Di balik wanita yang selalu di bully dan di hina culun ini ternyata mempunyai kehidupan yang begitu misterius dan tidak ada yang mengetahui siapa dia yang sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xialin12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 26
Setelah mendapatkan flashdisk dari Leon, Xixi yang sudah berada di dalam kamarnya langsung membuka laptop dan memasang flashdisk itu pada laptopnya yang sudah menyala.
Xixi dengan serius menatap layar laptopnya, jari lentiknya pun bergerak dengan cepat dan lincah di atas keyboard laptop itu.
Xixi menemukan satu folder baru pada laptopnya yang dia dapat dari flashdisk itu. Dia lalu menekan folder itu.
"Sebuah video?" Gumam Xixi.
Klik
Xixi memutar video itu.
(Suara dari video yang Xixi lihat)
"Ahh, kakak kau sangat menyebalkan."
"Kenapa sayang, bukankah kau menyukai saat aku menekannya seperti ini?"
"Ahh kakak..."
(Berakhir)
Xixi mematikan video yang tidak dia lihat semuanya, karena dia tahu bagaimana kelanjutan video dua orang yang berada di dalam video itu.
"Benar-benar menjijikan!" Ucap Xixi.
Selama ini Xixi tidak tahu jika kedua anak Gabriel melakukan hubungan intim, bahkan Xixi menduga mereka sudah sering melakukannya setelah mendengar Max berkata jika Megan suka dengan tindakannya itu.
"Dengan video ini aku yakin bisa membuat bisnis keluarga Gabriel yang penuh dengan lubang hitam akan hancur. Dan putri manja itu tidak akan lagi bisa keluar karena rasa malu."
Xixi berbaring, dia mengingat hal yang membuat anak Gabriel itu membencinya.
Flashback On
Xixi dan Megan adalah teman satu sekolah saat mereka duduk di sekolah menengah pertama. Mereka juga mempunyai satu teman laki-laki bernama Louis, namun dia adalah kakak kelas mereka.
Hampir setiap hari Xixi, Megan dan Louis bermain bersama. Mengerjakan tugas, bahkan Megan dan Louis juga sering datang ke rumah Xixi untuk bermain.
Waktu terus berlalu, Xixi tidak tahu jika Megan ternyata mempunyai perasaan pada Louis. Hingga akhirnya dia melihat dengan kedua matanya sendiri saat Megan menyatakan perasaannya pada Louis.
"Kak Louis, aku... Aku ingin mengatakan sesuatu pada kakak." Ucap Megan dengan malu dan ragu.
"Katakan saja, aku akan mendengarnya."
"Kakak, aku.. aku menyukai kak Louis."
Louis nampak terkejut mendengar pengakuan dari Megan.
"Maaf Megan, aku tidak bisa. Aku... Sudah menyukai orang lain."
"Tapi kak...."
"Maaf, aku hanya menganggapmu sebagai temanku. Aku tidak bisa menerima perasaanmu. Maaf."
Setelah itu Louis pergi meninggalkan Megan yang menangis karena telah di tolak oleh Louis.
Beberapa hari kemudian, Louis tengah berbicara dengan Xixi dan terlihat begitu senang. Megan melihat kedekatan Xixi dengan Louis dari jauh. Sejak itu Megan berfikir kalau orang yang Louis sukai adalah Xixi.
Sore itu Xixi yang sedang pergi ke sebuah kafe, di cegat oleh Megan.
"Megan, apa yang sedang kau lakukan disini?" Tanya Xixi yang melihat Megan berdiri di depannya.
Plak!
Tamparan keras mendarat begitu saja pada pipi kiri Xixi.
"Cicilia William, aku tidak menyangka kau akan menusuk ku dari belakang!" Ucap Megan dengan penuh emosi.
Xixi yang tidak mengerti apa yang di katakan oleh Megan menatapnya penuh tanya.
"A... Apa yang kau katakan, apa maksudmu Megan?"
