terkejut mendengar nama itu disebut kembali oleh putranya

"Iya pah...kemarin aku tak sengaja bertemu Bella dan tak sengaja aku menceritakannya kepada April..." ucapnya tunduk merasa bersalah

"Apa maksud mu Mar, kenapa kalian bertemu kembali..."

Oemar pun menceritakan pertemuannya kemarin dengan Bella pada ayahnya.

flashback on

Oemar yang tengah berjalan di sebuh restoran mewah selepas berjumpa dengan klien tak sengaja dia memabrak seorang wanita cantik nan sexy di depannya

bruukk...

"Aaauuuuu...."teriak manja wanita itu sambil memegang sikutnya yang terdorong oleh seseorang di belakangnya

"Maaf...maaf saya tidak sengaja..." ucap Oemar meminta maaf sambil menatap ke arah wanita itu.

Wanita itu pun menatap pada Oemar dan sejurus kemudian mereka mengenali satu sama lain

"Oo-oemar..."ucap wanita itu terbata

"Bella..." tatap Oemar terkejut melihat sosok wanita didepannya adalah seorang wanita yang sama yang telah melahirkan putri kecil tercintanya itu

Oemar yang hendak pergi meninggalkan wanita itu namun tangannya di tarik oleh wanita itu dia menghentikan langkah kaki Oemar

"Bisakah kita bicara..." ucapnya sendu

Oemar yang melihat Bella tertunduk seperti itu pun lantas mengiyakan ajakan wanita terserbut, dan mereka pun kembali duduk di meja Resto itu,

"Oemar...maaf kan aku..." ucapnya lirih

Namun Oemar masih tak bergeming dia seperti dilema yang merindukan namun membenci

"Apakah tak ada kata maaf untukku, apakah dia sudah besar..."tanya wanita itu lagi

"Dia...dia siapa..." tanya oemar tak suka

"Putri kita...." jawabnya

"Dia hanya putri ku...ingat!!! putri ku, kau hanya mengandung dan melahirkan nya saja namun yang merawat nya hanya diriku sendiri..." jawabnya penuh amarah tak terkendali lagi

Bella yang mendengar penuturan mantan suaminya itu pun tertunduk sambil meneteskan air matanya

"Aku merindukannya..." ucapnya pelan hampir tak terdengar

"Rindu...rindu apa maksudmu Bel, kemana kamu saat dia masih membutuhkan seorang ibu,dia yang masih membutuhkan asi dari seorang ibu yang sudah melahirkannya kemana kamu,,, kamu malah pergi meninggalkan putri kesanyangan ku itu tanpa cinta dan kasih dari seorang ibu..." bentak Oemar marah terhadap wanita di depannya itu

Bella pun bangkit dari duduknya dan merengkuh kedua kaki Oemar dia besujud meminta pengampunan dari Oemar

"Maaf kan aku, maaf kan aku, aku menyesal oem..sungguh...aku benar-benar menyesal..."

" Apa yang kamu lakukan cepat bangun..." bentaknya sambil mengangkat kedua bahu Bella dan mendudukannya di kursi, Oemar pun kembali duduk bertanya pada nya

"Sudahlah Bel aku tak ingin mengorek luka yang sudah aku kubur dalam - dalam saat ini, tolong tak perlu kamu mengungkit semua itu lagi..."

"Maafkan aku oem andai kau mengerti keadaan ku seperti apa saat itu.."

" Yaah...aku sangat mengerti kau meninggalkan kami disaat aku masih belum mampu berdiri dan memiliki apapun ,aku mengerti kau lebih memilih karir serta laki - laki yang mendukung mu saat itu..." ucap nya jengkel

Bella pun langsung memegang kedua tangan Oemar dan dia pun menggenggam nya erat

"Percayalah...aku masih selalu mencintaimu, kau masih selalu di hati ku..."

Oemar pun mengalihkan pandangannya ke samping merasa jijik dengan wanita didepannya itu "cih... aku tak membutuhkan cinta mu lagi..."

