Dibesarkan dalam sebuah organisasi rahasia, membuat dua orang gadis dan dua orang pemuda tumbuh menjadi pembunuh berdarah dingin, masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda.
Chu Haitang adalah seorang dokter ajaib, dia menguasai berbagai macam pengobatan modern maupun tradisional.
Bao Yunceng adalah seorang ahli penempaan senjata, dia sangat lihai dalam membuat berbagai macam benda yang mematikan.
Liu Jinhong adalah seorang ahli strategi sekaligus ahli pedang, jurus-jurusnya terlihat sangat lembut, namun mematikan.
Rong Siyue adalah seorang ahli menundukkan binatang, dia sangat pandai dalam mata-mata dan menyusup.
Keempat orang tersebut dipertemukan pada saat berusia 5 tahun, mereka hidup sebagai saudara dan saling melindungi satu sama lain. Bekerja di bawah naungan seorang tuan yang misterius sekaligus kejam, membuat mental dan pemikirannya berbeda.
Bagaimana jika keempat orang tersebut mengalami perpindahan waktu? Masih bisakah mereka menjadi saudara yang rukun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ZHAO ZHAN VS LIU JINHONG
Chu Wentian menatap Zhao Zhan yang baru saja turun dari kereta, dia bergegas mendekat. "Saudara Zhao, selamat datang di kediaman kami. Ayo masuk!"
Zhao Zhan terdiam, dahi pemuda itu berkerut. Chu Haitang yang melihat hal itu langsung menggelengkan kepala. "Dia kakak laki-laki pertamaku, Chu Wentian. Kau membantunya saat berada di desa Gujia."
"Ooh..." Zhao Zhan tidak bisa mengingat, dia tipe orang yang tidak peduli terhadap siapa pun.
"Jangan pedulikan bocah gila itu, ayo masuk!" Liu Jinhong menarik tangan Chu Wentian, dia tidak melirik sedikit pun pada Zhao Zhan. Chu Haitang hanya tersenyum tipis melihatnya.
"Ayo!" ajak Chu Haitang, Zhao Zhan mengikutinya dari belakang.
Pei Yuwen segera menyambut kedatangan pemuda itu, dia membawakan teh dengan beberapa piring camilan. "Makanlah! Jangan sungkan, anggap saja di rumah sendiri!"
Zhao Zhan terlihat sangat tidak nyaman, dia tidak pernah mendapatkan perhatian dari siapapun sejak kehidupan pertamanya dan kali ini, dia berhadapan dengan seorang wanita, yang menunjukkan perhatian serta kasih sayang yang begitu tulus, sehingga membuatnya langsung tertegun.
"Terima kasih," Zhao Zhan menundukkan kepalanya.
Chu Rong dan Lao Shi juga datang, mereka mengetahui bahwa Zhao Zhan telah membantu Chu Wentian dan Chu Yunling sebelumnya. Keduanya segera duduk dan mulai bercerita.
"Ayah, ibu, nenek, biarkan Zhao Zhan membersihkan diri, kita bicara lagi nanti setelah makan malam," ucap Chu Haitang.
"Ya, kau benar. Pergilah!" ucap Chu Rong.
Pei Yuwen bangkit, kemudian menyerahkan 1 set pakaian baru untuknya, "Ambil ini, ganti pakaianmu dengan yang lebih bersih."
Zhao Zhan mengangguk, dia segera pergi menuju kamar mandi. Sementara Chu Haitang berbicara dengan nenek dan kedua orang tuanya.
"Bagaimana menurut kalian?" tanya Chu Haitang.
Pei Yuwen dan Chu Rong saling berpandangan, sedangkan Lao Shi langsung terkekeh, "Tidak masalah dari mana pun dia asalnya, pemuda itu adalah dermawan Yunling dan Wentian, jika dia mau, tentu saja keluarga kita akan menerimanya."
Chu Haitang langsung tersenyum, dia memeluk tubuh wanita tua itu sambil mendaratkan sebuah ciuman tipis ke pipi keriputnya. "Terima kasih banyak, nenek. Kau memang yang terbaik."
"Sudah! Sudah!" jawab Lao Shi, dia menatap cucu perempuan lainnya yang cemberut.
"Ada apa? Kau tidak suka melihat Haitang manja denganku?" tanya Lao Shi, Chu Yunling tidak menjawab, dia hanya menggelengkan kepalanya dan langsung menunduk, mata gadis itu terlihat redup.
Chu Haitang menyadari ada yang salah, dia menatap geli pada Chu Yunling. "Kakak, apakah kau menyukai Zhao Zhan?"
Chu Yunling langsung melotot, namun pipi dan telinga gadis itu memerah. "Jangan bicara omong kosong!"
Dia segera menghentakkan kakinya ke lantai, kemudian berlari menuju kamar tidur. Chu Rong dan Pei Yuwen saling memandang, sementara Lao Shi tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan cucu perempuannya. "Sepertinya Yunling sudah lebih dewasa,"
"Ibu benar, 3 bulan lagi Yunling akan berulang tahun yang ke-14, sudah waktunya untuk mencari pemuda yang tepat." ucap Pei Yuwen.
