Rigel Narendra, 35th, seorang dosen disalah satu Universitas Seni yang paling populer di negara A. Selain seorang dosen, Rigel juga merupakan seniman patung dan tembikar. Rigel memiliki istri yang mengalami gangguan kejiwaan setelah anak kembar mereka meninggal di usia yang masih 2th.
Memiliki istri yang mengalami gangguan jiwa, membuat Rigel sedikit lelah, lelah karena harus mengurus sang istri setelah dirinya pulang bekerja dan lelah karena harus melampiaskan hasratnya sendiri karena sang istri tidak bisa melayani hasratnya.
Hingga akhirnya ia memiliki hubungan intens oleh Aluna Arabia, salah satu mahasiswinya setelah pertemuan dengan Aluna di sebuah acara pameran seni patung.
Mulai dari situ hubungan Rigel dan Aluna semakin dekat, hingga mereka terjebak dalam sebuah hubungan terlarang.
Apakah Rigel dan Aluna akan mengakhiri hubungan terlarang mereka?
Mari kita ikuti cerita Scandal With My College Student
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
🍁 Happy Reading 🍁
Kini mobil yang Rigel kendarai sudah berhenti tepat di depan pintu lobi gedung apartemen tempat tinggal Aluna.
"Terimakasih Pak." Ucap Aluna
Karena masih merasa canggung, Aluna sampai lupa kalau harusnya ia memanggil Rigel dengan panggilan Mas.
"Kok manggilnya Pak lagi sih?" Protes Rigel untuk menghilangkan rasa canggung Aluna.
"Eh.. lupa." Balas Aluna.
"Ya udah sana turun. Langsung tidur, jangan scroll tik-tok atau nonton drakor lagi. Ingat besok kuliah." Ucap Rigel.
"Hish, Mas tau aja." Balas Aluna. Akhirnya Rigel berhasil membuat Aluna tidak merasa canggung pada dirinya.
"Sekali lagi terimakasih yah, Mas." Ucap Aluna sebelum keluar dari mobil Rigel.
Rigel hanya membalas dengan anggukan kepala. Dan Aluna pun keluar dari dalam mobil Rigel.
Setelah berada di luar mobil, Aluna pun melambai-lambaikan tangannya ke arah Rigel. Melihat Aluna melambaikan tangan ke arahnya, Rigel pun membuka kaca mobil di pintu sebelah kiri lalu membalas lambaian tangan Aluna. Tingkah mereka ini persis sekali seperti pasangan yang sedang kasmaran yang baru pulang malam mingguan.
"Sudah sana masuk." Perintah Rigel.
Aluna menganggukkan kepalanya dan sebelum memutar tubuhnya dan berjalan memasuki gedung apartemen, Aluna kembali melambaikan tangannya.
Setelah Aluna masuk kedalam gedung, barulah Rigel melajukan mobilnya keluar dari area apartemen.
🍁 🍁 🍁
Kediaman Rigel.
Kini Rigel sudah sampai di rumahnya.
Setelah memarkirkan mobilnya, Rigel pun keluar dari dalam mobil lalu berjalan menuju pintu yang langsung tersambung ke ruang tengah. Karena Rigel membawa kunci cadangan, jadi Rigel tidak perlu membangunkan Mbak Asri untuk membukakannya pintu.
Ceklek. Pintu berhasil Rigel buka.
Rigel pun masuk kedalam rumah dan tak lupa ia mengunci kembali pintu itu.
Rigel tak langsung berjalan ke kamarnya yang ada di lantai satu melainkan ia berjalan ke dapur untuk mengambil air minum.
Sesampainya di dapur Rigel mengambil gelas lalu meletakkannya di bawah keran air dingin dispenser lalu menekan tombol on untuk mengisi air dingin ke gelasnya, setelah gelas itu penuh Rigel pun menekan tombol off agar keran air itu berhenti mengisi air ke gelasnya.
Rigel menenggak air dingin di gelasnya dengan perlahan sambil mengingat wajah Aluna yang begitu ceria saat mereka di foodstreet tadi. Ingatan itu terus memutar kebersamaannya dengan Aluna, bahkan adegan Rigel membersihkan bibir Aluna pun juga kembali di putar ingatannya.
Mengingat bibir Aluna yang begitu menggoda membuat akal sehat Rigel tidak bekerja untuk beberapa detik, Rigel jadi berfantasi liar dengan Aluna apalagi Rigel sudah lama tidak merasakan apa yang sedang ia fantasikan sekarang.
