NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Beda Hati

Takdir Cinta Beda Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pernikahan Kilat / Romansa
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Zahrotul Wulandary

Khalisa harus menelan pil pahit kala calon suaminya malah menikahi sahabatnya sendiri disaat pernikahan mereka hanya 1 minggu lagi. Sakit hati tentu saja Ia rasakan tapi karena tidak mau terlalu berlarut dalam kesedihan Ia akhirnya menerima tawaran Paman nya yang seorang Direktur sebuah rumah sakit untuk menjadi relawan di daerah terpencil.

Bertahun-tahun Ia menjadi relawan dan setelah semuanya selesai Ia memutuskan untuk pulang dan melepas rindu dengan keluarga nya. Namun, bukannya melepas rindu setelah pulang Ia malah harus menghadapi Arkana Xander Walton akibat perjodohan gila yang diatur keluarga nya.

" Tanda tangani kontrak itu! "

" Lebih baik batalkan saja pernikahan ini jika harus terikat kontrak. Aku tidak berminat untuk bermain dengan sesuatu yang sakral. "


Bagaimana kisah ke-dua nya yang harus bersatu disaat hati keduanya berbeda. Sanggup kah Khalisa hidup bersama Pria kejam nan gila seperti Arkan atau Ia akan menyerah.

Mari simak cerita nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahrotul Wulandary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jauh

Waktu kian berlalu dengan sedikit cepat. Umur pernikahan Khalisa pun sudah menginjak 2 bulan. Namun, meski umur pernikahan yang semakin lama tidak menutup kemungkinan jika situasi rumah tangga mereka jauh dari kata harmonis. Sejak hari dimana Naomi di seret paksa hari itu Khalisa sudah tidak lagi melihatnya berada di Mansion. Ia pernah bertanya kepada Lukas namun Lukas menjawab jika Naomi di tempat kan di tempat lain agar tidak mengganggu Tuan Mereka.

Khalisa mengangguk saja karena merasa Ia tidak punya hak ikut campur. Orang tuanya sudah terbang ke tempat Kakeknya di London dan menyerahkan semua keselamatan nya disini kepada Mertuanya. Khalisa sedih karena tidak bisa ikut tapi Ia sedikit lega karena Abangnya tidak ikut pergi. Katanya masih usaha luluhin hati calon Istri makanya nggak ikut ke London.

Hari itu untuk kesekian kalinya Khalisa merasa diabaikan oleh Suaminya sendiri. Jika dulu Ia masih diizinkan untuk menyentuh barang-barang Suaminya tapi sekarang tidak lagi. Sejak OCD nya parah Arkan tidak mengizinkan siapapun menyentuh barang-barang nya kecuali Lukas. Jadi semua keperluannya di siapakan oleh Lukas sedangkan Khalisa hanya jadi penonton.

Jika dulu Arkan tidak segan melakukan skinship dengannya tanpa harus khawatir apapun tapi kini Pria itu malah menjauhi nya bahkan mengusirnya jika Khalisa tidak sengaja menyentuhnya ataupun barang-barang nya. Khalisa merasa pernikahan nya semakin tidak sehat. Arkan terlalu sulit untuk Ia tebak.

Seperti sekarang, Khalisa menunduk dalam saat Arkan membentaknya di hadapan semua Pelayan hanya karena Ia ingin mengambilkan sarapan untuk Suaminya.

" Berapa kali harus Ku katakan jangan menyentuh barang-barang Ku! Apa Kau tuli ha?! "

Khalisa berusaha tenang dengan menarik napas beberapa kali. Ia terus berdoa dalam hati agar tidak melawan Suaminya dengan menaikkan nada suaranya. Ini bukanlah untuk yang pertama kalinya Ia dibentak di hadapan Pelayan rumah mereka.

" Aku hanya menjalankan tugas Ku sebagai seorang Istri. "

Lagi-lagi jawaban yang sama kembali Khalisa ucapkan karena Ia melakukan semua itu memang karena adalah tugasnya. Namun kembali lagi, Arkan akan selalu memarahi nya jika Ia ingin melakukan tugas sebagai seorang Istri.

Masuk ke kamar nya tidak boleh, menyentuh makanannya tidak boleh, menyentuh barang-barang miliknya tidak boleh, bahkan saat Khalisa ingin mencium tangannya sebagai bentuk hormat kepada seorang Suami, Arkan mengabaikan nya dan memilih langsung pergi ke kantor tanpa sepatah katapun. Untung Ia masih diizinkan tinggal di lantai yang sama dengan Pria itu.

