Menolak untuk menerima lamaran setiap laki-laki yang datang kerumah,sering dapat cibiran atau makian dari tetangga.Katanya suka memilih dan memilah pasangan.Tentu saja itu kerap di dengar oleh Azizah,mereka hanya berkomentar dengan apa yang mereka liat.Tapi,Mereka tidak pernah tau,apa yang di rasakan Azizah.
Setelah mencoba dan menyakinkan hati untuk merima pria terakhir yang datang untuk melamar,memiliki gelar seorang ustaz dan juga lulusan terbaik di kairo-mesir.Justru,itu awal membuka luka lama Azizah,keluarga pihak laki-laki menolak dan menentang pernikahan itu,setelah mengetahui masa lalu Azizah.
Bagaimana dengan pernikahan Azizah,batal kah?atau tetap berjalan sesuai rencana sebelumnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pagi
Ke esokan paginya. . .
Di meja makan,Astuti memperhatikan Azizah yang sedang sarapan.
"Pa,hari ini aku mau merekrut Azizah menjadi karyawan desain purna"Ungkap Satria.
"Sat,kamu tidak salah ?merekrut dia menjadi karyawan purna?"Ketus Astuti dengan tatapan sinis nya.
"Apa salah nya sih ma,dia bisa bekerja di purna,desain yang ia buat tidak kalah bagus dari karyawan lama di perusahaan kita!"Tukas Satria.
"Kalau menurut mu dia bisa kenapa tidak "Adi tidak mempermasalahkan nya.
"Dia bisa,dan aku sudah melihat hasil nya,dan itu di terima oleh klien asing yang meminta desain terbaru dari purna,dan aku sudah mengirim desain tersebut kepada pihak pengelola purna,dan Papa tau,tanggapan Klien asing sangat puas terhadap hasil karya dari tangan Azizah"Ungkap Satria,begitu antusias membela dan memuji sang istri.Azizah hanya menjadi pendengar yang baik,tanpa menyela atau pun membantah ucapan sang suami.
"Kamu terlalu berlebihan!"Timpal Astuti yang memang tidak pernah menyukai Azizah.
"Mah,apa salah nya sih menerima Azizah sebagai mantu mu"
"Aku mau berangkat kerja!"Astuti segera bangkit dari duduk nya,ia tidak menjawab ucapan sang suami,atau memberi komentar lain.
"Sat,kami berangkat duluan,Azizah semangat kerja nya,Papa yakin kamu bisa!"
"Terimakasih Pa"Adi tersenyum,dan segera pergi menyusul sang istri yang sudah duluan tiba di teras.
"Kamu harus terbiasa dengan sikap Mama.Dia memang begitu,tapi sebenarnya,Mama orang yang baik kok!"Tukas Satria,Azizah tersenyum.
"Mau berangkat sama,atau pergi dengan sopir?"
"Eeem,pergi dengan sopir saja!"
"Kalau gitu,aku duluan,Aku sudah meminta mang Kardi,untuk memanggil sopir untuk mu!"
"Terimakasih mas!"
"No problem,Aku duluan"Setelah Azizah menyalami tangan Satria,pria itu segera berlalu menuju pintu utama.
"Nyonya,mang Kardi sudah menunggu Anda di depan,meja makan biar Bibi saja yang bersihin!"
"Terimakasih banyak Bi!"
"Hati-hati Nyonya"Azizah tersenyum,meskipun hanya tersirat dari netra nya,tapi Bi Atun masih dapat melihat senyuman yang tulus itu.
Tiba di teras rumah,mang Kardi sedang menunggu Azizah.
"Nyonya,sopir sudah menunggu Anda di mobil!"Sembari menunjuk ke arah mobil berwarna hitam HRV baru,milik Adi.
"Terimakasih mang!"Mang Kardi mengangguk sembari membuka pintu mobil untuk Azizah.
'Apa ini tidak berlebihan,pergi bekerja dengan mobil mewah ini?'Batin Azizah,saat sudah berada di dalam mobil.
Sopir sudah tahu kemana harus mengantar Azizah,jadi sopir tersebut tidak akan bertanya lagi.
"Nyonya,kalau AC nya terlalu dingin beri tahu saya,biar saya menyetel nya sesuai keinginan Anda!"
"Terimakasih pak,yang begini sudah cukup"
"Panggil saya Bimo Nyonya,Saya sudah bekerja selama dua puluh tahun sama Den Satria,tapi saya baru melihat Nyonya!"
"Saya baru menikah dengan Mas Satria,makanya Bapak tidak pernah melihat saya sebelumnya"Ujar Azizah dengan sikap ramah nya.
Perusahaan Purna. . .
Aldo baru saja tiba di perusahaan Satria,ia ingin memberikan proposal baru kepada Satria.
"Pak,Satria nya sudah datang ?"Tanya Aldo kepada Satpam yang berjaga di depan pintu masuk.
