Mengkisahkan seorang wanita yang bernama Aluna, yang di jodohkan dengan paksa oleh kedua orang tua angkat nya, di jadikan sebagai pertukaran demi kelangsungan perusahaan.
memiliki tubuh yang gemuk membuat ia di ingin kan menjadi istri seorang laki-laki yang hanya berniat menjadikan nya mainan karena di nilai Aluna bisa menjadi mainan yang unik bagi nya, karena bertemu wanita cantik dan seksi bagi nya sudah lah biasa.
Hinaan cacian tak luput Aluna terima, namun ia berusaha ikhlas dan melewati semua dengan senyuman. karena meski ia menangis tak ada yang bisa menyelamatkan dari pernikahan yang sama sekali tak pernah ia inginkan.
Namun seiring berjalan nya pernikahan dan melewati hari bersama, timbullah benih cinta yang Aluna rasakan, hingga membuat nya ingin berubah diri nya lebih cantik dan memiliki tubuh yang bagus untuk laki-laki yang selama ini menghina nya.
Seperti apa Kisah Aluna, Yuk disimak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26 - Hangat
Saat selesai meeting klain nya, Rehan keluar dari ruangan itu melihat Aluna, Aluna pun binggung antara harus menghampiri Rehan atau hanya berdiam diri saja.
Rehan lalu berjalan keluar dari cafe Herry tanpa menghiraukan Aluna. Herry yang melihat kakak nya mencueki Aluna pun tampak melihat wajah wanita itu yang terdiam.
"Kakak ipar, boleh kau mengantar ini ke meja sana?." Tanya Herry mengalihkan pandangan Aluna.
"Baiklah." Balas Aluna.
•••
Malam hari pun tiba.
Aluna yang merasa badan nya begitu pegal karena seharian membantu Herry di cafe.
Herry menghampiri nya dan memberikan segelas air es untuk Aluna. "Capek ya?." Tanya Herry tersenyum.
"Iya, sedikit, apa kau tiap hari seperti ini?, Ini pasti melelahkan sekali." Kata Aluna.
"Iya, begitu lah." Balas Herry.
Setelah beberapa saat rehat, Herry pun mengantar Aluna untuk pulang.
"Herry, maaf soal kekacauan hari ini." Kata Aluna masih mengingat kejadian tadi.
"Tidak perlu minta maaf, kau tidak salah."
Aluna tersenyum melihat Herry. "Ada apa?." Tanya Herry saat melihat Aluna menatap nya.
"Sejak aku datang ke rumah keluarga mu untuk pertama kali nya sampai dengan hari ini, hanya kau yang menganggap keberadaan ku itu ada. terima kasih." Kata Aluna dengan sendu, suara yang agak serak merasa ingin menangis membuat suara Aluna terdengar bergetar.
"Terima kasih sudah baik pada ku, aku berharap kita bisa menjadi teman." kata Aluna.
Herry tersenyum dan mengangguk lalu menjalankan kembali mobil nya menuju kembali ke rumah tempat Aluna di asing kan.
"Terima kasih untuk hari ini Herry." Kata Aluna sebelum ia turun dari mobil. Herry mengiyakan dengan anggukan kecil.
Saat Aluna turun dari mobil, Herry melihat Aluna masuk ke dalam rumah, ia pun menatap nya dengan tatapan datar namun terlihat ia merasa kasihan pada Aluna.
•••
Saat Aluna masuk ke dalam rumah, ia terkejut saat melihat Rehan ada di dalam rumah dan tampak beberapa minuman di atas meja sudah kosong di minum oleh Rehan.
"Nona Aluna sudah pulang." Ucap Bi Ani menghampiri Aluna yang tampak bingung melihat Rehan yang tak sadarkan diri di sofa.
"Bi, Sejak kapan Tuan Rehan disini?." Tanya Aluna.
"Beberapa jam yang lalu Non, Sekertaris Frans juga sudah di suruh pulang. dari tadi hanya minum terus Non." Tutur Bi Ani.
"Bi, Bantu bawa dia ke kamar ya Bi, kasihan disini dingin." Kata Aluna. Bi Ani mengiyakan, membantu Aluna membawa Rehan yang sudah mabuk ke dalam kamar.
Aluna pun segera membersihkan diri setelah membaringkan Rehan di kamar tidur nya. Saat Aluna keluar dari kamar mandi, ia sejenak melihat laki-laki itu tertidur, Ia lalu mencoba untuk membuka dasi yang masih melilit di leher Rehan, agar laki-laki itu lebih leluasa.
Namun tiba-tiba, Rehan menarik nya tubuh nya hingga jatuh ke dalam pelukan nya. membuat Aluna begitu terkejut , wajah nya dengan laki-laki itu begitu dekat.
Aluna segera sadar dan menarik diri untuk lepas dari pelukan Rehan, namun Rehan malah menarik nya kembali dan membuat Aluna kini berbaring di samping Rehan, Rehan memeluk nya bagai memeluk bantal yang empuk.
"Tuan." panggil Aluna.
"tuan." Panggil Aluna lagi, Namun Rehan Tak merespon.
"Dia pasti mabuk sekali." Batin Aluna.
Aluna yang tak bisa melepaskan diri dari pelukan suami nya pun membiarkan malam ini Rehan tertidur sambil memeluk nya, meski ia tak dapat membayangkan apa yang akan terjadi saat bangun pagi Rehan menyadari kalau ia tidur dengan nya dan memeluk nya.
Aluna yang begitu gugup sangat sulit untuk memejamkan diri nya untuk tidur,jantung nya berdetak kencang, untuk pertama kali nya ada laki-laki memeluk nya seperti ini.
"Hangat." Batin Aluna.
Dirumah Bu rose mengkhawatirkan Rehan yang belum saja pulang tak seperti biasa nya.
"Kakak belum pulang ma?." Tanya Reni.
"Iya, coba kamu hubungi kakak mu." Pinta Bu Rose.
Reni lalu menghubungi Nomor Rehan, Ponsel Rehan yang terletak di ruang tamu pun di dengar oleh Bi Ani yang lekas mengangkat nya.
"Apa?, Kakak di sana?." Reni tampak terkejut mendengar Rehan ada di rumah tempat Aluna di asingkan, Bahkan mendengar kalau Rehan sedang tidur dengan Aluna membuat Reni dan Bu rose semakin terkejut.
"Mama tak mengerti dengan kakak mu, menyuruh nya pergi, malah sekarang dia mencari nya, benar-benar tak habis pikir." Ketus Bu Rose kesal.
"Aluna pasti udah rayu kakak, sampai kakak sekarang mulai berubah sama dia." Ucap Reni.
"Hm, sudah lah, ayo tidur. mama sedang tak ingin membahas wanita itu." balas Bu Rose lagi.
namanya mirip,apa mereka kembar yg terpisah?