"Aku sangat merindukan kalian, bolehkan aku bertemu dengannya aku inginmelihat nya oem..." ucapnya tak tahu diri

" Apa...apa kau sadar dengan ucapan mu itu, kau kan yang dulu bilang tak menginginkan kehadiran bayi itu sehingga kau tak peduli padanya, kau lebih memilih karir serta laki-laki bajingan itu..." ucapnya penuh amarah.

"Maafkan aq Oem aku benar - benar menyesal saat itu, kau tahu kan dulu aku belum siap untuk memiliki anak, maka pantas saja aku merasa selerti itu dan sekarang aku sudah menyesalinya aku ingin bertemu denganya Oem, tolong ijinkan aku untuk melihatnya..." rengeknya manja

"Tak ada kata belum siap untuk menjadi seorang ibu, jika kau di beri anugrah untuk mengandung maka Tuhan sudah mempercayakan pada mu, tapi kau...kau malah tak menginginkan nya..."

"Itu dulu Oem... sekarang aku benar-benar merasa bersalah dan sangat menyesal, kau tahu Zack ternyata mempermainkan ku..."

"Penyesalanmu sudah terlambat dan tentang Zack itu adalah Karma instan untukmu..."

" Aku menyesal Oem tolong maafkan aku,bisakah kita kembali seperti dulu dan memulai nya kembali dari nol..."

Oemar semakin marah kala mendengar penuturan wanita di hadapannya, dia merasa wanita itu tak tahu malu tak tak punya harga diri

"Kembali..kembali kemana maksud mu Bel,,, kita tak akan pernah bisa kembali, aku sudah menikah dan keluarga ku kini sudah bahagia..."ucapnya sambil menujukan cincin yang melingkar di jarinya dia pun berdiri hendak meninggalkan meja itu ,namun tiba-tiba Bella yang tak terima dengan keadaan Oemar saat ini dia hendak merayu oemar dengan caranya saat. Oemar akan melangkahkan kakinya dia pun mendekat dan memeluk oemar erat , Oemar pun tertegun dengan tindakan Bella itu hingga tak sadar Bella sudah mencium bibirnya oemar yang terkejut pun malah kembali mengingat masa-masa bersama dengan Bella, saat dia sadar dia pun mendorong Bella dan pergi meninggalkannya.....

Selama perjalanan dia terus teringat oleh Bella, dari penampilannya saat ini kini dia tambah cantik dan sexy , dia kini terlihat lebih menggoda sebelum dia pergi meninggalkan nya dulu. Dengan memakai pakaian minim seperti itu tadi membuat siapa saja yang melihatnya kembali terpesona dan tergoda.

flash back off

" Begitu lah pah saat pertemuan ku dengan bella tak sengaja aku menceritakannya pada April, semalam aku sangat lelah dan pusing hingga tertidur dan belum sempat menceritakan perihal nia padanya ..."

"Lantas kalau kamu bertemu dengannya kembali apa kamu akan terbuai oleh rayuannya saat ini..." Bentak sang papah geram pada putra nya

" Aku tak tahu pah, oemar bahkan tak mengerti harus berbuat apa, papah tau aku sudah menikah lagi tapi pernikahan kami ini...."

"Papah tau pernikahan kamu diawali keterpaksaan, tapi setidaknya kamu memikirkan perasaan April saat ini,meski kamu belum mencintainya jagalah perasaannya, karna cinta itu akan datang seiring berjalannya waktu nak..." sela Hendro

" Oemar tak tahu pah,Oemar dilema...."

Hendro yang marah pada putranya lantas berdiri dan membentak sang putra

"Cih...apa yang kamu lihat dari Bella sekarang hah ,bagaimana pun dia saat ini ingatlah akan luka yang dia berikan pada keluarga kita terutama pada aghnia...dan apa yang kamu lihat dari sitrimu saat ini , dia telah mengembalikan senyum putri mu, meski bekerja dia selalu menjalakan tugas seorang istri sekaligus ibu bagi putri mu dan seorang menantu bagi papah dan mamah, coba fikirkan itu oemar bukalah hati kamu, untuk melihat sisi baik dan kasih sayang dari istrimu untuk keluarga kita...." Ucapnya penuh amarah seraya meninggalkan putra nya yang masih terduduk di kursi loby hotel itu...

