Boqin Changing, Pendekar No 1 yang berhasil kembali ke masa lalunya dengan bantuan sebuah bola ajaib.
Ada banyak peristiwa buruk masa lalunya yang ingin dia ubah. Apakah Boqin Changing berhasil menjalankan misinya? Ataukah suratan takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dia ubah sampai kapanpun.
Simak petualangan Sang Pendekar Dewa saat kembali ke masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyelamatkan Penduduk Desa
Malam itu Guru Tian dan Boqin Changing akhirnya menginap di Rumah Zhilong. Mereka ingin memastikan keadaan Zhilong dan putrinya setelah meminum obat buatan Boqin Changing.
Saat ini keadaan Zhilong terlihat lebih sehat dibandingkan sebelumnya setelah meminum obat buatan Boqin Changing. Badannya terasa lebih enteng dan bintik hitam di tubuhnya mulai berkurang.
Keadaan Feiling juga jauh lebih baik. Mukanya tidak pucat lagi, dan dia juga tidak merasakan lagi kedinginan di tubuhnya. Hanya saja tubuhnya masih lemas dan tentunya masih butuh istirahat.
Malam ini Boqin Changing dan Gurunya akan tidur berdua dalam satu kamar. Boqin menceritakan rencananya untuk menyembuhkan penduduk desa ini. Dia menjelaskan kepada gurunya langkah langkah untuk menyembuhkan para penduduk desa termasuk mengisolasi desa ini sementara waktu.
Langkah ini perlu dilakukan agar penyebaran penyakit ini cukup sampai di sini dan tidak menyebar ke desa lainnya. Jika sampai itu terjadi maka wabah ini bisa menyebar ke seluruh Kekaisaran Qin.
Wabah hitam adalah wabah yang ditimbulkan oleh penyakit bernama penyakit pes. Orang orang kadang menyebutnya penyakit hitam kadang menyebutnya penyakit pes.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang berevolusi pada kutu hewan yang menyerang para mamalia terutama para tikus. Pada mamalia tersebut kemudian melakukan penularan kepada manusia. Manusia kemudian dapat menularkannya kepada manusia lainnya. Untuk menyelamatkan desa ini, Boqin Changing berencana memberantasnya sampai ke akar-akarnya.
Wang Tian hanya termangu mendengar penjelasan dari muridnya. Dia tidak menyangka muridnya bisa sedetail itu dalam penanganan wabah ini. Dia hampir tidak percaya bahwa muridnya yang bahkan belum berusia sepuluh tahun dapat berfikir sejauh ini.
"Besok kita akan mulai menyembuhkan penduduk desa ini guru. Yang pertama kita sembuhkan mulai dari kepala desa ini terlebih dahulu."
"Mengapa harus dari kepala desa dulu Chang'er? Mengapa tidak dari yang terparah dulu."
"Jika kita bisa menyembuhkan kepala desa maka dengan bantuannya kita dapat meyakinkan penduduk desa lainnya guru. Langkah selanjutnya akan lebih mudah."
"Hmmm.. Analisismu sangat bagus Chang'er. Baiklah besok guru akan minta Zhilong untuk menemani kita."
Guru Tian tidak henti memuji kepintaran muridnya ini dalam hatinya. Dia yakin jika Boqin Changing tidak menjadi pendekar, dia bisa menjadi tabib atau bahkan penasehat kerajaan di masa depan. Analisisnya betul betul mengerikan bagi anak seusianya.
Setelah diskusi panjang lebar di dalam kamar, akhirnya pasangan guru murid ini memutuskan untuk beristirahat. Hari esok akan banyak kegiatan yang mereka berdua lakukan.
...******...
Esok harinya ketika Wang Tian bangun, dia tidak menemukan satupun orang di rumah. Awalnya dia hendak mengecek keadaan Feiling dan Zhilong pagi hari ini. Namun saat dia mencari mereka berdua, dia tidak menemukannya.
Ketika dia berjalan ke luar rumah. Dia menemukan kedua orang tersebut bersama muridnya berada di makam istri Zhilong. Terlihat Feiling dan ayahnya menangis di makam orang yang dicintainya tersebut. Feiling jelas terpukul ketika mengetahui bahwa ibunya sudah meninggal.
Boqin Changing sendiri hanya bisa mengamati kedua orang tersebut. Tidak ada yang bisa dia lakukan saat ini. Jika saat ini ada pasukannya yang bernama Zhi Shen, dia pasti akan memintanya untuk menghidupkan ibu dari Feiling. Namun saat ini dia masih belum mendapatkan bola pemanggil karena masih kurang kuatnya dia untuk menuju ke tempat penemuan bola itu.
Namun dalam hatinya, keinginannya untuk bertambah kuat secepatnya semakin bertambah. Dia tahu jika dia sudah bisa memanggil pasukannya maka banyak hal yang bisa dilakukannya.
"Ehemm... Maafkan kami yang datang terlambat Tuan Long. Seharusnya kami bisa datang lebih cepat. " Wang Tian membuka percakapan di area makam itu.
Zhilong dan Feiling kaget ketika melihat penyelamat mereka tiba-tiba sudah hadir di makam ibunya. Buru buru mereka bangun dan menyambut Tabib Tian.
"Tabib Tian anda tidak perlu minta maaf. Kami yang seharusnya berterima kasih kepada anda."
Wang Tian kemudian menjelaskan rencananya kepada Zhilong pagi ini. Dia minta diantarkan ke tempat kepala desa terlebih dahulu sebelum menyembuhkan penduduk desa ini.
