Di sarankan untuk membaca novel "Malaikat Kecilku" terlebih dahulu...🙏
Seorang gadis yang harus berjuang untuk meluluhkan serta mempertahankan rumah tangganya dengan pemuda yang tampan,kaya namun dingin akibat pernah mengalami yang namanya di khianati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
❤️ Happy Reading ❤️
''Kak, mommy bisa minta tolong gak?'' tanya Sifa saat sang putra ingin berangkat bekerja.
''Iya mom.'' sahut Kendra.
''Tolong nanti jangan pulang malam-malam ya...'' kata Sifa. ''Dan kalian berdua juga.'' sambung Sifa.
''Memangnya kenapa mom?'' tanya Kirana.
''Nanti malam kita makan malam bareng dan ajak juga kekasih kalian.'' jawab sang mommy.
''Nanti aku kasih tau Reyhan dulu ya mom, bisa atau enggaknya.'' kata Kirana.
''Aku juga bilang ke Vira dulu ya mom.'' sambung Kenan.
''Oke dan untuk kakak, tolong nanti malam jemput Nisa.'' titahnya. ''Bisakan kak?'' tanya Sifa untuk memastikan.
''Iya mom.'' jawab Kendra.
''Baiklah, sana sekarang kalian berangkat...nanti keburu macet dan kesiangan lagi sampek tempat kerja.'' kata Sifa. ''Ini juga mommy dan daddy mau berangkat.'' lanjutnya.
''Kalau gitu kami berangkat duluan mom.'' pamit Kirana mewakili dua saudaranya. ''Assalamualaikum.''
''Wa'alaikumsalam.'
''Kami berdua juga berangkat dulu ma, pa.'' pamit Sifa pada kedua mertuanya.
''Iya nak...hati-hati.'' pesan mama Iren.
''Assalamualaikum.''
''Wa'alaikumsalam.''
*****
Cklek
''Siang bu' bos.'' sapa Luna yang langsung nyelonong masuk ke ruang kerja Sifa.
''Assalamualaikum Luna.'' salam Sifa.
''Hehehe wa'alaikumsalam.'' jawab Luna sambil cengengesan.
''Kebiasaan.'' ujar Sifa. '' Sudah masuk ruangan orang main nyelonong...gak ucap salam lagi.'' kata Sifa.
''Iya maaf.'' ucap Luna.
''Ngapain?'' tanya Sifa.
''Gak lihat bu'...ini sudah waktunya makan siang.'' jawab Sifa.
''Eh emang iya ya...'' tanyanya
''Tuh lihat jam sudah menunjukkan pukul berapa.'' kata Luna sambil menunjuk jam dinding yang tergantung di salah satu sisi dinding ruangan Sifa. ''Makanya jangan serius gitu ngelihatin kertas.'' sambungnya lagi.
''Lagi sok sibuk ceritanya.'' kata Sifa.
''Heh..., makan siang bareng yuk.'' ajak Luna. ''Laper ni.'' keluhnya.
''Lima menit lagi ya...nanggung ni.'' kata Sifa dengan mengangkat kertas yang di kerjakannya.
''Oke gak masalah.'' sahut Luna lalu bermain ponselnya sambil menunggu sang sahabat yang sekarang menjadi atasannya itu.
Sesuai perkataan Sifa, setelah lima menit pekerjaannya pun selesai.
''Yuk.'' ajak Sifa.
''Sudah?'' tanya Luna.
''Iya, ayok.'' ajak Sifa lagi.
Mereka berjalan di lorong koridor rumah sakit sambil berbincang santai layaknya seorang sahabat bukan sebagai atasan dan bawahan.
''Mau makan apa?'' tanya Luna. '' Biar aku pesenin sekalian.'' katanya lagi setelah mereka duduk di salah satu kursi yang ada di kantin rumah sakit.
''Soto ayam kampung...enak layaknya.'' jawab Sifa. '' Sama lontong ya...'' katanya lagi.
''Oke, terus minumannya?'' tanya Luna lagi.
''Es jeruk .'' jawab Sifa.
''Aku persen dulu.'' pamit Luna.
*****
''Eh Luna, kamu sudah tau belum?'' tanya Sifa.
''Belum.'' jawab Luna.
''Lah emangnya kamu tau apa yang mau aku tanyain?'' tanya Sifa lagi dan Luna menggelengkan kepalanya. ''Huh...kebiasaan sih orang belum selesai ngomong sudah main potong saja.'' sembur Sifa.
''Iya iya maaf.'' ucap Luna.
''Kamu sudah tau belum tentang hubungan anak-anak kita?'' tanya Sifa penasaran.
''Iya sudah...tentang mereka menjalin hubungan kan?'' tanya Luna balik dan di angguki oleh Sifa. ''Aku batu tau kemarin pas Kenan nganterin Luna...katanya dari makan malam di rumah kamu.'' sambung Luna lagi.
''Iya kamu bener memang kemarin itu makan malam di rumah.'' jawab Sifa.
''Aku awalnya sedikit kaget pas Vira cerita kali dia menjalin hubungan dengan Kenan.'' cerita Luna.
''Tapi kami suka kan? merestui kan?'' tanya Sifa.
''Iya sih secara dia anak sahabat aku dan aku juga sudah tau dari sejak kecil...sejak masih dalam kandungan malah.'' jawab Luna. ''Kamu dan Kevin sendiri bagaimana?'' tanya Luna.
''Sama seperti kamu, awalnya kami juga kaget pas Kenan bawa Vira kerumah dan kami juga suka-suka aja...gak masalah dan merestui.'' jawab Sifa. ''Tapi Lun, kita kan masih belum tau bagaimana kedepannya dengan hubungan anak-anak kita, jadi aku harap apa pun yang terjadi dengan hubungan anak-anak kita...yang aku maksud seandainya mereka ada masalah atau tidak berjodoh...hal itu jangan sampai berpengaruh pada hubungan baik kita.'' pinta Sifa.
''Tentu saja Fa...kita akan tetap menjadi sahabat apapun yang terjadi.'' kata Luna. '' Karena kamu adalah sahabat terbaik kami.'' sambungnya.
''Seharusnya aku yang bilang kayak gitu, kamu dan Egi...kalian berdua adalah sahabat terbaikku yang selalu ada di sisiku apapun yang terjadi.'' kata Sifa.
hati hati nisa