NovelToon NovelToon
(Bukan) Perjaka Tua

(Bukan) Perjaka Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Pengganti
Popularitas:793.7k
Nilai: 4.7
Nama Author: Puput

Niat hati menikah di umur 22 tahun tapi sampai umur 30 tahun dia belum menikah? Reka Sanjaya seorang CEO tampan yang sukses memimpin Sanjaya Group, dia gagal menikah karena calon istrinya meninggal dalam sebuah kecelakaan hingga membuatnya trauma menjalani sebuah hubungan sampai dia berumur 30 tahun.
Tak sengaja dia bertemu dengan Nayla, cleaning service baru di perusahaannya. Nayla sangat mirip dengan calon istri Reka yang telah tiada. Hal itu membuat Reka menganggap Nayla adalah Azkia hingga dia menawarkan sebuah bisnis pernikahan, yang disetujui oleh Nayla karena Nayla sedang membutuhkan uang.
Apakah keduanya bisa saling jatuh cinta? Bagaimana jika penghalang perasaan itu justru seseorang yang telah tiada?
Baca yuk!! Jangan lupa jadikan favorit.

Sequel dari Godaan Sang Mantan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makasih Kadonya

Cukup lama Reka menahan posisi itu, hingga akhirnya, blush..

"Aw, Mas sakit." pekik Nayla karena tiba-tiba Reka menghentak dirinya dengan keras dan sekali hentak otot panjang itu sudah terbenam seluruhnya.

Reka menghentikan gerakannya ketika miliknya sudah berhasil masuk sepenuhnya. Jemarinya terulur mengusap sudut mata Nayla yang mengembun. "Maaf ya sayang. Pasti sakit."

Nayla mengangguk pelan. Dia hirup udara dalam agar rasa sakit itu segera ternetralisir.

Reka kembali mencium bibir Nayla dengan lembut. Satu tangannya kini menelusuri kulit mulus Nayla, berusaha memberinya sensasi lebih agar Nayla kembali terbuai dan lupa akan rasa sakit itu.

Perlahan Reka mulai menggerakkan pinggulnya naik turun berirama. Rasa yang menggigit itu benar-benar nikmat. Gairah yang selama ini terpendam kini kian membuncah. Jadi seperti ini rasanya.

Nayla semakin mencengkeram bahu Reka saat merasakan gerakan yang penuh sesak di dalam intinya. Masih terasa nyeri dan panas saat Reka menggerakkannya keluar masuk meski secara perlahan.

"Masih sakit?" tanya Reka, dia sudah berusaha bergerak selembut mungkin untuk mengurangi rasa sakit Nayla.

Nayla mengangguk kecil.

Reka kembali mendekatkan dirinya. Dia kembali mencumbui leher seputih susu itu. Hingga membuat Nayla terlena dengan cumbuan Reka yang sangat memabukkan itu.

Reka sedikit menambah tempo geraknya. Nikmat itu semakin menjalar ke sekujur tubuhnya. "Setelah 31 tahun akhirnya aku merasakan kenikmatan ini dan bersama kamu." Reka mendekatkan bibirnya ke telinga Nayla. "Makasih sayang kado terindahnya. Malam ini gak akan pernah aku lupakan." Reka menciumi cuping telinga Nayla.

"Mas geli." sapuan-sapuan di telinga Nayla membuat geli di sekujur tubuhnya.

"Sayang aku cepetin ya." napas Reka semakin berat, gairah itu semakin terpacu. Hawa panas membuat keringat membasahi kedua tubuh yang saling bersentuhan itu.

Nayla hanya mengangguk pasrah. Dia sudah mulai menikmati permainan Reka. Rasa sakit itu sudah berangsur hilang, apalagi mendengar suara de sah Reka yang sangat erotis di telinga Nayla, ditambag wajah tampan yang memerah terbakar gairah itu semakin terlihat tampan.

Nayla semakin mencakar punggung Reka saat rasa ingin meledak itu kembali muncul. Dia sudah tidak bisa mengontrol suara dan gerak tubuhnya. Pinggul itu secara spontan beradu gerak dengan Reka.

