"Maafkan aku mas, aku sudah berusaha untuk mencintai kamu, tapi nyatanya aku gak bisa, aku hanya menganggap ini hubungan balas budi.." Kinara menyodorkan sebuah map "Aku mohon lepaskan aku, agar aku bisa menjalani hidupku dengan pria yang aku cintai... tolong..
ceraikan aku"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ibu Arumi..?
Sudah satu minggu Kinara berada di rumah Abi, dia menghabiskan waktu dengan Arumi, belajar dan bermain.
Jika Kinara meminta agar bekerja setelah dia pulih benar, nyatanya Kinara sudah ditempeli Arumi bahkan sejak datang.
Hari ini Kinara akan melakukan chek up ke dokter dan akan melepas perban di kepalanya, rambutnya kini terlihat lebih pendek karena terpotong saat melakukan operasi.
Setelah keluar dari rumah sakit, Kinara pergi ke sebuah salon untuk merapikan rambutnya, setelah beberapa jam Kinara keluar dan terlihat rapi, meski dengan potongan bob, tapi sangat cantik dengan tambahan beberapa rambut sambungan agar lebih tebal dan menutupi bekas operasi yang terpaksa dipotong habis.
Saat pulang ke rumah Abi bahkan terpana melihat Kinara yang terlihat lebih muda dari usianya, Kinara terlihat lebih segar.
Awalnya Abi ingin mengantar namun ada rapat penting yang harus Abi hadiri, jadilah Kinara pergi seorang diri.
Dan begitu pulang Abi melihat penampilan baru Kinara membuatnya terpana.
Abi bahkan merasa insecure dengan usianya yang sudah kepala tiga.
Abi melihat Kinara sedang belajar bersama Arumi, dan terlihat serius beberapa surai pendeknya menutupi sebagian wajahnya yang sedang menunduk.
Saat berjalan semakin mendekat Abi berdehem, hingga Kinara dan Arumi menoleh padanya.
"Papa sudah pulang?"
"Hmm.. kalian sedang apa?"
"Apa yang Papa lihat, tentu saja belajar" Abi mendengus, anaknya ini benar- benar.
Abi melihat Kinara yang hanya diam "Bagaimana pemeriksaannya?"
Kinara mendongak melihat Abi "Semuanya bagus, dan perbannya juga sudah di lepas" Kinara menunjuk kepalanya.
"Tante Kinara lebih cantik kan Papa?" Abi mengangguk tanpa sadar, Arumi terkikik "Rambutnya lebih bagus kan?". Barulah Abi menyadari apa yang terjadi dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Kinara mengulum senyumnya dengan wajah bersemu.
"Mmm Pak Abi, ada yang ingin aku katakan" Abi mengerutkan keningnya, sedangkan Kinara menunduk dan bicara dengan Arumi. "Arumi, tante mau bicara sebentar sama Papa, boleh Arumi main sebentar"
"Oke.." Arumi pergi meninggalkan Abi dan Kinara.
"Ada apa?"
"Maaf kalau aku terlalu lancang tapi,. Pak Abi aku merasa kalau Arumi di masukan ke sekolah umum akan lebih bagus, dia akan punya banyak teman, dan bergaul dengan anak seusianya.."
"Baiklah."
Kinara mengerutkan keningnya "Bolehkah..?"
"Tentu, dulu aku juga ingin seperti itu, tapi karena Riana tidak mau di repot kan, maka aku memanggil seorang guru untuk Arumi." Kinara mengangguk. Mengenai Riana, Kinara tau dari pelayan jika Nyonya mereka dulu berperilaku kurang baik, bahkan tidak pernah sekalipun menemani Arumi, pantas saja anak itu kesepian.
"Tapi mungkin, kamu akan lelah mengantar Arumi ke sekolah.."
"Tidak masalah, bukankah itu sudah tugasku"
"Juga untuk pertemuan orang tua..."
"Aku akan menyelesaikan semuanya!" belum selesai Abi bicara Kinara sudah menyela, Kinara dengar juga Abi dan Riana kerap sibuk makanya mereka memilih homeschooling agar tak perlu repot menghadiri pertemuan orang tua, apalagi di taman kanak-kanak akan banyak interaksi antara orang tua, dan wali kelas serta anak mereka. Kinara mengusulkan agar nanti saat Arumi masuk sekolah dasar, tidak canggung lagi dan sudah terbiasa.
Abi mengangguk, "Baik kalau begitu.." meski Abi merasa heran, mengapa Riana yang ibunya Arumi saja tidak mau, tapi kenapa Kinara mau?. ah, Abi lupa kalau Riana tak pernah menginginkan Arumi, mengingat kisah hidupnya Abi tiba-tiba terasa seperti pria menyedihkan.
"Baiklah, aku akan menemui Arumi untuk membicarakan ini.."
Kinara akan bangun tapi Abi tiba-tiba mencegahnya "Nara?"
"Ya..?"
"Kamu mau menjadi Ibu untuk Arumi?"
.
.
Like..
Komen..
Vote
kudungung banga wanita seperti itu ..
ketika tau dihiyanati ...
langsung putuskan ,mencari jln yg lebih baik kedepan x....