NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri

Pesona Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: rishalin

Riana Maharani, seorang Ibu rumah tangga yang dikhianati oleh suaminya Rendi Mahardika. Pria yang sudah lima tahun lamanya ia nikahi berselingkuh dengan sekertaris barunya, seorang janda beranak dua.
Alasan Rendi berselingkuh karena melihat Riana yang sudah tidak cantik lagi setelah melahirkan putri pertama mereka, yang semakin hari lebih mirip karung beras.
Riana yang hanya fokus mengurus keluarga kecil mereka sampai lupa merawat diri dengan kenaikan berat badan yang drastis.
Riana bersumpah akan kembali menjadi cantik dan seksi hanya dalam waktu tiga bulan demi membuat suaminya menyesal sudah berselingkuh.

Akankah Riana berhasil merubah penampilannya hanya dalam waktu tiga bulan dan berhasil membuat Rendi menyesal?

Yuk baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"Terima kasih Pak, terima kasih," ucap Riana girang.

Sedangkan Darren tersenyum bangga, tapi senyumnya tiba-tiba memudar saat Darren melihat Rama.

"Heiii lepaskan!! Kau bisa membunuhku tau!!" Kata Darren. "Rama cepat tolong aku, dia bisa membunuhku!!"

Rama buru-buru menghampiri Riana dan Darren, tapi belum sempat Rama menolong Bosnya, Riana sudah melepaskannya lebih dulu sembari nyengir dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ma-Maaf Pak. Saya khilaf, saya terlalu gembira," ucap Riana kikuk.

"Sepertinya kamu ini cuma pura-pura sakit ya," ucap Darren sembari menatap sinis.

"Sebelumnya saya memang sangat lemah Pak, tapi setelah membuka ponsel saya, tenaga saya seperti terisi full." Ya awalnya Riana memang masih lemah, tapi setelah melihat ponselnya, Riana langsung sembuh sepenuhnya.

"Dasar tidak tahu malu" Ucap Darren.

***

Sepanjang perjalanan tak henti hentinya Riana mengembangkan senyum gembiranya. Dia terus bersenandung ria di kursi belakang membuat Darren tanpa sengaja mengulas senyun saat melihat ekspresi Riana dari pantulan kaca spion.

Wanita itu tidak cantik, tidak juga menarik, tapi tingkahnya bisa membuat Darren kembali mengukir senyum, setelah sebelumnya ia lupa caranya tersenyum.

"Ehem!!" Rama berdehem sehingga membuat Darren mengalihkan pandangan keluar jendela.

"Aku akan membelikanmu air keras untuk meredakan gatal di tenggorokanmu," umpat Darren.

Rama pun hanya tersenyum. Sebulan terakhir ini, Rama banyak melihat perubahan terhadap Darren. Apa jangan-jangan Bosnya ini ada hati pada Riana?? Tapi rasanya tidak mungkin.

Riana sudah punya suami, dan Riana sama sekali bukan tipenya Darren, jadi rasanya sangat tidak mungkin.

"Berhenti berfikir yang tidak-tidak, atau aku akan mencongkel isi kepalamu," celetuk Darren.

"Apa Bapak juga bisa tau isi kepalaku??" Rama benar-benar takjub karena Darren seolah selalu tau isi kepalanya.

"Kau itu sudah bertahun tahun bersamaku, jadi aku tau semua isi kepalamu. Aku bahkan tau kelakuanmu yang sering diam-diam memberikan wanita itu makan siang saat di kantor. Atau jangan-jangan, kamu lah yang menyukainya??"

"Jangan macam-macam Rama, dia itu sudah bersuami. Lebih baik kamu cari wanita lain saja."

"Bapak terlalu berlebihan. Saya hanya simpati padanya, tidak lebih," elak Rama.

"Baguslah. Aku kira karena terlalu lama menjomblo, seleramu jadi berubah??" Darren melirik ke arah Riana yang masih setia bersenandung ria, tanpa menyadari jika dirinya sedang menjadi bahan pembicaraan dua lelaki di hadapannya.

***

Setibanya dikontrakan, Riana tiba-tiba teringat akan Jihan, wanita yang menjadi selingkuhan suaminya. Riana yang penasaran hingga tangannya pun gatal ingin melihat sosial media Jihan.

Karena tidak tahan, Riana pun membuka akun instagram milik Jihan. Ada postingan terbaru di sana, Dua hari yang lalu keterangannya.

