NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Mihrab Pesantren

Takdir Cinta Mihrab Pesantren

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Gerimis Malam

Ahmad Al Fatih Pranadipa adalah siswa SMA yang dikenal sebagai pembuat onar. Kenakalannya tak hanya meresahkan sekolah, tetapi juga keluarganya. Hingga akhirnya, kesabaran orang tuanya habis—Fatih dikirim ke pesantren untuk dididik langsung oleh seorang kyai dengan harapan ia berubah.

Namun, Fatih tetap menjadi dirinya yang dulu—bandel, pemberontak, dan tak peduli aturan. Di balik tembok pesantren, ia kembali membuat keonaran, menolak setiap aturan yang mengikatnya. Tapi hidup selalu punya cara untuk mengubah seseorang. Perlahan, tanpa ia sadari, langkahnya mulai berbeda. Ada ketenangan yang menyusup dalam hatinya, ada cahaya yang mulai membimbing jalannya.

Dan di saat ia mulai menemukan jati dirinya yang baru, hadir seorang wanita yang membuatnya merasakan sesuatu yang tak pernah ia duga—getaran yang mengubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gerimis Malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Kepala Balqis pening seketika mendengar kalimat itu. Wanita itu sedang memegang kepalanya yang pusing dan menatap nanar sang ayah. Matanya terasa panas, mutiara bening jatuh dengan sempurna.

"Papa tega banget sama Balqis." lirih Balqis menatap sendu wajah ayahnya.

"Lagian Om sama Papa kenapa sih, kan kalian sudah setuju. Kita akan menikah jika Balqis sudah kuliah." gilaran Fatih yang melayangkan protes.

"Kita bicarakan di ruangan kyai Husain. Tadi beliau sudah mengizinkan kita memakai ruangannya."

Balqis tak menyahut, dia langsung berjalan di depan mendahului ke tiga pria yang ikut berjalan di belakangnya.

Sesampainya di ruangan Kyai Husain, ke empat orang itu langsung duduk. Saat ini Balqis tak ingin melihat ayahnya. Perasaan jengkel karena di berikan dua pilihan, yang keduanya merupakan pilihan yang sangat sulit.

"Kami ingin kalian menikah agar tidak menimbulkan fitnah." Ilham kembali membuka suara.

"Fitnah bagaimana Om. Dalam sehari saja kami biasa tidak bertemu. Ketika bertemu, kami bagai orang asing. Lantas yang menimbulkan fitnah dari mananya." balas Fatih menatap pria yang sedang melihat putrinya.

"Kalian enggak pernah komunikasi? Lantas kapan kalian akan semakin dekat? Papa jadi takut akan ada pria lain yang mendekati Balqis. Contohnya Ustadz Aditya." cetus Pranadipa membuat Balqis menoleh para pria yang lebih tua dari sang ayah.

"Maksud Om apa? Ustadz Aditya hanya membimbing Balqis untuk bisa menjadi juara. Enggak ada niat lain seperti yang Om pikirkan." tampik Balqis membela Aditya, karena dia merasa memang tak ada yang terjadi antara dirinya dan Ustadz Aditya.

"Itu pikiran kamu Balqis. Kamu tidak tahu apapun. Katanya Ustadz Aditya sedang mencari tahu tentang orang tua kamu. Pikirkan, kenapa dia sampai mau tahu dengan orang tua. Tentu saja karena dia ingin melamarmu di depan ayahnya. Kami bahkan memperhatikan bagaimana cara dia menatapmu tadi." ucap Pranadipa kembali, sesuatu yang sulit di terima oleh Balqis. Sedangkan Fatih bingung harus mengatakan apa. Karena dia juga merasa bahwa Ustadz Aditya memang menyukai calon istrinya.

"Kita kembali pada inti pembicaraan kita, bagaimana? Papa benar-benar tidak bisa untu menunggu. Kamu tahu sifat Papa." sel Ilham di tengah pikiran Balqis yang berkecamuk. Dia menatap kembali ayahnya dengan pandangan nanar.

"Jika kami menikah hari ini berarti Fatih bisa secepatnya ke Cairo?" sela Fatih.

"Tentu saja. Semala kalian sudah terikat." jawab Pranadipa. Kemudian Fatih tampak diam dan mulai berpikir kembali.

"Balqis tidak tahu harus berkata apa." kata Balqis menutup menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi. Saat ini wanita itu benar-benar merasa frustasi. Di hadapkan dengan dua pilihan memang sangat membuat kita bingung. Menentukan yang terbaik dari yang terbaik, apalagi bila itu adalah calon pasangan hidup atau jodoh, maka harus lebih teliti dan cermat lagi dalam menentukan pilihan. Jodoh akan menemani seseorang mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga yang akan melewati buih-buih kehidupan yang kadang gelombangnya bisa tinggi kadang pula gelombangnya akan membuat seseorang merasakan bahagia.

"Kalian berdua sudah tahu satu sama lain. Pasangan hidup tidak mungkin sempurna sesuai apa yang diinginkan. Tak ada pasangan yang bisa menjadi sempurna di depan pasangannya. Kelebihan salah satu dari kalian akan menutupi kekurangan salah satunya. Begitu juga dengan yang lainnya." Pranadipa masih mencoba memberi pencerahan untuk Fatih dan Balqis yang belum bisa menjawab. Memang sangat sulit untuk menjawab. Apalagi belum ada cinta di antara mereka.

