NovelToon NovelToon
Istri Kecil Sang Pewaris

Istri Kecil Sang Pewaris

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / Cinta pada Pandangan Pertama / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:132.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rifani

Gabrielle Shaquille Ma, pria tampan dengan nama keren, kekayaannya membuat semua wanita tergila-gila dengannya, bahkan banyak dari mereka berharap bisa tidur dengannya satu malam saja.
Tidak disangka, hati pria yang dingin dan suka menyendiri ini akan tergerak oleh seorang pelayan restoran yang sedang dipermalukan di depan umum.
Sejak detik itu juga, gadis ini telah tertancap di hatinya.


Halo gengsss, selamat datang di dunia ke-uwuan kita. Novel ini adalah pecahan dari novel History Of Liang Zhu(Reinkarnasi Kedua). Di sarankan banget buat baca novel itu dulu sebelum lanjut baca ke novel yang ini biar kalian nggak bingung. Selamat membaca dan semoga terhibur ya 😉😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teman Kecil

Levi berjalan sambil menutup hidung mancungnya saat dia memasuki kawasan rumah susun yang sangat kumuh. Bibirnya yang merah merekah tidak henti-hentinya melontarkan kata-kata jijik saat debu kotor beterbangan di depan wajahnya.

"Astaga, hanya demimu aku rela tubuh berhargaku ternoda seperti ini Elea. Lihat saja, aku akan membawamu pergi dari tempat menjijikkan ini!",.

Ya, sekarang Levi telah menganggap gadis yang membuatnya kehilangan pekerjaan sebagai teman kecilnya. Kemarahan Levi yang ingin membuat perhitungan pada Elea lenyap seketika saat dia melihat betapa polos dan menyedihkan hidupnya. Dan entah kenapa hari ini dia di dera perasaan rindu pada teman kecilnya itu. Levi lalu memutuskan untuk datang kemari meskipun dia harus berhadapan dengan musuh bebuyutannya, yaitu debu kotor.

"Makhluk seperti apa kau ini Elea. Bisa-bisanya kau hidup di tumpukan sampah seperti ini. Iyuuuhhh, menggelikan!" gerutu Levi saat melihat baju-baju bergelantung tidak beraturan di tali jemuran.

Sambil terus menggerutu, akhirnya Levi sampai di salah satu kamar yang berada paling ujung. Dia lalu menarik nafasnya pelan menyadari kalau kamar Elea adalah kamar terburuk diantara kamar-kamar yang lain.

"Apa paru-parumu tidak menderita di paksa bekerja keras untuk mengatur oksigen baik yang ada di rusun sejelek ini? Luar biasa Elea, aku sekarang yakin kalau kau itu datang dari luar angkasa!" ucap Levi takjub dengan kemampuan teman kecilnya bertahan hidup.

Saat Levi sedang sibuk berbicara sendiri, seorang wanita dengan tubuh besar datang menghampirinya. Dia lalu memperhatikan penampilan Levi dengan seksama.

"Kau mencari siapa Nona?".

Levi yang tidak menyadari kehadiran orang lain di belakangnya terlonjak kaget saat tiba-tiba ada yang bertanya padanya. Dia lalu berbalik ke arah belakang kemudian menatap jengkel pada seorang wanita sambil mengusap dada.

"Kau hantu ya? Bisa-bisanya muncul tanpa suara!" maki Levi.

Wanita itu berkacak pinggang tidak terima Levi menyebutnya sebagai hantu.

"Jangan gunakan bulu mata setebal itu Nona supaya matamu bisa membedakan mana hantu dan mana wanita cantik. Cihhhh, beraninya kau mengataiku!",.

Mata Levi melotot dan mulutnya terbuka lebar saat wanita ini menyebut dirinya sebagai wanita cantik. Di lihat dari mananya sampai wanita ini bisa begitu percaya diri bicara seperti itu kepadanya.

"Hei Nyonya, kau kesurupan ya? Wajahmu di penuhi keriput dan tubuhmu juga sangat gendut, sama sekali tidak cocok dengan kriteria wanita cantik seperti yang kau sebutkan tadi!" tandas Levi dengan kesalnya.

"Kurang ajar, berani-beraninya kau bicara sekasar itu di wilayahku. Kau cari mati ya!" teriak wanita itu murka.

Levi memutar bola matanya jengah. Dia malas berurusan dengan lalat gemuk ini.

"Sudahlah, tidak perlu berteriak heboh seperti itu. Sekarang katakan padaku makhluk yang tinggal di kamar ini ada atau tidak?! " tanya Levi sambil menunjuk pintu kamar Elea.

"Cihhh, dasar gadis tidak tau malu. Setelah memakiku masih berani pula kau bertanya padaku. Gadis tidak berguna itu tidak ada di kamarnya. Semalam ada seorang pria yang membawanya pergi!" jawab wanita itu ketus.