"Sayang ini terlalu nikmat, aku gak bisa bertahan lama." kata Reka yang semakin gencar menghujam Nayla.

Nayla tak menimpali perkataan Reka, dia semakin meracau yang dibarengi dengan re ma san kuat di bawah sana. Tubuhnya menggelinjang beberapa saat lalu melemas.

"Ough, sayang." Re ma san itu membuat Reka ingin segera menuntaskan hasratnya. Dia hentakkan miliknya dengan keras hingga membuat tubuh Nayla bergerak seiring hujamannya. "Aku mau sampai." Dia tautkan kedua tangannya di tangan Nayla. Dengan wajah yang sedikit mendongak dan bibir mengerang keras, Reka menembakkan benih-benih cintanya di titik terdalam. Berharap benih cintanya segera tumbuh dan berkembang menjadi calon buah hatinya.

Setelah tuntas, Reka melepas dirinya lalu menghempaskan tubuhnya di samping Nayla.

Nayla masih meringis merasakan intinya yang masih terasa panas dan berdenyut seolah milik Reka tertinggal di dalam sana.

"Mas, gak ada yang tertinggal kan? Kok rasanya masih ganjal gini."

Reka tertawa sambil memeluk tubuh Nayla. "Ada, benih-benih calon anak kita. Sering-sering kita lakuin ya biar terbiasa. Nanti setelah kesekian kalinya pasti gak akan sakit."

"Ih, itu sih mau Mas Reka."

"Emang kamu gak mau lagi."

Nayla hanya tersenyum malu lalu dia tenggelamkan wajahnya di dada polos Reka. Meski berkeringat, aroma maskulin itu tetap membuatnya nyaman.

"Besok kamu coba pakai baju dinas malam yang warna hitam ya."

"Ih, Mas Reka. Malu. Khusus buat malam ini aja yang spesial."

Reka menarik selimut hingga menutupi tubuh polos mereka berdua. "No, aku ingin setiap malam selalu spesial." Reka mencium dalam puncak kepala Nayla.

"Ngantuk Mas, capek. Besok aku ada kuliah pagi. Aku tidur dulu ya."

"Libur aja kuliahnya kalau capek."

"Ih, nanti aku gak lulus-lulus." Nayla menguap panjang dan mulai memejamkan matanya.

Reka hanya tersenyum kecil sambil mengusap rambut Nayla agar tertidur dalam buaiannya. Meski sebenarnya dia begitu ingin mengulang adegan barusan, tapi dia tahan karena dia yakin Nayla masih menahan rasa sakit. Dia tidak mau membuat Nayla sampai trauma.

Met tidur sayang. Makasih untuk malam ini.

...***...

"Haus banget." Nayla mengerjapkan matanya di pagi buta itu. Secara perlahan dia pindahkan tangan Reka dari perutnya tapi Reka justru terbangun.

"Mau apa? Masih gelap diluar." kata Reka sambil menatap sipit ventilasi jendela yang masih terlihat gelap.

"Haus. Aku mau ambil air putih."

Reka duduk dan mengambil air putih yang berada di atas nakas di sebelahnya.

Nayla duduk sambil menahan selimut agar tidak melorot dan sebelah tangannya meminum air mineral itu hingga setengah botol. Setelah meletakkan kembali botol itu di atas nakas, dia kambali merebahkan diri dan semakin menggelungkan dirinya dengan selimut. "Dingin gak pakai baju." sebenarnya kalimat itu adalah kode agar Reka mengambilkan baju untuknya.

Tapi ternyata kode itu diartikan lain oleh Reka. Dia meraih tubuh Nayla dan memeluknya dengan erat. "Sama, aku juga dingin, butuh kehangatan."

"Ih, kirain diambilkan baju."

Reka tertawa kecil. "Gak perlu baju dulu. Karena si adik kecil udah berdiri lagi, ingin mengulang kehangatan seperti semalam.

"Hmmm, Mas aku mau tidur lagi."

