Bella nekad menjual kehormatannya demi membiayai adiknya yang sakit dan mengharuskan dioperasi, dia menjajakan dirinya disebuah bar, setelah dia mendapatkan seseorang yang mau membayarnya dengan mahal, tiba tiba Bella berubah fikiran, dia tidak ingin menjual kehormatannya, namun semua sudah terlambat pria itu tidak mau melepaskan Bella, hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang memilukan tersebut, hingga akhirnya timbul kebencian dihati Bella pada pria tersebut.
mampukah Bella membalas dendamnya? atau malah dia akan jatuh cinta pada pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
Pagi harinya...
Bella menggeliatkan badannya, secara perlahan dia membuka matanya yang cantik, dia melihat sekeliling dan ternyata suasana diluar hujan, terlihat dari jendela kamar Bella.
Sejenak dia termenung mengumpulkan nyawanya yang semalam berceceran di alam mimpi.
Setelah beberapa saat dia sadar, kemudian dia teringat jika semalam dia tidur dilantai, tapi kenapa sekarang sudah ada di tempat tidur.
Dia tak mau ambil pusing, dia langsung masuk kekamar mandi dan bersiap siap untuk pergi kekampus.
Hari ini Bella menggunakan tank top warna hitam yang dibalut hoddie yang bermotif garis hitam putih, terdapat zipper dibagian depan, dipaduka dengan celana jeans warna hitam, terlihat sederhana namun tak mengurangi kecantikan, apalagi rambutnya yang panjang dia biarkan tergerai dan hal itu membuatnya terlihat sempurna.
Setelah dirasa rapih dia turun kebawah dan melihat trio M ( MELISA MILA DAN MIRA ) sedang duduk sarapan.
" lihatlah dasar tidak tahu malu, sudah ketahuan mencuri pun masih berani tinggal disini " ucap Mila sinis seolah menyindir Bella.
Bella tahu kalau orang dimaksud Mila adalah dirinya, tapi sungguh dia tak perduli, dia bertekad akan membongkar semua kejahatan mereka.
Bella hanya tersenyum sinis, kemudian dia duduk tak menghirau ketiga trio M itu yang menatap tajam padanya.
" bi Tuti ambilkan sarapan saya sekarang " teriak Bella dengan sengaja.
Tak lama bi Tuti langsung datang dan memberika Bella segelas susu dan juga Roti sandwich.
" masih berani kamu makan disini, setelah mencuri ,dasar memang tak tahu Malu. " ucap Mila
Bella menyipitkan matanya dan berjalan menghampiri Mila, setelah dekat langsung meremas baju Mila di bagian antara dada dan lehernya.
" apa yang kamu lakukan hah..!! " pekik Mila sambil memegang tangan Bella yang meremas baju nya.
Sementara Mira dan Melisa beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Mila serta Bella.
" justru kalian lah yang pencuri, jangan kalian fikir aku tidak tahu perbuatan kalian, ingat setiap perbuatan kalian lakukan terhadapku, aku akan pastikan kalian akan mendapatkan balasannya." Ucap Bella perlahan namun penuh dengan penekanan.
Mira yang mendengar hal itu menjadi gugup.
" a..apa maksud kamu Bella " Bella menoleh kearah Mira dengan tatapan tajam nya, Mira dengan segera menundukan kepalanya.
" cih.. ternyata benar merek berdua pelakunya, tapi aku rasa ibunya pun ikut terlibat " ucap Bella dalam hatinya.
" kalian lihat saja nanti, aku akan membongkar semua kejahatan kalian " ucap bella lagi.
Pada saat Bu melisa akan berbicara terdengar suara klakson mobil, itu menandakan Andika sudah sampai dan akan menjemput Bella.
Mira dengan segera berdiri dan berjalan keluar untuk bertemu dengan Andika, dia sangat merindukan wajah tampan yang selama ini dia cintai.
