NovelToon NovelToon
EXCHANGE LOVERS

EXCHANGE LOVERS

Status: tamat
Genre:Tamat / Karir / Persahabatan / Pihak Ketiga
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pansy Miracle

Event bertukar kekasih telah dimulai! Event yang diadakan setahun sekali ini membuat hati Velvet ragu.

Ketika ia mendapatkan undian bahwa ia hanya akan bertukar kekasih dengan sahabatnya, Lyora, hati Velvet pun lega. Namun, siapa yang menyangka bahwa event tersebut akan membawa pengkhianatan bagi Velvet, yang dilakukan oleh kekasih serta sahabatnya sendiri.

Bahkan setelah event itu selesai, mereka tetap masih berhubungan secara diam-diam, hingga akhirnya semua kebenaran perlahan terkuak. Keduanya bahkan tak segan-segan untuk menjatuhkan Velvet dan membuat wanita itu mengalami depresi dan trauma.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#26

“Sayang,” Lyora memasuki ruang kerja Allan.

Allan yang baru kembali ke perusahaan setelah beberapa hari ia pergi ke luar negeri untuk perjalanan bisnis, menghela nafasnya kasar saat melihat siapa yang memasuki ruangan.

“Ada apa?” tanya Allan yang masih berusaha fokus dengan beberapa dokumen di atas mejanya. Ia seakan tak peduli dengan kehadiran Lyora.

“Aku merindukanmu,” kata Lyora yang kemudian mendekati Allan dan mulai memberikan sentuhan di tubuh Allan.

“Bisakah kamu keluar dulu? Banyak pekerjaan yang hatus kuselesaikan,” kata Allan.

“Kamu mengusirku? Aku hanya ingin sekedar melepas rindu saja denganmu.”

“Ini masih jam kerja, Ly. Sebaiknya kamu kembali ke tempatmu,” kata Allan.

“Siapa peduli, lagipula aku bersama denganmu,” kata Lyora seakan tak peduli.

“Ini bukan perusahaan milikku. Aku bekerja di sini. Apa kamu ingin membuatku dipecat dari sini dan mempermalukan kedua orang tuaku?” tanya Allan menatap tajam ke arah Lyora.

“Dan aku tak bisa menolongmu jika kamu dipecat dari pekerjaan ini karena terlalu banyak bermain ke sana ke sini,” lanjut Allan memperingatkan Lyora.

Lyora berdecak kesal dan menghentakkan kedua kakinya seperti anak kecil. Ia pun berlalu dari ruangan Allan, membuat Allan akhirnya bisa bernafas dengan lega.

“Aku harus bisa melepaskan diri dari pertunangan ini,” gumam Allan, kemudian melanjutkan kembali pekerjaannya.

**

“Dad, Mom,” sapa Cord saat ia memasuki Kediaman Keluarga Romano.

“Kamu sudah kembali dari beberapa hari yang lalu, memgapa baru sekarang kamu menemui kami?” tanya Dad Alessandro yang berada di ruanh keluarga untuk menikmati kopi miliknya.

“Aku hanya ingin sedikit bersenang-senang, Dad,” kata Cord.

“Apa Dad akan ke perusahaan?” tanya Cord.

“Hmm … kamu mau ikut?”

“Tidak, Dad. Biarkan aku beristirahat, setidaknya satu minggu lagi. Setelah itu baru aku membantu Daddy di perusahaan,” jawab Cord.

“Membantu Daddy? Kamu akan langsung menggantikan Daddy karena Dad akan mengajak Mommymu ini keliling dunia,” kata Dad Alessandro sambil tersenyum.

Cord hanya mencebik kesal. Itu berarti ia tak akan bisa bersantai selama seminggu karena bagaimana pun juga, proses pengalihan dari Dad Alessandro kepadanya tak bisa terjadi begitu saja.

“Baiklah, Dad. Aku akan ke perusahaan besok. Sekarang biarkan aku beristirahat, bersantai, dan memonopoli Mommy. Khusus untuk hari ini,” ujar Cord.

Cord di dalam keluarga berbeda dengan Cord di luar. Ia bersikap lembut dan apa adanya, bahkan tak pernah dingin. Ia begitu menyayangi keluarganya.

“Mom, kapan Dwyne kembali?” tanya Cord. Adik perempuannya itu sangat senang sekali bepergian. Mungkin orang-orang bisa saja menganggap bahwa Keluarga Romano hanya memiliki seorang anak tunggal, yakni Cord Cullen Romano.

“Mommy belum tahu. Kemarin siang ia baru menghubungi Mommy dan mengatakan bahwa ia baru saja akan mulai mendaki,” jawab Bianca, yang adalah Mommy Cord. (cerita Alessandro dan Bianca bisa dibaca di ‘Love My Enemy’s Daughter)

“Ia terlalu banyak menghabiskan waktunya di luar, Mom. Bahkan tak ada yang mengetahui bahwa aku memiliki seorang adik perempuan,” kata Cord.

