Putraku Adalah Mr. Zero

"Wah ternyata dunia ini sempit, dan kita bertemu lagi Nona", ucap Jonathan tersenyum sinis. Dia ingat siapa Ajeng, ternyata saat merasakan kopi buatan sang koki. Dia berharap itu buatan mantan karyawannya yang dia renggut kesuciannya dulu.

" Kalau saya tahu pemilik hotel D'Nugraha itu Anda, maka saya tidak akan pernah mau repot-repot datang kemari!",Balas Ajeng dengan sinisnya.

"Kalau kau sampai menolak datang kemari, maka kau akan melihat restoran tempatmu bekerja akan rata dengan tanah!", ancam Jonathan.

" Kau sungguh sangat licik! ",Ajeng mulai geram dengan Jonathan.Karena Jonathan mengancam dengan kekuasaannya. Dan itu sudah dipastikan Ajeng akan kalah. Dia tidak ingin karena dia, restoran Andrew menjadi korban atas semua ego Jonathan.

Alice yang berada di dalam suasana tegang antara Ajeng dan Tuannya pun,tidak mengerti kenapa Tuannya dan Ajeng bersitegang. Dia pun hanya mendengar dan memperhatikan kedua manusia berlawanan jenis itu saling adu mulut.

" Ya, aku memang orang yang licik, dan itu sepadan, karena hampir semuanya yang ada di negara ini di bawah kendali ku ",Ucapnya membanggakan dirinya. Dan itu membuat Ajeng hampir mual dibuatnya.

" Terserah!,kalau begitu saya harus pergi Tuan Jonathan yang terhormat, permisi! ",Ajeng hendak pergi meninggalkan tempat itu, dia muak melihat seseorang yang membuatnya terpuruk untuk waktu yang lama. Dan di saat dia sudah merupakan kejadian 5 tahun lalu, kini dirinya malah bertemu kembali dengan orang yang sangat dibencinya.

" Satu langkah saja kau melangkah, aku tidak akan segan-segan untuk benar-benar meratakan restoran tempatmu bekerja itu ",ucap Jonathan dingin.

Ajeng mematung ditempatnya, dia tidak mau karena dirinya, orang lain ikut terkena imbasnya. Ajeng mengepalkan tangannya benar-benar geram dengan Jonathan. Kemudian dia membalikkan badannya dan menatap Jonathan nyalang.

" Apa maumu?!!,bukankah dulu kau menyuruhku untuk pergi menjauh sejauh-jauhnya darimu huh!,lalu sekarang, apa lagi yang kau inginkan dariku! ".

" Aku ingin kau keluar dari restoran tempatmu bekerja dan bekerja di sini menjadi koki dirumah ini ".

" Apa?!!,aku tidak mau ",tolak Ajeng.

" Baiklah, kalau begitu aku akan menelpon orang suruhanku untuk meratakan restoran itu saat ini juga ",Jonathan kembali dengan ancamannya. Jonathan mengambil ponselnya dan mulai menelpon asistennya, dan itu membuat Ajeng marah. Namun dirinya tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti apa mau Jonathan.

" Tunggu, jangan lakukan itu!, Baiklah, aku akan bekerja di sini sebagai kokimu. Tapi jangan pernah melibatkan orang lain karena masalah kita",Ucap Ajeng segera.

Jonathan meletakkan kembali Ponselnya, tersenyum puas, karena ancamannya berhasil membuat Ajeng tunduk padanya. "Kalau begitu kau bisa mengambil baju-baju mu kemari dan tinggal disini. Karena mungkin kapan saja aku ingin makan makanan buatanmu", ucap Jonathan.

" Tidak!, mungkin kalau berangkat pagi dan pulang sore hari aku masih bisa. Tapi kalau harus tinggal disini aku tidak setuju ",Ajeng mulai protes, dia tidak mungkin menginap di sini dan meninggalkan putranya.

" Kenapa tidak bisa, apa kau menganggap ancamanku main-main?! ".Jonathan kembali mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang di sana. Dia sungguh geram Ajeng selalu membantahnya.

Ajeng yang melihat Jonathan menelpon seseorang dan menyuruhnya untuk berbuat sesuatu dengan restoran Andrew pun segera berlutut.

Jonathan terkejut melihat Ajeng berlutut di hadapannya.

" Kumohon Tuan, jangan hancurkan restoran itu. Aku punya alasan kenapa saya menolak tinggal disini ",ucap Ajeng menghiba.

Jonathan terpaku melihat Ajeng berlut." Kalau begitu katakan apa alasannya !"

"Saya tidak bisa tinggal disini karena saya memiliki seorang putra Tuan, dan saya tidak mungkin meninggalkannya dirumah sendirian".