"Tuan Muda sudah tiba li-ma menit yang lalu"Aldo tidak merespon jawaban dari satpam.Namun,pandangan nya tertuju ke arah mobil HRV bewarna hitam yang baru saja berhenti tepatnya di depan pintu masuk lobi perusahaan Purna.
Ceklek !
Azizah segera turun,semua mata tertuju ke arah nya,apalagi dengan penampilan nya yang berbeda.Sang sopir segera memarkirkan mobil tersebut di tempat parkiran,dan Bimo sudah di perintahkan oleh Satria untuk menunggu Azizah sampai ia pulang kerja.
'Siapa wanita itu?'Aldo menatap dalam ke arah Azizah,apalagi penampilan Azizah membuat Aldo begitu penasaran untuk berkenalan dengan sosok wanita bercadar.
Azizah melirik ke arah Aldo dan Satpam sekilas,sembari memberi salam dan menangkup ke dua tangan nya.
"Assalamualaikum "Ucap Azizah,Aldo masih terkesima dengan penampilan Azizah.
"Waalaikumsalam,Anda Nona Azizah ?"Tanya Satpam tersebut.
"Benar,saya ingin bertemu dengan Tuan Satria!"
"Mari saya antar!"
"Tunggu Pak!"Disaat satpam tersebut ingin mengantar Azizah,Aldo segera mencegahnya.
"Saya juga ingin bertemu dengan Tuan Satria, biar saya saja yang mengantar nya!"
"Baiklah Tuan Aldo,terimakasih"
"Tidak masalah.Mari ikut saya"Aldo segera melangkah masuk,dengan di ikuti oleh Azizah.
Tiba di dalam lift,Aldo ingin sekali berkenalan dengan Azizah,namun ia segan saat melihat Azizah yang sangat menjaga jarak antara dirinya dengan Aldo.
"Saya Aldo"Ucap Aldo,mengulurkan tangan nya ke arah Azizah.
"Saya Azizah "Wanita ini kembali menangkup ke dua tangan nya,Aldo sendiri segera menarik tangan nya,dan ia tersenyum malu.
Ting !
"Ruangan Tuan Satria ada disana,maaf kalau boleh saya tahu,anda perwakilan dari perusahaan mana ya?"Tanya Aldo yang masih penasaran,
"Saya datang kemari untuk bekerja,jadi saya bukan perwakilan dari perusahaan manapun!"Ungkap Azizah,ia masih fokus melihat jalan di depan nya.
"Bekerja di purna?"Ulang Aldo,"Tapi,saya tidak pernah melihat Anda sebelumnya?"
"Saya baru mulai bekerja hari ini,dan kedatangan saya kemari,ingin berbicara mengenai pekerjaan dengan Tuan Satria!"Tukas Azizah,ke dua nya sudah sampai di depan ruangan Satria.
Ceklek !
"Sudah saya katakan,siapapun yang masuk wajib ketuk pintu,keluar!"Titah Satria,tanpa melihat ke arah orang yang berdiri di ambang pintu.
"Kau mengusir ku?"Tanya Aldo yang menunjuk ke arah nya sendiri.
"Aldo?Azizah?"Gumam Satria,saat melihat Aldo dan Azizah datang secara bersamaan.
"Masuk lah,aku pikir karyawan,yang datang mengantar berkas!"
"Aku datang kemari untuk memberikan proposal baru untuk mu,perusahaan ku,membutuhkan sepuluh lembar desain perhiasan,mulai dari perhiasaan set,kalung single dan juga gelang!"Pungkas Aldo,sembari duduk di kursi yang ada di depan meja Satria.
"Duduk!"Titah Satria kepada Azizah,wanita itu segera duduk,dan Aldo memperhatikan sikap Satria kepada Azizah.
"Mengenai desain yang kamu bicarakan tadi,kamu dapat mengatakan langsung pada orang nya!"Ujar Satria,menompang ke dua tangan nya.Aldo melirik ke arah Azizah.
"Dia?"Aldo menunjuk ke arah Azizah,Satria mengangguk.
"Kalau begitu,kapan aku bisa merima desain itu?"Tanya Aldo lagi,tapi ia masih saja terus menatap Azizah,membuat Satria mengerutkan dahi nya.
"Aku ada di depan mu,bukan disamping mu!"Ketus Satria yang kesal.Aldo segera berpaling dan menatap Satria sembari tersenyum.
"He..He.."Aldo masih tertawa kecil,
"Kalau desain nya sudah siap aku akan mengabari mu,sekarang kamu boleh pergi!"Satria berniat mengusir Aldo,dia tidak ingin Aldo terus menatap Azizah.
"Kamu mengusir ku?yang benar saja!"Geram Aldo,
"Aku sibuk,jika ada yang ingin kamu bicarakan,kita bertemu nanti sore,sekarang aku ingin membahas pekerjaan dengan Azizah!"Tegas Satria,Aldo memicingkan mata nya sebelum ia setuju untuk pergi meninggalkan ruangan Satria.
