NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Ayah Sahabat Ku

Menikah Dengan Ayah Sahabat Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / Ketos
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.4
Nama Author: Mey(◕દ◕)

Ganti judul: Bunda Rein-Menikah dengan Ayah sahabat ku

"Rein, pliss jadi bunda gue ya!!" Rengek Ami pada Rein sang sahabat.

"Gue nggak mau!" jawab Rein.

"Ayolah Rein, lo tega banget sama gue!"

"Bodo amat. Pokok nya, gue nggak mau!!" tukas Rein, lalu pergi meninggalkan Ami yang mencebik kesal.

"Pokoknya Lo harus jadi bunda gue, dan jadi istri daddy gue. Titik nggak pake koma!" ujarnya lalu menyusul Rein.

Ayo bacaa dan dukung karya iniii....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey(◕દ◕), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Bugh

"Katakan dengan jujur, siapa yang menyuruh mu!" Desis Davin tajam setelah ia melayangkan sebuah pukulan pada rahang pria yang duduk terikat pada sebuah kursi.

Pria itu tetap bungkam hingga Davin memejamkan matanya menahan emosi nya yang membuncah. Pria di hadapannya ini ada supir dari mobil yang menabrak putri dan kekasih nya.

"Dave!" Pria yang di panggil Davin itu langsung mengangguk dan membawa sebuah benda dan di berikan pada Davin.

Pria itu menatap ngeri ke arah Davin, yang sedang memegang sebuah cambuk.

"Baiklah jika kau tidak ingin membuka mulut!"

Cetas

Davin melayangkan cambuk itu pada kaki pria yang sedang menatap nya takut. Suara erangan pria itu terdengar membuat Davin tersenyum sinis.

Cetas

"Aaakk, a-ampun..," runtuh pria tersebut terbata. Rasanya kulit kaki nya terkelupas akibat cambukan itu.

"Haha ampun? Kau ingin di ampuni? Tidak semudah itu, sebelum kau memberitahu siapa yang menyuruh mu!"

Davin memberikan cambuk itu pada Dave lalu memerintahkan sesuatu pada pria itu. Dave mengangguk patuh.

Pria itu tak kunjung membuka mulut, membuat Dave yang di berikan tugas untuk membuat nya mengaku mengeram marah lalu melayangkan cambukan berulang kali.

Dave terus mencambuk pria itu, ia bahkan mengabaikan permohonan pria itu untuk mengampuni nya.

Pria itu sudah terkulai lemas, ia bahkan tak sanggup untuk mengangkat kepalanya. "Masih belum mau membuka mulut juga?" Tanya Dave.

Pria itu menggeleng pelan namun Dave masih bisa melihat nya.  Membuat Dave dengan kejam mencambuk nya lagi.

***

"Bagaimana? Masih belum membuka mulut?" Tanya Davin yang baru kembali.

Dave menggeleng menjawab pertanyaan dari tuan nya itu.

Davin melangkah maju, ia berjalan menuju pria yang mungkin sudah tak sadarkan diri akibat siksaan yang Dave berikan.

"Bangunkan dia!" Perintah Davin pada Dave.

Dave mengangguk lalu mengangkat sebuah air yang berada di ember, lalu tanpa berperasaan langsung mengguyur tubuh pria itu.

Air yang sudah di campurkan dengan cuka serta garam itu langsung menyengat seperti setrum.

Pria itu langsung terbangun dan berteriak kesakitan. Air matanya mengalir deras dengan pekikan kesakitan.

"Bagaimana, ingin mengaku atau ingin merasakan yang lebih dari ini?" Tanya Davin kejam.

Pria itu tetap diam, hingga ucapan Davin berikut nya membuat pria itu melotot syok.

"Kau mengenal mereka bukan?"

"Jangan sakiti mereka!" Teriak pria itu dengan wajah marah.

"Haha tergantung, jika kau mengaku mereka tidak akan terluka, namun jika kau masih ingin diam maka mereka mungkin tidak akan bisa melihat matahari besok!"

