Malam hari dalam perjalanan pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai seorang dokter, Lin Feng mengalami kecelakaan saat mobilnya menabrak sebuah truk. Mengalami luka parah, nyawa Lin Feng tidak terselamatkan. Dia mati dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Mengira dirinya akan di kirim ke tempat penghitungan kebaikan dan keburukan selama hidupnya, Lin Feng justru menyadari dirinya terbangun sebagai seorang Kaisar Kekaisaran Petir, yang berada di Alam Langit.
Terbangun dengan kekuatan sistem, Lin Feng harus berjuang mempertahankan Kekaisaran Petir yang berada di ujung kehancuran. Dengan bantuan sistem, sanggupkah Lin Feng mempertahankan Kekaisaran Petir dari kehancuran?
Cari jawabannya dalam Novel “Sistem Sang Penguasa...”
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memulai Perjalanan
Jangan lupa like dan komentarnya, terimakasih.
...----------------...
Dua hari berlalu dengan cepat. Dalam dua hari ini, sunter tersiar kabar kalau Kekaisaran Angin telah menutup wilayah setelah kematian enam Jenderal mereka di dekat Kota Embun Biru, yang masuk ke dalam wilayah kekuasaan Kekaisaran Petir.
Banyak orang tidak menyangka Kekaisaran Petir yang dikatakan sudah diambang keruntuhan ternyata masih menyimpan kekuatan untuk memberi perlawanan pada Kekaisaran Angin yang ingin menguasai seluruh wilayah Kekaisaran Petir.
Namun, ambisi besar Kekaisaran Angin harus dibayar mahal dengan kematian puluhan ribu prajur dan enam Jenderal Kekaisaran.
Bukan hanya gagal, tapi bisa saja Kekaisaran Angin menjadi incaran Kekaisaran lain setelah mereka kehilangan enam dari sepuluh Jenderal Kekaisaran. Kekaisaran Angin memang tidak kehilangan banyak prajurit saat penyerangan terjadi di perkemahan. Akan tetapi, kehilangan enam Jenderal jauh lebih buruk dibandingkan dengan kehilangan ratusan ribu prajurit.
Kehilangan enam orang Jenderal membuat Kekaisaran Angin kehilangan setengah kekuatannya. Sangat wajar Kekaisaran Angin segera menutup seluruh wilayah kekuasaannya karena dengan kekuatan yang mereka miliki, rawan terjadi serangan dari Kekaisaran lain.
Sementara itu di Kota Embun Biru, terlihat ada dua rombongan yang pergi meninggalkan kota. Satu rombongan pergi ke arah Ibukota Kekaisaran Petir, sementara satu rombongan yang hanya terdiri dari dua orang pergi ke arah yang berlawanan. Rombongan pertama adalah rombongan Yan Guo dan Yan Ning yang akan kembali ke ibukota Kekaisaran Petir, sedangkan rombongan dua orang merupakan rombongan Lin Feng dan Xiong Hu yang pergi menuju gunung Tianhuang.
“Xiong Hu, berapa waktu yang kita butuhkan untuk sampai di gunung Tianhuang?” tanya Lin Feng pada Xiong Hu.
“Dengan kecepatan penuh hamba, dalam satu minggu kita akan sampai di gunung Tianhuang,” jawab Xiong Hu.
Lin Feng menganggukkan kepalanya. Baginya, satu minggu bukanlah waktu yang lama mengingat luas Alam Langit yang ukurannya seratus kali lebih besar dibandingkan ukuran bumi.
“Aku merasa perjalanan ini akan sangat menyenangkan,” kata Lin Feng.
“Tuan, dalam perjalanan ini kita akan melewati bagian luar hutan Binatang Buas. Apa kristal inti kehidupan Binatang Buas tidak bisa meningkatkan kekuatan Tuan?” tanya Xiong Hu.
Lin Feng tidak langsung menjawab, tapi terlebih dahulu dia bertanya pada sistem.
