Alexa Snowy Williams, putri bungsu Azka Abraham Williams, pemimpin Organisasi Black Alpha setelah kematian Axelle Williams, meninggalkan negaranya dan mencari kehidupan baru setelah ia mendapati kekasih yang sudah menjalin hubungan dengannya selama 6 tahun, berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Membuang semua identitasnya, ia menata kehidupan baru dan mencari seseorang yang mencintainya dengan tulus, tanpa tahu siapa dirinya.
Mungkinkah Alexa akan menemui cinta sejatinya? Ataukah ia akan kembali kepada kekasihnya yang telah menyesal?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PimCherry, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGHANCURKANNYA
Brakkk !!!
Darren membanting map yang ia bawa ke atas meja dan menarik kasar dasi yang ia kenakan. Emosinya sudah berada di ubun ubun dan perlu untuk dilepaskan. Ia kini duduk di sofa menunggu istrinya pulang karena ia terlebih dahulu kembali ke Perusahaan Williams untuk mengambil mobilnya.
Kesempatan yang Darren miliki untuk lebih sering bertemu dengan Alexa, seakan menguap begitu saja. Semua itu karena tindakan gegabah dari Sisca.
Darren mendengar suara mesin mobil memasuki kediamannya dan ia sangat yakin itu adalah Sisca. Sisca yang merasa takut pun berjalan perlahan, tapi di dalam hati ia tak merasa bersalah karena ia sedang mempertahankan rumah tangganya.
Ketika Sisca memasuki ruang tamu, ia sudah dapat melihat dengan jelas bahwa wajah Darren sedang menyimpan kemarahan yang amat sangat. Sisca masuk dan melewati Darren, ia langsung menuju ke dalam kamar tidur mereka.
"Siapa yang menyuruhmu untuk pergi? Duduk!" ucap Darren dengan ketus. Hal itu tentu saja membuat Sisca kini memutar tubuhnya lagi dan duduk di sofa.
Darren menggertakkan giginya, "Apa kamu tahu kesalahan besar apa yang sudah kamu perbuat?"
"Aku tidak salah, sayang. Bukankah sudah kewajibanku untuk mempertahankan rumah tanggaku dan merupakan hakku untuk menjadi satu satunya wanita yang dicintai oleh suaminya."
"Memangnya apa yang aku lakukan? Apa aku memeluknya? Apa aku menciumnya? Atau kamu melihat aku sedang tidur dengannya?" ucap Darren dengan marah.
"Kalian memang belum melakukan itu, tapi siapa yang akan tahu ke depannya. Bukankah sebuah hubungan dimulai dengan pertemuan pertemuan sederhana?" tanya Sisca.
"Apa yang kamu maksudkan seperti hubungan kita?"
Deggg
Sisca tak menyangka bahwa apa yang ia ucapkan, menjadi berbalik padanya. Dulu ia memang sengaja selalu datang terlebih dahulu ke tempat pertemuan antara Darren dengan Alexa dan menemani kekasih sahabatnya itu, hingga pada akhirnya ia berhasil menggodanya.
"Kamu tahu? Aku sedang berusaha menjalin kerja sama bisnis dengan Perusahaan Williams dan kamu ingin menghancurkannya! Ini adalah salah satu jalan juga untuk membuat perusahaanku semakin besar," ucap Darren.
"Bukankah kamu sudah bekerja sama dengan Alpenze?" tanya Sisca.
"Ya, Alpenze adalah perusahaan besar di Eropa dan apa salahku jika aku ingin menjalin kerja sama dengan perusahaan besar di Indonesia? Hanya pikiranmu saja yang berlebihan!" Darren mengambil kunci mobilnya dan segera meninggalkan kediamannya. Ia merasa kesal dengan sikap Sisca yang telah membuatnya kehilangan kesempatan untuk bertemu dengan Alexa.
Suara deru mobil terdengar meninggalkan kediaman Evans, membuat hati Sisca terasa sakit. Sejak dulu Darren tak pernah berkata kasar ataupun membentaknya, namun belakangan ini sepertinya sangat sering sekali.
Sisca memegang perutnya yang terasa sakit. Ia segera mendudukkan diri di sofa dan mengatur nafasnya. Ia mengepalkan tangannya dan menampilkan wajah tidak bersahabat.
Lihat saja kamu, Alexa! Bahkan setelah aku menikah pun kamu masih saja ingin mengganggu rumah tanggaku. Apa rasa iri dan dengkimu begitu besar padaku, hingga kamu ingin merebut kembali Darren dari tanganku? Aku tak akan pernah membiarkannya, karena Darren hanyalah milikku, satu satunya milikku! - Sisca.