Mom Bianca hanya tertawa. Usianya yang masih terbilang muda, membuatnya menjadi teman bagi putra-putrinya. Saat ini usia Cord baru 26 tahun dan usia Dwyne 22 tahun.

“Ia akan kembali kalau sudah bosan, sayang,” kata Bianca.

“Ia tak akan pernah bosan, Mom,” ujar Cord.

Cord berbaring di pahha Bianca dan membiarkan Mommynya itu mengusap rambutnya, sama seperti saat ia masih kecil. Lama kelamaan, ia pun terlelap. Saat ini hati dan pikirannya memang masih sedikit galau, apalagi bila mengingat malam panasnya bersama Velvet, seorang wanita yang tak pernah masuk dalam daftar wanita pilihannya. Sentuhan Mom Bianca membuatnya lebih tenang hingga dengan mudahnya terlelap.

**

Mata Velvet memindai ke sekeliling. Ia merasa tatapan mata orang-orang di sekelilingnya begitu menyelidiki dirinya. Velvet memeluk dirinya sendiri, ia mulai merasa dunia di sekelilingnya kembali menjatuhkannya dan membuat hidupnya berantakan.

Velvet segera masuk ke dalam lift, sebaiknya ia segera kembali ke ruangan divisinya. Ia merasa lebih aman di dalam sana, tanpa pandangan orang-orang padanya.

Saat Velvet masuk ke dalam ruangan, terlihat Timo dan Julian sedang berbicara. Sementara itu, Emily tengah berkutat dengan gambar di komputer miliknya dan Zen sedang menulis sesuatu di atas mejanya.

“Vel! Duduk cepat sini,” kata Timo.

“Ya, kemarilah,” kata Julian yang tidak sabar memberitahukan hal ini pada Velvet.

Velvet duduk di salah satu kursi di meja tengah di mana mereka biasa berdiskusi dan menggelar kertas kerja mereka.

“Kamu tahu Vel, besok perusahaan kita akan kedatangan pemimpin baru. Putra CEO kita sudah kembali dari USA dan akan segera menggantikan posisi Tuan Alessandro,” kata Julian yang tidak sabar untuk mengatakan berita itu.

Belum ada yang tahu mengenai berita ini karena Zen baru saja mendapatkan berita ini langsung dari Tuan Alessandro. Kebetulan sekali Tuan Alessandro tadi memanggil salah satu dari tim desain karena menginginkan mereka untuk kembali mempresentasikan hasil kerja mereka di hadapan putranya esok hari.

“Kita harus mempersiapkan semuanya dengan baik, Vel. Divisi desain sedang mendapat perlakuan khusus saat ini,” kata Timo.

“Kalau begitu sebaiknya kita segera bekerja,” kata Velvet.

Emily yang tadi keluar saat Velvet memasuki ruangan, kini telah kembali dengan tiga cangkir kopi dan dua cangkir teh seperti biasanya. Semua langsung tersenyum saat melihat kedatangan Emily, kecuali Velvet.

“Ini kak, minumlah,” kata Emily saat meletakkan cangkir teh di atas meja Velvet.

“Terima kasih, Em. Maaf merepotkanmu,” kata Velvet.

“Tidak sama sekali, Kak. Aku senang melakukannya.”

Mereka pun segera kembali bekerja. Velvet meminum teh-nya untuk sekedar menghilangkan rasa gelisah yang menghampirinya, tanpa ia ketahui bahwa saat ini pikirannya tengah dikendalikan.

🌹🌹🌹

1
Anonymous
k
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Karya yang bagus untuk dinikmati ceritanya, ngga bosan dengan alur ceritanya dan setiap hari selalu menanti kelanjutannya.
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Senang rasanya berakhir dengan indah ... 🥰🥰
Soraya
lanjut bca
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
aduh Thor, kenapa aku jadi ikut deg degan ya ... padahal aku bukan Velvet 🙄🙄🙄
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Oalah Lyora ... bocah gemblung 😡😡
Lenni Namora
Luar biasa
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
maksudnya Rektor ya ini Thor ?
⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Kasihan Velvet, dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya... yang kuat ya Vel 🥺
Fajar Ayu Kurniawati
.
Noorjamilah Sulaiman
mantap
Noorjamilah Sulaiman
c cordnya mn?
Yaser Levi
wah ..awas ada juri tu..mulai menilai
moral hazard
karya yg keren
Pansy: Thank you Kak 🙏🏻🌹🥰
total 1 replies
Maya A
novelnya singkat, padat, jelas. tanpa bertele-tele 👏
Ira
m
Siti Masitah
ulah emily si cupu setan
Siti Masitah
dasar lyora kutu kupret...ulet keket..
Siti Masitah
si allan...bulshit..
Siti Masitah
sahabat rasa setaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!