NovelToon NovelToon
Mahligaimu Dari Air Mataku

Mahligaimu Dari Air Mataku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:12M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ayu Andila

Ayundya Nadira adalah seorang istri dan ibu yang bahagia. Pernikahan yang sudah lebih dari 20 tahun mengikat dirinya dengan suami dengan erat.

Pada suatu sore yang biasa, dia menemukan fakta bahwa suaminya memiliki anak dengan wanita lain.
Ternyata banyak kebenaran dibalik perselingkuhan suaminya.

Dengan gelembung kebahagiaan yang pecah, kemana arah pernikahan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Tubuh Pun Merasa Iri.

Adel beranjak keluar dari kamar dengan cemberut, karena sang ayah tidak bisa menemaninya dalam kegiatan sekolah.

"Adel."

Adel menghentikan langkah kakinya saat mendengar panggilan sang ibu, dia lalu berbalik dan melihat ke arah ibunya.

"Besok ibu dan nenek akan menemanimu, setelah itu kita jalan-jalan. Bagaimana?"

Wajah yang tadinya kusut berubah ceria saat mendengar ucapan sang ibu. "Benarkah?"

Ayun menganggukkan kepalanya sambil mendekati sang putri. "Tentu saja, Sayang. Sekarang ganti pakaianmu dan makan siang, setelah itu kau bisa istirahat."

Adel langsung mengangguk dengan penuh semangat, dia lalu kembali melanjutkan langkahnya untuk keluar dari kamar itu.

Ayun tersenyum melihat wajah ceria sang putri, rasa sakit yang ada di hatinya terasa berkurang hanya karena hal seperti itu.

"Tunggu, Ayun."

Evan menahan tangan Ayun yang sudah akan keluar dari kamar, membuat wanita itu terpaksa mengurungkan niatnya.

"Aku mohon lupakan kejadian tadi siang, semua itu benar-benar hanya salah paham saja."

Ayun langsung berbalik dan menatap Evan dengan nanar. "Mungkin bagimu mudah untuk melupakan semua yang kau anggap salah paham itu, Mas. Tapi tidak untukku." Dia menepis tangan laki-laki itu dan kembali melihat lurus ke depan.

"Kau tidak mempercayai suamimu sendiri?"

Ayun tersenyum getir. Jika dia tidak mempercayai sang suami, mungkin saat ini dirinya sudah memberitahukan semua masalah itu pada sang mertua. Bahkan mungkin membuat keributan di rumah ini, dia bahkan sedang bertarung dengan kepercayaan yang ada di dalam dirinya sendiri saat ini.

"Aku mempercayai apa yang aku lihat dan apa yang aku dengar, Mas. Jika memang semua itu hanya salah paham, maka katakan yang sejujurnya tentang hubunganmu dengan wanita itu. Kau bahkan bertanya bagaimana keadaan anak kalian, Bukan?"

Evan mengepalkan kedua tangannya dengan erat, entah harus bagaimana lagi dia harus meyakinkan wanita itu saat ini.

"Aku akan menunggu kejujuran darimu."

Ayun lalu melangkah pergi dari kamar itu dengan menahan air mata yang akan kembali menetes, dia terus berjalan ke arah dapur dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Tangisan Ayun pecah saat berada di dalam kamar mandi, dia berjongkok di balik pintu sambil menenggelamkan kepalanya di antara kedua kaki. Tidak lupa menghidupkan kran air agar tidak ada yang mendengar suaranya.

"Kau memintaku untuk percaya padamu, Mas?" Ayun menekan dadanya yang kembali berdenyut sakit. "Bagaimana mungkin aku percaya saat melihat semua itu secara langsung?"

Ayun mendongakkan kepalanya dengan kedua mata terpejam, sungguh hatinya benar-benar sangat hancur walau belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Tok, tok, tok.

"Ayun, kau di dalam?"

Ayun tersentak kaget saat tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamar mandi, dan dari suaranya dia bisa tahu jika yang mengetuknya adalah sang mertua.

"Iya, Bu. Sebentar lagi aku akan keluar," ucap Ayun sambil mematikan kran air yang masih menyala.

"Ya sudah, ibu kira entah siapa."

Ayun segera membasuh wajahnya dengan air untuk menghilangkan jejak air mata yang ada di sana, walau tetap saja wajah itu akan terlihat sembab.

Setelah merasa lebih baik, Ayun segera keluar dari kamar mandi dan bersiap untuk memasak menu makan malam. Walau hatinya sedang tidak baik-baik saja, tetapi dia mencoba untuk terlihat baik dan mengerjakan kewajibannya sebagai menantu di rumah itu.

"Aaw!"

Ayun tersentak kaget saat tiba-tiba pisau yang berada ditangannya mengiris jari tengah, hingga membuat jari itu mengeluarkan darah.

"Ada apa, Yun? Kenapa kau berteriak?"

Mery yang sedang mengangkat jemuran langsung berlari masuk saat mendengar teriakan sang menantu.

"Tidak apa-apa, Bu. Cuma kena pisau sedikit."

