NovelToon NovelToon
Pengantin Yang Tak Diinginkan

Pengantin Yang Tak Diinginkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:170.3k
Nilai: 5
Nama Author: R.angela

Ayra yang cerdas, pemberani dan sekaligus pembangkang, ingin sekali menentang wasiat ayahnya yang bertujuan menjodohkannya dengan putra sahabat baiknya, tapi berhubung orang yang meminta nya adalah sang ayah yang sudah sekarat, Arya tidak bisa menolak.

Sial, di hari pernikahannya, calon mempelai pria justru kabur meninggalkannya, hingga terpaksa digantikan oleh calon adik iparnya, yang bengis, dingin dan tidak punya hati.

Seolah belum cukup menderita, Ayra harus tinggal satu atap dengan mertuanya yang jahat jelmaan monster, yang terus menyiksa dirinya, membuatnya menderita, tapi di depan orang lain akan bersikap lembut pada Ayra agar tetap dianggap mertua baik. Hingga suatu hari, sang mertua yang memang tidak menyukai keberadaan Ayra, mengingat kalau gadis itu adalah putri dari mantan suaminya, meminta putranya untuk menikah dengan wanita lain yang tidak lain adalah mantan kekasih putranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R.angela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pemotretan

"Tumben rumah sepi jam segini, Bi, Ibu mana?" tanya Ayra saat masuk ke dapur lewat halaman belakang. Rasanya lelah setelah membersihkan pekarangan dan memangkas daun bunga yang sudah mulai mati. Gadis itu mencuci tangannya di wastafel, lalu duduk di salah satu meja makan.

"Ibu arisan sama gengnya. Sekali sebulan, dan biasanya sampe malam," terang Ijah memberi penjelasan, ikut duduk di samping Ayra setelah menyodorkan segelas air sirup Marijan dingin ke depan gadis itu.

"Makasih, Bi. Maaf jadi merepotkan," ucap Ayra basa-basi. Sebenarnya ini yang dia inginkan ditengah dehidrasi yang melandanya.

Saat menikmati minumannya, Ayra teringat sesuatu lalu segera menghabiskan sisa air sirup di dalam gelasnya, membawa gelas kotor itu wastafel dan mencucinya.

"Terima kasih untuk minumannya, Bi," jawab Aira segera berlalu menuju kamarnya. Ini kesempatan baginya, dan tidak akan dia sia-siakan. Kesempatan ini tidak akan datang dua kali, jadi dia harus memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.

Segera Ayra mengambil ponselnya yang ada di bawah bantal lalu menekan nomor yang baru beberapa hari lalu dia masukkan dalam kontak.

"Sial, saat genting begini kenapa pulsanya habis," umpatnya kesal. Lama berpikir, mungkin ada satu cara yang bisa dia gunakan untuk menghubungi Egi.

"Oh iya, kenapa gak aku call me aja dia, ntar kan ditelpon balik," gumamnya segera melaksanakan idenya.

Benar saja tidak beberapa lama Egi sudah menghubunginya kembali.

"Apa tawaranmu masih berlaku? Kalau iya aku bisa hari ini tapi tidak bisa lama mungkin satu atau dua jam," ucap Ayra cepat, tidak ingin buang-buang waktu.

Dia tidak tahu kapan Maya akan pulang jadi lebih baik dia segera menyelesaikan pekerjaannya dan kembali ke rumah itu sebelum monster itu tiba.

Egi menyambut gembira kabar yang diberikan oleh Aira. Pria itu segera mengirimkan alamat yang bisa Ayra tuju. Tanpa basa-basi Ayra segera menutup telepon dan bergegas mengambil handuk untuk mandi.

"Bi, aku izin pergi sebentar ya. Ada yang mau aku cari. Kalau aku belum pulang saat ibu kembali, bilang aja pergi ke pasar sore," tukas Ayra menyatukan telapak tangan di dada, memohon kerja sama Ijah.

Walau tidak tahu ke mana gadis itu akan pergi, tapi Ijah tentu saja mengizinkan Ayra pergi. Gadis itu juga butuh hiburan, butuh mencari udara segar tidak hanya berkutat dengan pekerjaan kasar di rumah ini.

"Iya, Neng, hati-hati di jalan. Jangan khawatir, Bibi akan berusaha menutupi kalau Neng Ayra pergi, tapi Bibi mohon jangan terlalu lama ya, Neng. Kalau bisa kembali sebelum ibu datang," jawab Ijah yang diangguk oleh Ayra.