Beberapa foto Jihan unggah saat dia dan kedua anaknya sedang liburan ke puncak, dan yang membuat hati Riana serasa teriris saat ia melihat tangan seseorang yang Jihan gandeng, itu adalah tangan Rendi

"Kamu bahkan sudah berjanji padaku Mas untuk tak bersama wanita itu sebelum aku kembali, tapi kamu terus saja melanggarnya." Riana kini mulai terisak.

Riana pun segera menutup ponselnya agar hatinya tidak bertambah sakit lagi. Ia pun bergegas untuk menyantap makanan yang tadi ia beli menggunakan uang gaji pertamanya.

Ada banyak makanan yang ia beli, tapi ia tak bisa memakan semuanya, hanya sedikit yang Riana makan, mungkin karena saat ini suasana hatinya sedang tidak baik.

Riana pun akhirnya memutuskan untuk tidur lebih awal, agar pikirannya bisa lebih baik dan besok bisa bekerja seperti biasa.

***

Keesokan harinya.

Karena sudah terbiasa berlari saat ke kantor, Riana pun tak lagi mengeluk sakit pada kakinya. Kini ia sudah terbiasa, dan meski kini ia memiliki uang, Riana tetap berlari di pagi hari menuju kantornya.

Saat tengah asyik berlari, tiba-tiba sebuah mobil membunyikan klakson dan membuat Riana tersentak kaget.

Mobil itu berjalan pelan sembil mengiringi langkah Riana. pintu kaca itu pun dia turunkan, dan Riana tahu siapa yang ada di dalam mobil tersebut.

"Kenapa?? Bapak mau ikut berlari??"

"Heii, apa gajimu kurang?? Apa uang gajimu sudah kau habiskan semua sehingga hari ini kau masih berjalan kaki ke kantor."

"Bukan urusan Bapak," kata Riana.

"Wanita memang sama, suka menghambur-hamburkan uang dengan seenaknya!!" Setelah mengatakan itu, Darren pun menutup kaca mobilnya, lalu berlalu meninggalkan Riana yang kini menambah kecepatan larinya.

Setelah seharian melakukan aktifitas kerja seperti biasanya Riana pun bersiap untuk pulang, tiba-tiba langkah Riana berhenti saat Rama menghampirinya.

"Besok lusa ada acara tahunan di kantor ini, yang akan di lakukan di hotel berbintang. Seluruh karyawan kantor di undang. Datanglah, acaranya jam tujuh malam." Ucap Rama.

"Acara?? Pasti ramai ya Mas??" Tanya Riana

"Iya, semua karyawan perusahaan, bahkan karyawan dari beberapa cabang perusahaan kita pun pasti akan turut hadir nantinya." Jawab Rama

"Aku kayaknya nggak usah ikut lah Mas, aku ... Malu. Aku bahkan nggak punya temen."

Tiba-tiba Riana teringat setelah melahirkan Byan, Rendi tak pernah lagi mengajaknya ke acara kantor. Ia bahkan menyembunyikan undangan jika ada temannya yang mengundangnya untuk sebuah acara.

Dan setelah kejadian ia memergoki suaminya bersama wanita lain, Riana baru sadar jika suaminya malu mengajaknya untuk datang ke acara acara kantor atau acara pernikahan sekalipun.

"Kenapa harus malu?? Datang saja." ucapan Rama membuyarkan lamunan Riama

"Aku nggak janji ya Mas."

Rama hanya tersenyum lalu melewati Riana untuk menuju parkiran.

***

Malam yang di tunggu-tunggu pun tiba. Awalnya Riana malas pergi, tapi karena ia pun penasaran, dan juga ia merasa bosan di rumah, ia pun pergi ke acara yang di laksanakan di hotel bintang lima.

Saat sampai di sana, mata Riana begitu takjub saat menyaksikan dekorasi di luar hotel yang sudah di booking full oleh Darren.

Sebenarnya Riana merasa tidak percaya diri, tapi apa boleh buat, dia sudah sampai dan dia pun harus masuk.

Sudah banyak tamu yang berdatangan, dan tak banyak yang Riana kenal.

"Riana!!" Hana berlari kecil mendekati Riana.

"Loh kamu di sini Han??" Riana sumringah karena ada Hana di sini.