Pria itu perlahan menatap Davin dengan sendu. "Jangan sakiti keluarga ku, mereka tidak tahu apa-apa." Ucap nya sendu sambil menahan sakit di sekujur paha hingga kaki nya yang terasa perih akibat cambukan serta air garam dengan cuka.

Davin hanya diam memandang pria itu. Percaya lah itu hanya sebuah gertakan saja agar pria itu membuka mulut. Ia tidak akan tega melukai orang lain yang tidak bersalah.

Pria itu menatap Davin kemudian berucap. "Yang menyuruh kami seorang wanita. Dia memberikan kami tugas untuk melenyapkan orang yang sudah di targetkan. Saat itu saya sangat membutuhkan uang untuk biaya pengobatan anak saya, jadi apapun pekerjaan nya saya ambil." Ucap pria itu panjang lebar.

Davin masih setia mendengarkan, meskipun rasa penasaran nya sangat tinggi siapa wanita yang sudah berani mengusik keluarga nya bahkan berniat untuk mencelakai Rein dan Ami.

"Kami?" Tanya Davin setelah sadar bahwa pria itu tidak bekerja sendirian.

Pria itu mengangguk. "Saya dan teman saya yang sudah mencelakai orang yang berada di mobil itu." Jelas nya dengan suara lemah.

"Dimana dia?" Tanya Davin.

Pria itu menggeleng, tanda tak tahu. Setelah di berikan uang, kedua nya langsung berlalu pergi. Ia memilih pulang ke kampung dan entah teman nya itu kemana ia tak tahu.

"Jadi siapa yang menyuruh mu?" Pria itu tak langsung menjawab. Davin bisa melihat ada sebuah kegelisahan yang bisa ia tangkap dari gestur pria itu.

"Fitriana. Kalau tidak salah itu nama wanita yang menyuruh kami untuk mencelakai orang yang berada di mobil tersebut." Ucap pria itu jujur dengan suara pelan, ia tak ingin keluarga nya terluka.

Davin memejamkan mata menahan amarah saat mendengar nama yang sudah tak asing lagi di telinga nya.

"Sial!" Gumam nya marah.

"Saya mohon jaga keluarga saya, wanita itu akan melenyapkan keluarga saya jika ia tahu saya sudah memberitahu bahwa dia dalang dari semua ini." Mohon pria itu pada Davin setelah itu ia jatuh pingsan karena tak kuat dengan rasa sakit yang kian terasa.

Davin mengangguk tanpa ragu, meskipun pria itu tak bisa melihat nya. Ia bersyukur pria ini mau memberitahu dalang dari kecelakaan yang di alami dua wanita nya. "Dave bawa dia ke rumah sakit." Perintah Davin pada Dave yang sedari tadi menatap mereka.

***

"Ughh...," Ami meringkuk sakit di atas ranjang rumah sakit. Perut nya terasa keram, membuat nya memejamkan mata karena tak kuat menahan rasa sakit itu.

"Kenapa, Mi?" Tanya Rein yang melihat Ami kesakitan.

"Ughh...perut gue sakit, Rein...," Rengek Ami dengan air mata yang mengalir.

Rein seketika panik melihat Ami yang kini menangis. "Kamu datang bulan?" Tanya Rein, karena biasanya Ami akan selalu seperti itu jika ia kedatangan tamu bulanan.

"Kayanya i-iya." Ucap Ami terbata. Sumpah perut nya sakit sekali.

Aldo yang baru saja tiba, segera menghampiri sang kekasih. "Kenapa, yang?" Tanya Aldo khawatir.

"Ami lagi kedatangan tamu bulanan. Kamu bisa beli air hangat di botol, buat kompres perut nya?" Tanya Rein angkat suara.

Aldo tanpa ragu mengangguk. "Bisa-bisa. Bentar ya aku beli air hangat dulu." Setelah itu Aldo langsung keluar menuju kantin rumah sakit.

Rein seketika menepuk keningnya. Ia lupa memberitahu Aldo untuk membelikan Ami pembalut dan juga ki*ranti.

"Lupa lagi." Rein meraih ponselnya yang terletak di atas meja, kemudian mencari kontak Aldo.

