NovelToon NovelToon
Gadis Nakal Om Dokter

Gadis Nakal Om Dokter

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia
Popularitas:9.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: sinta amalia

Dipertemukan di sebuah masjid dengan kejadian memalukan membuat Galexia Adhara, gadis berumur 18 tahun ini menyukai sosok dokter muda.
Namun, masalahnya dokter muda yang ia sukai itu adalah kakak dari musuh bebuyutannya di sekolah.
Galexia maupun dokter muda itu pun tak sadar jika sudah mengenal sejak dulu, hanya saja jarak dan waktu memisahkan keduanya menjadi dua orang yang asing. Hingga suatu hari kebenarannya terungkap, jika dulu mereka pernah saling mengenal.

Bagaimana perjuangan Galexia mendapatkan hati si dokter muda, apakah masa lalu akan menjadi penghalang keduanya untuk bersatu ? Dan ujian apa yang datang menghampiri keduanya ? Ikuti kisah si gadis natckal ini yuk !

Sequel ISTRINYA PAK GURU ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pahlawan kesorean

Bersamaan dengan itu ponsel Gale bergetar,

"Aduh, ini siapa yang telfon ? Van tolong angkatin !" Gale melempar ponsel yang barusan dirogohnya dari saku seragam.

Hap !

Irvan mengangkatnya.

"Le !!! Awas nabrak polisi !!!!" pekik yang lain.

...----------------...

💐 Di ruangannya.

"Hallo !!! Gale !!"

"Kamu kenapa ?!"

Tuuttt....tuut....

Panggilan dimatikan sepihak oleh pihak Gale.

"Gale melirik-lirik ke bawah kakinya, menginjak rem sekaligus membuat seisi angkot menubruk bersamaan ke arah depan.

Ckittt !

"Dughh !"

"Aww !"

Angkot berhenti tepat di depan polisi, menyentuh lutut si polisi yang mendadak mengalami tremor.

"Shittt ! Gue nabrak engga ya ?! Bisa-bisa masuk bui gue nabrak polisi !" Gale turun.

"Pak, maaf pak maaf...tapi ini urgent (darurat)pak. Bapak bisa liat sebentar, dan tolong kita ngga ?" Gale nampak sedang berbicara pada polisi yang sudah berwajah keruh, karena Gale hampir menabraknya.

Fatur kembali menghubungi Gale, Irvan mengangkatnya, melihat temannya itu kini tengah sibuk memberikan penjelasan pada polisi di depan sana.

"Hallo,"

Fatur mengerutkan dahinya saat suara yang menyapa laki-laki.

"Om dokter, sorry ini Irvan. Gale lagi...."

"Van, bilangin buruan...ini dia berdarah terus ga mau berenti pendarahannya !" panik Andini, membuat Fatur di sebrang telfon sana terkejut.

"Van, ada apa ?! Gale dimana, kenapa ?!" tanya Fatur khawatir.

"Om dokter, sorry gue matiin ya. Ini urgent banget !"

"Van, Gale ga kenapa-napa kan ? Siapa yang pendarahan, kalian dimana ?!" Fatur bertanya hampir memekik, tapi kembali telfon dimatikan dari pihak Gale.

"Hallo..."

"Hallo...!"

"Shitttt !" umpat Fatur. Fatur berusaha menghubungi kembali, namun Gale tak mengangkat ponselnya.

"Astagfirullah ! Ini kenapa ?!" tanya polisi itu terkejut, bukan hanya terkejut melihat kedua korban laka lantas itu saja, melainkan melihat isi angkot, dimana wajah-wajah memelas, pucat dan pasrah minta ditolong.

"Pak, ini korban kecelakaan. Kami mau membawa ke rumah sakit. Tapi masalahnya, si neng ini nyupirinnya belum lancar !" ujar si bapak berambut sekitar 2 cm yang ikut, teman-teman Gale mengangguk.

"Ya allah, pantas saja !"

"Pak, barangkali bapak bisa nyupir. Bapak saja yang bawa ?!" pinta Gale.

Polisi tersebut mengangguk.

"Alhamdulillah ya Allah, rupanya engkau masih sayang hamba !" Faisal menengadahkan kedua tangannya ke atas.

"Lebay loe, lagian loe masih sehat walafiat kan ?!" Gale menoyor kepala Faisal.