Ketika sampai dipintu Mira tersenyum manis kearah Andika dan berkata " dika kamu sudah datang ayo masuk diluar sangat dingin, jangan sampai kamu kehujanan "
Andika mengangukkan kepalanya kemudian dia turun dari mobil dan berlari kecil menuju rumah, saat dia melihat Bella yang berjalan mendekatinya dia langsung berteriak " hai Bell udah sarapan belum, aku membawakan kamu sandwich nih, sengaja aku membuatnya tadi dirumah, rasanya pasti enak " ucap Dika sambil menyodorkan sandwich tersebut pada Bella.
Bella menerimanya karena tadi dia belum sempat memakan sandwich karena insiden ditempat makan.
Mira yang melihat kejadian itu raut wajahnya berubah masam, dia kesal karena diabaikan Andika, dan semua gara gara Bella, dia makin bertambah benci pada gadis itu.
" lu yakin sandwich ini nggak ada racunnya " tanya Bella sambil mengigit sandwich tersebut dan mengunyahnya.
" lu nanya... bertanya tanya.. " ucap Dika dengan mimik wajah yang dibuat kesal.
Sebenarnya maksud Bella seperti itu dia hanya menyindir karena trio M pernah mencoba meracuninya, dan untungnya dia selamat.
" ya udah yuk berangkat sekarang ntar telat lagi " ucap Dika.
Sebelum pergi Bella melihat Mira yang masih berdiri tak jauh dari mereka, Bella tersenyum smirk seolah mengejek Mira.
Andika membuka payung dan merangkul bahu Bella agar tidak terkena air hujan.
" awas lu jangan sampai buat rambutku berantakan, kalau tidak gua akan hajar habis habisan " Andika tersenyum kemudian dia mendekatkan wajahnya dan berbisik ditelinga Bella.
" gue rela dihajar habis sama lu, asalkan lu hajar gue di Ranjang semalaman " bella menoyor kepala Andika untuk menjauh.
" jauhkan kepala lu itu, mulut lu bau. Apa lu tidak menyikat gigi?? "
" tentu saja gue sikat gigi, gue baru membelinya secara online dua hari yang lalu, kalau tidak percaya coba cium " Andika memonyongkan bibirnya seperti akan mencium Bella.
Bella menutup hidung nya dan berkata " ishh... bau banget .. sana jauh jauh " Bella meremas mulut Andika dan menjauhkannya.
Mereka berdua terus saja becanda, hingga tiba saatnya mereka sampai ke mobil.
Mira yang menyaksikan keakraban mereka berdua sangat merasa kesal, dia mengentakan kakinya dan berjalan masuk kerumah.
" dasar perempuan murahan, berani sekali dia menggoda Andika, bu kapan ibu akan berbicara dengan ibunya Andika, walau bagaimana pun Andika harus jadi milikku bu " ucap Mira dengan merengek dihadapan ibunya.
" kamu tenang saja, sedekat apapun mereka ibu yakin kalau orang tua Andika tidak akan pernah mengizinkan Bella memiliki hubungan spesial dengan Andika, nanti ibu akan bicara pada ibunya, kamu nggak usah khawatir, sudah sekarang kalian bersiaplah pergi kekampus. " Mila dan Mira pun bersiap dan mereka pergi kekampus menggunakan mobil yang biasa mereka pakai.
Ketika sore hari dikampus Andika menunggu Bella di tempat parkir, dia akan mengantar Bella pulang karena tadi pagi dia menjemputnya otomatis dia tidak ada kendaraan yang bisa ditumpangi untuk pulang.
Ketika Bella akan masuk mobil dan sudah membuka pintunya, tiba tiba ada seorang pria berlari dan menghampirinya.
" nona Bella " panggil pria tersebut yang membuatnya Bella terkejut.
" Paman Jhon " ucap Bella sedikit heran.
" kenapa paman datang kemari?? " lanjutnya lagi, kemudian dia mengedarkan pandangan nya ke sekeliling, dia berfikir kalau Jhon ada disini pasti Max juga ada disini.