*****
Darren duduk di sebuah kursi tinggi, tepat di depan bartender. Ia melihat bagaimana bartender itu meracik sebuah minuman dan ia memintanya.
"Buatkan untukku yang enak dan pahit, agar semua rasa kesalku ini bisa segera hilang," ucap Darren.
"Hei tampan, kamu ingin rasa kesalmu hilang? Bermainlah bersamaku. Aku bisa menjamin bahwa hanya ada kebahagiaan untukmu," ucap salah seorang wanita dengan pakaian seksi yang mendekati Darren.
"Tidak! Kalian tidak akan bisa membuatku bahagia! Aku sadar sekarang bahwa kebahagiaanku hanyalah Alexa, hanya dia. Aku pasti akan mendapatkannya," ujarnya sambil mengepalkan tangan.
"Kamu pasti akan mendapatkannya, tapi biarkanlah malam ini kekesalanmu hilang terlebih dahulu. Bagaimana?"
"Baiklah kalau begitu. Setelah malam ini, aku akan membuat rencana baru untuk membuatnya kembali padaku," Darren segera membawa wanita itu menuju ke lantai atas, di mana kamar kamar berada. Ia tersenyum karena akan menikmati malam panjang bersama wanita yang tak akan membuatnya kesal karena ia kehilangan kesempatan mendekati Alexa.
Darren membuka pakaiannya, bahkan hingga polos. Ia segera naik ke atas tempat tidur, sementara wanita itu masih berdiri dan melihatnya.
"Kamu ingin menyenangkanku kan? Ayo lakukan! Buatlah aku senang malam ini," ucap Darren.
Wanita itu segera membuka pakaiannya satu persatu dengan gaya yang sensuall. Ia ingin Darren tertarik padanya dan menjadikan dirinya tempat melepaskan penat. Ia sangat tahu siapa Darren dan ia yakin bahwa uang yang akan diberikan oleh pasti sangatlah banyak.
Namun, Darren tak melihat ke arahnya, pria itu bahkan memejamkam matanya. Setelah tubuhnya polos, ua langsung naik ke atas tempat tidur dan mulai memberikan rangg sangan pada Darren. Beberapa kali Darren mendes sah karena wanita itu bermain main dari leher hingga ke aset miliknya.
"Ah Al, lakukanlah," tak disangka ternyata Darren memejamkan matanya agar ia bisa membayangkan kalau ia sedang bermain dan menghabiskam malam ini dengan Alexa, sesuatu yang sangat ia impikan sejak dulu, hanya saja tak pernah berhasil.
Wanita itu pun langsung masuk ke intinya setelah milik Darren telah menegang sempurna. Ia mulai menggoyangkan pinggulnya dan membuat Darren terus meneriakkan nama seorang wanita, yang tentunya bukan dirinya.
"Ah Al, lebih cepat lagi Al. I love you. Aku pasti akan mendapatkanmu lagi. Ah ... Ah ....," semalaman Darren terus memaksa wanita itu melayaninya, sementara dia hanya menerima. Ia tak mau memberikan kepuasan pada wanita lain, karena yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah Alexa.
Sementara itu di kediaman Evans, Sisca terus saja berjalan mondar mandir di dalam kamar tidurnya bersama Darren. Ia sudah menghubungi Darren beberapa kali, namun tidak diangkat sama sekali. Ia semakin merasa gelisah.
"Kamu di mana? Apa kamu mencari kesenangan di luar sana, hah?!" gerutu Sisca yang mulai berpikiran negatif.
Ia benar benar tak bisa tenang. Sisca sudah berusaha merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan memejamkan matanya, namun tetap tak berhasil. Ia pun kembali mengambil ponsel dan mengirimkan pesan kepada suaminya.
"Apa jangan jangan kamu menemuinya? Menemui mantan kekasihmu itu ... Dan kalian ... Kalian menghabiskan malam bersama? Aku tahu ia pasti masih mencintaimu dan ingin merebutmu kembali dari tanganku. Ia pasti ingin menghancurkan rumah tangga kita. Tidak! Tidak! Aku tak akan membiarkannya! Sebelum itu terjadi, aku harus menghancurkannya terlebih dahulu," ucap Sisca sambil terus berjalan mondar mandir. Kondisinya yang sedang hamil, membuat perasaanya sangat sensitif dan terus berpikiran negatif bila ada yang tak sesuai dengan keinginannya.
Sisca tidak mengetahui bahwa saat ini, Darren sedang menikmati pelayanan malam panjang dari seorang wanita di dalam club yang sering mereka datangi dulu.
🧡 🧡 🧡