"Gak kasihan sama ini yang udah tegang banget." Reka mulai menggoda Nayla dengan menggesekkan milliknya di inti Nayla.

"Ah, Mas. Masih sakit."

"Yang kedua pasti sakitnya dikit, banyak enaknya." Reka mencium bibir ranum Nayla dengan lembut. Meski kata di bibir menolak tapi tubuh Nayla begitu menikmati setiap sentuhan dari Reka.

Mereka mengulang kembali pergulatan panas seperti semalam. Menciptakan hawa panas di pagi hari yang dingin itu. Suara de sah mulai bersahutan saat Reka kembali menghujam Nayla. Tak terlalu menggebu tapi begitu dinikmati. Hingga keringat membasahi tubuh dan mencapai puncak nirwana bersama.

Nayla mengatur napasnya setelah Reka melepas miliknya. Dia lihat awan di luar jendela yang mulai memutih.

Perlahan Nayla terduduk. Badannya terasa remuk padahal baru juga bermain dua kali.

"Sayang, tidur lagi aja."

Nayla menggelengkan kepalanya. "Kalau aku tidur lagi nanti kesiangan. Aku mau mandi, soalnya hari ini ada dosen killer jadi gak boleh terlambat."

Perlahan Nayla turun dari ranjang. Tapi saat dia melangkahkan kakinya rasa nyeri itu terasa menusuk.

"Aduh, kenapa perih gini sih."

Reka segera beranjak dari tempatnya dan mengangkat tubuh Nayla membawanya ke kamar mandi. "Kamu berendam pakai air hangat pasti sakitnya akan berkurang."

"Mas Reka sih, ngulang lagi di pagi hari."

"Habis enak. Nanti malam lagi ya." goda Reka sambil menurunkannya di kamar mandi.

"Ih, maunya."

"Iyalah, udah nagih banget."

💞💞💞

.

Like dan komen ya...

1
Saur Marsaulina Pane
semangat
Ririn Nursisminingsih
hareudang2 akhirnya belah dureennn🤣🤣
Ririn Nursisminingsih
kok lancang sekali nova yas...
Heryta Herman
semua orang punya masa lalu,biarlah itu menjadi pembelajaran ke dpnnya...
Heryta Herman
hihihi..papanya dika ambil kesempatan dlm kesempitan nih..ASI untuk dika di ambil papanya
Khanza Safira
🤣🤣🤣🤣
Khanza Safira
seru banget ih.. bner Nay kita terlalu banyak nonton film 🤣 untung banget yah orang tua si perjaka tua baik baik
Khanza Safira
Alah ntar juga bucin 🤣, btw gas aja Nay, mayan sama sama singel Kok 🤣🤣
Khanza Safira
Yey suka suka /Shy/
Heryta Herman
perjuangan seorang ibu itu tdk mudah,tlng pahamilah hai para suami...
Heryta Herman
hanya krna iri hati dan dgn alasan iseng,nova sdh membahayakan 2 nyawa...perbuatan nya tdk patut di kasihani...
Heryta Herman
Alhamdulillah Nayla sdh slmt melahirkan baby ganteng...slmt berbahagia Reka&Nayla
Heryta Herman
hahaha...itu pasti ibu nya dito si istri pejabat yg sombong...
Elizabeth Zulfa
akhirnya jdi juga tuh dedek utun.. 😊😊
Heryta Herman
semangat thor...
tdkkomen bukan berarti tdk baca ceritamu...
don't be sad...
ceritamu bagus.. lanjut
Heryta Herman
maklum lah nay..perjaka tua hampir karatan,dpt yg nikmat trus nagih.../Chuckle/
Heryta Herman
kado spesial untuk reka...MP yg tertunda../Chuckle//Chuckle/
Heryta Herman
uuuh...manisnyaaa...
Heryta Herman
malah bagus ga ada konflik thor...
aku suka cerita nya...
lanjut thor
Heryta Herman
klo sdh cinta ma nayla bilang aja boss....
keburu di tikung nti...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!