[DING... kristal inti kehidupan Binatang Buas sama bergunanya seperti kristal inti kehidupan Binatang Spiritual. Dengan kristal inti kehidupan Binatang Buas, Tuan dapat meningkatkan kekuatan]
“Aku bisa menggunakan kristal inti kehidupan Binatang Buas untuk meningkatkan kekuatanku,” kata Lin Feng menjawab pertanyaan Xiong Hu.
“Kalau begitu, hamba akan membawa Tuan menemui saudara Huang Zou, dan meminta jutaan kristal inti kehidupan Binatang Buas yang selama ini dia simpan di tempat tinggalnya,” ujar Xiong Hu.
“Huang Zou? Siapa dia? Kenapa dia menyimpan jutaan kristal inti kehidupan Binatang Buas di tempat tinggalnya?” tanya Lin Feng.
“Tuan, Huang Zou adalah teman lama hamba, dan dia adalah penguasa Hutan Binatan Buas,” jawab Xiong Hu.
“Soal kenapa dia menyimpan banyak kristal inti kehidupan Binatang Buas, itu semua karena dia mengikuti pesan orangtuanya yang merupakan teman baik orangtua hamba,” imbuh Xiong Hu.
Lin Feng menganggukkan kepalanya mengerti, dan dia tidak menyangka kalau hubungan Binatang Spiritual dan Binatang Buas sangatlah baik. Sebelumnya, dia mengira kalau hubungan mereka tidak baik, tapi semua perkiraannya salah. Hubungan Binatang Spiritual dan Binatang Buas sangatlah baik, bahkan sejak milyaran tahun lalu.
Setengah hari berjalan meninggal Kota Embun Biru, Xiong Hu tidak bisa menahan keinginannya untuk bertanya tentang aura yang dikeluarkan Lin Feng sebelum dia kehilangan kesadarannya.
“Tuan, kalau hamba boleh tau, bagaimana bisa Tuan memiliki aura kekuatan yang sangat mengerikan, sedangkan kekuatan Tuan saat ini masih berada di tingkat Kaisar Langit Bintang 4? Apa Tuan memiliki seni tarung yang mampu melipat gandakan aura yang Tuan miliki?...”
Lin Feng sudah menduga Xiong Hu akan menanyakan hal itu. “Aku dapat melipatgandakan aura yang aku miliki dengan mengorbankan seluruh Qi yang aku miliki, tapi aura itu hanya bisa bertahan beberapa saat sebelum aku kehilangan kesadaran karena kehabisan Qi...”
“Kalau kamu bertanya bagaimana aku bisa melakukan itu, aku sendiri tidak mengingatnya bagaimana aku bisa melakukan itu. Jujur saja, setelah terbangun dari tidur panjang, aku masih belum mendapatkan seluruh ingatanku...”
Xiong Hu mengangguk mengerti. “Tuan tidak perlu memaksakan diri mengingat apa yang belum dapat Tuan ingat. Suatu saat nanti, hamba yakin Tuan dapat mengingat semuanya,” ujar Xiong Hu.
“Semoga saja semua ingatanku segera kembali karena banyak ingatan yang aku butuhkan untuk mempertahankan keberadaan Kekaisaran Petir,” ungkap Lin Feng.
“Hamba akan berusaha membantu Tuan mendapatkan kembali ingatan Tuan yang menghilang,” ujar Xiong Hu.
Lin Feng tersenyum mendengarnya, “Meskipun membutuhkan waktu yang tidak sebentar, aku yakin ingatanku pasti kembali...”
Setelah percakapan singkat antara Lin Feng dan Xiong Hu, keduanya bergegas melanjur perjalanan. Dengan berada di atas punggung Xiong Hu, kemungkinan mereka akan sampai di Hutan Binatang Buas tepat di tengah malam.
...----------------...
“Permaisuri, empat hari lagi kita akan sampai di gunung Tianhuang, dan kita segera mendapatkan tumbuhan spiritual untuk mengobati penyakit Ibunda,” kata pria yang merupakan Putra Mahkota Kekaisaran Api.
“Yang Mulia, apa kita tidak bisa lebih cepat sampai di gunung Tianhuang? Semakin cepat sampai, semakin cepat kita menemukan obat untuk Ibunda, dan dengan obat itu Ibunda akan terbebas dari penyakitnya,” ungkap Permaisuri Putra Mahkota Kekaisaran Api, yang merupakan putri tinggal Kaisar Kekaisaran Air.
