Alina, seorang gadis lugu yang dijebak kemudian dijual kepada seorang laki-laki yang tidak ia kenali, oleh sahabatnya sendiri.
Hanya karena kesalahan pahaman yang begitu sepele, Imelda, sahabat yang sudah seperti saudaranya itu, menawarkan keperawanan Alina ke sebuah situs online dan akhirnya dibeli oleh seorang laki-laki misterius.
Hingga akhirnya kemalangan bertubi-tubi menghampiri Alina. Ia dinyatakan positif hamil dan seluruh orang mulai mempertanyakan siapa ayah dari bayi yang sedang ia kandung.
Sedangkan Alina sendiri tidak tahu siapa ayah dari bayinya. Karena di malam naas itu ia dalam keadaan tidak sadarkan diri akibat pengaruh obat bius yang diberikan oleh Imelda.
Bagaimana perjuangan seorang Alina mempertahankan kehamilannya ditengah cemoohan seluruh warga. Dan apakah dia berhasil menemukan lelaki misterius yang merupakan ayah kandung dari bayinya?
Yukk ... ikutin ceritanya hanya di My Baby's Daddy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aysha Siti Akmal Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjuangan Imelda
"Apa yang harus aku lakukan?! Apakah aku harus mengunjungi kediamannya?" gumam Imelda.
Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Imelda memutuskan untuk mendatangi kediaman Chandra Putra Pratama, lelaki yang sudah mengambil mahkotanya.
"Baiklah, aku akan ke rumahnya. Aku harus temukan dia! Dia tidak boleh pergi begitu saja karena dia sudah mengambil kesucianku. Dia harus tetap bertanggung jawab walaupun aku tidak hamil!" ucap Imelda geram.
Imelda bergegas mengambil tas ransel yang menggantung di dinding kamar kemudian meletakkan benda tersebut ke punggungnya. Setelah itu, Imelda pun bergegas keluar dari kamar dan berjalan menuju halaman depan dengan langkah yang tergesa-gesa.
Bu Dita kebingungan saat melihat Imelda melewatinya begitu saja tanpa menyapa apalagi mengucapkan salam kepadanya. Bu Dita juga sempat memperhatikan wajah Imelda yang terlihat cemas dan ia tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres, yang sedang terjadi pada anak semata wayangnya itu.
"Imelda!" panggil Bu Dita.
Namun, Imelda tetap meneruskan langkahnya tanpa mempedulikan panggilan dari wanita yang sudah melahirkannya itu. Pikiran Imelda yang kalut membuat indera pendengaran gadis itu seolah tertutup.
Sehingga panggilan dari Ibunya pun sama sekali tidak ia dengar. Padahal panggilan Bu Dita saat itu terdengar dengan sangat jelas. Bahkan pelayan yang berada lebih jauh dari Imelda pun mendengarnya.
Ketika Imelda tiba di halaman depan rumah, ia pun segera menghampiri skuter maticnya. Setelah mengenakan helm, Imelda menaiki benda tersebut kemudian melaju meninggalkan kediamannya.
Bu Dita yang sempat mengejar anak gadisnya itu, terdiam di depan pagar rumah sambil memperhatikan Imelda yang terus melaju hingga menghilang dari penglihatannya.
"Imelda kenapa, ya? Entah kenapa hatiku berdebar-debar seperti ini," gumam Bu Dita sambil memegang dadanya yang terasa panas dan sangat tidak nyaman.
Sementara itu Imelda terus saja memacu skuter maticnya hingga ia pun tiba di depan gerbang rumah mewah lelaki itu. Setelah memarkirkan motornya di depan gerbang megah itu, Imelda pun segera menghampiri penjaga keamanan yang sedang bertugas.
"Pak, ada Chandra?" tanya Imelda sambil memperhatikan sekeliling bangunan mewah tersebut.
Imelda melihat mobil mewah serta motor sport kesayangan Chandra masih terparkir rapi di halamannya yang luas tersebut. Dan itu artinya Chandra masih berada di dalam rumah mewahnya.
"Tuan Chandra sedang tidak ada di rumah, Nona. Tuan Chandra sedang ada urusan penting bersama keluarga besarnya," sahut penjaga keamanan tersebut.
Imelda menatap lekat kedua mata lelaki itu dan ia yakin sekali bahwa penjaga keamanan itu sedang berbohong kepadanya.
"Anda tidak sedang berbohong 'kan, Pak?" tanya Imelda penuh selidik menatap lelaki itu.
Lelaki itu menggelengkan kepalanya pelan. "Saya tidak bohong, Nona."
Akhirnya Imelda pun akhirnya mengalah walaupun sebenarnya ia sangat yakin bahwa Chandra masih ada di dalam rumah mewah tersebut. Imelda merasakan ada sesuatu yang tidak beres hingga Chandra terus mencoba menghindarinya beberapa hari terakhir.
Setelah memasang helm, Imelda pun kembali melajukan skuter maticnya meninggalkan kediaman mewah milik Chandra.
Namun, tidak jauh dari tempat itu, Imelda menghentikan motornya kemudian bersembunyi di samping rumah salah satu tetangga Chandra. Dari tempat itu Imelda bisa memantau kegiatan di depan rumah Chandra dengan jelas.
Imelda masih penasaran. Ia yakin penjaga keamanan itu sudah berbohong kepadanya. Satu-satunya cara adalah menunggu lelaki itu keluar dengan sendirinya. Imelda yakin tidak lama lagi Chandra pasti keluar.
Cukup lama Imelda bersembunyi di tempat itu. Namun, Chandra masih belum menampakan batang hidungnya. Akhirnya Imelda memutuskan untuk kembali ke kediamannya karena hari yang sudah mulai gelap.
Namun, baru saja Imelda menghidupkan mesin skuter maticnya, tiba-tiba mobil Chandra keluar dari pintu gerbang. Imelda membulatkan mata dan membiarkan mobil milik Chandra melewatinya begitu saja.
Ternyata Chandra memang tidak menyadari bahwa Imelda bersembunyi di tempat itu. Setelah Lelaki itu melintas, Imelda pun segera mengejar mobil tersebut.
"Ternyata firasatku benar! Chandra masih ada di rumahnya dan penjaga keamanan itu sudah membohongiku!" gerutu Imelda sambil menekan klaksonnya berkali-kali. Berharap Chandra menghentikan laju mobilnya.
Namun, bukannya berhenti. Mobil yang di dikemudikan oleh Chandra malah semakin melaju kencang. Imelda pun tidak patah semangat, ia turut menaikkan kecepatan motornya hingga ia berhasil menyalip mobil lelaki itu.
Imelda nekat, ia menghentikan motornya tepat di hadapan mobil yang sedang di kemudikan oleh Chandra. Beruntung Chandra masih sempat menginjak rem sehingga kecelakaan itupun bisa dihindari.
Chandra benar-benar emosi, ia keluar sambil membanting pintu mobilnya dengan sangat keras. Wajahnya memerah ketika menghampiri gadis itu.
"Kamu mau cari mati, ya!" hardik Chandra sambil berteriak.
"Kamu kemana saja, Chandra?! Sudah beberapa hari ponselmu tidak aktif saat dihubungi. Aku takut, Chandra! Aku takut kamu meninggalkan aku," ucap Imelda seraya menghampiri Chandra kemudian memeluk lelaki itu.
"Siapa dia, Chandra?!"
Seorang gadis cantik tiba-tiba berdiri di belakang Chandra dengan wajah heran menatap Imelda yang sedang memeluk lelaki itu.
...***...