Kening Levi mengernyit. Pria?.

"Memangnya pria bodoh mana yang mau membawa makhluk kecil itu pergi?",.

"Mana aku tahu. Memang aku induknya!" sahut wanita itu.

"Dasar tidak berguna. Kau kan salah satu penghuni di rusun kumuh ini!",.

"Sialan. Akulah pemilik tempat ini bodoh. Huhhh, kau dan gadis tidak berguna itu ternyata sama-sama tidak punya otak. Buang-buang waktuku saja!" gerutu wanita itu.

Levi berdecih.

"Hei wanita buruk rupa, mulai sekarang aku tidak akan membiarkan makhluk kecil itu tinggal di tempatmu yang jelek ini. Aku akan memindahkannya ke apartemen yang mewah!" ucap Levi menyombongkan diri.

"Silahkan saja, itu malah bagus. Aku jadi tidak perlu repot-repot lagi menagih uang sewa yang selalu kurang dia setorkan padaku. Bawa saja sampah itu pergi dari sini. Masih banyak orang yang mengantri untuk menyewa kamar ini kalau kau mau tau!" sahut wanita itu tak kalah sombong.

"Hanya orang-orang bodoh yang mau tinggal di gudang sekecil ini" ejek Levi tak mau kalah.

"Biar saja. Dan gadis tidak berguna itu juga termasuk dalam golongan orang bodoh seperti yang kau katakan tadi!" sahut wanita itu sengit.

Benar juga. Levi lupa kalau teman kecilnya itu hidup di tempat ini.

"Hei kau mau kemana? Bawa semua barang-barang temanmu itu dari kamar ini. Menyusahkan saja!" teriak wanita itu saat Levi berjalan pergi dari sana.

"Buang saja ke tempat sampah. Aku tidak mau membawa rongsokan yang sudah tercampur virus jahat dari rusun kumuh milikmu!" sahut Levi sambil melambaikan tangan kearah wanita itu.

"Yaaakkkkkkk kau gadis sialan. Berhenti!",.

Levi tak mengindahkan teriakan wanita itu. Dia memiringkan tubuhnya saat berpapasan dengan seorang anak kecil yang sedang berjalan santai sambil menjilati es krim di tangannya.

"Ya Tuhan, aku benar-benar bisa mati kalau tidak segera kabur dari tempat terkutuk ini. Astaga Elea, kau berhasil membuatku terlihat seperti gembel!" sungut Levi sambil menjepit hidungnya saat tercium bau tidak sedap yang berasal dari tumpukan sampah.

Sebelum masuk ke dalam mobilnya, Levi terlebih dahulu mensterilkan seluruh tubuhnya dari kuman-kuman yang dia dapatkan dari tempat ini. Baru setelah itu dia melajukan mobilnya menuju restoran dimana teman kecilnya bekerja.

Tak lama kemudian sampailah dia di restoran itu. Dia keluar dari dalam mobil sembari mengenakan kaca mata hitamnya. Bibir Levi kemudian menyeringai jahat saat dia mendapati makhluk kecil yang sedang dia cari.

"Selamat datang Nona, silahkan masuk!" sapa Elea yang belum menyadari siapa tamu yang sedang berdiri di depannya.

"Hei kau makhluk kecil, puas sudah membuatku mendatangi gudang yang menjadi tempat tinggalmu itu hahh?" tanya Levi dengan congkaknya.

Elea terperanjat kaget. Dia kemudian tersenyum senang setelah tau siapa wanita cantik yang baru saja bertanya padanya.

"Kak Levi!" panggil Elea dengan mata berbinar.

Levi tersenyum samar. Dia suka sekali melihat ekpresi lucu di wajah teman kecilnya ini.

"Ya ini aku. Tidak perlu menatapku senafsu itu Elea!" tandas Levi sambil menahan diri untuk tidak mencubit pipi teman kecilnya.

Levi masih terlalu gengsi untuk mengakui kalau dirinya juga sangat senang bisa bertemu dengan Elea. Harga dirinya terlalu tinggi meskipun dia sangat merindukan gadis polos ini.

"Hehehe, aku senang sekali kau masih mau menemuiku, Kak!" ucap Elea sambil menarik tangan Levi masuk ke dalam restoran.

"Dasar penjilat",.

Levi tidak menolak saat Elea menarik kursi untuknya duduk. Dia lalu membuka kaca matanya kemudian memakaikannya pada Elea.

"Apa yang kau lihat?" tanya Levi iseng.

"Gelap kak" jawab Elea jujur.

Levi menarik nafas menahan emosi setelah mendengar jawaban jujur Elea.

Sabar...

"Tentu saja gelap bodoh. Kau kan sedang memakai kaca mata hitam!" sungut Levi tak habis pikir dengan kejujuran gadis ini.

"Hehe, aku lupa kak!" sahut Elea sambil memperlihatkan cengiran di bibirnya.

