Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5
Boleh kah aku menjadi manusia biasa yang tidak luput dari rasa salah ? Bagaimana pun aku dan keluarga ku seorang yang di anggap paling bijaksana dan taat kepada Allah SWT , tapi nyata nya aku tidak mampu mengendalikan sesuatu yang ku anggap kebahagiaan ku di masa mendatang .. Kesempatan yang datang , tidak aku sia-sia kan, walaupun aku terkesan jahat , tapi tidak ! Tapi kali ini ijin kan Aku tidak perduli ...
__Muhammad Arsyad Zayn ___
___oOo___
Lydia menggigit bibir bawah nya menahan malu yang menyeruak di dalam diri nya ..
Bagaimana tidak malu , seluruh teman-teman karyawan cafe milik Fatih mengucapkan kata 'selamat kepada nya sebagai calon istri dari sang bos . Rupa nya sebelum Fatih berangkat ke Singapura , pria tampan itu sudah memberi tahu kepada Romi , sahabat sekaligus kaki tangan nya , dan menyuruh nya untuk mengumumkan nya .. ya agar semua orang tau bahwa Lydia akan menjadi milik nya . Entah apa maksud nya . Tapi bagi Lydia menurut nya itu tidak penting ..
"Cy ... Yang udah nerima Bos ... Muka nya merah merona gitu ?" Ledek Sisil teman dekat Lydia ..
Lydia mencebikkan ujung bibir nya , tangan nya tetap mengelap meja yang ada di depan nya .. "diem deh Sil , "
Sisil terkikik ... "Cy ,Bu bos malu - malu meong --- arghhhhhh "
"Lydiong !!!" Pekik Sisil ketika kain yang di gunakan oleh Lydia untuk mengelap meja menempel di pundak gadis berambut sebahu itu , membuat nya memekik kesal. Sedangkan Lydia malah tersenyum mengejek ..
"Syukurin siapa suruh ngeledek mulu "
"Argh awas Lo ,nanti kalau udah merid sama pak bos , gue kirim kado --- hmmppp" Lydia langsung membekap mulut Sisil , karena tau apa yang akan di ucapkan gadis tersebut .. maklum lah otak Sisil itu radak-radak mesum ..
"Huh huh ,, gue bisa mati lidiong... " Ucap Sisil..
"Lagian kamu sih pasti ngomong nya enggak jauh-jauh dari kata-kata begituan " seru Lydia kesal .
Sisil terkekeh .. lalu mata nya memicing ke arah Lydia .. "tapi Lo suka kan ??? " Sambil sebelah alis nya di naik turun kan .. "apa lagi udah lama Lo enggak di---"
"Sisik ikan stop !! Malu di denger sama rekan yang lain " ucap Lydia kesal , lalu berlalu dari sana ..
Sedangkan Sisil , bukan nya merasa bersalah , gadis itu malah tertawa terbahak-bahak , sampai tidak sadar Romi -- asisten Fatih ada di belakang nya sambil bersidekap dada ...
"Hahaha gila lucu bingit tu "
"Ekhm ! Apa nya yang lucu ?"
"Eh ?" Sisil terlonjak kaget , membalikkan tubuh nya , dan langsung berhadapan dengan Romi ...
"Begini kerja kamu ? Pak Fatih tidak membayar mu hanya untuk tertawa !" Tegur Romi dengan ekspresi datar nya .
Dalam hati , Sisil mengumpat pria itu , pria yang sangat kaku dan datar .. Padahal pak bos nya tidak seperti itu .
"Kamu dengar Sisil ??" Pekik Romi yang melihat Sisil hanya diam sedari tadi ..
Sisil menghembuskan nafas nya kasar , menampilkan senyuman paksa nya ke arah Romi .. "saya dengar pak , saya permisi mau kembali bekerja lagi " ucap Sisil .
Tidak menjawab Romi hanya mengangguk kan kepala nya , lalu berlalu pergi dari hadapan Sisil , membuat Sisil menatap nya kesal .
"Dasar kulkas !"
____oOo___
"Cy , yang mau menikah udah enggak betah nemenin bunda nya di rumah sakit " ledek bunda Zulaikha kepada Fatih , yang tengah senyum -senyum tidak jelas . Tadi putra semata wayangnya itu meminta ijin pulang ke Indonesia alasan nya karena ada pekerjaan yang tidak bisa di tinggal kan oleh nya , tapi bunda Zulaikha tau kalau putra nya itu rindu dengan calon istri nya -- Lydia , dan tidak sanggup LDR an lama-lama ..
"Apa sih bunda .. enggak gitu konsep nya bunda sayang , Fatih beneran ada pekerjaan yang enggak bisa di tinggal ," elak Fatih ..
