"Aku tidak ingin terus seperti ini, aku ingin diakui sebagai istrimu didunia dan dihati mu, aku tidak ingin menjadi istri yang hanya dijadikan istri panjanganmu saja..." Ingin sekali Tania berteriak menyampaikan rasa sakit dihati nya saat melihat suami nya malah asik bercanda ria dengan mantan nya,
mampukah Tania merebut hati suami nya yang hanya bersikap acuh dan dingin pada nya? ataukah Tania akan meninggalkan Dion dan mencari pelabuhan baru di hati nya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Ratnasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13)mengumpulkan tenaga
"Sebaiknya kamu tidur disini saja, takut nya nenek dan mama datang sewaktu-waktu,..."Seru Dion menunjuk ranjang, Tania langsung menggeleng, jujur saja dia takut seranjang dengan Dion....
"Apa kamu membantah perintah saya?, Kamu tenang saja saya tidak akan berbuat yang tidak-tidak terhadap kamu, saya sama sekali tidak bernafsu, Monika lebih segalanya daripada kamu......."Ujar Dion mengerti pikiran Tania...
Tania yang mendengar ucapan suami pun berdiri dan menyeret selimut nya keranjang Dion, ragu-ragu Tania meletakkan guling ditengah, bermaksud untuk menjadi pembatas antara dirinya dan Dion....
"Batas nya Tuan..."Ujar Tania melihat tatapan Dion...
"Terserah..."Dion berjalan kebalkon mencari udara segar, pikirkan nya masih melayang membayangkan bagaimana rasa gundukan Tania yang sangat besar...
"Ada apa dengan ku, mengapa aku menjadi tidak fokus seperti ini gara-gara menyentuh benda kenyal itu...."Dion menggelengkan kepala nya, ia pun kembali menelfon Monika, ia yakin jika pujaan hati nya itu sedang merajuk karna ia meninggalkan telfon nya tanpa berkata apapun....
Sementara Tania mencoba memejamkan matanya, setelah mengganti baju piyama yang telah dirusak Dion saat menarik nya, ia sudah harus bersiap-siap untuk mengumpulkan tenaganya, tentu saja ia harus mengecas ful tenaga nya akan akan terkuras habis, Tania yakin jika Monika akan mempersulit diri nya apa lagi dengan terang-terangan ia menantang Monika....
"Istirahat lah Tania karna besok adalah hari pertamamu menjadi babu Mak lampir, sungguh miris nasib mu menikah dengan orang kaya tapi status mu hanyalah istri pajangan,...."Ujar Tania miris....
Sementara dibalkon...
Sudah tiga kali Dion menghubungi sang kekasih tetapi tak kunjung diangkat, sudah bisa Dion pastikan jika Kekasih nya itu sedang marah, Dion melihat jam diponsel nya dan sudah menunjukkan pukul 12 malam, tidak mungkin Dion pergi menemui Monika, ini sudah larut malam....
Setelah berdiam cukup lama, Dion pun kembali masuk kedalam kamar, pandangan nya langsung tertuju pada ranjang dimana Tania sudah terlelap dalam mimpi indahnya, Dion berjalan kearah ranjang dan mendudukkan pantat nya disana....
"Astaga kenapa dia tidur terlentang seperti itu, apa dia tidak tau jika gundukan itu terlalu terlihat,...."Pekik Dion melihat dada Tania yang begitu besar, tanpa sadar adik nya yang dibawa sana seketika menegang dengan hanya melihat bagian atas Tania yang tertutup beberapa kain....
"Ini tidak boleh terjadi, ingat Dion Monika itu segalanya bagi kamu dan dia telah menjaga dirinya selama ini karna kamu..."Kelakar Dion mencoba untuk mengalihkan perhatian dengan memeriksa email yang masuk kedalam ponsel nya...
Pagi harinya, Dion bangun lebih dulu, ia begitu terkejut saat melihat wajah Tania begitu dekat dengan nya, seketika ia mendorong jidat sang istri membuat Tania terbangun dari tidur nya,...
"Akhh Tuan apa yang tuan lakukan?...."Tania terkejut, ia langsung duduk dan menarik selimut menutupi badan nya,...
"Apa kamu tidak melihat siapa yang melanggar batas?..."Tania tertunduk malu saat melihat posisi nya melewati batas yang ia buat sendiri, Dion menghela napas kasar lalu ia pun turun dari ranjang dan masuk kedalam kamar mandi,...
