Andina tidak menyangka, dia harus jadi pengasuh seorang bayi tampan anak dari majikan ayahnya.
Ya, orangtua si bayi tersebut sibuk dengan karirnya. Khususnya Vita sebagai mami nya nggak mau berhenti bekerja. Arya suaminya, sudah terlalu sering meminta untuk berhenti bekerja. Dan riak pertengkaran dimulai.
Nggak mau memakai jasa baby sitter karena takut dengan banyaknya berita di tv soal kasus penganiayan terhadap anak yang diasuhnya bahkan ada juga sampai dibunuh, kan jadi ngeri.
Alhasil, oma dan onty nya baby Athaya yang dibuat repot setiap hari harus mengasuh Athaya anaknya Arya. Sebulan dua bulan masih oke...tapi lama lama kewalahan juga karena Athaya setelah bisa berjalan makin aktif.
Hingga secara spontan ayahnya Andina yang bekerja sebagai sopir Arya, menawarkan Andina untuk mengasuh baby Athaya.
Penasaran selanjutnya bagaimana ? Yuk ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Me Nia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Acara Minggu
Hari Minggu dirumah Pak Wahyu
"Bu..hari ini bikin nasi liwet ya...ayah ingin makan botram didepan dibawah pohon kersen"
"Tanggung atuh yah...sekalian piknik aja ke puncak...gelar tikar menatap hamparan kebun teh" sahut Andina.
"Ini juga sama aja piknik...kita gelar tikar dibawah pohon kersen dihamparan rumput gajah...bukan soal dimana yang penting dengan siapa" balas ayah Wahyu.
"Dududuh ayah...bahasanya hmmm bikin ibu lemesss..." ibu Desi menimpali.
Zaki nampak keluar dari kamarnya dengan setelan rapih memakai kaos dan jeans yang sobek dikedua lututnya.
"Yah, bu...Zaki pergi dulu mau hang out sama temen"
"Eitss ayah nggak ngijinin pergi sekarang...kalau nanti siang mah boleh...ayah pingin semua ngumpul makan nasi liwet." tolak ayah.
"Tapi yah..."
"Tidak ada tapi...atau ayah nggak kasih uang jajan seminggu...sok pilih mana...? ancam ayahnya.
" Duh senjata pamungkas ayah dikeluarin mah...ananda bisa apa ?" Zaki berakting lesu.
Ibu Desi dan Andina hanya tersenyum geli.
***
Acara piknik gelar tikar dihalaman pun dimulai. Pohon kersen menjadi naungan mereka yang berada dibawahnya. Batang- batang kecilnya yang merambat kedepan seolah seperti payung, meneduhkan. Posisinya menghadap ke arah 2 pohon mangga yang mulai berbunga bakal buah.
Nasi liwet, ikan bakar, semur jengkol, sambal lalab dan kerupuk, menjadi menu utama. Sungguh, nikmat Tuhan yang manakah yang kau dustakan ?
Selesai makan, mereka pun bercengkrama santai menceritakan kegiatan masing-masing selama sepekan ini. Sungguh suasana yang hangat.
"Ayah mau berbicara sama ibu, teteh juga Zaki.." ayah Wahyu menatap ketiganya dengan muka serius.
" Ayah ingin berhenti kerja menjadi sopir..karena bagaimana pun fisik ayah sudah lemah faktor u...usia ayah sudah kepala 5 sekarang "
" Terasa sekali kalau perjalanan ke luar kota atau nyupir malam...ini badan gampang masuk angin "
" Ayah mengambil keputusan ini karena tanggung jawab ayah sudah ringan...teteh sudah lulus kuliah sudah nggak butuh lagi biaya...tinggal Zaki Insyaalloh ayah masih mampu " ayah menerangkan denga lugas.
" Teteh dukung keputusan ayah...jangan khawatir soal biaya sekolah Zaki...teteh kan punya penghasilan...ayah ibu duduk diam dirumah aja...sekarang waktunya teteh membahagiakn ayah sama ibu. " Andina menatap orangtuanya penuh haru.
" Ibu mah gimana ayah aja...kalau itu yang terbaik ibu ngikut aja ".
" Zaki juga ngikut aja " ucap Zaki ikut menimpali.
" Alhamdulillah...ayah bangga dengan kalian. Ayah nggak akan jadi pengangguran kok...ayah mau fokus bertani...itu tanah warisan di Garut mau dikelola sendiri nggak akan disewakan lagi." lanjut ayah Wahyu.
Mereka pun melanjutkan obrolan dengan bahasan lainnya, sekali-kali terdengar canda tawa.
Harta yang paling berharga adalah keluarga.
***
Minggu dirumah Arya
" Mas...anterin ke mall ya.. mau belanja bulanan sekalian ajak main Athaya "
" Aku nggak bisa...badan kurang fit jadi mager..ajak bibi aja ya, sekalian quality time sama anak...tau sendiri kan kalau aku ikut ia malah nempel terus sama aku " jelas Arya.
" Ya udah...aku mau siap-siap dulu "
" Nggak belanja di Galaxy aja ?" tany Arya.
" Mau suasana baru aja pi...boleh kan ?"
"Ok. Manfaatkan waktu luangmu dengan baik...ajak Athaya bermain sampe puas."
" Ok papi.." Vita mengecup singkat bibir Arya sambil berlalu ke arah kamar siap-siap berangkat.
******
BERSAMBUNG
Jangan lupa like setiap babnya ya zeyenk, agar akohnya semangat. Thank u !
sehat dan sukses selalu dalam lindungan Alloh SWT
aamiin yaa Rabbal Aalamiin