Rein menoleh pada meja yang terletak di sebelah tempat tidur Ami. "Lah, di tinggal." Ucap nya, ketika mendengar nada dering berasal dari ponsel Aldo yang terletak di meja.

Ami memejamkan matanya, sambil memegangi bagian bawah perut nya yang sangat sakit. "Rein, Aldo lama banget!" Keluh nya.

"Sabar, lagi dia beli."

Tak lama kemudian Aldo datang dengan 1 plastik yang ia tenteng. Entah apa isi nya.

"Ini air hangat nya." Ucap Aldo menyerahkan sebotol air hangat pada Ami.

Ami segera menerima nya lalu menempelkan botol itu di kulit perut nya.

Ringisan kecil keluar dari bibir mungil itu. Aldo mengusap kening Ami sayang. "Sakit banget ya?" Tanya nya khawatir.

Ami mengangguk mengiyakan dengan mata terpejam. "Oh iya, ini aku tadi beli pembalut sama ki*ranti. Kamu pakai dulu ya?" Ucap Aldo sambil mengeluarkan 1 bungkus pembalut hitam.

Rein dam Ami seketika menoleh menatap Aldo yang tampak biasa-biasa saja. "K-kamu yang beli?" Tanya Ami kaget.

"Iya. Emang nya kenapa, hm?" Tanya balik Aldo sambil menatap kedua nya heran.

"K-kamu nggak malu gitu? Beli gituan." Ini Rein yang angkat suara.

Aldo menggeleng sambil tersenyum. "Malu buat apa, kan aku nggak ngelakuin kesalahan. Lagian cuma beli pembalut, aku juga sering beli buat mamah sama adik aku." Ujar nya santai.

Rein dan Ami berpandangan. Kedua nya memuji Aldo yang tampak sangat gentle.

"So sweet banget sih." Gumam Ami dengan wajah memerah.

TBC...

1
Hillong 1983
Luar biasa
남성
luar biasa
Yola Yosy
Kecewa
Yola Yosy
Buruk
Arin
/Heart/
Ariva
apaan dah
alay bgt
Linda Liddia
Terlalu lebay gak sih buat surprisenya
Nur baeti
Luar biasa
bhunshin
bejubuneeeeng maen nyosor Bae dah tuh bibir duda😅🤣
bhunshin
si rein yg di cium,pipi aku yg merah jadinya😅
Nuy
Ayah anak koplak seru 😅😅🤪🤪🤪🤪
nana supriyatna
Luar biasa
Solaya
ah.. ami nama ibuku.. jdi sulit mmbayangkan jika ami sbg anak gadisnya
Qaisaa Nazarudin
Akhir nya kebongkar,Udah ku duga kalo Fitriana itu bukan ibu kandungnya Davin,Mana ada ibu kandung yh jahat banget sama cucu fan anaknya,..Jangan nilang kalo Carissa meninggal juga ulahnya..
Qaisaa Nazarudin
Oh Ternyata kembaran toh,Semoga aja yg ini baek orangnya..
Qaisaa Nazarudin
Pasti Fitriana nyuruh Rein ninggalin Davin tuh, Karena dia pengen Davin nikah sama Bella,percaya deh..
Menurut Davin tetlalu lelet utk nikahin Rein,Kenapa juga harus nunggu wisuda dulu,Bisa aja kan nikah dulu,Resepsinya baru nunggu Rein wisuda..yg penting udah di halalin Biar Fitriana gak bisa recokin lagi hubungan kalian..
Qaisaa Nazarudin
Sejak kapan ngakuin Cucu?? Katanya ANAK HARAM lah,PEMBAWA SIAL lah...lha ini malah ngaku2..
Qaisaa Nazarudin
Harus gitu ya DRAMA ya,Gak masuk akal banget,Walaupun niatnya Aldo ingin meliat Ami cemburu tapi gak harus juga dengan bercumbu gitu,Kalo aku jadi Ami langsung aja aku tolak,Persetan dengan Cinta..
Qaisaa Nazarudin
Lumayan
Qaisaa Nazarudin
Duuh aku ikut deg degan nih thor..Pasti lamaran dari Aldo kan? Tapi sebelum itu akan ada DRAMA nya kan...😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!