" Aku tidak butuh semua tugas Mu itu. Aku hanya minta agar Kamu tidak menyentuh apapun yang ada di dekat Ku. " Katanya dengan tajam seolah Khalisa adalah benda yang paling menjijikkan di dunia.

Mengepalkan tangan sebagai bentuk menahan emosi yang hampir mencapai ubun-ubun. Khalisa berusaha tenang dan menjaga nada suaranya.

" Lalu katakan apa yang harus Aku lakukan, Tuan Arkan? " Khalisa kembali merubah panggilan nya menjadi setelan awal karena dirasa Arkan pasti tidak akan menerima panggilan itu.

" Diam di tempat Mu dan menjauhlah dari Ku. Hanya itu yang perlu Kamu lakukan. " Ucap Arkan dengan wajah datar seakan ucapannya tidak akan berpengaruh apapun pada Istri nya.

Khalisa tersenyum kecut. Perjuangan nya untuk mempertahankan pernikahan mereka selama dua bulan ini seperti tidak pernah dianggap oleh Pria tampan itu. Tapi Khalisa tidak akan menyerah semudah itu. Sebenarnya Ia bukanlah perempuan yang pandai menjaga emosi namun Ia belajar agar jika emosi itu keluar Ia tidak akan menyesali apapun.

" Untuk apa Kamu menikahi Ku jika hanya ingin Aku menjauh? Seharusnya Kamu tidak perlu menikahi Ku jika ingin Aku berada jauh dari sekitar Mu. " Ucap Khalisa dengan tersenyum tipis.

Rahang Arkan mengeras. Tatapannya menajam menatap Perempuan cantik dengan hijab di kepala nya. Sungguh Istrinya sangat cantik dengan senyuman itu namun Arkan tidak akan pernah mau mengakuinya. Sekuat tenaga Arkan menahan emosinya agar tidak kembali lepas membentak Istrinya.

" Tetap berada di tempat Mu dan jangan pernah melawati batas. " Arkan berdiri dan meninggalkan Istrinya sendiri di meja makan dengan makanan yang belum tersentuh sama sekali.

Lagi-lagi Arkan kembali menghindari pertanyaan nya. Khalisa sudah hapal dengan sifat Suaminya yang akan menghindar jika Ia bertanya tentang pernikahan mereka. Memilih untuk tidak terlalu memikirkan nya, Khalisa kembali sarapan seorang diri di meja makan yang sangat luas. Meskipun banyak pasang mata yang melihat sedih kepadanya tapi Khalisa tidak pernah menganggap tatapan mereka ada. Khalisa memilih abai dan menikmati sarapan paginya.

Drt drt drt

Tiba-tiba saja disaat Ia sedang menikmati sarapan nya. Ponselnya berdering membuat Khalisa menghentikan sejenak aktivitas nya. Dahinya mengernyit dengan satu alis terangkat melihat siapa yang baru menelpon nya. Bukannya mengangkat panggilan tersebut, Khalisa hanya melihatnya sampai panggilan itu berakhir. Tak lama sebuah pesan masuk setelah panggilan itu berakhir.

Muthia

Khalisa bisa kita ketemu?

Aku tau Kamu tidak mau mengangkat panggilan Ku atau mungkin tidak sudi. Tapi Aku sangat ingin bertemu denganmu. Jika Kamu bersedia mari bertemu di Cika Cafe jam 14.00 sore nanti.

Aku harap Kamu datang karena Aku ingin bicara sama Kamu.

Khalisa hanya membaca pesan tersebut tanpa ada niatan untuk membalas. Orang yang baru mengirimkan nya pesan adalah Sahabat yang telah merebut calon Suaminya. Khalisa memilih mengabaikan pesan itu dan kembali melanjutkan makan nya.

Ia tidak mau di pusingkan dengan masa lalu karena menurutnya masa lalu biarlah berlalu. Ia tidak mau membawanya ke masa kini. Jika Zara ataupun Bintang tahu jika Muthia telah mengirimkan pesan untuk mengajak bertemu, sahabatnya itu pasti tidak akan setuju dan jadi penolak keras.

