NovelToon NovelToon
Sepupuku Maduku

Sepupuku Maduku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh
Popularitas:857k
Nilai: 4.7
Nama Author: Kim Yuna

Memiliki Suami tampan,baik, penyanyang, pengertian, bahkan mertua yang baik adalah sebuah keberuntungan. Tapi bagaimana jika semua itu adalah hanya kamuflase?

Riska Sri Rahayu istri dari Danang Hermansyah. Mereka sudah menikah selama 4 tahun lebih namun mereka belum memiliki buah hati. Riska sempat hamil namun keguguran. Saking baiknya suami dan mertua nya tidak pernah mengungkit soal anak. Dan terlihat sangat menyanyangi Riska, Riska tidak pernah menaruh curiga pada suaminya itu.

Namun suatu hari Riska terkejut ketika mendengar langsung dari sang mertua jika suami nya sudah menikah lagi. Bahkan saat ini adik madu nya itu tengah berbadan dua.

Riska harus menerima kenyataan pahit manakala yang menjadi adik madu nya adalah sepupu nya sendiri.

Sanggupkah Riska bertahan dan bagaimana Riska membalaskan sakit hati nya kepada para pengkhianat yang tega menusuk nya dari belakang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Wejangan Mama

Aku tersenyum menanggapi ucapan Septia, namun rasanya tetap saja sakit. Pernikahan satu kali seumur hidup sebagai impian ku dulu, pupus sudah.

Septia terus menuntun ku ke arah mobil travel milik sepupu nya yang biasa mengantar kami saat bepergian. Sepertinya Septia sudah menghubungi nya pasalnya tadi kami berdua hanya naik angkot.

"Ayo masuk!." Septia sudah masuk duluan ke dalam mobilnya, akhirnya aku pun menyusulnya.

"Mau kemana kita?." tanya pria berkaca-mata menatap ke arah belakang ke kursi kami.

"Ris, kita jalan-jalan aja yuk! mencari hiburan gitu kemana? kamu ingin kemana gitu?." Bukannya menjawab Septia justru bertanya kepadaku.

Sebenarnya aku sedang malas kemana-mana, apalagi dengan kejadian baru saja aku alamin. Di ceraikan bahkan di depan umum. Tapi memang inilah yang aku inginkan, aku tidak ingin berlama-lama menjadi istri dari laki-laki tak tahu diri seperti Mas Danang.

"Sebaiknya kita pulang saja Tya, aku sedang tidak mood ke mana-mana." jawabku lesu.

"Oke kita pulang sekarang Za!." ucapan Septia di balas anggukan oleh laki-laki di depan kami itu.

Belum terlalu jauh mobil meninggalkan taman, tiba-tiba ponsel ku berdering. Nama Mama muncul di layar ponsel.

"Assalamualaikum, Mah apa kabar?." sebisa mungkin aku tahan air mata yang tiba-tiba ingin turun. Sial! aku malah menangis.

"Mama baik Nak, gimana kabar kamu sendiri?. Entah kenapa tiba-tiba Mama ingin menelpon kamu. Kamu sehatkan?." kekhawatiran Mama membuatku tidak bisa mengendalikan air mata, aku terharu sekaligus sedih.

Kujauhkan telepon dari telinga ini. Aku tidak mau Mama mendengar suara isakan ku ini. Septia mengelus-ngelus pundak ku, berusaha menenangkan dan memberi kekuatan padaku.

"Riska, kamu bisa mendengar suara Mama kan?. Kenapa diam saja?." Mama curiga setelah sekian menit ku diamkan.

"Mah.... Riska." Aku tidak sanggup meneruskan kata-kata. Suara ku tercekat di tenggorokan.

"Riska kamu kenapa Nak? Apa yang terjadi? kenapa suara mu sengau begitu?." rentetan pertanyaan Mama menambah daftar rasa sakit, aku merasa sakit sebab sebagai anak tunggal aku belum mampu membahagiakan Mama. Tapi justru di hari senja aku bahkan membebani pikiran nya dengan masalah rumah tangga ku ini. Sungguh, aku sakit memikirkan itu.

"Riska ada apa Nak? jangan bikin Mama jadi penasaran." sentak Mama karena beliau sangat khawatir sebab aku tak kunjung menjawab.

"Mah, Riska baru saja bercerai dengan Mas Danang. Anak mu sekarang menyandang status janda, Ma. Maafkan Riska yang gagal membina rumah tangga." Aku semakin tergugu hingga kurasakan guncangan pada bahu ini. Dadaku terasa semakin sesak. Tidak lagi ku hiraukan keberadaan supir travel itu, Septia hanya bisa merangkulku. Tanpa mampu membuatku berhenti menangis. Dia pun berusaha memberikan kekuatan dari pelukan.

Di sebrang sana kudengar halaman napas panjang Mama, dari yang terdengar helaan nafas sesak jelas memenuhi rongga dada nya.

"Kamu yang sabar yah Nak, Mama yakin pasti ada hikmah besar yang sudah Allah persiapkan di balik perpisahanmu. Kamu hanya harus tawakal menjalani kehidupan mu, sebab Allah telah menggariskan garis hidupmu. Harus menjanda di usia muda semua itu sudah tertulis di laulmahfuz. Bukankah tidak ada daun gugur selain karena sudah di tetapkan oleh Allah. Begitu pun status janda mu saat ini, mama yakin Allah akan memberikan pengganti jodoh terbaik lebih dari Danang. Biar hidupmu tenang, biarkan Danang dengan pilihan nya sendiri. Biar tenang menjalani hidup. Mama ikhlas kamu menjadi janda nak! Mama tahu itu bukan keinginan mu tapi ini takdir yang harus kamu jalani." panjang lebar petuah Mama.

