NovelToon NovelToon
Janda Kembang Pilihan CEO Duda

Janda Kembang Pilihan CEO Duda

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Duda
Popularitas:10.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Cimai

Anak dibawah umur dilarang mampir🙅
Harap bijak dalam membaca👍

Slow update 🙏
Silahkan mampir juga ke novel pertama Cimai, klik profil Cimai yaaa😍

"Menikah Dengan Adik Sahabatku"

------

Belum ada dalam pikiran Dira untuk segera mengakhiri masa sendirinya, ia masih trauma pasca ditinggalkan oleh suami yang teramat ia cintai pergi untuk selamanya dan disusul satu-satunya superhero yang selalu berada disisinya, yaitu Ibu.

Meskipun pada kenyataannya sosok pria yang selama ini selalu memperlakukan Dira dengan lembut, ternyata diujung usianya menunjukkan sebuah kenyataan yang teramat pahit, sehingga menyisakan luka dan trauma yang teramat mendalam bagi Dira.
Dira masih tetap mencintainya.

Disisi lain, putra sulung dari pemilik Raymond Group mengalami kegagalannya dalam berumahtangga.
Setelah berhasil dari masa keterpurukannya dan memilih tinggal diluar negeri, akhirnya ia kembali ke tanah air dan menggantikan posisi ayahnya, Erick Raymond.

Awal pertemuan yang tidak sengaja anta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cimai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 9 : Jangan Panggil Saya Mentari

Dira membuka paketan secara langsung di depan Edgar, sesekali bola matanya melirik pria itu.

''Iya aku tau kalau aku ini tampan, tapi, jaga matamu itu, nanti kau jatuh cinta padaku malah repot.'' ujar Edgar tanpa memandang Dira.

Dira langsung mengalihkan pandangannya ke paketan.

''Cih! pede sekali! tidak akan pernah jatuh cinta sama orang sombong!'' umpat Dira.

''Kemarin ada berita orang meninggal karena suka mengumpat, bibirnya bengkok.'' sahut Edgar dengan tatapan lurusnya kearah depan.

Dira menghela nafas panjang menghadapi bosnya yang aneh ini. Ia berhasil membuka paketan tersebut, dan isinya bermacam-macam buah-buahan, makanan, cemilan sehat, serta beberapa obat-obatan.

Dira sedikit tercengang kenapa bosnya bisa mengirimkannya semua ini. Itu artinya Edgar tau jika dirinya sedang sakit? kenapa bersikap seolah tidak tau?

Dasar bos, emang suka-suka dia dah.

''Tuan tau kalau saya sedang sakit?'' tanya Dira.

''Tau.'' jawabnya singkat.

''Kenapa tadi Tuan masih bertanya kenapa saya dirumah?''

''Sejak kapan aku mengizinkanmu melakukan protes?''

Dira kembali menarik nafasnya dalam-dalam.

''Dan ini semua untuk saya?'' tanya Dira beralih ke paketan itu.

Edgar hanya mengangguk.

''Tidak masuk dalam hutang kan? saya tidak mau!''

''Kau ini kenapa sangat bawel?!!'' protes Edgar.

''Itu bukan bawel, Tuan. Saya hanya butuh kepastian dan kejelasan, karena dimana-mana itu atasan suka seenaknya sendiri membuat aturan.'' keluh Dira.

''Kau ini!!'' Edgar mengeram kesal.

Edgar langsung berdiri.

''Kau habiskan makanan itu dan cepatlah bekerja karena perusahaan akan rugi karnamu.'' celetuk Edgar.

Dira terbelalak mendengar celetukan dari Edgar yang tidak masuk akal itu.

''Besok saya sudah masuk lagi, Tuan.'' jawab Dira.

''Yasudah kau kunci rapat pintumu ini, jangan sembarang menerima tamu.'' ujar Edgar tanpa ia sadari ucapan itu membuat Dira tersentuh. Namun dengan segera Dira menetralkan ekspresi wajahnya.

''Terimakasih Tuan atas kepedulian dan kirimannya.'' ucap Dira kemudian tersenyum.

''Jangan kepedean!'' Edgar langsung keluar dari rumah Dira tanpa menoleh.

Di dalam pikirannya, ia sedang merutuki dirinya sendiri yang kenapa bisa melakukan ini kepada sosok Dira.

Dira pun terus menggerutu karena sikap aneh bosnya itu.

''Dasar orang aneh, bos sombong! tinggal bilang sama-sama Dira... amit-amit kok bisa-bisanya Tuan Erick mempercayakan ke anaknya itu.'' gerutu Dira.

