"Apa kamu menikah lagi mas di belakang ku ?"
"Iya mahira aku minta maaf karena ada suatu kejadian yang harus aku menikahi wanita itu"
"Kamu tega banget mas khianatin aku. Pernikahan kita itu baru 3 bulan tapi kenapa kamu menikah lagi. Aku kecewa sama kamu mas" Ucap Mahira
" Lalu siapa wanita yang kau nikahi itu ?"
Radit dan Mahira adalah sepasang suami istri yang baru menikah 3 bulan. Namun saat radit ada pekerjaan diluar kota dia malah Menikah Lagi. Dan wanita yang dinikahi oleh radit itu adalah mantan pacar di masa lalunya. bagaimana selanjutnya apakah mahira akan bertahan atau bercerai ?
yuk kita membaca kelanjutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bysintia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17 Hilang Kemana ?
" Iya Mas ini aku lagi di toko tas xxx lantai 3, beliin tas buat Melly. jadi Melly gak jadii ke sini karena sakit perut." Jelas Mahira.
" Oh begitu, terus kamu belanja sendirian dong."
" Iya Mas. Yaudah ya aku tutup telfon nya, soalnya mau bayar dulu ya."
" Yaudah aku nyusul ke sana sekarang."
Mahira pun langsung menutup panggilan nya.
" Mas Zavier maaf lebih baik kamu sekarang pergi aja ya, soalnya suami saya mau nyusul ke sini, dan dia sedang berada di Mall ini."
" Oh begitu baiklah, sebelum nya boleh minta nomer kamu ?"
Mahira yang tidak ingin ketahuan pun langsung memberikan nomer nya kepada Zavier, takut tiba tiba Radit sudah datang.
" Makasih ya Mahira."
" Iya sama sama."
Zavier pun langsung pergi keluar toko tas tersebut. Mahira pun bernafas dengan lega setelah Zavier pergi. Tak lama Radit pun datang.
" Sayang, kamu sudah selesai belanja nya ?"
" Iya sudah Mas."
" Yaudah kita pulang aja ya, apa ada yang mau di beli lagi."
" Aku masih pengen belanja baju ibu hamil dong, kan pasti perut aku bakal besar nih."
" Yaudah ayo, kamu udah makan belum ?"
" Sudah Mas tadi, sebelum belanja aku makan dulu soalnya sudah lapar."
" Nanti beli makanan ya buat di rumah."
" Hmm pasti inget sama Arini ya." Seketika Mahira pun jadi badmood.
" Yaudah kamu pengen nya aku makan di sini ?" Tanya Radit.
" Yaudah aku makan di sini ya. Tapi sama kamu temenin."
" Yaudah aku temenin, Pokok nya kalau lagi berdua sama aku tidak boleh inget si Arini itu." Tegas Mahira.
Setelah mendapat kan restoran, Radit dan Mahira pun masuk ke dalam.
" Sayang kamu mau pesen apa ?"
" Jus alpukat aja deh, soalnya tadi udah makan."
" Oh yasudah."
Setelah memesan Mahira pun berbicara.
" Mas kapan dong beliin aku Rumah, nanti kalau anak ini udah lahir kan enak udah punya rumah baru."
" Nanti kalau aku libur kerja ya, kita cari cari rumah buat kamu."
" Tapi jangan ngajak dan ngasih tau si Arini aku gamau, cukup aku sama kamu aja."
" Iya sayang, Yaudah kita makan dulu ya. habis itu belanja."
Radit pun langsung makan sedangkan Mahira hanya minum jus saja.
Setelah selesai makan. Radit dan Mahira pun langsung keluar dari restoran tersebut.
" Mau belanja apa dulu ?"
" Baju Hamil."
Setelah Sampai Mahira pun langsung memilih baju hamil untuk sehari hari.
" Mas ini bagus gak ?" Tanya Mahira sambil menunjukkan baju bermotif bunga.
" Bagus sayang, Pokok nya di kamu pasti cocok deh, ambil yang banyak sama motif nya bedain aja."
" Makasih suamiku.." Ucap Mahira dengan senang.
" Mas mampir ke toko Perhiasan ya, aku pengen investasi nih." Rengek Mahira. Mahira sengaja membeli yang diinginkan agar sesuai rencana.
" Boleh.."
Setelah masuk ke salah satu toko perhiasan terkenal. Mahira sangat senang, kali ini dia harus benar benar menghabiskan uang Radit agar Arini tidak banyak meminta.
" Mas aku pen kalung sama gelang boleh ga ?"
