Gadis Nakal Om Dokter
Cratttt !!!!!
Air kubangan diinjaknya. Gadis ber-rok abu rempel ini berlari kencang, rambut panjang bergelombangnya bergoyang tak karuan.
"Shitttt !" umpatnya.
"Ngumpet dimana gue ?!" dengusnya panik.
"Si Lilo pake ninggalin ! Motor gue kan disita ayah !" ia celingukan, menemukan sebuah masjid. Otaknya bersinar bak bohlam 15 watt.
Ia segera membuka sepatunya.
"Batas suci, ga boleh pake sepatu !" nakal boleh, tapi seingatnya jika memasuki masjid ia harus melepas sepatu di batas suci dan melafadzkan do'a, biar kabur dan ngumpetnya diberkahi Allah.
Lalu ia menyembunyikan sepatunya di antara rumput di samping teras masjid, agar tak ada yang tau.
Dengan segera ia masuk ke dalam toilet.
"Mana ga kuat pingin pipis lagi. Numpang lah, kalo di toilet umum kan mesti bayar ! Mayan 2 ribu buat beli permen karet !" gumamnya.
Kenalkan Galexia Adhara Mahesa, umur 18 tahun, tinggi 155 cm, kulit putih, rambut hitam lebat dan bergelombang di ujung, tapi terkadang ia mewarnai rambutnya meski tak secara permanen, anak momy Sha-sha dan ayah Arka. Status sekarang buronan sekolah lain karena abis jambakin rambut salah satu the most wanted disana gara-gara rebutan beli cilor.
Beberapa anak siswa sekolah lain berlari dan mencari keberadaannya, mereka dimintai tolong oleh Cika karena rambutnya dijambak Galexia atas tragedi rebutan cilor.
"Kemana tuh cewek larinya ?" mereka mencari-cari si tersangka yang sedang bersembunyi di toilet masjid.
"Kayanya naik taksi, dah balik !" jawab yang lain.
"Ya udah yu balik lah !" ajak satu lainnya.
Gale yang masih bersembunyi malah keasyikan disana, berselang 20 menit ia keluar.
"Eh, udah ashar juga. Sekalian aja lah solat disini. Kalo di rumah diomel yang mulia Ratu !" gumamnya.
Galexia mengambil air wudhu lalu beranjak masuk ke dalam masjid yang sejuk, mengeluarkan mukena miliknya yang selalu dibawa kesekolah dan khusyuk beribadah.
Selesai ia solat, Galexia segera keluar. Tapi disaat yang bersamaan ia melihat sepatu miliknya sedang dipakai oleh seorang laki-laki.
Sontak saja Galexia meradang, ia yang masih memegang tas mukena langsung melayangkannya ke kepala si pria.
"Bughhh !"
"Heh ! Maling sepatu loe ya ?!" tuduh Galexia.
"Awww !" pria itu berbalik, tak terima kepalanya asal dipukul tanpa kesalahan apapun, ia berdiri dan tingginya memang diatas Galexia, sekitar 170 cm.
"Bisa banget loe, datang ke masjid pake sendal jepit burik. Balik dari sini ambil yang bagus !" tuduh gadis ini.
"Kamu ga waras ya ?! Ga hujan ga angin main mukul kepala orang sambil nuduh sembarangan !" ia mengusap kepalanya dan memarahi Gale.
"Situ yang ga waras ! Mana ada maling ngaku. Yang ada penjara penuh !" sengaknya berkacak pinggang dan mendongak karena perbedaan yang tinggi. Alis tebal, mata tajam, dan hidung bak sudut 45 derajat kaya minta dijiwir plus warna kulit kecoklatan khas laki-laki Indonesia membuat mata dan otak Gale oleng mendadak. Seperti pemain voli Indonesia idolanya. Tapi itu tak bertahan lama, karena kini si pria malah menjiwir kuping Gale.
"Aduhhh aww..aww...!"
"Apa kamu bilang, saya maling ?! Jangan suka fitnah !"
"Pak !!! Pak !!! Tolongin saya nih, nih dia maling sepatu saya !" pekik Gale memanggil orang-orang untuk berkumpul.
Sontak saja pria itu panik dan mengelak.
"Bukan pak, enak aja ! Justru nih anak nuduh saya tanpa bukti, udah gitu mukul-mukul kepala saya !" bela pria itu.
"Ada apa ini ?!" tanya pengurus masjid.
"Nak Fatur, ada apa ?" tanya si bapak tua pengurus masjid.
"Ini pak, saya dituduh maling sama nih bocah !" tunjuk Fatur.
"Nak, siapa namanya ?" tanya bapak berpeci itu.
Gale terlihat berfikir, tak ingin mengaku dengan nama asli ia menyamarkan namanya, enak saja ! Baru tau beberapa menit, sudah tau nama.
"Nama saya Mumun !" bukan hanya Fatur yang ingin tertawa, bahkan Gale pun sebenarnya ingin tertawa.
"Begini nak Mumun,"
"Apa loe ?! Ngetawain gue ?!" sengak Gale, Fatur menggeleng.
"Cantik, cantik sableng..." benaknya.
"Begini neng," si bapak cari aman saja.
"Nak Fatur ini sudah biasa solat disini, jadi tak mungkin dia mencuri. Dia seorang do...."
"Tapi itu buktinya sepatu saya ada di dia pak, ngaku ngga loe ?!" pelotot Galexia memotong ucapan.
"Heh ! Mulut sama sikapmu disekolahin engga, masa pelajar kaya gini, orang kalo ngomong jangan dipotong !" sungut Fatur.
"Terserah gue, mulut-mulut gue !" sebenarnya laki-laki ini termasuk ke dalam kriterianya, hanya saja mulutnya ini seperti seblak tulang, padahal lidah tak bertulang.