Tapi untung lah itu hanya beberapa tiga puluh detik. Karena setelah itu akal sehat Rigel kembali bekerja.
"Astaga, apa yang sedang aku pikirkan?! Sadar Rigel, Aluna itu mahasiswi mu!!" Lirih Rigel sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Rigel pun menenggak sisa air dingin yang ada di gelasnya sampai tandas, setelah itu ia meletakkan gelas kosongnya ke wastafel pencucian piring lalu keluar dari dapur dan berjalan menuju kamarnya.
Sesampainya di depan pintu kamar, Rigel pun memutar kunci logam yang masih menyangkut di lubang handle pintu lalu membuka pintu kamarnya.
"Astaga Carina..." Pekik Rigel begitu dirinya membuka pintu. Karena saat ini Carina tertidur dengan posisi duduk dan bersandar di tembok depan pintu dengan boneka Renita dan Renata dalam pelukannya.
Rigel masuk kedalam kamar dengan langkah yang mengendap-endap lalu menutup pintu kamarnya kembali dengan sangat perlahan, setelah itu Rigel mengambil boneka Renata-Renita dengan sangat perlahan dari dekapan Carina. Karena lelah meraung-raung, Carina sampai tertidur dengan posisi seperti itu.
Setelah berhasil mengambil boneka Renata-Renita, Rigel pun membawa dua boneka itu ke box bayi dan membaringkan dua boneka itu disana. Setelah itu barulah Rigel kembali menghampiri Carina.
Tanpa membangunkan Carina, Rigel langsung menggendong istrinya itu ala bridal style dengan sangat hati-hati agar tidak membuat Carina bangun lalu membawa Carina menuju ranjang mereka. Ranjang yang sudah setahun tidak pernah lagi mereka pakai untuk bercinta.
Rigel membaringkan Carina dengan sangat pelan dan hati-hati seperti saat dirinya menggendong Carina agar tak membuat Carina bangun. Tapi sayangnya, usahanya itu tidak berjalan mulus karena Carina perlahan mengerjapkan matanya.
"Rig.." lirih Carina pelan saat matanya terbuka masih setengah.
Tapi setelah matanya terbuka lebar, Carina langsung terduduk dan mencari boneka Renata-Renita.
"Anak-anak ku mana? Mereka dimana? Mereka baik-baik saja kan?" Tanya Carina dengan gaya khas orang gangguan jiwa.
"Carina.. Carina.. lihat aku!" Rigel menangkup wajah Carina dengan sepasang tangannya lalu menghadapkan wajah itu untuk melihat ke arahnya.
"Putri-putri kita baik-baik saja Sayang." Jawab Rigel dengan nada yang tenang.
"Tapi tadi mereka kejang-kejang Sayang!!"
"Iya, itu tadi. Tapi sekarang mereka sudah baik-baik saja. Tadi aku membawa dokter kesini untuk memeriksa si kembar dan dokter bilang mereka baik-baik saja."
"Benarkah?"
"Iya Sayang. Itu mereka sudah tidur nyenyak di box mereka." Jawab Rigel sambil menunjuk box bayi.
Carina pun menoleh ke box bayi.
"Aku ingin melihat mereka." Carina melepaskan tangan Rigel yang masih memegang pipinya.
"Jangan Sayang, biarkan mereka tidur." Cegah Rigel sambil menarik tubuh Carina kemudian memeluknya.
"Kamu pasti sudah lelah menjaga mereka, sekarang kamu istirahat yah." Ucap Rigel seraya mengelus rambut Carina dengan lemah lembut.
Dalam pelukan Rigel, Carina menganggukkan kepalanya. Merasakan Carina mengangguk, Rigel pun membaringkan Carina lagi dengan perlahan lalu menarik selimut untuk menyelimuti tubuh Carina.
Rigel pun ikut membaringkan tubuhnya disebelah Carina. Dengan penuh kesabaran Rigel mengantarkan Carina kembali ke alam mimpinya.
🍁🍁🍁
Bersambung...
Miss izin libur yah besok 🙏🙏
Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-nya. Terimakasih. 🙏🙏
Visual versi Miss, maaf kalau nama tidak sesuai dengan visual-nya yang bule. 🙏🙏
🍁 Carina Casandra, 33 th 🍁
kenapa gk Taranka aja lebih manis sexi nya dapet cantik anggun nya dapet
aku baru tau klo ada gaya bercinta kucing manjat pohon sm katak berenang tutorialny dong thor 😂😂😂😂