Azura adalah gadis cantik tapi menyebalkan dan sedikit bar-bar. Dia mendapatkan misi untuk menaklukkan seorang dokter tampan namun galak. Demi tujuannya tercapai, Azura bahkan sampai melakukan hal gila-gilaan sampai akhirnya mereka terpaksa terikat dalam satu hubungan pernikahan. Hingga akhirnya Alfi terpaksa menjalani pernikahan yang sama sekali tak ia inginkan. Akankah benih-benih cinta itu tumbuh seiring kebersamaan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riska Sutrisno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Pergi!" desis Alfi mengusir Azura.
"Ish, pak dokter kok kasar sama pacar sendiri!" Azura pura-pura merajuk.
"Pergi saya bilang!" usirnya lagi.
"Ya ampun, galaknya pacar aku!" gumam Azura seraya mengusap dadanya.
Brakkkk...
Alfi menggebrak meja keras-keras membuat Azura ngacir keluar dari ruangan Alfi, takut tiba-tiba di serang singa ngamuk.
Belum sempat Azura menjauh, ia kembali mengintip dari balik pintu.
"Sampai besok pak dokter, besok aku balik lagi ya sayang!" ujar Azura cengengesan sambil mengerlingkan sebelah mata nya lalu ia benar-benar kabur dari pandangan Alfi.
Alfi mendengus seraya memijit pelipis nya yang tiba-tiba saja sakit karena menghadapi gadis seperti Azura.
"Huh, dasar gadis gila! Benar-benar menyebalkan!" desisnya sambil menyugar rambut nya kasar.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Keesokan harinya, seperti biasa Azura akan bekerja dahulu di minimarket Happymart. Walaupun ia sudah memiliki sumber keuangan yang luar biasa besar nya tapi ia belum mau berpuas diri, toh misi nya saja belum sukses dan bagaimana bila misi nya gagal? Gagal dong ia mendapatkan uang bernilai ratusan juta itu. Otomatis ia pun terancam gagal melunasi hutang mendiang orang tua nya. Bukannya tidak percaya diri, tapi ia hanya sedang bersiap di segala kemungkinan. Yang penting kini ia memiliki tabungan untuk membayar cicilan nya selama 8 bulan ke depan, jadi gaji nya selama bekerja di dua tempat bisa ia manfaatkan untuk bersenang-senang tapi tak lupa menabung untuk cadangan cicilan bulan yang akan datang. Belum lagi ia was-was bagaimana kalau si bandot tua licik itu kembali menaikkan cicilan, oh no ia tidak mau menjadi istri ke tiga hanya karena tidak bisa membayar sesuai permintaan si bandot tua licik itu.
Pelanggan tidak begitu ramai hari ini, jadi Azura bisa sembari berkeliling sambil memikirkan rencana apa yang akan ia gunakan untuk mendekati si dokter galak itu. Saat melintasi area daging dan sayur mayur, Azura pun mendapatkan ide cemerlang. la melirik pada jarum jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan hampir pukul 10. la menimbang-nimbang, mungkinkah ia memiliki waktu yang cukup untuk memasak lalu membawa nya ke rumah sakit. Tapi sebelum itu, ia harus memastikan siapa yang bisa menggantikan nya menjaga kasir sementara ia pergi ke rumah sakit. Bagai pucuk di cinta ulam pun tiba, Eza datang ke minimarket membuat nya tersenyum tipis.
"Za... " panggil Azura lembut dan sok manja.
Eza yang mendengar suara Azura pun lantas menoleh seraya tersenyum lebar.
"Eh, si Eneng! Ada apa manggil-manggil aa'? Kangen ya!" seloroh Eza sambil mengerlingkan sebelah mata nya.
"Ck... genit banget sih!" Azura meninju pelan pundak Eza yang membuat nya terbahak.
"Ada apa, hm? Tumben manggil duluan. Bau-baunya nih ada sesuatu" terka Eza membuat Azura tersenyum lebar.
"Wah, udah kayak cenayang aja lo Za! Gue mau minta tolong nih, gantiin gue sebentar ya Za! Habis makan siang gue balik deh, ada perlu yang urgent banget" ujar Azura sambil tersenyum semanis mungkin dan menunjukkan puppy eyes'nya berharap Eza luluh dan mau membantu nya.
"Ogah!" tolak nya telah membuat Azura memberengut. Namun ia kembali tersenyum lagi, tidak ada kata menyerah dalam kamus Azura.
"Ayolah, please bantu gue Za! Mau ya mau ya, please!" melas Azura.
Eza tampak menimbang, sambil menyeringai ia pun menyetujui permintaan Azura.
Happy reading ❤️❤️❤️
ceritanya bagus, menarik....dan menginspirasi banget...top deh 👍
semangat terus dalam berkarya 💪🥰
semoga sukses dan sehat selalu ya