Hingga pandangan berhenti pada sebuah mobil mewah yang terparkir tak jauh darinya.
Pintu mobil itu terbuka kemudian keluarlah seorang pria tampan yang masih memakai stelan jas nya, dan memakai kacamata hitam tersenyum manis kearah Bella.
" Bee mau apa dia kemari ?? " guman Bella yang hanya bisa didengar olehnya sendiri.
Andika yang melihat kedatangan Max langsung turun dari mobil dan menghampiri Max dengan tergesa.
Dia meraih tangan Max dan mencoba menciumnya seperti seorang anak yang bertemu dengan orang tua dan mencium tangan takjim.
Sebelum bibir Andika menempel di punggung tangan Max, dengan segera Max menarik tangan nya dari genggaman Andika, Andika hanya cengengesan seperti orang idiot.
" master.. master datang hari ini, ingin bertemu dengan saya ya " ucap Dika kepedean.
Mendengar hal itu membuat Bella malas, dia memutar bola matanya keatas, kenapa dia harus mempunyai sahabat yang idiot seperti ini.
Bella menendang pantat Andika dengan keras sampai Andika meringis kesakitan tapi tidak lama.
" aww... ishh apa apaan sih lu Bell " sewot Andika sambil melotot kearah Bella, kemudian langsung berubah lagi wajah nya dengan cengengesan saat dia kembali melihat kearah Max.
" siapa yang lu panggil master, apa lu berubah jadi bodoh dan idiot saat bertemu dengannya " Andika tidak memperdulikan ucapan Bella, dia hanya sibuk mencari perhatian dari Max agar dia bisa diterima sebagai muridnya.
" master.. master anda datang kesini padahal anda sangat sibuk, anda pasti ingin bertemu dengan saya, dan setuju untuk menerima saya menjadi murid anda, benarkan master?? " Max hanya diam saja tak peduli dengan Andika, matanya hanya tertuju pada gadis cantik yang ada didepannya.
Untung dia memakai kacamata hitam sehingga orang lain tidak begitu bisa melihat arah pandang Max.
" gadis ini mengapa hanya diam saja, bukan nya cepat menghampiri si bos, kalau diposisi orang lain pasti dengan cepat berlari kearah bos,seperti yang dilakukan teman idiotnya ini " ucap Jhon Dalam hatinya.
Max berjalan perlahan mendekati Bella, setelah jarak mereka dekat Bella langsung membuka suara.
" Bee kenapa anda datang lagi kesini "
Max mengerutkan keningnya saat Bella mengatakan ' lagi ' setahu dia hari ini dia baru datang sekarang kenapa dia bilang datang lagi, apa ada seseorang yang mirip dengannya dan datang kekampus menemuinya.
" lagi.. kenapa datang lagi.. bahkan hari ini aku belum datang menemui mu " ucap Max heran.
Max memasukkan tangan nya kesaku depan celananya, dia berbicara begitu santai, dan bisa terdengar aura bahagia saat berbicara dengan bella.
" maksud saya kemarin kan paman datang kenapa hari ini paman datang lagi " ucap Bella sambil cemberut dan hal itu terlihat gemas dimata Max.
" jadi maksud kamu, jika kemarin aku datang maka hari ini aku tidak boleh datang?? Apa itu peraturan dari kampus ini?? Kalau seperti itu aku harus mengubahnya " Bella mencebikkan bibirnya, ya namanya juga orang berduit apa sih nggak bisa dilakukan.
" memangnya siapa yang berani melarang bos datang kemari, kalau ada berarti orang itu cari mati " mendengar Jhon mengatakan hal itu membuat Bella menoleh padanya dengan sedikit cemberut.
" dasar orang kaya kejam "
Max yang sedari tadi melihat Bella merasakan gemas, ingin sekali dia memeluk gadis itu dan mencium bibirnya yang terlihat seksi, tapi dia berusaha menahan hasratnya dengan mengepalkan tangannya yang berada didalam saku nya.
