Mia,
gadis yatim piatu yang menerima perlakuan tak adil dari keluarga paman apalagi sepupunya. Dia di bully di Kampus dan di rumah.
Mia menyukai salah satu seniornya.. tapi bukan sambutan yang dia terima.
Mia akhirnya memilih menelan semua pahit yang menggerogoti mulutnya. dia bertekat akan kembali nanti membalas semua perlakuan dan hinaan yang datang kepadanya.
apakah nia akan menemukan kebahagiaan?
apakah ada pria yang mampu meluluhkan hatinya yang sempat keras ?
Mampukah seorang CEO dingin memeluk tubuh ringkih si gadis cantik yang menarik hatinya?
Ini karya kedua aku. semoga kalian suka ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsmebet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tujuan Edward
Acara malam hari yang begitu mencengangkan bagi khalayak ramai.
Mia dan keluarga nya akhirnya bisa meluruskan kesalah pahaman yang ada. dengan harapan hidup mereka akan aman, dan kalaupun ada gangguan. mereka punya kekuatan hukum untuk bertahan dan melawan.
Edward sedari tadi hanya fokus pada mia, dia tidak peduli akan banyak tatapan yang mengarah pada nya. mis begitu cantik malam ini.. lebih berisi dan bersinar. senyum tulusnya yang dia dapati saat di halte bus dulu juga masih sama.. ada rasa ingin memiliki dan rasa ingin melindungi di hati edward.
"Nona.. saya begitu terkejut dengan berita hari ini" ucap edward pura pura tidak tau, padahal dia yang menyuruh rey supaya mengompori bella dan bersedia hadir malam ini
"Ahh.. maaf atas ketidak nyamanan anda tuan. itu hanya masalah keluarga saja" kilah mia merasa tak enak masalah atmaja jadi perbincangan mereka.
"Tidak sama sekali nona.. saya hanya salut, anda hebat. Bahkan di usia muda anda sudah menjadi CEO MW group" ucap edward langsung membuat mia kaget. dia belum mengenalkan dirinya pada yang lain te tang ke dudukannya. dari mana tuan edward mengetahui nya? pikirnya.
"Saya sudah lama di dunia bisnis nona.. jadi hal mudah bagi saya mengetahui perusahaan baru dan perusahaan perusahaan yang sedang berkembang" tambah edward seolah tau apa yang di pikirkan oleh mia.
"Oo iya benar juga" gumam mia pelan.. dia lupa bahwa pria yang ada di depannya adalah orang berkuasa. bukan hal sulit hanya mendapat info remeh begitu.
Bahkan mia saja di bantu kak zian, bisa mengambil data perusahaan atmaja dan cctv rumah hanya dari komputer.. jadi mia manggut manggut tanpa curiga.
"Saya kuga merasa tertarik dengan perusahaan nona.. jika ada waktu saya ingin bekerja sama dengan MW Group"
What?
Zian dan alex yang sedang berjalan mendekat kaget.
tapi yang lebih kaget adalah david, yang berdiri tak jauh dari mia.
Bukankah dia edward wiguna? yang sangat sulit di temui dan diajak kerja sama?
Bahkan dia tak pernah meminta kerja sama seperti ini. biasanya banyak perusahaan yang memohon mohon pada nya. lalu apa ini?
"Apa anda yakin tuan?" ucap david tak ingin kehilangan kesempatan, jika itu terjadi maka MW group akan semakin maju karna pasti banyak perusahaan yang investasi juga setelah mengetahui edward wiguna jadi investor.
"Kak dav?" pekik nina kaget.. dia sampai terbengong.. entah rezeky apa malam ini yang sedang menimpanya. bisa bertemu, bersalaman bahkan mengobrol dengan idolanya.. dan bahkan dia ajak kerja sama. mia rasanya ingin melompat.
"Adeek.." alex dan zian berusaha tetap santai mengiterupsi. mereka seakan mendapat telepati bersama.. dan mereka harus memastikan sesuatu.
"Oh iya tuan edward, kenalkan ini kakak ku, kak al dan kak zi, juga kak david yang mengajari aku di perusahaan" ucap mia merendah.
Mereka saling bersalaman. David masih tidak percaya pebisnis nomor satu itu telah bersalaman dengan nya.
"Adek.. tolong temani mama" titah alex lembut pada adiknya. dia mengelus surai mia. mia mengangguk patuh dengan senyuman. Membuat edward cemburu saja..
"Tuan edward, boleh kita berbicara sebentar?" ucap zian tegas
"Ya?"
