kisah dari seorang gadis yatim piatu bernama rere yang bekerja menjadi babysitter anak dari seorang ceo duda,kaya dan tampan. karena ada masalah yang menimpa rere,terpaksa ceo itu harus menikahi rere.
ada orang yang ingin membunuh rere.sang ceo berusaha menyelidiki masalah yang menimpa rere.
mampukah sang ceo mengungkap siapa dalang yang ingin membunuh rere?
apakah motif di balik masalah itu?
Ini novel pertamaku, mohon dukunganya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naya siswanto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps.03
Di kota J,tepatnya di salah satu rumah yang sangat megah bak istana,sedang terjadi keributan,dimana para pelayan di rumah itu sedang kewalahan membujuk seorang anak kecil yang sedang rewel dan tidak mau makan.
"Ayolah Tuan Kecil,makan sedikit saja.Nanti Daddy bisa marah kalo Tuan Kecil tidak makan",rayu Mika,salah satu pelayan di rumah itu yang bertugas menjaga anak itu.
"Ndak mau,Levan ndak mau mamam,Levan mo cama Daddy Mbak",oceh anak itu.
Ya dia adalah Revan Putra Alberto,anak pengusaha kaya yang tampan namun dingin,
Elang Danu Alberto.
Di tempat lain~
Drttt...drtt...
"Hallo" suara yang tegas dan menggema itu bikin merinding bulu kuduk.
"Maaf Tuan, Revan tidak mau makan",kata orang di seberang sana.
"Berikanmu ponsel padanya"
"Hallo Daddy",
"Hallo sayang,kenapa tidak mau makan?"
"Ndak mo Daddy,Levan ndak lapal",oceh anak itu dengan gaya cadelnya.
"Makan ya,kasian kan mbaknya sudah masak capek-capek.Nanti mbaknya sama nasinya nangis lo kalo Revan gak mau makan",bujuk Elang.
Hening...
Revan seperti memikirkan sesuatu.
"Levan mo liat mbak dan nasinya nangis Daddy,pasti selu"
Waduh,Elang menepuk keningnya
"Sepertinya aku sudah salah bicara",gumam Elang.
"Revan sayang,mamam ya.Nanti kalo revan mau mamam,Daddy kasih hadiah deh.revan mau apa?"kata Elang lagi.
"Levan mo mommy,dad.Levan mo bobok cama mommy,Levan ndak mau bobok cama mbak lagi".
huft.....Elang menghembuskan nafasnya sambil memijit keningnya.
"Baiklah,nantiakan Daddy bawa mommy Revan pulang,tapi sekarang Revan mamam ya"
"oke Daddy..."
Tut...tut...tut...telpon pun terputus.
Elang menatap langit-langit ruanganya,seolah ada yang indah di atas sana.
Tok...tok...tok...
"Masuk"
"Hello bro,melamun bae,ada apa boy?"sapa Edo,sahabat sekaligus asisten Elang di kantor.
Hufttt....
Elang menghembuskan nafasnya,dadanya terasa sesak setiap ingat permintaan anaknya.
"Revan minta aku supaya pulang bawa mommy,dia pikir mommy bisa beli di mall"keluh Elang.
"Ha..ha..ha"Edo tertawa keras
"Revan memang anak pintar,klo gitu tunggu apalagi,ayo kita come on.
"Kemana?"tanya Elang
"Ya elah ni orang,ya beli mommy untuk Revan lah",goda Edo sambil tertawa terbahak.
"Sialan lo",kata Elang sambil melempar bola kertas kearah Edo.
"Ups,santai boy woles aja.Lagian ya sudah 2th lebih kamu menduda kawan.Sudah waktunya kamu pikirkan hal ini.Kamu butuh orang untuk mengurusimu dan juga merawat Revan",kata Edo.
"Aku punya kamu untuk mengurus semua kebutuhanku,dan juga Revan ada Mika yang menemani,merawat juga menyediakan segala kebutuhan Revan",jawab Elang.
"Terserah kamu lah boy,aku hanya memberi saran.revan butuh sosok ibu yang menyayanginya,bukan Mika yang sewaktu-waktu bisa pergi.Mika punya kehidupan sendiri boy,pikirkan itu,buang egomu demi Revan"kata Edo sambil keluar dari ruangan elang.
Elang hanya diam merenungi dan memikirkan kata-kata Edo tadi.
"Arrgghhhh......
Elang menjambak rambutnya sendiri,dia merasa pusing.Apa yang harus di lakukan,sementara penghianatan mantan istrinya dulu masih jelas di ingatanya.Haruskah dia membuka hati,demi Revan anak yang sangat di cintainya.
Atau membiarkan anaknya tumbuh besar tanpa kasih sayang seorang ibu.