"Makasih bapak, bapak adalah dewa penolongku, kalo bapak ga dateng, mungkin nanti korban laka lantasnya bertambah !" Lila menggoyang-goyang lengan polisi yang baru saja masuk ke kursi pengemudi sedangkan Gale pindah ke bangku sampingnya.

Polisi itu mulai melajukan angkot menuju rumah sakit.

"Nih ponsel loe, tadi laki loe nelfon !" ujar Irvan menyerahkan ponsel milik Gale pada si empunya.

"Dih, mati hapenya !" Gale merengut melihat layar ponselnya yang padam.

"Batre hape loe lowbath !" jawab Irvan. Gale memasukkan ponselnya kembali.

"Pak, saya ga ditilang kan pak ?!" tanya Gale kini melirik si polisi. Di saat seperti ini ia masih mengkhawatirkan dirinya sendiri.

"Elah Le, masih sempet-sempetnya nanyain yang begituan !" seru Andini.

"Seharusnya adek ditilang, karena sudah dengan ceroboh membawa mobil sedangkan adek sendiri belum mahir mengendarai, saya yakin adek juga belum memiliki SIM," Gale nyengir dan mengatupkan kedua tangannya di depan wajah.

"Pak tolong jangan di tilang ya, ini angkotnya juga dapet pinjem punya orang, orangnya lagi di masjid !"

"Ckittt !" angkot berhenti mendadak membuat mereka beristighfar ria.

"Ini angkot curian ?!" tanya polisi dengan alis terangkat.

"Bukan pak !!" pekik para penumpang di belakang.

"Ya Allah si bapak, pake acara berenti dulu, ini orang udah mau dijemput malaikat maut loh pak," sewot Lila.

"Pinjem pak, abisnya ini kan urgent ! Kita ga nyuri kok," Andini menggeleng.

"Polisi itu bener lagi, kita kan main ambil angkotnya tanpa persetujuan yang punya. Itu artinya kita maling lah," bisik Lila.

"Bo*do amat lah ! Lagian kita ga ada niat mau nyuri, kalo kita nungguin supirnya, nih nasib dua orang ini gimana kalo keburu metong ?!" tanya Gale berdesis.

Polisi melajukan kembali angkot hingga mereka kini sampai di depan parkiran rumah sakit. Mereka turun dari angkot bersamaan sampai terjatuh-jatuh.

"Alhamdulillah, bisa nginjek daratan !!" ujar Lila.

"Oksigen mana oksigen, alhamdulillah untung ada si bapak polisi !" tambah Andini.

"Hilihhh lebay loe pada ! Gue juga punya kira-kira kali ahh!" decih Gale.

Mereka memanggil para perawat untuk membawa blangkar. Kemudian membawa para korban masuk ke ruang UGD.

"Terus ini angkotnya gimana ?" tanya Lila.

"Biar nanti si bapak polisi aja yang bawa bareng dua bapak barusan !" jawab Gale.

"Dih, cuci tangan banget udah ngambil angkot orang," tawa Faisal, mereka semua ikut masuk dan menanti di depan ruang UGD.

Fatur yang terlampau khawatir segera menyambar barang-barang miliknya dan keluar dari ruangan dengan tergesa, sambil terus menghubungi ponsel Gale yang selalu dijawab oleh operator.

Tapi langkahnya terhenti, saat melihat beberapa anak yang ia kenal dan salah satunya adalah gadisnya.

"Galexia !" gumamnya berlari.

"Gale !"

"Abang,"

"Ya Allah kamu kenapa ?! Kamu ada luka ? Ada yang sakit, ikut abang ke ruangan buat periksa !" khawatirnya memeriksa setiap inci tubuh Gale dan melihat baju seragam Gale terdapat noda dar_ah membuat Gale dan teman-temannya terbengong melihat reaksi Fatur.

"Bang, bukan Gale yang kecelakaan. Gale nolong orang, ini da_rahnya dia," jawab Gale. Fatur refleks memeluk Gale.

"Abang kira kamu kenapa, dari tadi hape kamu abang telfonin ga diangkat, hape kamu malah mati !" Gale mengerjap mendapatkan perhatian seimpulsif ini di depan orang banyak.

"Ekhem !" deheman Irvan cukup keras membuat Fatur merenggangkan pelukannya.