Zhilong tentu saja menyetujuinya. Dia bergegas mengajak pasangan guru murid ini untuk menuju rumah kepala desa. Baginya keselamatan penduduk desa adalah hal yang terpenting saat ini.
Rumah kepala desa adalah rumah paling besar di desa ini. Walaupun terlihat sederhana dibandingkan rumah pejabat di kota, namun untuk ukuran di desa termasuk sangat besar. Halamannya luas dan berbagai pohon menghiasi halaman rumah ini.
Saat Zhilong mengetuk pintu rumah ini keluarlah seorang laki laki paruh baya berbadan tegap. Dari fisiknya tidak terlihat adanya tanda hitam pada orang ini. Boqin Changing kemudian meraba kekuatan orang di depannya dengan kemampuan unik miliknya.
"Hmmm pendekar ahli. Pantas saja penyakit ini seperti tidak berpengaruh kepadanya." gumam Boqin Changing.
Zhilong kemudian menjelaskan maksud kedatangannya pada kepala desa yang bernama Guo Yuan. Dia membawa tabib yang bisa mengobati penduduk desa.
"Betulkah anda dapat menyembuhkan penduduk kami Tabib Tian?" ujar Guo Yuan berharap.
"Tentu saja. Aku bisa menyembuhkan mereka semua. Untuk itu aku mohon kerjasamanya Tuan Yuan."
"Tentu tentu tabib. Aku akan membantu semaksimal mungkin. Tolong obati istri dan anakku." Kali ini bahkan Guo Yuan bahkan berlutut meminta tolong.
Wang Tian yang kaget melihat Guo Yuan berlutut segera mengangkatnya agar kembali duduk bersamanya. Sebenarnya dalam hatinya dia tidak nyaman ketika orang orang memanggilnya tabib. Namun menurutnya itu lebih masuk akal daripada mereka mengetahui fakta bahwa Boqin Changing yang lebih layak disebut tabib.
"Tolong antarkan saya ke ruangan istri dan anak anda yang sakit. Chang'er siapkan obatnya."
"Baik guru."
Wang Tian kemudian memberikan obat kepada istri dan anak Guo Yuan. Sejam kemudian terlihat keadaan mereka jauh lebih baik. Guo Yuan sendiri tidak henti hentinya mengucapkan terima kasih. Istri dan anaknya bukan seorang pendekar. Mereka tidak seperti Guo Yuan yang seperti tidak terdampak penyakit ini.
Wang Tian dan Boqin Changing kemudian duduk bersama Guo Yuan dan Zhilong. Dia kemudian menceritakan tentang wabah ini. Mendengar penjelasan dari Wang Tian, kedua penduduk desa ini sangat terkejut. Penyakit ini tidak hanya membahayakan penduduk desa ini namun jika tersebar akan membahayakan Kekaisaran Qin.
Mereka kemudian membagi tugas. Guo Yuan, Wang Tian dan Boqin Changing akan mengunjungi tiap rumah di desa ini untuk melakukan pengobatan dan Zhilong akan berjaga di pintu masuk desa untuk mencegah orang masuk ke desa tersebut. Walaupun tidak tiap hari ada orang datang ke desa ini namun sebagai langkah antisipasi maka Zhilong disiagakan di pintu masuk desa.
Seharian penuh ini digunakan oleh mereka bertiga untuk menyembuhkan penduduk yang terinfeksi penyakit ini. Ada beberapa rumah yang belum disinggahi karena hari ini sudah larut malam. Mereka berencana untuk mengunjungi sisanya di esok hari.
Esok harinya sampai seminggu ke depan keadaan menjadi lebih sibuk. Selain menyelesaikan penyembuhan kepada penduduk desa yang belum tersentuh di hari pertama, Guo Yuan juga sudah menginstruksikan kepada para pemuda yang sudah agak sehat untuk mulai membunuh ternak-ternak yang ada di desa ini. Mereka juga melakukan pengggrebegan tikus yang ada di desa ini dan mensterilkan berbagai perlengkapan dan peralatan yang ada di desa. Mereka berharap kutu yang menyerang mamalia dan para manusia bisa lenyap dengan berbagai cara yang mereka lakukan.
Seminggu sejak kedatangan Boqin Changing dan gurunya di desa ini, keadaan desa menjadi lebih hidup. Selama seminggu ini kebetulan sekali tidak ada pendatang luar datang ke desa ini. Sehingga wabah tidak semakin meluas.
...*****...
Hari ini semua yang direncanakan oleh Boqin Changing sudah dilakukan oleh para penduduk desa. Tiap hari, dia akan berkunjung ke rumah rumah yang ada di desa ini untuk mengecek pasiennya.
Hari ini dia sudah meminta tolong kepada kepala desa untuk mengumpulkan semua warganya di balai desa. Dia akan melakukan tes terakhir untuk mengecek apakah ada penduduk desa yang masih positif terinfeksi penyakit pes.
Boqin Changing akan menggunakan kekuatan milik pasukannya terdahulu untuk mengetahui apakah penyakit pes masih ada yang tertinggal di tubuh penduduk desa. Dia akan menempelkan tangannya di punggung pasiennya untuk mengecek kondisi pasiennya. Dengan tenaga dalam dan ilmu dari Tabib Reha di kehidupan pertamanya, dia akan melakukan pengecekan terakhir sebelum meninggalkan desa ini dan menuju tempat terakhir tujuannya Hutan Kabut Awan.