Bunda Zulaikha terkekeh .. "eleh , bilang aja kamu kangen kan sama Lydia ?" Goda bunda Zulaikha yang langsung membuat pipi Fatih memerah seperti tomat .
"Bunda ...." Rengek Fatih ..
"Iya iya deh , udah ngeledek nya . Yaudah kamu pulang aja sana . Lagian bunda juga ada mbak Sri kok .." ucap Bunda Zulaikha ..
Mbak Sri -- perawat yang di tugas kan hanya khusus merawat bunda Zulaikha .
"Bunda Enggak kenapa - kenapa kalau sama mbak Sri ?" Tanya Fatih dengan cemas , takut terjadi sesuatu dengan sang Bunda . Walaupun kondisi nya sudah sangat jauh lebih membaik setelah mendengar perkataan dari Lydia kemarin , semangat bunda Zulaikha semakin besar untuk sembuh .
Bunda Zulaikha mengangguk . " Bunda udah sehat Fatih .. oiya kalau bisa pernikahan nya di percepat ya sayang , bunda udah pengen lihat kamu menikah"
Fatih mengangguk . "Nanti kita bicara in lagi ya bunda . Fatih mungkin besok kembali lagi ke Singapura bunda . Nanti siang Fatih pulang dulu mau selesai in pekerjaan .. "
"Gak perlu balik Fatih , besok bunda yang pulang ke Indonesia"
Fatih langsung menggeleng kan kepala nya . "Walaupun kondisi bunda udah baik , tapi Fatih enggak ijinin bunda .. bunda di sini dulu . Enggak apa-apa kalau Fatih bolak balik ke Singapura- Indonesia .. yang penting bunda harus sembuh total dan lihat hari bahagia Fatih oke ?"
Bunda Zulaikha mengangguk , tangan nya terulur mengelus kepala sang putra dengan sayang ..
___oOo__
"Terimakasih pak , sudah mau membayar hutang-hutang saya . Saya berjanji akan mencicil nya pak " ucap Pak Asep ,yang kini sedang duduk berhadapan dengan Arsyad ...
Arsyad mengangguk sambil tersenyum tipis .. lalu menoleh ke arah sang asisten pribadi nya -- Jaka ..
Jaka yang tau langsung mengangguk kan kepala nya , meraih sebuah map , dan meletakkan nya di atas meja . Dan hal tersebut membuat kedua pasang paruh baya yang ada di hadapan Arsyad menautkan kedua alis mereka .
"Pak --"
"Ekhm , sebelum nya , perkenalkan nama saya Muhammad Arsyad Zayn .. Dan di sebelah saya Jaka , asisten saya " Jaka menundukkan kepala nya memberi hormat .. Yang di balas dengan senyuman oleh kedua pasangan paruh baya tersebut ..
"Dan maksud saya -- " menjedah nya sesaat , Arsyad menarik nafas nya panjang , lalu menatap kedua pasang paruh baya yang ada di depan nya .
"Saya menolong bapak dan ibu tidak gratis"
Dan hal tersebut langsung membuat Pak Asep dan Buk Sukma membulat kan kedua bola mata nya .
"Mak-- maksud nya pak Arsyad ? Sa-- saya akan membayar nya segera pak , tapi tolong beri saya waktu " ucap pak Asep sambil menangkup kan kedua telapak tangan nya ..
"Pak tolong lah , saya mohon " seru buk Sukma ikut apa yang di lakukan oleh sang suami ..
Arsyad tertegun melihat nya , tapi apakah diri nya menyia-nyiakan kesempatan ini ..? Jawaban nya tidak . Ini akan menjadi jembatan untuk diri nya mendapatkan sesuatu yang sangat di inginkan nya ..
"Pak , saya tau pak Arsyad orang nya baik , bahkan sangat baik . Jadi saya mohon pak , beri saya waktu " ucap pak Asep lagi ..
Arsyad menghembuskan nafas nya kasar , lalu mengangguk singkat . "Saya tidak akan menyuruh anda membayar nya pak Asep "
Pak Asep dan Bu Sukma mengucapkan hamdalah , dan sangat bersyukur .. tapi kedua nya langsung mengeryitkan kan alis nya .
"Lantas kenapa bapak tadi bilang , kalau tidak gratis ? Apa maksud nya ?" Tanya pak Asep dengan was- was ..
Arsyad tersenyum tipis mendengar nya , lalu berdekhem sejenak , "saya menginginkan putri anda ... Lydia Maura untuk menjadi istri saya "
Deg
Pak Asep dan Buk Sukma membulat kan kedua bola mata mereka lalu kedua nya saling pandang ...
___oOo___
ayo tunjuk jari
so sweet bayangin Arsyad sama Lidya
Farel menitipkan mu dan Rayyan sudah saatnya kembali ke ayah