Dengan ojek online yang dia pesan melalu ponsel Bi Ijah, Ayra berangkat ke tempat yang dikatakan Egi. Dari luar, bangunan itu terlihat lumayan mewah dan elit. Ayra bisa membaca pamflet di depannya, bertuliskan nama Egi dan studio foto.

Ayra bergegas masuk, oleh salah satu front office yang ada di sana mungkin, Egi sudah berpesan kepada mereka untuk segera membawanya ketika sampai di tempat itu, terbukti gadis cantik itu mengajaknya melewati koridor hingga menemukan anak tangga.

"Maaf ya, Mbak. Lift nya lagi rusak pagi tadi, jadi harus naik tangga. Gak papa, kan?" tanya gadis ramah yang di dadanya bertuliskan nama Nisa.

"Gak papa, Mbak. Santai aja," jawab Ayra juga membalas dengan senyuman.

Syukur'lah ruangan kerja Egi berada di lantai dua, jadi tidak terlalu susah payah bertemu dengan pria itu.

"Akhirnya kita bertemu juga," ucap Egi menyambut kedatangan Ayra.

"Tapi aku gak bisa lama. Kalau memang ingin melakukan pemotretan sekarang aja," jawab Ayra. Dia butuh uang, tapi jujur dia juga takut kalau sampai Maya tahu. Jangan sampai wanita itu punya alasan untuk menghukumnya lagi.

"Oke baiklah, aku paham. Awalnya aku mau ngajak bekerja sama untuk sebuah produk dan kamu, aku minta menjadi bintang iklannya tapi ternyata kamu bawa hoki. Salah satu staf yang bekerja di di nas Pariwisata menghubungiku dan memintaku memotret seorang gadis yang wajahnya bisa mewakili kebudayaan kita, dan wajah kamu sangat pas. Jadi hari ini, kita hanya akan melakukan sesi pemotretan. Nanti kamu akan memakai beberapa pakaian adat dari negeri ini. Lalu foto kamu akan dijadikan baliho dan juga akan dipajang di Billboard khusus demi menyambut event besar yang akan diadakan bulan depan," terang Egi dengan begitu bersemangat.

Ayra hanya mengangguk. Toh, dia tidak punya pilihan lain. Dia sudah di sini tidak mungkin membatalkan kerjasama. Duitnya udah habis untuk ongkos, masa iya tidak dapat uang pula.

Jadi, apapun yang akan Egi suruh, dia akan melakukannya dengan cepat agar bisa segera pulang membawa honor yang akan diberikan Egi kepadanya.

Tim rias sudah membawa Ayra ke sebuah ruangan untuk memoles wajah gadis itu dan memakaikan salah satu pakaian adat pada sesi pemotretan yang pertama.

Ayra menatap pantulan wajahnya di cermin. Dia tampak begitu cantik dan memesona. Walaupun dengan riasan tapi kecantikannya terlihat begitu alami, belum lagi pakaian adat itu membuatnya terlihat sangat menawan.

Semua orang yang ada di studio itu menatap kagum kepadanya tidak terkecuali Egi. Pria itu mematung memperhatikan wajah cantik dan mempesona Ayra.

Egi sudah banyak bertemu dengan wanita cantik, mungkin ratusan selama dia bekerja menjadi sutradara sekaligus fotografer. Banyak model yang berhasil melambung namanya berkat hasil arahan tangannya, namun berbeda dengan Ayra, gadis itu seolah sebuah harta karun negeri ini yang tersimpan, tidak terjamah dan baru dia'lah yang menemukannya.

"Mengapa kau menatapku? Apa dandananku terlihat aneh?" tanya Ayra yang kini sudah berdiri di depan Egi.

"Omong kosong! Apanya yang aneh? Bahkan dewi bulan akan malu dan bersembunyi ketika melihat kecantikanmu ini. Kau sempurna," jawab Egi terus terang.

Dia sendiri tidak tahu mengapa terhadap Ayra, dia bisa berbicara dengan santai, dia bisa terbuka bahkan mengungkapkan pikirannya tanpa harus takut apakah lawan bicaranya itu mengerti atau tidak. Kenyataannya, Ayra sangat cerdas, setiap apa yang dikatakan Egi, yang dibahas pria itu, Ayra pasti memahami bahkan memberikan saran dan juga masukan yang menurut Egi sangat masuk akal.