Kemarin saja saat sesi poto di hari pernikahannya, dua sahabatnya menolak keras agar Muthia masuk kedalam poto mereka. Namun Khalisa tetap mengajaknya karena ingin poto dengan personil lengkap.

Mari kita berkelana pada masa dimana persahabatan mereka mulai retak. Sebelum kejadian itu terjadi mereka berempat adalah sahabat baik yang kemana-mana selalu bersama. Terhitung mereka sudah bersahabat sejak Zaman SMA kelas 11. Sudah banyak yang mereka lewati mulai dari susah maupun senang. Tapi hanya karena satu hal membuat semuanya berubah dalam sekejap mata.

🥜🥜

Flashback

Hari itu Khalisa dengan senyuman yang bahagia juga perasaan yang gembira dengan semangat melakukan fitting baju pernikahannya yang akan dilaksanakan sebentar lagi. Ia cukup antusias melakukan semua ritual yang ada sebelum prosesi ijab qobul nanti.

Dengan ditemani Mama juga Mama mertuanya, Khalisa melakukan fitting baju pengantin dengan ditemani calon suaminya.

" Ini Saga kemana sih, padahal tadi Mama udah bilang jangan kemana-mana setelah fitting nya selesai." Decak Rea, Mama Saga calon suaminya.

Mama Rea terlihat sangat kesal karena Putra nya tadi pamit sebentar entah kemana dan belum kembali sampai sekarang. Padahal mereka sudah selesai dari 30 menit yang lalu tapi Saga tak kunjung kembali.

" Saga nya mungkin ada urusan, Re. Kita cari makan dulu aja sambil nungguin Saga selesai sama urusan nya. " Ucap Sekar.

Lalu mereka pergi ke salah satu restoran sambil menunggu Saga selesai dengan urusan nya. Tapi di sinilah semuanya dimulai, ketika Khalisa izin ke toilet Ia tidak sengaja melihat Sahabatnya sedang berbicara dengan seorang Pria. Khalisa tidak tau siapa Pria itu karena Pria itu membelakangi nya. Khalisa melihat sahabatnya itu seperti marah-marah dan tak lama kemudian menangis. Khalisa ingin menghampiri namun hajatnya sudah tidak dapat ditahan.

Ketika selesai dengan hajatnya dan berniat menemui sahabatnya, Khalisa tidak lagi melihat mereka. Mungkin sudah pergi pikirnya.

Tidak mau ambil pusing Khalisa kembali bergabung dengan Mama juga Mama mertuanya. Ternyata Saga juga sudah ada disana.

Seminggu kemudian, Khalisa secara tiba-tiba mendapatkan kabar jika sahabatnya akan menikah. Khalisa yang tidak tau apa-apa memilih untuk hadir di pernikahan sahabatnya. Tapi kedua orang tuanya melarang keras bahkan sahabatnya juga. Khalisa bingung namun tetap bersikeras.

" Muthia kok bisa nikah nya dadakan sih? Untung Aku lagi nggak ada operasi hari ini. " Ucapnya.

Khalisa sudah berada di mobil bersama Zara menuju tempat dimana pernikahan sahabat mereka dilaksanakan.

" Kita mending putar balik aja ya. Kita nggak usah dateng ke pernikahan nya. " Bujuk Zara.

" Kenapa? Mama sama Papa juga nggak dateng dan bilang agar Aku juga nggak usah ikut. Bilang sama Aku emangnya kenapa kalian larang Aku ikut? " Tanya Khalisa penasaran.

Zara menggeleng dan memilih untuk tidak menjawab pertanyaan sahabat nya. Biarkan Khalisa mencari tau sendiri kenapa mereka melarang nya ikut.

" Nggak nyangka ternyata Aku juga mau bakalan nikah seminggu lagi. Tinggal Kamu ni Zar yang belum nikah. Kira-kira kapan?"

" Nanti aja. "

Dahi Khalisa mengernyit saat melihat pernikahan sahabat nya malah diadakan di rumahnya sendiri bahkan terkesan sangat privat karena tidak ada banyak tamu yang datang.

" Pernikahan nya emang privat ya? " Tanyanya saat melihat sekitar yang tidak ramai.

Zara mengangguk saja. Kemudian mereka berjalan beriringan dengan Zara yang terus menggenggam erat tangannya seolah sesuatu akan terjadi. Hati Zara menjerit melihat bagaimana effort Khalisa untuk datang ke pernikahan ini. Ia ingin menahan dan menarik Khalisa pulang tapi harus Ia tahan. Khalisa pasti akan menolaknya.