--

Sebenarnya Dira merasakan belum begitu sehat, tetapi tiga hari izin membuatnya juga tidak betah, ditambah lagi kedatangan bos anehnya kemarin.

''Kau masih terlihat pucat loh Dir?''

''Nggak papa Rita, aku baik-baik aja kok, udah sehat.'' jawab Dira.

''Beneran?'' Rita masih tak percaya jika Dira sudah sehat.

Dira mengangguk.

''Iya Rita zheyenk..''

Edgar masih terdiam didalam ruangan meeting, hanya pena yang menjadi mainannya untuk diputar-putar.

''Tuan.''

''Tuan.''

Jimmy menarik nafasnya dalam-dalam karena sudah dua kali memanggil tuannya, tetapi masih belum juga menjawab.

''TUAN.''

''APA MENTARI!!'' seru Edgar.

"OH ****!!'' umpat Edgar kemudian setelah menyadari apa yang keluar dari mulutnya.

Jimmy mengernyitkan keningnya karena tuannya menyebut nama orang lain dan jelas saja itu nama perempuan.

''Tuan, anda baik-baik saja kan?'' tanya Jimmy.

''Kau!! kenapa kau harus teriak-teriak memanggilku? apa kau pikir aku ini budeg?!'' seru Edgar.

''Maaf Tuan, saya sudah dua kali memanggil Tuan, tetapi anda tetap diam saja sambil bermain pena. Dan saya terpaksa menaikkan volume suara saya, tapi, justru anda menyebut saya dengan sebutan Mentari, sungguh saya pria normal Tuan, tidak pernah berganti peran menjadi Mentari.'' terang Jimmy dengan serius.

Edgar terbelalak mendengar apa yang diterangkan oleh Jimmy. Bisa-bisanya manusia satu ini berfikir sampai kesana.

''Kau!! pergi kau! aku masih mau sendiri!'' ujar Edgar.

''Baik Tuan.'' jawab Jimmy.

Dua langkah kemudian Jimmy menghentikan langkahnya dan kembali menatap bosnya.

''Tapi, saya mohon jangan panggil saya Mentari lagi ya Tuan..'' ucap Jimmy sebelum meninggalkan bosnya.

''KAU!!'' seru Edgar dan pena yang ditangannya pun melayang kearah Jimmy.

Jimmy langsung berjalan cepat meninggalkan bosnya.

Buahahahahahahaha

Jimmy tertawa terbahak-bahak setelah sampai diruangannya. Ia kali ini berhasil mengerjai bosnya.

''Tuan.. Tuan.. hahaha''

''Aku tau kalau manusia satu itu lagi jatuh cinta.'' gumam Jimmy.

''Ghadira Mentari.'' gumamnya lagi.

Jimmy turut berbahagia jika memang Edgar sudah bisa move on dari masalalunya. Walaupun jika benar wanita yang berhasil itu adalah Dira, sosok wanita dari kalangan rakyat biasa, tentu sangat jauh berbeda dengan Mychelle.

''Ah Tuan besar pakai repot-repot segala membuka jalan, sedangkan mereka berdua sudah lebih dulu berjumpa.'' gumam Jimmy kemudian terkekeh.

''Oke Tuan Edgar Raymond, mari kita lihat sampai dimana perjuanganmu untuk gengsi haha..''

..

Rita melihat gelagat tidak nyaman dalam diri Dira karena Dira terus bergerak dan sedikit-sedikit menghembuskan nafas sembari mengeleng-gelengkan kepalanya.

''Dir, pulang aja, izin dulu nggak papa kali..'' saran Rita.

''Nggak papa Rita, aku baik-baik aja.'' jawab Dira berbohong. Mungkin ruangan ber-AC membuat suhu ditubuhnya kembali menurun.

''Jangan bohong Dir, itu muka kamu pucet lagi kayak mayat tau nggak..'' celetuk Rita.

''Ih Rita, ngawur..''

''Pokoknya nanti aku izinin, istirahat siang kamu pulang, istirahat dirumah sampai benar-benar sembuh, soal kerjaan percayakan pada Rita nggak pake Sugiarto.''

''Terserah Rita nggak pake Sugiarto deh..'' jawab Dira pasrah.

Setelah melakukan koordinasi, akhirnya Dira memutuskan untuk menggunakan cutinya agar tidak terlalu banyak data izin.

Setelah mendapatkan izin cuti, ia diantar oleh Rita dengan menggunakan motor milik Rita. Sedangkan motor Dira di simpan di kantor yang pastinya aman.

''Thanks ya Rita zheyenk tanpa Sugiarto.'' ucap Dira.

