Menikah lagi bukanlah hal yang diinginkan Albert untuk saat ini. Namun apa daya, ia tak bisa menolak keinginan putri kecilnya yang terus meminta sosok ibu untuk dirinya.
Kanya, Albert terpaksa menawarkan sebuah pernikahan pada Kanya atas permintaan Lala yang menginginkan Kanya menjadi ibu sambungnya.
"Menikahlah denganku untuk Lala. Tapi jangan pernah berharap setelah menikah nanti aku bisa mencintaimu, karena cintaku sudah habis untuk mendiang istriku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 - Hanya Sayang Pada Anaknya
Kanya mulai menunjukkan kepandaiannya sebagai seorang sekretaris saat acara rapat siang itu berlangsung. Dia menyampaikan hal apa saja yang akan dibahas di acara rapat mereka siang itu dan tak lupa membacakan beberapa point penting yang harus dijelaskan oleh beberpa ketua devisi yang bekerja di perusahaan tersebut.
Melihat betapa percaya dirinya Kanya berbicara di depan umum, membuat Albert salut pada wanita itu. Padahal Kanya belum sehari bekerja dengan dirinya, tapi waniya itu sudah menunjukkan banyak kelebihan kepada dirinya.
"Ternyata David benar, jika Kanya bisa diandalkan sebagai seorang sekretaris." Kata Albert dalam hati. Walau dia memuji kepandaian Kanya, tapi tak membuat Albert sampai menaruh hati pada Kanya. Menurut Albert, Kanya tetaplah wanita yang masih kekanakan dan tidak pas disebut dengan wanita dewasa.
Inti rapat siang itu pun berlangsung. Beberapa ketua devisi sudah mulai menyampaikan kinerja mereka masing-masing di depan Albert. Tanpa diduga oleh Kanya, ternyata Albert begitu tegas memberikan peringatan pada bawahannya jika apa yang ia dengar tidak sesuai dengan ekspetasinya. Albert bahkan tak segan memarahi bawahannya jika pekerjaannya tidak becus.
"Saya menggaji kalian di sini untuk bekerja dengan baik, bukannya tidak becus seperti ini!" Ketus Albert. Menatap tajam beberapa devisi yang belum bisa memberikan hasil terbaik pada Albert.
Jantung Kanya berdetak tak karuan mendengar perkataan Albert. Dia sudah seperti berada di ruangan persidangan tindak pidana karena terasa sangat menegangkan.
Hampir dua jam merasakan ketegangan di dalam ruangan rapat, akhirnya Kanya dapat bernapas lega saat ia sudah keluar dari dalam ruangan tersebut.
"Huh, jantungku rasanya mau copot dengar Kak Albert berteriak seperti tadi!" Gumam Kanya seraya mengusap dadanya yang masih terasa berdebar-debar.
Albert yang sudah keluar dari dalam ruangan rapat pun berjalan meninggalkan Kanya begitu saja tanpa menyapa atau mengajak Kanya untuk pergi. Tak memperdulikan sikap Albert yang seperti itu, Kanya ikut melangkah bersama Alberr hingga akhirnya keduanya masuk ke dalam lift.
"Apa kamu sudah merangkum semua hasil rapat kita siang ini?" Tanya Albert seraya menatap datar wajah Kanya.
Kepala Kanya mengangguk. Dia menunjukkan buku di tangannya yang sudah ia tuliskan hasil rapat hari itu.
Albert tak lagi bersuara. Dia hanya diam hingga akhirnya mereka kembali masuk ke dalam ruangan kerja Albert.
Sisi gelap Albert yang terlihat tegas dan pemarah pada bawahannya, lenyap begitu saja saat sepasang mata Kanya melihat Albert mengecup kening Lala yang sedang tidur dengan sayang. Bukan hanya mengecup kening putrinya, Albert juga menggendong Kanya dan membawanya masuk ke dalam sebuah kamar yang tersedia di dalam ruangan kerja Albert.
"Kak Albert memang adalah ayah yang sangat penyayang pada putri kecilnya." Gumam Kanya dalam hati.
Tak berselang lama setelah Albert memindahkan putrinya yang sudah tertidur di dalam kamar, Albert nampak keluar dan segera menghampiri Kanya.
"Kenapa kamu masih ada di sini?" Tanyanya heran. Albert pikir Kanya sudah kembali ke meja kerjanya setelah ia keluar dari dalam kamar pribadinya.
"Maaf, Pak. Saya cuma mau memastikan jika tidak ada hal lain lagi yang harus saya kerjakan di sini." Balas Kanya seadanya.
Albert menatap wanita itu dengan wajah yang masih datar. "Tidak ada yang harus kamu kerjakan di sini. Sekarang keluarlah dan lanjutkan pekerjaan kamu!" Titah Albert. Sikapnya yang ketus saat ini sangat jauh berbeda dengan sikapnya yang manis saat bersama dengan Lala.
***
Sebelum lanjut ke bab berikutnya, jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya dulu teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih kesayangan semua🤗🤗
pasti kania tak akan jaga gengsi..
karena takut kehilangan alberr