Sejatinya rumah tangga yang harmonis harusnya tidak akan tergoda oleh godaan diluar sana, namun tidak dengan rumah tangga Amara, Tak pernah ia bayangkan jika rumah tangganya berada diambang kehancuran akibat perselingkuhan Victor suaminya, yang tidak pernah ia sadar selama ini. Nyaris tak pernah ada pertengkaran, bahkan keromantisan masih tetap terjaga, seakan menutup noda perselingkuhan Victor diluar sana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Leo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belum pernah periksa
bab 26
.
.
Amara dan Jakson telah selesai menemui klien, waktu juga telah sore Amara mulai membereskan beberapa berkas yang baru saja ia gunakan.
Amara bahkan tak berani berkata apapun lagi, ia cukup takut karna kesalahannya yang telat datang.
Jakson bisa melihat raut wajah takut pada Amara, bahkan saat presentase tadi Amara terlihat berkeringat beberapa kali.
Jakson cukup menyesal karna sempat membentak karyawan teladannya itu.
" Am, kau mau langsung pulang ??" tanya Jakson membuka percakapan.
" Iya Tuan. apa kita akan lanjutkan ??" Tanya Amara Balik
" Tidak. kita siapkan saja kerja sama kita untuk diBali besok."jawab Jakson dengan tenang.
Amara menggangguk faham. "Kalau begitu saya permisi dulu tuan." Pamit Amara yang sudah berdiri dari duduknya.
" Am tunggu dulu.." cegah Jakson.
Amara patuh ia belum melangkahkan kakinya. "Ada apa tuan ??"
"Bareng saya saja yuk. rumah kita kan berhadapan. saya juga mau pulang sekalian."tawar Jakson.
Jujur Amara masih tak enak dengan jakson apalagi mengingat kejadian Di Hotel dimana ia bertemu Miranda istri dari bosnya itu. tapi jika mau menolak Amara tidak memiliki alasan.
" em..Apa tuan Tidak menjemput Nona Miranda ??" tanya Amara ragu-ragu.
Jakson berdiri dari duduknya. "Tidak. dia bersama sopir. ayo.." ajak Jakson yang berjalan terlebih dulu.
Dan dengan terpaksa Amara mengekor atasannya itu untuk keluar menuju mobil mereka.
.
.
Sepanjang jalan Amara masih betah diam, Meski sesekali Jakson meliriknya namun Amara masih begitu takut.
" Am, maafkan saya ya. tadi saya terlalu emosi sampai membentakmu"Ucap Jakson
Amara sontak memandang bosnya. Seorang bos meminta maaf ?? apa telinganya tak salah dengar ??
" Seharusnya saya lebih bijak. kau selama ini tidak pernah membuat kesalahan, hanya satu kesalahan saja aku sampai membentakmu."tambah Jakson.
" Tuan. tidak seharusnya Anda minta maaf. saya malah semakin merasa tidak enak. saya memang salah, saya melupakan pekerjaan tadi. Anda berhak marah karna anda adalah atasan Saya."Balas Amara.
Jakson tersenyum dengan terus menatap lurus kedepan. "Tidak Am, meski jabatanku lebih tinggi tidak seharusnya aku seperti itu. saya harap kau bisa bersikap biasa lagi setelah ini. karna kita satu Tim"
amara tertunduk dan menggangguk. "Untuk itu saya akan berusaha tuan. tapi tuan tidak perlu minta maaf."
" Iya. oh iya, kau sudah memberitau suamimu tentang keberangkatan kita besok ??" Tanya Jakson mengalihkan pembicaraan.
Amara terpaku, ia sampai lupa tentang tiket yang hendak ia tunjukan pada Victor.
" Am ??" panggil Jakson lagi.
" Oh iya.. em,Tadi Victor sedang sibuk tuan. Jadi saya belum memberitaunya."Balas Amara. beralasan.
Jakson menggangguk mengerti. "Kita bisa berangkat bersama, Karna aku mendapat tiket satu pesawat dengan kalian juga."
" Benarkah ?? apa Nona Miranda sudah tau anda akan mengajaknya juga ??" tanya Amara balik.
" Belum. aku mau memberinya kejutan. ya, setidaknya kami gunakan ini untuk honeymoon lagi."Balas Jakson seraya terkekeh mengingat usia pernikahan mereka yang sudah lama sekali.
" Tidak apa Tuan. semoga apa yang anda harapkan segera terwujud."Ucap Amara.
" Iya. saya sangat berharap. Andai istri saya mau konsultasi kedokter mungkin kami bisa segera memilikinya, Dia selalu sedih jika harus menemui dokter, saya tidak bisa meliha istri saya menangis."Tutur Jakson.
" jadi selama ini tuan tidak pernah periksa ?? maksudku, em..kesehatan begitu ??" Amara cukup terkejut.
Jakson menggeleng pelan. "Sama sekali tidak pernah Am,"
" Sebenarnya itu perlu tuan. karna solusi dari dokter akan lebih baik."saran Amara.
"Aku awalnya berfikir begitu. tapi aku kasihan pada Miranda. aku benar-benar tidak bisa melihatnya bersedih."
" Anda begitu mencintai Nona Miranda ya.." ucap Amara dengan kagum.
" Tentu saja Am, karna dia adalah istri saya.." Balas Jakson seraya tersenyum kearah Amara dan begitupun sebaliknya.
Obrolan mereka terus berlanjut sepanjang perjalanan pulang seperti biasa.
.
.
.
dsr bodoh ya bodoh udh tau bnyk kejadian aneh msh sjj percaya SM suami laknut kyk gtu mau jadi istri Sholeha biar tersakiti aduh Amara kasihan dech mu
makan tu air mata
udh prnh kedapatan kejanggalan PD mereka msh sjj percaya greget jdi baca
buat Thor si Amara cerdasan dikit
mudah"n CPT terbongkar jgn sampai percaya 100 presen Amara mereka berdua it sama laknut