" Bukan nya kamu sudah punya beberapa ya, mending logam mulia aja."
" Engga ah Mas pengen nya kalung sama gelas jadi bisa buat berhias juga."
" Yaudah terserah kamu."
" Mba saya pilih kalung yang bandul nya Love sama gelang yang polos aja 3."
" Baik mba, ada lagi Mba ?"
" Sudah Mba itu saja, Mas itu bayarin."
Radit pun mengeluarkan kartu ATM nya dan memberikan kepada pelayan.
" Pak ini semua total nya 215 juta." Ucap pelayan tersebut.
Radit pun syok dengan harga yang lumayan, tapi gapapa karena niat Mahira kan untuk investasi juga.
" Pin nya Pak."
Setelah Melakukan pembayaran Radit dan Mahira pun langsung pulang ke rumah.
"Hemm gimana ya reaksi istri siri kamu ngeliat aku belanja banyak, pasti dia bakalan panas deh."
" Maksud kamu, Mau di pamerin gitu ?"
" Iya lah masa ga di pamerin, biar tau kalau kamu habis manjain aku." Ucap Mahira dengan senyum sinis.
Radit pun hanya menghela nafas, kalau di jawab pasti Mahira bakal marah, kaya nya nanti di rumah bakal ada perang lagi deh gara gara yang satu nya gak di ajak belanja.
" Kenapa Mas kamu keberatan aku pamer sama Si Arini." Tanya Mahira dengan tajam.
" Bukan ga boleh pamer sayang, masalahnya nanti pada berantem lagi gak, lebih baik kamu sembunyiin aja, jangan sampai Arini tau biar dia juga gak minta." Jelas Radit.
" Hmm."
Setelah Perjalanan 20 menit akhirnya Radit dan Mahira sampai di rumah nya. Radit pun membuka bagasi dan membawa belanjaan Mahira yang banyak.
" Assalamualaikum.. Arini." Teriak Mahira.
" Arini... Gaada kali ya Mas."
" Kurang tau juga deh, tapi dia juga gak bilang mau pergi."
" Pasti dia keluyuran ngabisin uang kamu deh."
" Yaudah bagus deh biar dia gak tau aku habis belanja banyak, bawa aja Mas ke atas belanjaan nya. takut nanti Arini dateng ngeliat lagi."
Radit dan Mahira pun langsung menuju lantai atas.
"Huhh cape nyaa.." Ucap Mahira sambil merebahkan badan nya di kasur.
" Sayang aku taroin ke lemari ya Perhiasan kamu nya."
" Iya Mas masukin aja."
Radit pun membuka lemari Mahira dan mengambil kotak perhiasan tersebut. Radit pun merasa ada yang tidak ada, kalung yang bandul bulat dan gelang itu ke mana ya.
" Sayang kamu naro di mana kalung sama gelang yang hadiah waktu happy anniversary kita ?" Tanya Radit.
" Ada ko Mas di satuin di sana semua."
" Gaada sayang, Apa sama kamu di jual gak ?"
" Ya Allah Mas aku gak pernah jual perhiasan tanpa bilang sama kamu." Ucap Mahira dengan heran.
" Ya coba lihat sama kamu ke sini."
Dengan penasaran Mahira pun mendekati Radit.
" Iya Mas ko gaada ya, kemana."
" Kamu lupa naro kali sayang."
" Engga Mas, emang aku suka taro di sini semua."
" Apa ada maling kali Mas ke rumah ini." Curiga Mahira.
" Kalau maling mah gak mungkin cuma ngambil kalung sama gelang itu doang sayang, pasti semua nya di ambil. buktinya ini perhiasan nya masih ada cuman gelang sama kalung bandul itu doang yang gaada."
" Iya juga ya Mas, terus hilang ke mana dong..?"
" Mas tapi kamu jangan marah ya."
" Kenapa."
" Apa mungkin yang ngambil itu Arini Mas, soalnya kan ada dia doang di rumah ini."
" Aku gak mau suudzon juga, tapi nanti tanyakan saja sama Arini."
" Kalau bener dia yang ngambil, keterlaluan itu nama nya sudah maling Mas."
" Kamu masih inget gak Mas dia kan minta Berlian sama kamu."
" Iya aku ingat, tapi belum aku beliin."
" Nah mungkin saking pengen banget Berlian, jadi dia ngambil punya aku Mas. Ga bisa di biarin ini, nanti kebiasaan lagi." Ucap Arini penuh dengan emosi.