Ayun segera membasuh jarinya dengan air, lalu berjalan ke arah lemari untuk mengambil plester luka.

Mery menggelengkan kepalanya melihat kecerobohonan wanita itu. "Lain kali hati-hati, Yun." Dia yang akan berbalik tiba-tiba tidak jadi melangkahkan kaki saat melihat wajah sembab Ayun.

"Sebentar."

Ayun yang akan kembali menyimpan kotak obat menoleh ke arah sang mertua, dia lalu tersentak kaget saat wanita itu memegang dagunya.

"A-ada apa, Bu?"

"Ada apa dengan wajahmu, kau habis menangis?"

Ayun langsung menggelengkan kepala dan melepaskan tangan sang mertua dari wajahnya.

"Tidak, Bu. Tadi aku habis mengiris bawang, jadinya seperti ini," jawab Ayun. Tentu saja dia harus berbohong pada wanita itu.

Mery terdiam sambil menyipitkan mata. Memangnya Ayun baru pertama kali ini mengiris bawang? Sungguh sangat aneh sekali.

"Kau sudah bertahun-tahun mengiris bawang, Yun. Bahkan setiap hari itulah pekerjaanmu. Apa kau pikir bisa membohongi ibu?"

Ayun terdiam dengan bingung. Apa yang mertuanya katakan itu memang benar, bahkan dia bisa mengiris bawang dengan mata tertutup sangking sudah terbiasanya. Namun, kenapa sekarang dia bisa sampai terluka?

"Ternyata tubuhku iri dengan apa yang hatiku rasakan saat ini, itu sebabnya dia juga ingin ikut terluka." Ayun menghela napas kasar.

"Kenapa kau diam, Yun?"

Mery memegang lengan Ayun dengan geram. Bukannya menjawab apa yang dia tanyakan, tetapi wanita itu malah melamun.

"Aku-"

"Bisa kita bicara sebentar, Bu?"

Tiba-tiba Evan datang ke tempat itu membuat ucapan Ayun terpaksa berhenti, sementara Mery langsung menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkah sang putra untuk membicarakan sesuatu.

Ayun menatap kepergian mereka dengan getir, mungkinkah Evan takut jika dia mengadukan semua itu pada mertuanya?

Tidak mau ambil pusing, Ayun segera melanjutkan acara memasaknya yang sempat tertunda.

*

*

Keesokan harinya, Ayun, Adel, dan juga Mery berangkat ke sekolah untuk menghadiri acara yang sedang diselenggarakan. Terlihat ada banyak orang tua dari para murid yang hadir, dan turut serta memeriahkan acara itu.

Untuk sejenak Ayun melupakan masalah yang sedang terjadi dalam rumah tangganya, bahkan semalam dia memilih untuk tidur dengan Adel karena enggan untuk bicara dengan sang suami.

Tepat pukul 2 siang, acara itu sudah selesai diselenggarakan. Semua orang sudah boleh meninggalkan tempat itu, termasuk Ayun dan yang lainnya.

"Aku mau makan es krim, Bu. Ayo, kita ke kedai yang baru buka itu!"

Tbc.

1
Nabila Al Adibah
Luar biasa
Aether
mampus Lo kentot
Ruzita Ismail
Luar biasa
Athallah Linggar
Ya Allah jgn cuek kya gitu adel,kammmu masih butuuh ayahmu nnt saat nikah. Tnp ayahmu kamu ga akan ada nak,kasih sedikit ruang dihatimu bwt ayahmu adel Sejatinya anak yg solekha anak yg seelalu mghormati ke 2 orang tuanya. Tak lepas dr ayah/ibu kamu pny masalalu yg menyakitkan.
Athallah Linggar
lahhh ni orang amnesia yaa,? dia aja lupa daratan smpe anak istri diusir🙄🙄
Khairul Azam
yaaaa benar sekingkuh itu seperti hewan, krn mereka cuman mengedepankan nafsu hasrat
Athallah Linggar
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Athallah Linggar
lah adel jg putrinya evan,helloo pelakorr siyu waras maunya enak sendiri. Karma berlaku yaa,selamaaattttttt
Athaya Rifqie Khalfany Chaniago
mau tanya umur pemeran novel ini berapa ya??
Afini Smart
😭😭😭😭
?
sherly belagu,, gk punya hati gk punya otak,.
?
Ezra,, semangat masa depan dan Setia,, jangan kek bapak lu
nadira ST
bicara apaan ujung2nya bentak2kan pengen menang sendiri
Santy
Ni masih harta didapat bersama ayun bsa memilikinya ' andai y ni di di alam nyataq'tak kn sesakit ni' jerih payah sendri tak bsa dinikmati lg krn sudah berpisah 'Hrus iklas
Santy
Bkinnnn mewekkkkkk suerr
Santy
Ank dn ibu sm2 egois sih cm memikirkan dirinya sendri salut sm kakek abbas tegassss
puji indari
mantap oak abbas. kanjut
SyauQiya Adam Hikmah
bguus gak terlalu berbelit2 alurnya
?
alhamdulillah.. semangat thor
?
mampir lagi dah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!