Levi berdecih lucu.

"Oh iya Elea, wanita buruk rupa itu sudah mengusirmu keluar dari gudang!" ucap Levi santai.

"Wanita buruk rupa? Siapa itu kak?" tanya Elea bingung.

"Pemilik rusun tempatmu tinggal" jawab Levi malas.

"Ohh........ ",.

Jeda sejenak.

"Apaaaa?" teriak Elea kaget.

"Ck, kau terlambat untuk terkejut Elea!" ucap Levi sambil mengusap telinganya.

Wajah Elea berubah murung. Dia kemudian melepas kaca mata itu lalu mengembalikannya pada Levi.

"Habis sudah hidupku kak. Setelah ini aku akan menjadi gelandangan yang tidak punya tempat tinggal!".

Perasaan Levi terenyuh.

"Tenang saja, aku sudah menyiapkan tempat tinggal baru untukmu. Tidak perlu memasang wajah menyedihkan seperti anjing kelaparan Elea. Itu menggelikan!" hibur Levi.

Elea mengangguk pelan. Dia kemudian teringat dengan barang-barangnya yang lain.

"Oh iya kak, apa kau membawa semua barang-barangku kemari?" tanya Elea.

"Kau pikir aku tukang rongsok apa? Aku sudah meminta wanita buruk rupa itu untuk membuangnya ke tempat sampah!" jawab Levi ketus.

"Apaaaa?",.

Lagi-lagi Elea berteriak kaget.

"Isshshhh, tubuhmu kecil tapi kenapa suaramu kuat sekali Elea?" omel Levi.

"Maaf" cicit Elea sambil menutup mulutnya.

Levi menarik nafas pelan.

"Pukul berapa kau selesai bekerja?" tanya Levi.

Dia berniat mengajak Elea pergi untuk berbelanja pakaian dan juga semua kebutuhannya.

"Jam sembilan malam kak" jawab Elea sambil tertunduk sedih memikirkan nasibnya.

"Nanti aku akan datang lagi kesini. Kita akan pergi berbelanja pakaian baru untukmu!" ucap Levi kemudian berdiri hendak pergi.

"Benarkah? Tapi aku tidak punya uang kak!",.

Elea kembali bersedih.

"Kau memang tidak punya uang Elea, tapi aku punya. Aku bukan orang miskin sepertimu!" tandas Levi kesal.

"Baiklah kalau kau memaksa kak!".

Levi tercengang. Memaksa? Ya Tuhan gadis ini.

"Ya sudah kalau begitu aku pergi dulu. Sana, bekerjalah dengan baik supaya kau bisa segera menjadi orang kaya yang punya banyak uang!" ejek Levi sebelum pergi meninggalkan teman kecilnya.

Elea memperhatikan bentuk tubuh Levi yang sedang berjalan melenggak-lenggok menggoyangkan bokong padatnya.

"Tubuh Kak Levi bagus sekali. Berbeda dengan tubuhku yang tipis seperti ikan asin!" gumam Elea sambil melihat tubuhnya melalui pantulan kaca meja restoran.

🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄

🌻VOTE SEBANYAK-BANYAKNYA GENGSS..

LIKE,COMMENT DAN RATE BINTANG LIMA

🌻IG: nini_rifani

🌻FB: Nini Lup'ss

🌻WA: 0857-5844-6308

1
Bundana Irpan Sareng Faizal
/Facepalm/
andrana maula
Luar biasa
Siti Nurindrayani
aku love2222 ibu liona , andai nnti punya calon mertua seperti ibu liona psti bahagia bangett ☺️☺️☺️
Bundana Irpan Sareng Faizal
sangat baagus
Bundana Irpan Sareng Faizal
pertama baca novel ini sekitar 3 thn lalu kalau ga salah dan sekarang mampir lg
Sofia Wahyudi
😭😭😭😭😭aku g kuat sedih banget 😭😭😭
Sintia Dewi
bawa aja bawa bungkus sekalian
Vani_27
bodohhhh katak2 ini cocok untuk mereka semuaa
Siti Nurindrayani
Ares tega bener km Sam temn nya 🤭🤭
Siti Nurindrayani
banyak2 bersabar yang Abng Ares ,yang penting gjii nya naik terus,nam ny juga suami nya elea ya JD begitu ,🤭🤭
Siti Nurindrayani
terlalu kepedean kau Patricia
DozkyCrazy
Luar biasa elea💃💃💃
DozkyCrazy
part terngakak 👏👏
Gilang Lubis
🤣🤣🤣🤣🫢
Ira Rachmad
nice story
Santy Doank
Siapa yg sudah baca setahun lepas tpi kangen elia balik lagi baca dari awal
Ira Rachmad
😁😁😁😁😁😁
Ira Rachmad
dih..

ga tau diri
Ira Rachmad
kwkwkkw...bengek aku tu
Ira Rachmad
bengek aku jadinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!