Jantung Jonathan berdetak kencang mendengar Ajeng mengatakan telah memiliki seorang putra.Tiba-tiba dia mengingat bahwa dirinya telah merenggut kesucian Ajeng." Apa putranya itu adalah hasil bibitku? ",ucapnya dalam hati.Jonathan berharap putra Ajeng adalah darah dagingnya.

" Apa dia anakku? ",tanya Jonathan membuat Ajeng terkejut." Tidak.. pokoknya dia tidak boleh tahu kalau Ars adalah putranya. Aku tidak akan membiarkannya mengambil Ars dariku ",ucap Ajeng dalam hati.

Alice pun terkejut saat mendengar Tuannya menanyakan hal itu terhadap Ajeng. Alice berfikir ada hubungan apa antara Tuannya dan Ajeng dimasa lalu.

" Bukan, dia bukan anakmu",jawab Ajeng cepat.

"Aku sudah menikah, dan aku memiliki seorang putra dengan suamiku",ucap Ajeng berbohong.

Jonathan merasa kecewa mendengar jawaban Ajeng.Akhirnya diapun mengizinkan Ajeng untuk bekerja dengannya dengan waktu yang ditentukan oleh Ajeng.

Ajeng merasa lega karena Jonathan percaya dengan ucapannya. Dia bisa mati bila Jonathan mengambil putranya darinya. Setidaknya hanya selama Jonathan menetap di sini dia akan menjadi koki di rumah ini, pikir Ajeng.

" Baiklah, kalau begitu kau boleh pulang. Anakmu pasti sudah mencarimu !".

Ajeng merasa senang diperbolehkan untuk pulang. "Ya Tuan, terimakasih", ucap Ajeng Kemudian kembali berdiri." Permisi Tuan ",Ucap Ajeng Kemudian meninggalkan tempat itu.

" Aku akan mencari tahu apa yang kau ucapkan itu benar atau hanyalah kebohongan. Kalau terbukti kau membohongiku. Kau lihat saja nanti apa yang akan kulakukan padamu ",batin Jonathan. Kemudian dia tersenyum penuh misteri membuat Alice bergidik ngeri.

Sesampainya Ajeng di rumah, hari sudah sore. Dirumahnya, Nani sudah menunggunya. Dia khawatir dengan Ajeng, karena Andrew memberitahukan semuanya kepada Nani.

Nani sebenarnya sudah tahu pemilik D'Nugraha Hotel adalah Jonathan. Karena saat perjamuan waktu itu dia melihat saat Jonathan memotong pita. Dia tidak sempat memberitahukannya kepada Ajeng.

Ajeng pun memberi tahu Nani kejadian yang dialaminya barusan. Nani pun juga merasa takut jika nanti Jonathan mengetahui kebenarannya.

Keesokan harinya sebelum Ajeng menuju ke mansion Jonathan, dia pergi ke restoran Andrew untuk mengundurkan diri sebagai koki.

Andrew sangat terkejut mendengarnya. Tapi kemudian Ajeng menceritakan bahwa bila dirinya tidak menuruti keinginan Jonathan, maka restoran milik Andrew akan dihancurkan nya.

Andrew menjadi merasa bersalah kepada Ajeng." Maafkan aku Je, demi menyelamatkan restoran ku kau mengorbankan dirimu ",ucap Andrew sedih.

" Tidak apa-apa mas Andrew, jangan menyalahkan dirimu. Aku akan bekerja di sana, mungkin hanya sampai dia menetap beberapa bulan disini ".

" Kalau begitu aku pasti akan merindukanmu Je. Apa kau tidak bisa menimbang lagi permintaan ku waktu itu? ",tanya Andrew berharap. Pasalnya beberapa hari lalu sebelum acara perjamuan, Andrew melamar Ajeng. Namun ditolak halus oleh Ajeng. Dia belum memikirkan untuk menikah saat ini.

" Kalau begitu aku pergi dulu mas permisi".

"Ya hati-hati".Andrew merasa kecewa Ajeng selalu menolak lamarannya. Andrew akan mulai membuka hatinya untuk orang lain saat ini.

" Apa Tuan Jonathan sudah bangun ?",tanya Ajeng kepada Alice saat sudah sampai di mansion Jonathan .

"Mungkin sebentar lagi".

" Baiklah kalau begitu aku harus bekerja dengan cepat, agar saat dia bangun nanti tidak marah-marah karena makanan belum siap",ucap Ajeng segera melakukan pekerjaannya.

Alice masih penasaran dengan apa yang terjadi kemarin. Dia bertanya dengan hati-hati kepada Ajeng. "Ajeng, apa sebelumnya kau mengenal Tuan Jonathan?".

" Dia atasanku dulu "Jawab Ajeng singkat. Raut wajahnya berubah mengerikan saat ini, membuat Alice mengurungkan untuk bertanya kembali.

Akhirnya mereka melakukan pekerjaan masing-masing.