"Ada hal penting yang ingin kami konfirmasi" jelas alex menjawab kebingungan edward.
"Sebelah sini tuan.." alex berjalan dan mengarahkan supaya mereka ke tempat sepi. ini bukan masalah bisnis.. jadi ini rahasia.
****
"Ada apa tuan?" jawab edward penuh wibawa.. alex dan zian akui bahwa pria ini tak bisa terkecoh dan selalu tampil gagah. pantas saja banyak perempuan yang ingin di jodohkan dengannya.
Alex dan zian saling melirik. memastikan semua aman. dan jauh dari pendengaran orang orang.
"Saya disini berbicara bukan karena bisnis bodoh itu. saya di sini karena adik saya mia winata" ucap zian menatap tajam mata edward.
"Saya rasa tuan memiliki banyak ke sibukan.. tapi, apa tuan juga termasuk orang yang ingin melukai adikku?"
What?
kesimpulan macam apa itu? batin edward masih diam.
"Saya sering mendapati suruhan tuan dengan mobil yang sama dan pergerakan yang sama mengikuti adik saja ke manapun dia pergi"
Edward melepaskan kerutan di wajahnya setelah sedikit paham ke arah mana pembicaraan ini.
"Bahkan saat malam itu, saya sedang berusaha mencari donor ginjal yang cocok untuk mia.. penguntit itu mengikuti saya" ucap zian dengan ekspresi yang sama.
Edward menghela nafas. sepertinya putra kedua winata ini tidak bisa di anggap remeh. pantas saja dia di militer.. dia sangat jeli.
"Saya tidak tau apa motif anda tuan, mengikuti mia.. bahkan anda juga memberikan uang untuk pendonor mia. Untuk apa anda melakukan itu? apa anda ingin berbuat jahat padanya?"
"Huuuuuh..." desah edward mencari kata kata yang tepat. sedang dua pria di depannya masih penasaran dan menantikan jawabannya.
"Anda sangat teliti tuan, padahal suruhan saya selalu bisa di andalkan selama ini" ucapnya terkekeh.. dia kepalang basah. sudah ketahuan. dia juga tak ingin dua saudara ini menghalanginya untuk mendekati gadisnya.
"Benar apa yang anda katakan tadi"
"Tapi, saya sama sekali tidak memiliki niat jahat seperti yang anda pikirkan tadi"
Zian dan alex masih diam menunggu penjelasan.
"Awalnya, ........................"
Edward menjelaskan tentang pertama kali dia bertemu mia di halte dan tentang magang mia di perusahaan wiguna.
"Saat saya mendapat info bagaimana dia di perlakukan tidak baik.. saya menyuruh seseorang menjaganya dari jauh. memastikan dia baik baik saja."
"Sampai.."
"Saya terlambat mengetahui bahwa atmaja dengan tidak punya hati mengambil satu ginjal nya untuk bella.. "
"anda juga sudah lama tau?" ucap alex heran..
"Iya, bahkan saya juga mencari tau tentang keluarga kalian yang menolong nya saat itu. dan untungnya dia di tolong oleh keluarga yang tepat" jawab edward jujur.
"Tentu kalian juga tau, saya tidak suka acara seperti ini. saya sangat malas bertemu para penjilat. Tapi ini pengecualian." ucap edward tersenyum.. dia merasa dia bisa terbuka pada kedua saudara mia.
"Sepertinya saya menyukainya. Saya ingin melindunginya." ucap edward pelan tapi masih bisa di dengar oleh zian dan alex. mereka saling memandang.
"Apa anda kasihan pada adik saya?" tanya alex menatap edward..
"Awalnya iya.. tapi semakin lama saya kagum, dan seperti malam ini. dengan bodohnya saya juga merendahkan diri saya hadir jauh jauh dan menawarkan kerja sama.. supaya saya punya alasan untuk menemuinya." lugas edward seadanya.
Zian dan alex akhirnya diam dan mengangguk paham.. mereka akan memilih percaya pada edward kali ini.. karena memang tak ada motif yang mencurigakan yang mereka temui.
juga dari cara bicara dan sorot mata edward. mereka tau bahwa itu bukanlah kebohongan.
Suasana sudah semakin mencair.. tapi tidak dengan satu telinga yang secara kebetulan mendengar obrolan itu. dia diam di balik gerai dekor gedung supaya tidak ketahuan.. dia menahan nafas.. info ini begitu mengagetkan baginya.
BERSAMBUNG...