Aisyah dan Andromeda adalah seorang mahasiswi dan dosennya yang merupakan korban salah sasaran yang meminum syrup yang sudah diberi obat perangsang. Mereka akhirnya melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama.
Akibat kejadian itu, Aisyah hamil anak dari laki-laki dingin dan cuek. Untuk menjaga nama baik semua orang, keduanya pun menikah dan hidup bersama di satu atap.
"Sejak awal aku tidak pernah mencintaimu," kata Andromeda dengan tegas.
"Ya, aku tahu kamu sangat mencintai sepupumu itu. Namun, cintamu bertepuk sebelah tangan. Apalagi dia wanita yang merupakan istri orang. Sampai kapanpun cintamu tidak akan terbalas," ucap Aisyah dengan sinis.
Akankah kedua orang itu saling membuka hati untuk menyembuhkan luka di hati mereka?
Atau mereka memilih untuk berpisah setelah bayi itu lahir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Gara-Gara Ngidam
Bab 26
Pagi hari Aisyah merasa sangat lapar sekali. Sejak pembicaraannya bersama Zahra semalam dia tidak berhenti menangis sampai tengah malam dan jatuh tertidur.
Di dalam kulkas sangat banyak bahan mentah sayuran. Namun, saat ini dia sudah merasa lapar sekali jadi membuat sereal dan susu. Sambil makan Aisyah melamun. Di teringat akan kata-kata yang diucapkan oleh kakaknya yang begitu membekas di hati.
'Sebenarnya apa yang aku cari dalam hidup ini?'
'Bukannya sudah jelas kalau manusia terlahir ke dunia ini adalah untuk beribadah kepada Allah. Sebagaimana janji kita sebelum diturunkan ke dunia ini.'
'Kebahagiaan seperti apa yang kita cari?'
'Semua akan terasa indah dan menyenangkan, jika kita ikhlas menjalani semua takdir yang diberikan kepada kita. Baik itu takdir yang menurut kita buruk atau baik. Percayalah kalau Allah menciptakan dunia ini tidak dengan sia-sia. Apa yang menurut kita buruk belum tentu hal itu buruk di hadapan Allah. Begitu juga dengan sebaliknya, hal yang menurut kita baik belum tentu itu baik di hadapan Allah. Baik dan buruk takdir yang menimpa diri kita pasti ada hikmah yang bisa kita dapatkan.'
'Kita jangan bergantung kepada makhluk Allah, tetapi bergantunglah kepada penciptanya, yaitu Allah.' (Zahra)
Kata-kata Zahra terus saja terngiang-ngiang memenuhi kepala Aisyah. Tentu saja dia tahu hal dasar itu, tetapi kemarin melupakannya. Dia berpikir buruk kalau hidupnya menjadi hancur gara-gara kejadian malam itu. Seakan dunia ini sudah terasa suram dan tidak ada lagi yang namanya kebahagiaan dalam hidup wanita itu.
'Ayo, Aisyah! Lakukan hal yang bisa kamu lakukan untuk memperbaiki hidup kamu. Selagi dunia belum kiamat, kamu masih bisa mencari kebahagiaan itu.' (Aisyah)
Tanpa wanita sadari kalau makanan di mangkok sereal itu sudah habis. Namun, perutnya masih merasa lapar. Maka, dia pun mengambil buah pisang yang diletakan di atas meja makan. Lagi-lagi Aisyah makan sambil melamun, dia memikirkan bagaimana cara memperbaiki hubungan dengan Andromeda. Tanpa terasa satu sisir pisang itu habis.
"Astaghfirullahal'adzim. Kenapa aku rakus sekali? Padahal aku tadi mengucapkan bismillah sebelum makan," kata Aisyah dengan mata terbelalak melihat tumpukan sampah kulit pisang.
"Kamu jangan terlalu rakus nanti tubuh kamu berubah seperti gajah. Meski kebanyakan orang bilang kalau wanita hamil itu banyak makannya, tetapi harus dengan porsi wajar. Lebih baik sering makan 4-5 kali sehari. Dibandingkan dengan sekali makan tetapi porsi untuk 4 atau 5 orang," ujar Andromeda mengejek sekaligus memberi nasehat kepada istrinya.
Aisyah tidak tahu sejak kapan laki-laki itu masuk ke sana. Dilihatnya Andromeda mengambil air putih segelas lalu duduk di kursi yang ada di depan dan dia menghabiskan minuman itu dalam sekali teguk.
Saat melihat gerakan jakun yang sedang menelan air minumnya, entah kenapa Aisyah ingin sekali menyentuh itu. Terlihat sangat menggoda di matanya.
"Mas, boleh nggak aku menyentuh jakun kamu?" Aisyah menatap Andromeda dengan penuh harap.
Andromeda tersedak oleh air liurnya sendiri, karena mendengar permintaan sang istri. Sebuah keinginan yang sangat berani.
'Apa dia sedang ngidam? Katanya wanita hamil itu ngidamnya aneh-aneh.'