"Iya tau nggak, Bos kamu itu ternyata yang beli perusaan tempat aku kerja. Nggak nyangka ya," jawab Hana.

"Wahhh, benarkah??" Riana takjub. "Berarti Mas Rendi juga ada di--" Belum selesai Riana berucap, tiba-tiba ia melihat Rendi bergandengan mesra dengan seorang wanita yang Riana kenal.

Hana mengikuti arah mata Riana, dan saat ia melihat apa yang di lihat Riana, tiba-tiba tangan Hana mengepal kuat, dan berniat untuk menghampiri Rendi lalu melabraknya.

Tapi Riana dengan cepat menghalanginya. " Jangan Han." Riana menggeleng tegas.

"Kenapa Ri??"

"Jangan bikin keributan di sini. Ini adalah acara perusahaan kita, kita nggak boleh merusaknya." jawab Riana bijak. Meski kini hatinya terasa di remas-remas melihat kemesraan suami dan wanita yang sudah merebut suaminya.

Sepanjang acara Riana terus menghindar agar tak terlihat oleh suaminya. Riana belum siap bertemu dalam keadaan seperti ini.

Riana pamit untuk ke toilet saat acara tengah berlangsung, tapi setelah keluar dari toilet, Riana tak lagi kembali ke acara, melainkan duduk termenung di taman yang tak banyak orang di sana.

Tak lama ia memutuskan untuk pulang, tapi langkahnya terhenti saat ia sampai di parkiran dan kembali melihat kemesraan suaminya dan sekertarisnya.

Riana mematung dengan air mata yang berderai membasahi pipi.

"Kenapa hanya menangis di sini?? Saat di kantor kamu selalu bertingkah bar-bar tidak jelas. Tapi saat melihat suamimu bersama wanita lain, kamu hanya bisa menangis di sini. Benar-benar lemah!!" cibir seseorang yang kini ada di belakang Riana.

"Apa perlu aku yang menghajar suamimu yang brengsek itu!!"

"Tidak perlu. Biar aku saja yang memberikan pelajaran kepada mereka." Riana pun melangkah mendekati suami dan selingkuhannya, dan ...

Srekkk PLAKKK!!!

*******

*******

1
Kamiem sag
udahlah Rendi udah punya istri juga kan
Kamiem sag
😃😃
Kamiem sag
apa kabar Byan sudah 2 hari ditinggal Riana
Astrid Ratnaningrum
Luar biasa
Kamiem sag
tuh kan mami suka??? kalian dua aja bodoh
Kamiem sag
mari bertengkar lagi
damiana widyana
riana bego pantesan hidupnya gak bahagia. kalo udah kejadian baru ntesel nangis2
Kamiem sag
wajar sih Riana kena tampar, gak jujur sih, coba jujur sejak awal kan gak semalu ini
Kamiem sag
Darren jgn lupa urus buku/akta nikah kalian
Kamiem sag
sedih aku bayangin malunya mami akibat ambisinya yg gak kaleng-kaleng
Kamiem sag
mami juga bodoh egois maksain keinginannya sendiri macam mami aja yg mau kawin
Amira juga bodoh egois udah dimintai tolong Darren buat bicara ke mami kalo mereka gak akan menikah!! ehh... malah ngotot dgn segala cara buat bisa nikahin Darren
Kamiem sag
nah.... malubesar kan mami gegara kebodohan Riana??
damiana widyana
kok lama concludenya darren dan riana... bosen bacanya
Kamiem sag
bodoh kok dipelihara
Riana selain bodoh juga tolol paok pekok longor bittot
seperti gak kebagian akal Riana sampai gak bisa mikir betapa besar rasa malu besok
Kamiem sag
muak Thor
tokohnya berat buat jujur
Hanum Kamila Jasmine
Luar biasa
Kamiem sag
sebenernya lebih baik ngaku sekarang Thor daripada nanti saat jebakan ijab qobul yg direncanain mami kan malunya lebih besar krn banyak tamu undangan yg hadir, gimanasih Riana Darren goblok banget
damiana widyana
Amira oh amira kamu ingin bahagia tapi tidak mempersulikan kebahagiaan Darren...Egois
Kamiem sag
muak gak sih sampai bab ini tokoh masih suka perang batin?
Kamiem sag
mana Darren gak kunjung mengurus/melapor ke KUA utk mendaftarkan pernikahan pula
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!