Polisi tadi keluar dari ruang UGD bersama kedua warga yang membantu.

"Nak...siapa namanya ?" tanya polisi pada Gale.

"Ya ?!"

"Nama dia Ga..." Gale membekap mulut Lila.

"Mumun pak," jawab Gale, ia terpaksa berbohong karena takut akan ucapan polisi tadi di angkot, jika seharusnya ia ditilang. Sontak mereka tertawa, sedangkan Fatur mengulum bibirnya.

"Mumun ?" polisi barusan mengerutkan dahinya.

"Sejak kapan tante Sha aqiqahan nama anak baru ?" tanya Irvan.

"Namanya Galexia pak, dia istri saya..." semua menoleh terkejut pada Fatur yang memberi pengakuan.

"Istri ?" tanya polisi sedikit terkejut termasuk kedua warga itu, Fatur mengangguk, sudah berapa kali polisi ini terkejut sesore ini.

Gale nyengir, "peace pak ! Abisnya tadi bapak bilang mau nilang saya, suer pak..ga niat mau maling angkot kok !"

"Apa, maling angkot ?!" tanya Fatur, sedangkan Gale diam menunduk dan memainkan kedua telunjuknya.

Polisi menggelengkan kepalanya ia mengulurkan tangannya, "terimakasih banyak, berkat kenekatan kamu kedua korban bisa mendapatkan pertolongan tepat waktu."

Gale melongo, ia kira ia akan benar-benar ditilang.

"Ya ?!" beonya.

"Jadi saya ga ditilang nih pak ?" tanya Gale.

"Seharusnya, tapi kalau bukan karena kamu mungkin kedua korban..." polisi tadi tak meneruskan.

"Mungkin hanya sekedar teguran saja untuk wali," tatapnya pada Fatur.

"Bisa saja kecerobohannya membuat nyawa orang melayang, tolong diperhatikan."

Fatur mengangguk, "baik pak, makasih banyak."

"Sekali lagi terimakasih dek," Gale mengangguk.

"Ciee ! Pahlawan kesorean !" senggol Lila.

"Ada yang mau dijelaskan sama abang ?" tanya Fatur mengangkat alisnya sebelah.

"Ooo....gue ga ikut-ikutan Le, balik yo balik !" ujar Faisal.

"Yukkkk !" jawab Gale hendak melangkah mengikuti Faisal.

"Galexia," panggil Fatur menahan tas Gale.

"Le, bontot, kita duluan ya ! Dadah !" mereka setengah berlari meninggalkan Gale, sungguh indahnya pertemanan.

"Mumun ?" panggil Fatur lagi, Gale nyengir.

"Kita jadi ngga ke rumah ayahnya bang ?!" tanya Gale mengalihkan pembicaraan.

"Ga usah ngalihin pembicaraan," Fatur menarik kuping Gale.

"Aduh, abang ihhh !" sejurus kemudian ia terjengkat.

"Astagfirullah !" Gale berseru.

"Kenapa, ada yang sakit ?" tanya Fatur khawatir.

"Ojol yang dipesen Gale bang, kayanya digantung tanpa kepastian !"

.

.

.

1
laelatul qomar
Luar biasa
Sarah Yuniani
bukannya lingkungan pondok semua musti menutup aurat ya
Sarah Yuniani
segera hindarkan Fatur dari yang haram Le ... halal kan dia
Sarah Yuniani
dokternya berbuat maksiat
Roshalyndhaa Ajj Daahh
luar biasa
16/06/1977
Luar biasa
Orang Hsjdh
lanjutkan
Musfira Fira
🤣🤣🤣🤣🤣
Maryam Husni Atin
wkwkwkwkwkwkwkwkwkwwk
Maryam Husni Atin
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ar! Yant! ♒
Bisa bikin kya org gemblung🤣🤣🤣
Jumiati Cantik
Luar biasa
Muliati Muliati
Kecewa
Muliati Muliati
Lumayan
Faizhal R
Luar biasa
yuning
sad 😭
Lisa Icha
digoreng bikin bakwan
yuning
termewek mewek akunya
Winda Kurnia
Astaga galeeee
ngakakkk ampe nangis...
anaknya momy Sha bener² sarav
Agustina Ema
seru kak Sin..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!