"Biarkan dia memilih sendiri calon suaminya, keluarga kita terlalu kecil, jika Zhao Zhan mau, kita bisa merekrut pemuda itu menjadi menantu," ucap Lao Shi, Pei Yuwen dan Chu Rong mengangguk, mereka juga tidak keberatan.
1 jam kemudian Zhao Zhan muncul, dia telah berganti pakaian, wajah yang awalnya tertutup debu berubah menjadi sangat tampan, dia memiliki 2 lesung pipit yang sangat indah. Bahkan Pei Yuwen, Chu Wentian, Chu Rong dan Lao Shi terlihat sangat terkejut, mereka benar-benar tidak menyangka jika pemuda itu akan memiliki tampilan wajah yang sempurna.
Liu Jinhong menatap wajah pemuda itu, kemudian berkomentar. ''Tidak buruk!"
Zhao Zhan menyipitkan matanya, "Kau juga lumayan!"
Seketika seluruh anggota keluarga langsung tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan kedua orang pemuda itu, mereka nampak seperti musuh bebuyutan yang saling mengejek satu sama lain.
"Zhao Zhan, berapa usiamu?" tanya Pei Yuwen, dia takut pemuda itu terlalu muda untuk putri keduanya.
"Bulan depan sudah 14 tahun," jawab Zhao Zhan.
"Hahaha... Umurmu lebih muda dariku, aku sudah berusia 15 tahun dua minggu yang lalu, ayo, ayo! Panggil aku kakak!" ucap Liu Jinhong sambil memamerkan lubang hidungnya.
Zhao Zhan mendengus, "Tidak! Kau jauh lebih kekanakan di bandingkan denganku!"
Liu Jinhong langsung cemberut, "Lihat nanti, apakah aku bisa memukul kepalamu atau tidak!"
Zhao Zhan menyeringai, "Kau tidak bisa bertarung denganku! Aku sudah menguasai langkah bayangan dan mempraktekannya selama 3 bulan!"
Liu Jinhong berdehem, "Pasti ada cara, kau tidak akan bisa berlari jauh dari sepatuku!"
Batuk!
Chu Rong tidak menyangka akan ada sedikit perselisihan antara Zhao Zhan dan Liu Jinhong, dia segera bertanya. "Apakah kalian berdua memiliki masalah?"
"Ayah, dia telah mencuri iga panggang milikku," ucap Liu Jinhong.
"Paman, dia memukulku dengan sepatu jeleknya," jawab Zhao Zhan, semua anggota keluarga Chu terdiam, awalnya mereka berpikir jika kedua pemuda itu memiliki dendam masa lalu, namun ternyata hanya masalah iga panggang dan sepatu.
"Ehem, mulai hari ini, Zhao Zhan akan tinggal bersama kita di keluarga Chu sebagai anak laki-laki ketiga. Masalah kalian, ayah memiliki jalan keluarnya, Zhao Zhan akan pergi ke pasar untuk membeli iga babi untuk Jinhong, dan Jinhong, kau harus bersiap menerima pukulan dari sepatu Zhao Zhan!" ucap Chu Rong mencoba untuk mendamaikan keduanya.
"Tidak! Paman, dia juga mencuri babi rebusku!" ucap Zhao Zhan mengadu.
"Apa maksudmu? Bukankah kau yang terlebih dahulu mencuri pakaian dalamku?" Liu Jinhong tidak mau kalah, dia kembali menyolot.
"Hei! Kau yang sengaja menaruh lumpur dalam sepatuku!" Zhao Zhan meraung.
"Kau mencuri bantal kesayanganku!" Liu Jinhong kembali mencecar.
"Huh, aku tidak melakukannya, bantalmu terbang sendiri ke tempat tidurku!" Zhao Zhan bersenandung.
Liu Jinhong membalas, "Lumpur itu juga datang sendiri ke sepatumu, aku tidak membawanya.''
"Kau!" Zhao Zhan berteriak, sementara semua orang tercengang melihat interaksi di antara kedua pemuda itu. Awalnya mereka mengira bahwa Zhao Zhan adalah seorang pemuda yang dingin dan jarang bicara, namun ternyata itu karena mereka belum benar-benar mengenalnya dengan baik, nyatanya dia adalah lawan berdebat yang sangat sulit untuk dijatuhkan.
"Aku tidak senang, kau harus memanggilku kakek!" ucap Zhao Zhan.
"Tidak! Kau lah yang harus memanggilku leluhur," Liu Jinhong membalas, keduanya saling melotot, sama-sama menunjukkan mata bulatnya, namun tak lama kemudian mereka mendengus dan kembali duduk dengan sangat tenang di kursi, seolah kejadian tadi tidak pernah terjadi.
siapa yg mau di rayu silakan🤭