Dua jam pemotretan itu akhirnya rampung. Ayra sudah mengganti pakaiannya dan menghapus riasan yang dia gunakan, lalu kembali menjadi Ayra yang sederhana, tapi memiliki daya tarik yang besar.

"Ini honormu. Aku harap ini cukup dan kamu masih mau melakukan kerjasama denganku," ucap Egi menyerahkan amplop coklat ke tangan Ayra.

Ayra menatap benda itu menggembung dan bisa diprediksi bahwa isinya pasti banyak. Penasaran, Ayra segera membuka isi amplop itu, matanya terbelalak. Tentu saja dia tidak menduga bahwa Egi akan memberikan sebanyak itu. Kesepakatan yang dijanjikan pria itu ingin memberikan honor agar dia bisa mengganti ponselnya yang jadul. Namun kenyataannya, uang yang diberikan pria itu bisa membeli dua ponsel merk terkenal yang di belakangnya terdapat bentuk apel yang digigit.

"Ini terlalu banyak, aku nggak bisa menerima sebanyak ini, hanya untuk pemotretan selama dua jam," ucap Aira. Namun, tidak bisa dipungkiri wajahnya melukiskan kegembiraan.

"Itu hak mu, dan sesuai dengan standar model yang pernah aku foto," jawab Egi.

"Aku bukan model, aku gadis kampung yang hanya kebetulan bernasib baik bertemu dengan pria baik sepertimu," jawabnya mengembangkan senyum yang membuat wajahnya semakin cantik. Dan tahu satu hal yang pasti, Egi jatuh cinta di saat itu juga.

1
Purweni Sadikan
kok endingnya gak nyambung?
Mazz Jayoezz
ku pikir hanya q. aj yg pikir gtu.😁😁
Mazz Jayoezz
ko ucapy neptunus. sedang pas nikah. bilang sah. kalau g nyertain agama g papa. tp jngan d buat bingung.
Wirda Wati
penasaran kok lain ..
salah kamar thor 🥰🥰🥰🥰
Wirda Wati
aku TDK menyalahkan Egi...
sebenarnya semua terjadi karena kurang ilmu agama menurutku.
ayra terlalu larut dg masa lalunya
dan Egi ...TDK berterus terang.
Wirda Wati
semua bisa diselesaikan dg kepala dingin .yg disalahkan itu ayra yg TDK memberi nafkah bathin PD suaminya.cukup sabar Egi menunggu.teruuus Egi silaf itupun Krn ayra dia diolok olok temannya.
terjadilah peristiwa itu....
mungkin jodoh ay Ra sama dewa dan Egi dgn Fina.
keadaan lah yg membuatnya seperti itu.
Wirda Wati
cocok dgn judulnya
Wirda Wati
ya nasi udah jadi bubur.
terimakasih akibatnya
Wirda Wati
salah siapa...
tanyakan pada dirimu ayra......
Noval Putra
kok ceritanya berubah ubah sih,,, ini masih satu cerita apa y kok g nyambung
Wirda Wati
sama Vina aja.
mungkin ini jodohmu.
Wirda Wati
udah terlambat ayra...kejar aja dewa teruuusss
Wirda Wati
menurutkan kalau udah jadi istri
terimakasih atas tidak terima
harus nurut PD suami.
kecuali kdrt.
4 bukan waktu yg sebentar BG seorang laki laki.
kalau dia selingkuh itu wajar
istrinya terlalu terjebak masa lalu.
Wirda Wati
ayra kamu berlebihan.
kurang suka dg ayra karakternya.
Sella Darwin
Luar biasa
Wirda Wati
kalau udah menikah.
jangan egois ayra ....
jalani aja biar waktu yg bicara
Wirda Wati
😭😭😭😭
Wirda Wati
seharusnya ayra ayra harus tepat janji.
cinta TDK harus memiliki.
kalau bersama dewa ,Maya TDK menyukainya...
nanti timbul lagi masalah baru.
kalau dgn Egi...cinta Egi seluas samudra,ditonta baik.
kalau menurutku..
lebih baik dicintai....daripada mencintai...
kalau dapat dua duanya.
mencintai dan dicintai.
Wirda Wati
kereeen Maya akhirnya sadar diri.
Wirda Wati
ntar egi nanti luluh.
Krn ayra tidak mencintainya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!