Saya terima nikah dan kawinnya Muthia Danuarta binti Danu Danuarta dengan maskawin tersebut dibayar tunai.

Deggg

Langkah kaki Khalisa sontak berhenti. Ia kenal suara itu, sangat mengenalinya. Jantung nya berdegup kencang, perasaan nya mendadak tidak enak. Ia menatap Zara meminta jawaban atas kegelisahan nya.

Genggaman Zara semakin kuat pada tangannya. Khalisa menggeleng berusaha berpikir positif mungkin hanya suaranya saja yang sama. Tapi kenapa Ia juga melihat Asisten calon Suaminya disana.

" Khalisa! " Panggil Bintang memecah keheningan membuat semua mata tertuju padanya.

Kado ditangannya terjatuh dengan lutut melemah melihat siapa pengantin Pria yang duduk bersama sahabat nya.

Dia Saga..... Calon Suaminya

" Astaghfirullah. Apa ini ya Allah. " Batinnya.

Bintang dengan cepat membantu Zara meraih tubuh Khalisa yang hampir luruh saat mendapatkan kenyataan yang membuat dunianya hancur.

Rea yang melihat calon menantunya seketika menangis dan memeluk erat tubuh Khalisa seraya mengucapkan kalimat maaf.

" Maafin Mama Khalisa. Maafin Mama yang nggak bisa jaga Saga untuk Kamu. Jangan benci Mama Sayang. " Ucap Rea memeluk erat tubuh menantunya.

Khalisa mendadak mengheningkan cipta. Ia masih belum percaya jika Calon Suami nya telah menikahi Perempuan lain disaat pernikahan mereka tinggal satu minggu lagi. Tak ada kata yang keluar dari bibir merah muda nya.

Saga juga mendekat dan menatap penuh rasa bersalah pada calon Istri yang sangat Ia cintai.

" Lepaskan Putri Ku! " Tubuh Rea didorong agar pelukannya terlepas. Pelakunya tentu adalah Sekar, Mamanya.

" Khalisa! Ini Mama sayang. " Ucap Sekar menyadarkan Putrinya yang terdiam.

Melihat kehadiran Mamanya. Khalisa langsung memeluk Mamanya dan menangis deras dalam pelukan hangat Mamanya. Kenyataannya apa yang baru saja Ia terima.

" Mama..... Kenapa.... "

" Shutt, jangan bicara apapun. Ayo kita pulang sekarang. " Sekar memberi isyarat kepada Bastian agar membawa Adiknya pulang.

" Maaf Khalisa. " Ucap Muthia ikut menangis melihat keadaan sahabat nya.

Tubu Khalisa di bawa pergi dalam gendongan Abangnya meninggalkan tempat terkutuk yang sudah membuat Adiknya menangis.

Sekar dan Fatah menatap tajam semua orang. Rasa geram mereka rasakan melihat Pria yang harusnya menikahi Putri mereka kini malah menikahi orang lain. Dan sialnya lagi perempuan itu adalah sahabat Putri mereka sendiri.

" Jangan pernah menemui Khalisa apapun yang terjadi setelah ini. Putri Ku tidak membutuhkan kata maaf dari kalian. " Ucap Sekar dengan pedas membuat Muthia menunduk tidak mampu menatap Sekar lantaran terlalu malu.

Fatah tidak mengatakan apapun karena semalam dia sudah melampiaskan emosi nya kepada Pria itu hingga babak belur. Tidak mau kembali terbawa emosi Fatah membawa Istrinya pergi.

" Kau datang membawa cinta untuk Putri Ku dan membawa segala harapannya untuk nya. Tapi hari ini Kau mematahkan nya. Saya kecewa dengan Anda Saga terutama Kau yang telah menjadi sahabat Putri Ku. " Tunjuk Sekar tepat diwajah Muthia.

" Tidak ada sahabat yang merebut calon suami sahabatnya sendiri. Hari ini Kau membuktikan jika Kau tidak pantas menjadi sahabat Putri Ku. "

" Saya kecewa dengan kalian yang ada disini. Jangan pernah menghubungi Khalisa apapun yang terjadi. Jalani kehidupan kalian dengan bahagia. "

1
Omer zayn
ceritanya bagus.. mana cerita selanjutnya???
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!