'Aku tidak mau kalau sampai nanti anak aku ileran.' (Andromeda)
"Boleh kamu sentuh jakun aku sesuka hatimu, asal kamu menyentuhnya sambil duduk di pangkuanku ini. Bagaimana?" Andromeda memberikan tantangan balik kepada Aisyah.
Entah kenapa Andromeda merasa ingin menjahili istrinya itu. Tingkah Aisyah yang liar dan berani ketika malam itu, tiba-tiba saja hadir dalam ingatan dia.
Aisyah berjalan tanpa ragu lalu mendudukkan pantatnya di pangkuan Andromeda. Sebelah tangannya melingkar di leher laki-laki itu agar tidak terjatuh. Kini keduanya saling beradu tatap dalam jarak yang sangat dekat. Tidak sampai satu jengkal dan kedua orang itu bisa merasakan hembusan napas dari pasangannya. Jangan lupakan dengan tangan sang suami yang melingkar di pinggang istrinya.
"Apa dengan seperti ini aku boleh menyentuh jakun kamu, Mas?" tanya Aisyah dengan pelan dan lembut.
Suara Aisyah terdengar seperti sedang menggoda Andromeda. Laki-laki itu kembali menelan saliva karena tergoda melihat bibir ranum sang istri.
Mata Aisyah yang kembali melihat pergerakan jakun Andromeda, langsung menyentuhnya dengan ujung jari tengah miliknya. Hal ini memberikan sensasi menggelenjar bagi kedua makhluk ciptaan Tuhan itu.
Aisyah menggerakan jari-jari lentik miliknya pada leher Andromeda. Sang laki-laki membiarkan wanita itu berbuat semaunya. Dia malah mendongakkan kepala agar sang istri lebih leluasa menyentuh benda menonjol itu. Namun, saat Aisyah menunduk dan mencium gemas tonjolan itu Andromeda seperti tersengat listrik bertegangan tinggi.
"Aisyah, apa yang kamu lakukan?" Andromeda menahan geramannya dengan tangan memegang kepada istrinya.
Aisyah yang masih menghisap jakun Andromeda seketika terlonjak saking terkejutnya dia. Pipinya langsung merona melihat tanda merah yang dia tinggalkan di bagian tenggorokan sang suami. Wanita itu pun berniat pergi dari sana. Namun, baru saja hendak beranjak, pinggangnya ditarik oleh calon bapak, janin yang ada ada di dalam kandungannya saat ini. Saat hendak protes bibirnya dibungkam oleh ciuman lembut, tapi menuntut karena dia tidak bisa melepaskan diri.
Andromeda yang gemas dan ingin merasakan kembali lembut dan kenyalnya bibir Aisyah, tanpa ragu langsung saja mencium benda itu.
Sebenarnya Aisyah merasa benci pada dirinya yang malah terbuai oleh sentuhan lembut dari laki-laki yang sudah merenggut kehormatannya. Apalagi tanpa dia sadari malah membalas ciuman itu tidak mau kalah.
Setiap mereka melepaskan tautan itu untuk mengambil oksigen. Pada detik berikutnya mereka akan berciuman lagi saling menyesap dan melu_mat.
"Ternyata kamu semakin hebat dalam berciuman," ucap Andromeda dengan napas memburu, terapi mata terbuka. Berbeda dengan Aisyah yang masih menutup matanya saking malunya dia dan tidak berani melihat ke arah laki-laki yang sedang memangkunya kini.
Andromeda menyentuh bibir merah Aisyah yang kini membengkak karena ulahnya. Senyum dia terukir saat melihat rona di pipi chubby sang istri. Rasanya dia ingin mengigit pipi yang seperti bakpao di matanya. Sebagai gantinya dia mencium pipi itu dan membuat wanita itu membuka matanya dengan terbelalak.
"Kenapa? Kamu menyukai ciuman aku, 'kan?" tanya Andromeda dengan senyum jahil menggoda Aisyah.
Pembicaraan dia semalam dengan Erlangga membuat Andromeda ingin membuktikan kalau dirinya adalah laki-laki normal. Dia akan membuktikan kalau dirinya bisa melupakan perasaannya kepada Cantika. Tentu saja dia akan memanfaatkan Aisyah untuk saat ini. Wanita yang sudah halal baginya dan tentu saja tidak akan menolak dirinya.
'Dasar sepupu kurang kerjaan, bisa-bisanya dia memberikan tantangan kepada aku harus membuat Aisyah jatuh cinta sampai dia melahirkan.'
'Jika aku berhasil, maka aku akan ambil alih mall terbesar miliknya yang ada di Jakarta ini.' (Andromeda)
***
🙈 Aisyah dan Andromeda sudah mulai saling mendekat meski dengan niat yang berbeda. Bagaimana kelanjutan masalah orang yang memberikan obat terlarang itu? Siapa dalang sebenarnya dan apa tujuannya? Tunggu kelanjutannya, ya!
bagus² semua karya author ,,suka 🥰