"Jangan pura-pura lagi! Kau dan kak Louis menjalin hubungan kan? Kau tahu aku sudah menyukai kak Louis sejak lama, tapi kau malah merebutnya dari ku!"
Xixi menggelengkan kepalanya, dia benar-benar tidak pernah melakukan hal yang Megan katakan.
"Tidak, aku dan kak Louis tidak mempunyai hubungan apa-apa. Aku juga tidak tahu kalau kau menyukai kak Louis."
"Pembohong! Dasar wanita j*lang! Aku tidak akan memaafkanmu. Aku akan membuat hidupmu menderita sampai kau mati dalam penyesalan karena sudah merebut kak Louis dari ku!"
Megan lalu pergi meninggalkan Xixi dengan kemarahannya.
Sejak saat itu Megan selalu melakukan hal-hal yang tidak pernah di sangka oleh siapapun pada Xixi. Dia juga bahkan menyabotase perusahaannya dan menuduh keluarga William yang sudah melakukannya, sehingga dua keluarga yang dulu berhubungan sangat baik, menjadi dua keluarga yang saling bermusuhan.
Xixi pun karena terus di ikuti dan di sakiti oleh orang-orang suruhan Megan, terpaksa harus pindah ke kota lain dan berpura-pura menjadi wanita culun.
Xixi tinggal bersama dengan pamannya sejak masuk sekolah menengah atas, dan sejak saat itu Xixi belajar beladiri, dan yang lainnya untuk melindungi dirinya sendiri. Dia juga mulai memperlajari tentang komputer agar dia bisa melakukan beberapa gerakan yang tak terduga kelak.
Setelah lulus, Xixi tetap berpura-pura menjadi wanita culun dan masuk ke universitas sebagai anak pindahan dari luar kota.
Flashback off
Xixi membuka matanya, dia menatap langit-langit kamarnya.
"Ini sudah lebih dari 4 tahun, dan dia masih saja mengira jika aku merebut kak Louis. Kak Louis pun yang tidak mau terlibat dengan Megan memutuskan untuk keluar negeri. Benar-benar melelahkan." Gumam Xixi.
Xixi lalu duduk dan kembali berkutat dengan laptopnya, dia ingat jika dia sudah mendapatkan bukti transaksi gelap perusahaan keluarga Gabriel, dan itu cukup membuat perusahaan keluarga itu hancur. Di tambah video dan bukti lain yang Leon berikan padanya.
"Megan, kau yang lebih dulu memulainya dan tidak mau melepaskan ku, jadi jangan salahkan aku jika kejam padamu."
Xixi lalu mengirimkan satu bukti transaksi gelap yang di lakukan oleh perusahaan keluarga Gabriel ke media sosial dengan akun anonim miliknya.
"Makanan pembuka sudah meluncur, selamat menikmati."
Setelah mengirimkan salah satu bukti ke media sosial, Xixi mematikan laptopnya dan terdiam.
Xixi mengingat kembali apa yang di katakan oleh Leon tadi, dia juga mengingat cara Leon menatapnya dengan tatapan yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.
"Apakah yang Leon katakan pada itu benar? Dia... Menyukai ku." Gumam Xixi.
Xixi menyentuh bibirnya yang telah di cium oleh Leon, seolah masih merasakan bibir Leon menempel pada bibirnya. Xixi mengusap pelan bibirnya sendiri.
Sedetik kemudian Xixi menggelengkan kepalanya, dia mencoba menyadarkan dirinya atas apa yang dia pikirkan tadi.
"Huuuft, tunggu mereka merasakan akibatnya dulu. Baru aku pikirkan lagi tentang Leon."
Xixi membawa laptopnya dan meletakannnya di atas meja yang ada di dalam kamarnya. Setelah itu dia berbaring di atas ranjang sambil menikmati alunan musik yang dia dengarkan dari earphone, mencoba untuk tidak memikirkan apa yang sudah Leon lakukan padanya tadi.
(Maaf saya revisi ulang part ini 🙏😁)