Vino yang baru saja menyelesaikan meeting dengan klien menghampiri Oemar yang masih terduduk lesuh disana dan Vino pun mengajaknya untuk meninggalkan loby

Oemar yang sudah berada di mobil pun terus memikirkan perkataan ayahnya itu ,

"memang benar kehidupan nia berubah menjadi ceria dengan kehadiaran April meski baru 3 bulan namun nia tak pernah seklaipun menangis seperti dulu..." gumamnya

"Vin..apa sikap gue selama ini salah sama April..?" tanya Oemar pada sahabtnya itu

"Heem...menurut gue sich iya... "

"Tapi Vin gue kan memang belum ada rasa apa-apa sama dia , loe tau kan pernikahan gue sama dia seperti apa..."

" Yah..elo Mar loe pernah denger kan istilah jawanya Witing Tresno jalaran soko kulino , lama- lama ntr loe bakalan bucin sama bini loe..."

" Itu gak mungkin Vin, loe tau April masih mencintai almarhum suaminya kayaknya dia gak bakalan bisa gantikan dengan orang lain..."

"Ya elah broo... makanya loe buat dia nyaman, loe udah bisa deket sama anaknya 'kan ,sekarang loe juga deketin ibunya, insya Allah loe bakalan bahagia, dari pada loe kembali memikirkan masa lalu yang uda memporak porandakan kehidupan loe dan keluarga loe..."

" Gue bingung... gue ngerasa jijik dan marah sama bella tapi saat semalem dia meluk gue dan cium gue, gue ngerasa dia bener-bener menyesal dan merasa bersalah, gue kasihan samadia Vin , loe tau tatapan nya itu..."

" Ya elah broo baru kena cium bentar doang sama tuh cewek loe langsung luluh gitu, coba aja loe indehoey tuh sama bini loe gue jamin loe ketagihan dan akhirnya loe bucin dah ma bini loe..." potong Vino

"Apalagi itu bambang kagak mungkin...."

" Udalah..pokonya kalo loe minta pendapat gue, gue saranin elo move on dari si Bella itu dan cobalah buka hati loe buat istri loe, loe tau broo bini loe itu jauh lebih baik dari Bella , dia jauh lebih cantik dari dia bahkan tuh ya body nya mendingan bini loe kemana-mana...."

Oemar langsung menonjok lengan sahabatnya yang jahil itu " loe ngebayangin bini gue..."ucapnya kesal

" Tuuh..kan baru di bilangin gitu aja soal bini loe ,loe udah cemburu, gimana kalo ada yang nikung loe apalagi ngerebut tuh bini yang jablay broo jarang loe belay..." ucapnya cekikian

" Hiisssss ..."oemar pun malas

" Kalian tuh yah kalo gue perhatiin uda ada ketertarikan satu sama lain, tapi kalian ogah menyadarinya, kalian tuh uda terbiasa bersama meski sama- sama cuek tapi perlahan tuh benih cinta kayaknya mulai tumbuh..."

" Sok tau loo..."

Karena hari mulai gelap mereka pun langsung melanjutkan perjalanan ke rumah Oeamr...

Sesampainya dirumah Oemar belum melihat kehadiran April, dia pun lantas menelfonnya namun tak ada jawaban dari sana...

Oemar begitu khawatir padanya , diapun bergegas turun meninggalkan kamarnya itu mencari keberadaan sang papah....

......................

...----------------...

......................

^^^hai readers.... jaangn lupa like , vote dan tinggalkan jejak z gaesss, segala komentar kalian author terima kok karena komentar kalian bakalan jadi dorongan buat author yang masih pemula ini....^^^

...Makasih readers......