"Ihh,, Tania bodoh banget sih, kamu yang membuat batas malah kamu sendiri yang melewati nya, bikin malu saja..."gerutu Tania pada dirinya sendiri, ia pun turun dari ranjang, merapikan ranjang seraya menunggu Dion selesai mandi....
Sebelum berangkat, Tania dan Dion pun oamit pada anggota keluarga, termasuk Ratih, pagi-pagi sekali wanita paruh baya itu pun dijemput atas permintaan Tania pada sang Suami, Tania ingin pamit pada sang mama, ada rasa sedih dalam hati Tania melihat wajah mama nya, ingin sekali Tania menangis di pelukan mama nya mencurahkan isi hatinya bahwa dia sedang tidak baik-baik saja, tapi itu semua tidak mungkin, Tania memilih untuk menyimpan semua nya sendiri karna tidak ingin membuat wanita itu khawatir akan keadaan nya.....
"Kamu jaga kesehatan ya sayang disana, jangan lupa kabarin mama kalau kamu udah sampai, istirahat yang cukup..."pesan mama Ratih membelai rambut panjang Tania...
"Iya ma, mama juga jaga kesehatan, jangan bekerja yang berat-berat, nanti kalau mama kenapa-kenapa susah untuk pulang sebelum urusan mas Dion selesai, Tania janji setiap malam akan menelfon mama....,"Tania kembali memeluk mama nya, mumpung Dion masih dikamar, Tania pun melepas rindu dengan mama nya....
"Ingat ya Tan, sekarang kamu bukan anak gadis lagi, kamu sudah memiliki suami, tanggung jawab kamu sekarang adalah mematuhi semua perintah Dion jika menurut mu itu baik, jangan pernah membantah nya karna sekarang surgamu apa padanya, walaupun kalian menikah tanpa cinta, tapi mama yakin suatu kalian akan saling mencintai...."Mama Ratih terus memberikan wejangan pada sang putri, walaupun dihati ada kecemasan dengan putri nya tapi ia tidak ingin menunjukkan agar Tania tidak merasa khawatir terhadap nya....
Mama Rima dan papa Tomi yang melihat kedua nya hanya tersenyum, ikut merasa bahagia, melihat menantu nya bahagia bertemu dengan mama nya...
"Semoga saja hubungan Dion dan Tania tidak terpisahkan ya Pa, mama ngak mau sampai kehilangan menantu sebaik Tania..."Ujar mama Rima di angguki sang suami....
Tak berapa lama, Dion pun datang, Vino dengan cepat memasukkan semua koper milik Tania dan Dion...
"Jaga Tania baik-baik ya Dion, kalau sampai terjadi sesuatu pada Tania karna kamu, nenek tidak akan segang-segan menyusul kamu ke Amerika dan memberikan kamu pelajaran, ingat itu baik-baik..."Ujar Nenek yang hanya diangguki oleh Dion...
"Sayang hati-hati ya, jangan lupa ngabarin mama setiap saat....,"mama Rima memeluk sang menantu, berganti dengan nenek dan papa mertua nya...
Sebelum masuk kedalam mobil, Tania menarik pasokan oksigen sebanyak-banyaknya, seminggu kedepan tenaga nya akan terkuras habis untuk melayaninya Mak lampir....
Setengah jam lama nya mobil pun sampai dikawasan apartemen, terlihat Monika sudah menunggu, Dion langsung turun menemui kekasih nya...
"Pagi sayang,...."Sapa Dion mencium pipi Monika tanpa meminta izin dari sang empuh, Monika diam saja pura-pura marah, wanita itu ingin Dion membujuk nya karna membuat ia kesal...
"Maafkan aku sayang, tadi malam nenek langsung masuk kedalam kamarku, aku janji tidak akan mengulanginya lagi, jangan marah ya nanti cantik nya hilang..."Monika menarik napas kemudian memasang senyum....
"Janji ya lain kali ngak gitu lagi, aku takutnya kamu malah bermesraan dengan istri mu itu, aku tidak mau sampai itu terjadi, kamu harus jaga jarak dengan dia...."pinta Monika dengan manjanya, Dion mengangguk kemudian membuka pintu...
"Turun kamu duduk didepan jangan lupa masukkan koperku, yang berhak duduk disitu cuman aku..."Tania menarik napas panjang, kemudian ia keluar dan memasukkan koper Monika, setelah nya duduk didepan......