“Permaisuri, kita sudah sangat cepat, dan tidak bisa lebih cepat dari ini,” kata Huo Wen, Putra Mahkota Kekaisaran Api.
“Yang Mulia, maaf aku terlalu menuntut!” ujar Shui Mei, Permaisuri Putra Mahkota Huo Wen.
Putra Mahkota Huo Wen dan Permaisuri Shui Mei bepergian dengan mengendarai kereta naga yang kecepatannya hampir menyamai kecepatan Xiong Hu. Namun, dikarenakan jarak ibukota Kekaisaran Api sangatlah jauh dari gunung Tianhuang, mereka memerlukan banyak waktu untuk sampai di gunung Tianhuang.
Dengan dikawal dua Jenderal dan puluhan prajurit Kekaisaran Api, mereka pergi ke gunung Tianhuang untuk menemukan tanaman Angrek Api yang bisa digunakan untuk mengobati Ibu Permaisuri Shui Mei yang terkena racun dingin.
Angrek api adalah satu-satunya penawar untuk racun dingin. Akan tetapi, bukanlah sesuatu yang mudah untuk mendapatkan tanaman Anggrek Api. Setidaknya mereka harus pergi ke puncak gunung Tianhuang yang konon katanya dijaga Binatang Spiritual Langit berwujud Naga yang kekuatannya sudah berada di tingkat Dewa Spiritual.
“Yang Mulia, dengan kekuatan yang ikut dalam rombongan kita, apa ini cukup untuk mengalahkan penjaga puncak gunung Tianhuang? Dua Jenderal di tingkat Dewa Bintang 2 dan Bintang 3, aku merasa itu semua belum cukup untuk mengalahkan penjaga gunung Tianhuang,” ujar Permaisuri Shui Mei.
Putra Mahkota Huo Wen tersenyum mendengarnya. “Aku sama sekali tidak percaya penunggu gunung Tianhuang merupakan Binatang Spiritual Langit tingkat Dewa Spiritual. Jadi, dengan kekuatan yang kita miliki ditambah dengan kekuatan mereka, aku yakin kita dapat mengalahkan penjaga puncak gunung Tianhuang,” katanya.
Permaisuri Shui Mei sebenarnya juga tidak percaya adanya Binatang Spiritual Langit tingkat Dewa Spiritual yang masih tinggal di Alam Langit. Binatang Spiritual Langit adalah penghuni Alam Sembilan Surga. Jadi, sebuah kemustahilan keberadaan mereka ada di Alam Langit.
Meskipun tidak percaya, Permaisuri Shui Mei merasa kalau kekuatan yang ikut dengannya masih kurang kalau dia ingin mendapatkan angrek api di puncak gunung Tianhuang.
Saat melihat sikap acuh Putra Mahkota Huo Wen pada pendapatnya, entah kenapa Permaisuri Shui Mei teringat sosok laki-laki yang sampai sekarang belum sepenuhnya belum menghilang dari hatinya, dan entah sampai kapan sosok itu berada di dalam hatinya.
‘Bagaimana keadaannya saat ini? Setelah terluka parah dalam peperangan besar beberapa bulan yang lalu, aku tidak lagi mendengar kabar tentangnya,’ kata Permaisuri Shui Mei membatin.
Saat suaminya, Putra Mahkota Huo Wen sedang berfokus pada minuman dan makanan yang tersaji untuknya, pikiran Permaisuri Shui Mei justru sedang melayang ke masa lalu, di masa indah yang dia lewati bersama pujaan hatinya yang tak lain adalah Lin Feng, sosok Kaisar muda Kekaisaran Langit.
‘Meski bertemu kembali dengannya adalah sebuah kemustahilan, tapi setidaknya aku tidak putus harapan untuk kembali bertemu dengannya walau itu hanya pertemuan singkat,’ Permaisuri Shui Mei hanya bisa membatin keinginannya.
...----------------...
Bersambung.
wkwkw