Aku hanya bisa mangut-mangut meskipun sadar Mama tidak akan bisa melihat kepala ku yang mengangguk.

Wejangan Mama yang panjang lebar itu ternyata belum mampu meredam apa yang ada di dalam sini. Aku butuh waktu untuk merenungi semua ini.

***

"Riska sejak tadi kamu belum makan apapun? Kita bakar-bakar yuk!." Septia masuk ke kamar dan duduk di ranjang kamar tamu miliknya yang saat ini aku tempati. Aku yang sedang rebahan pun bangkit dan duduk.

"Enggak ah, lagi enggak selera." Aku menggelengkan kuat, jujur saja. Perut ini sama sekali tidak ingin makan apapun. Hatiku sedang patah, bohong jika aku tidak sedih atas perceraian ini, walau bagaimanapun aku dan Mas Danang pernah saling mencintai dulu.

"Masih meratapi talak tadi?." aku di senggol Septia. Namun aku masih diam.

"Sudahlah kamu nggak usah terus terpuruk terlalu lama. Ingat wejangan Mama mu. Danang adalah laki-laki yang tidak pantas untuk di pertahankan. Jadi untuk apa di ratapi?." Septia mengangkat dagu ku yang sejak tadi menunduk ke arah lantai ubin. Kini mata kami saling menatap.

"Kenapa jadi plin plan begini? Kamu yang ngotot ingin cerai, tapi setelah jatuh talak sepertinya kamu menyesal? Aneh banget sih!." omel Septia sendiri.

Aku diam kehabisan kata.

Benar apa yang di katakan Septia, kenapa aku jadi lemah begini? Bukan kah ini yang aku inginkan?

"Kamu masih mengharapkan kembali bersama pengkhianat itu?." Aku menggeleng dengan kuat.

"Aku tidak mau hidup bersama dengan nya lagi" sahabat ku itu tersenyum puas mendengar jawaban dariku.

"Kalau begitu tunjukkan, jangan ratapi perpisahan tadi. ini sudah saat nya berpisah dengan manusia benalu macam Danang." Aku mengangguk lalu menerima tawaran untuk bakar-bakar ikan. Kebetulan di belakang rumah Septia, ada kolam ikan nila meskipun tidak terlalu besar tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

"Oke aku hubungi saudara-saudara suami dulu ya," Septia bangkit dari ranjang lalu berjalan ke arah pintu. Namun, segera berhenti saat kupanggil namanya.

"Tya, kamu lakukan ini semua demi menghibur aku?." Aku merasa tidak enak sendiri. Dia sudah terlalu baik denganku. Perempuan itu mengangguk patah-patah.

"Padahal, tidak seharusnya kamu repot-repot melakukan ini. Sungguh aku tidak ingin merepotkan kamu!." Aku beringsut dari ranjang hendak menyusulnya.

"Tidak ada yang merepotkan. Aku lakukan ini semua dengan senang hati." Septia berjalan ke arah ku kembali.

"Kita saudara jadi tidak perlu sungkan. Di sini aku bukan sedang menolongmu, tapi sejatinya sedang menolong diriku sendiri. Di sini aku tidak memiliki saudara, Riska. Aku hanya ikut suami. Siapa tahu sesuatu saat aku dalam kesulitan berharap ada yang membantu sebab pernah menolong orang lain yang sedang kesusahan. Intinya aku sedang berusaha membawa dan menolong diri sendiri di tempat ini." Aku berdiri dan merentangkan kedua tangan ke arah perempuan berhati malaikat itu.

Memang, banyak sekali dalam kehidupan nyata bahwa saudara bisa menjadi musuh. Dan orang lain bisa menjadi saudara meskipun tanpa ikatan darah.

"Lalu bagaimana dengan suami mu?." Aku takut Septia melakukan ini tanpa sepengetahuan suaminya.

.

.

.

Bersambung...

1
Ros Yusmiasih
teganya seorang ibu bisa bgtu .....
tinggalkan aja suamimu riska......
Strobeŕry
Luar biasa
Balqis Rukmana
yg bunuh Siska gimana?
Naomy
bego banget sih riska..malah di kasi uang ..manusia ky bibi nya itu bakal makin jadi bukan sadar
Balqis Rukmana
oh si bibik hasadan nya meninggal smp juga di akhir hidupnya
Naomy
lagian ngapain sih si riska cr kontrakan di rukam..mending cari di perumahan atw di ruko sekalian tdk ada bakalan org yg usil
Anonymous
Luar biasa
Jariyah Hilal
cerita sama seperti di novel lain
Choirun Nisa
bagus
Maria Magdalena Indarti
yg jahat sdh terima hukumannta
Maria Magdalena Indarti
vinokah???
Maria Magdalena Indarti
Vino mau ngapain???
Maria Magdalena Indarti
karma
Maria Magdalena Indarti
baiknya CLBK sm abian aja Risks
Maria Magdalena Indarti
karma untukmu Siska, hidup penuh dosa
Maria Magdalena Indarti
Riska cerdik
Maria Magdalena Indarti
ngapain juga Nanti di kasih uang.
Maria Magdalena Indarti
Nartii..... Nartiii..... tetap berulah
Maria Magdalena Indarti
waduh.... sejahat itu Siska. membunuh janin Riska. laporkan ke polisi saja spy msk penjara
Maria Magdalena Indarti
yg mana nih jodoh Riska
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!