"Fatih setuju." kata-kata itu terdengar bagaikan belati yang menghujam di hati Balqis. Pria yang saat ini duduk di seberang meja semudah itu mengatakan setuju tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu. Tapi memang semudah itu Fatih menyetujuinya mengingat dia akan melanjutkan pendidikannya di Cairo. Balqis juga bukan wanita yang buruk untuk di tolak, dia cerdas, sifatnya sangat baik, bahkan kebaikannya sangat rapat untuk di tutupi agar tak ada seorang pun yang tahu. Sungguh sesuatu yang sulit di lakukan seseorang pada masa saat ini. Wajahnya yang blasteran bahkan memperlihatkan kecantikannya. Walau wajah itu masih memperlihatkan sikap keras kepalanya dan jauh dari kata lembut. Dia wanita yang tegas.

"Apa semudah itu kak Fatih setuju? Pasti karena ingin melarikan diri kan? Papa dan Om tidak tahu, kemarin saja kak Fatih tidak memakai cincin tunangan kita dengan alasan akan jatuh padahal dia sedang menyembunyikan statusnya di depan wanita yang dia suka." aduh Balqis membuat Pranadipa dan Ilham saling pandang. Bukan karena mempermasalahkan cincin tunangan, tapi lebih kepada sikap Balqis yang berlebihan. Dia menganggap bahwa dirinya tidak setuju dengan pernikahan ini, tapi dia bahkan memproklamirkan kecemburuannya secara tidak nyata. Hal ini semakin membuat semangat Ilham dan Pranadipa untuk menjodohkan mereka.

"Tidak Pah. Alasan karena Fatih takut cincinnya jatuh dan hilangemang adanya. Semua bukan alasan, mengenai wanita yang Fatih sukai itu bukan apa-apa." Fatih menutupi perasaan hatinya yang sedikit tersentil ketika melihat Nesya pertama kalinya. Tapi hal itu tidak membuat pria itu sangat mencintai Nesya. Apalagi barusan hatinya bergetar hebat saat mendengar Balqis dengan suara indahnya yang sedang bertilawah.

Pranadipa menyikut Ilham untuk memberinya sebuah kode tanpa Balqis dan Fatih tahu.

"Balqis, papa benar-benar tidak bisa menunggu. Jika kamu menolak perjodohan ini. Bersiaplah, hari ini hari terakhir kamu menginjakkan kaki di pondok pesantren ini." ancam Ilham yang sesungguhnya hanya gertakan saja dan tak serius. Tapi beda halnya dengan wanita yang sejak tadi menunduk dan saat ini wajahnya sudah di angkat dengan pandangan terperangah akibat kata yang keluar dari mulut ayahnya. Kembali lagi Balqis di hadapkan sebuah pilihan sulit, dan menyangkut masa depannya.

Roh wanita itu merasa menghilang seketika, tak sanggup lagi dia berada di tengah-tengah pilihan sukar. Balqis terlihat beberapa kali mengerjap dan mulai menghapus air matanya yang sejak kapan turun sangat deras. Kesadarannya sekuat tenaga dia kumpulkan. Ini bukan mimpi buruk yang ketika bangun akan hilang dengan sendirinya. Ini adalah kenyataan yang sedang di hadapkan di depannya. Sisa satu tahun lagi dia tinggal di tempat yang sangat membuatnya merasa damai ini. Sangat sulit untuk berpisah di tempat ini. Bukan karena segala fasilitas mewah yang di sediakan pondok pesantren. Tapi karena Balqis sangat menyukai dengan pendidikan agama yang di ajarkan.

Balqis memperbaiki posisi duduknya. Dia sadar bahwa jawabannya saat ini sedang di tunggu. Dia menghirup oksigen agar paru-parunya bisa bernafas kembali. Sekejap, wanita itu menutup matanya kemudian di buka kembali. Mengucapkan basmalah dalam hatinya, agar Allah selalu berada dalam setiap keputusan yang dia ambil.

"Balqis akan menikah dengan kak Fatih." ucap Balqis dengan berat hati tapi membuat Ilham dan Pranadipa tersenyum senang dan bersorak dalam hati.

"Itu yang papa inginkan dari kamu." ucap Ilham membuat nafas Balqis merasa tercekat kembali.

"Tidak ada acara pernikahan mewah, karena pasti Balqis akan menolak. Kalian hanya akan melakukan ijab qobul sederhana. Yang penting saja di mata agama dan hukum." ucap Ilham kembali, dia tahu sifat putrinya yang tak suka berlebihan.

"Baik, kalau begitu bersiaplah. Kita akan pulang karena besok ijab qobul akan di lakukan."

1
Putra Tambe
terharu bangat semoga aja bisa berubah itu anak.......
Putra Tambe
Assalamu'alaikum thor aku coba hadir yach...
Ayu
Bagus Thor saya tunggu up berikutnya, semangat selalu
Ayu
hehehe ada ada aja ceritanya , lanjut kakak
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya
Aldebarand 98
Lumayan
Ayu
Masya Allah, nangis aku bacanya disini . kenapa taubatnya Fatih harus dibayar dengan mahal /Sob/
Ayu
sampai di bab 15 saya tidak bosan meneruskan baca novel ini , Semangat berkarya pokoknya /Rose/
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru aja
Evanscape
Cerita yang sangat bagus, jangan sampai dilewatkan. menarik banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!