" memangnya kenapa?? Kamu tidak ingin bertemu denganku " tanya Max tiba tiba, Bella gelagapan dia takut menyinggung Max dan nanti nya akan berakhir dengan tragis.
Bella menggelengkan kepalanya dengan cepat dan berbicara " bu..bukan seperti itu " ucapnya gugup sambil melambaikan tangannya.
" gadis itu.. bener bener membuat aku menjadi gila, apalagi dengan sikap nya yang seperti itu, ingin rasanya aku cepat cepat memilikimu " ucap Max dalam hatinya.
" hadehh gawat nih kalau aku salah bicara bisa melayang nih kepala " ucap bella dalam hatinya.
" aku malah senang anda bisa datang kemari ini merupakan suatu kehormatan "
Max memincingkan matanya dia merasa kurang suka dengan jawaban Bella.
" kehormatan " Max mengerutkan keningnya, Bella sedikit tercengang dia takut kata kata nya menyinggung Max.
" ohh...itu bukan hanya sekedar kehormatan, tapi aku juga senang anda bisa datang kemari " ucapnya sambil cengengesan.
Max menaikkan ujung bibirnya, dia merasa senang bertemu Bella dan ternyata Bella juga senang bertemu dengannya.
Melihat ekspresi Max yang terlihat senang, Bella menghembuskan nafasnya lega secara perlahan.
Max yang tidak tahan akhirnya mencubit gemas pipi bella, terasa kenyal dan lembut sekali.
" menggemaskan.. " Bella menepis tangan Max dengan segera sambil berdecak dan mengeluarkan ekspresi cemberut.
" ishhh... apa yang kamu lakukan sakit tahu " ucap nya ketus sambil mengusap ngusap pipinya yang sedikit nyeri dan menatap Max penuh dengan kekesalan.
Max yang mendapat tatapan seperti itu malah tertawa berbahak dia sangat menikmati momen momen seperti ini.
" orang ini jika tertawa makin bertambah ketampanannya "
Max mengulurkan tangannya dan mengacak manja rambut Bella.
" ayo ikut "
" kemana ?? " ucap Bella sambil menepis tangan Max yang tengah mengacak manja rambutnya.
Orang orang yang berjalan entah disengaja atau nggak mereka melihat kearah Bella dan Juga Max, ada yang baper ada juga yang iri melihat perlakuan Max terhadap Bella.
Max meraih tangan Bella dan menggenggam kemudian dia menarik tangan tersebut menuju arah mobil yang tadi dinaiki oleh Max.
Dan dengan patuhnya Bella mengikutinya seperti orang yang terkena hipnotis.
Namun setelah beberpa langkah tangan Bella yang satunya lagi ada yang menariknya sehingga Bella terhenti berjalan dan Max pun sama berhenti.
Max dan Bella menoleh kearah orang yang menarik tangan Bella.
" mau kemana ?? "
diana diana, max itu gak punya rasa cinta sama kamu. dia cuma menganggap kamu sbg adik gak lebih. jadi jangan. bertindak yg bikin max marah. mendingan kamu menyerah dan pulang. itu akan lebih baik. dan lebih menghargai dirimu sendiri. lupakan cintamu sama max. bukalah hatimu untuk cinta yg lain.
tp yg jelan bukan max, karema max sudah punya tambatan hati walaupun belum terungkapkan.
di tunggu tunggu kok blm ada muncul
ayo up lg doooooong. jangan bikin kita penasaran....,🤣🤣🤣🤣🤣🤣
terima
terima
terima
tp max, kalau kamu menikahi bella, terus bagaimana dgn diana. pasti dia tak akan setuju. dan pastinya akan bertindak. mungkin bisa membahayakan nyawa bella.
max kau harus menjaga bella kalau kau cinta sama bella.
dan kau bella, menikahlah sama max, supaya kau bisa keluar dari rumah itu. supaya ada yg melindungi kamu. max sangat mencintai kamu bella. perlu kau tau itu. dan aku yakin kamu pasti punya perasaan yg sama kan.