''Masuk dulu yuk, aku punya banyak makanan.'' ajak Dira.

''Beneran?'' tanya Rita sumringah.

Dira mengangguk.

''Woaahhh mau jualan apa gimana nih? banyak bener..'' kata Rita.

''Iya jualan, beli ya?'' canda Dira.

''Dah kagak jadi ngambil!'' seru Rita.

''Iya-iya gratiss tisss.. ini dikasih orang jenguk.''ujar Dira.

''Ooohhhhhh..''

Rita tidak memikirkan hal macam-macam, karena Dira memiliki tetangga, jadi dipikiran Rita tentu saja Dira mendapatkan semua itu dari tetangganya yang datang menjenguk.

''Kalau aku tinggal nggak papa kan Dir?'' tanya Rita khawatir.

''Nggak papa Rita, makasih banyak ya udah dibikin repot.'' ucap Dira.

''Ah biasa aja, cepet sehatlah biar kita bisa lomba makan nasi Padang lagi..'' ujar Rita.

''Haha do'ain aja.. yaudah buruan balik ke kantor, siapa tau bos sombong dateng lagi, nanti kamu dipecat.'' ancam Dira.

''Dihh Dira ngancem, eh apa tadi bos sombong?''

''Iya sombong banget tuh orang, sok paling kaya sendiri.'' gerutu Dira.

Rita menempelkan tangannya di kening Dira.

''Oh masih anget, pantesan..''

''Yaudah aku pergi dulu ya zheyenk.. jangan lupa nasi Padangnya dihabiskan biar cepet sehat.'' ujar Rita.

''Oke.''

Dalam perjalanan kembali ke rumah, Dira dan Rita sempat mampir terlebih dahulu ke rumah makan khas Padang yang menjadi favorit mereka. Karena sejak beberapa hari Dira sendiri tidak memasak lauk, sehingga selalu memesan secara online.

1
Tyaz Wahyu
jandes n dudes cucok nih
Tyaz Wahyu
kesan pertama begitu menggoda selanjutnya pst si CEO tu akan bucin akut ke dira wuakkkkkkkk
Ejan Din
apa Salahnya jujur.. siapa jua akan rasa seperti mentari dipergunakn Tanpa syarat.. dimanfaat Tanpa syarat.. yg klu aku juga lebih balik pergi daripada menunggu seperti boneka.. tiada luahan isi hati masing2 CEOnya yg egois, selfish,
Danty Wirodonomo
ayang edgar,... aku padamu👈@👉
Wulan Catur
mungkin Jimmy kali ya 🤔
Mimi Sanah
hahahaha koplak 😁
kyxhgle
author plis buat lanjutan Erin sm Jimmy 🙁
kyxhgle
suka gantung² cerita deh author
kyxhgle
author plisplis
kyxhgle
author buat lanjutan Erin dan Jimmy dongg plis
Budiman Wahid
😋😋😋
Budy Firmansyah
hahaaaahasa😄😄😄
Mimik Pribadi
Art nya ada yng ingin jdi ulat bulu nich,,,,lgi kerja mlh ingin bertingkah,itu namanya gali lobang utk sendiri,,,,
Mimik Pribadi
Aku ko merasa agak lebay aja liat Mentari,pdhl udh sah msh aja ketakutan,sering menghindar gitu,,,,
Gak berusaha ikhlas toh Edgar jga memperlakukan dia lembut ko, gak grasak-grusuk mementingkan napsunya sendiri,,,
Mimik Pribadi
Jngn smpe Ardi berbuat macam2 thor,saking gak relanya gebetan nikah sm sepupunya,,,pleace!!!! 😃😃
Mimik Pribadi
Erin saking smangatnya nangkap bunga,smpe dibela2in lompat,,,,skrng pertanyaannya apakah selama ini Erin udh punya pacar belum????
Mimik Pribadi
Oohh apakah itu sepupunya Edgar yng suka sm Mentari??? Adhi klo gak salah namanya sih
Mimik Pribadi
Ini baru yng namanya Horang kaya,,,,bkn cuma kaya harta,tapi kaya akan budi pekerti,karna tidak membeda2kan kasta,dngn tetap menjaga wibawa sebagai atasan di sebuah perusahaan bsr,utk menjaga semua karyawannya disiplin dan bertanggung jawab dlm menjalankan pekerjaannya 🥰🥰🥰
Mimik Pribadi
Hahaaa,,,,baju tdur nya disediain lingerie,kira2 Edgar bakal ngungkapin perasaannya gak y
Mimik Pribadi
Manggilnya msh Tuan terus,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!