"Atau jangan-jangan kamu yang ngaku-ngaku karena kepingin punya sepatu kaya gini. Kenapa, uang jajanmu kurang buat beli ?" tanya Fatur.
"Enak aja kalo ngomong !"
"Gini aja nak Fatur, coba dibuktikan saja kalo memang sepatu ini milik nak Fatur," lerai si bapak berpeci.
"Iya pak, nih...punya saya ini nomor sepatu 41, nomor sepatumu berapa ?!" tanya Fatur.
"38 !" jawab Gale.
"Oke, kita buktiin sekarang !" jawab Fatur.
Fatur membalikkan sepatu dan juga membuka lidah sepatu, nomornya jelas-jelas membuktikan jika sepatu ini bernomor 41.
"Tuh ! Liat kan, nih sepatu punya saya ?! Makanya jangan asal tuduh," senyum sinis Fatur.
"Nah terbukti kan neng Mumun. Kalo ini sepatu nak Fatur," jawab si bapak.
"Terus punya gue mana ?!" tanya Gale.
"Dihh, mana saya tau ! Itu masalah kamu," gidik Fatur.
"Loe harus tanggung jawab !" pinta Gale.
"Hah ?! Enak aja, sepatu-sepatu kamu. Sudah mukul, nuduh, sewot, udah gitu malah nyusahin. Makhluk darimana kamu ?" tanya Fatur.
"Gue ? Dari kerak neraka !" sengak Gale mancari-cari sepatunya.
"Parah nih bocah, kebanyakan nge-lem," gelengan kepala Fatur memakai sepatunya.
Gale membulatkan matanya dan menepuk jidatnya, "astaga ! Gue lupa, sepatu gue kan disini !" Gale mengambil sepatu yang ada di rumput.
"Ahhaaa !!! Ketemu !" serunya.
"Nah kan, punya kamu disitu. Ayo minta maaf ?!" titah Fatur.
"Kecil-kecil sudah menyebalkan, gedenya jadi apa ?!" dengus Fatur.
"Iya..iya ! Maaf om !" jawab Gale, Fatur langsung membulatkan matanya, apakah ia setua itu sampai dipanggil om-om. Adiknya saja mungkin seumur dengan gadis ini.
Gale meraih tangan Fatur dan salim takzim, lalu hendak beranjak dari tempat itu.
Tapi baru saja melangkah tasnya sudah ditahan Fatur.
"Eeehhh enak aja main pergi. Udah dapet maafnya belum ?"
"Apalagi sih om, lagian kan saya dah minta maaf. Masalah dimaafin apa enggak, bukan urusan saya !"
"Tulus ngga minta maaf ?!" tanya Fatur.
"Bukan, Andmesh ! Saya ga ngefans sama Tulus !" jawab Gale.
"Ck, emang ngeselin nih bocah !"
"Om, om tuh emang ganteng, kaya pemain voli idola saya, tapi sayang om galak, kaya emak-emak !"
Fatur menganga sudah disebut om, disebut galak, dan sekarang apa? Mirip emak-emak. Seorang dr.Faturrahman Al-Lail di kata-katai anak kecil, dunia sedang bercanda padanya.
Fatur menghembuskan nafasnya panjang.
"Ya sudah lah, saya malas berurusan sama bocah kaya kamu. Lagipula saya sibuk ! Jangan sampai kita ketemu lagi," ujar Fatur melangkah meninggalkan Gale.
"Ya udah, lagian situ aja yang ribet," Gale tersenyum, jika dipikir-pikir om-om barusan ganteng juga. Gale terkekeh dan berjalan berlainan arah menuju arah pulang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hay guys, mulai hari ini..kita bertemu disini ya...Udah ketebak kan siapa jodoh Galexia ?! Yupppp Faturrahman Al-Lail.
Jangan bosan dengan anak-anak mimin yang serba kekurangan, kurang waras, kurang baik, kurang soleha, pokonya banyak kurangnya lah. Mimin tidak tau apa ini akan se excited cerita sebelumnya, karena mimin tak bisa menjanjikan apapun yang belum pasti. Mohon maaf buat pembaca yang kecewa gokoh kesayangannya belum mimin ceritakan ya 🙏🤗 mimin ini penulis moody, jadi menulis sesuai hati dan otak. Jika hati dan otak tidak sinkron, maka alur cerita suka macet dan buntu, meskipun dipaksakan. Jadi untuk beberapa tokoh mimin lainnya harap bersabar, karena mimin harus mengumpulkan mood untuk mengerjakan karya dengan sepenuh hati. Insyaallah mimin usahakan agar setiap karya yang sempat dijanjikan segera terlaksana. Atas perhatiannya terimakasih sayang 😉❤ Warning!!! Jangan disamakan dengan kehidupan nyata, because cerita ini hanya fiktif belaka dan jauh dari studi banding kenyataan.
Oh ya, just for your information ya...Tak tau ada lagi yang sama atau tidak dengan karya lain, karena mimin jarang membaca novel, tapi setiap penulis memiliki ciri khasnya masing-masing yang tidak bisa ditiru. Jika menemukan ada karya yang sama, mimin jamin milik mimin keasliannya dari otak sendiri.
Selamat menyelami dunia Gale dan Fatur. Happy reading all 🙏🙏❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Land19
S1 selesai lgsg Tancap gas ke S2 ...
yuhuuu
2024-10-14
0
DozkyCrazy
whatttt??? anak yg jualan dtlong sama ayah arka???
2024-10-24
0
Erna Masliana
🤣🤣🤣🤣🤣Aaaa Mumun
2024-06-28
1