harap bijak dalam membaca. ini hanya cerita fiksi
angga dan Laura. 2 pasangan yang masih duduk di bangku sekolah atas yang terpaksa harus memiliki ikatan yang kuat karena perjodohan dari keluarga mereka.
mereka tidak punya pilihan selain menerima perjodohan ini.
angga si cowok alim yang tidak pernah meninggalkan sholatnya dan tidak pernah berpacaran atau mabuk mabukan. harus terpaksa menikahi seorang gadis yang sangat berbeda dengan dirinya.
bagaimana nasib Angga dan Laura kedepannya? ayo baca cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 12
" Lo semalam di jemput sama Angga ya?" tanya Luhan.
Semalam, saat turun dari lantai dansa. Mereka baru menyadari jika Laura sudah tidak ada. Mereka sempat panik dan mencari Laura kemana mana dan menelpon gadis itu, namun sialnya tas dan ponsel Laura ketinggalan di bar.
Untungnya ada Lauris yang memberi tahu mereka jika Laura sudah pulang. walaupun Lauris tidak mengatakan Laura pulang dengan siapa, tapi Luhan yakin. Laura pasti pulang dengan suaminya. Tidak mungkin orang tuanya ya kan.
" iyaa" jawab Laura apa adanya.
saat ini, Laura sedang berdiri di dekat dinding perbatasan rooftop. Dia menatap kebawah pada lapangan basket out door. Di sana ada tim basket yang sedang latihan untuk acara yang akan datang.
" Lo dimarahi?" tanya Luhan pemasaran.
" menurut lo?" tanya Laura balik.
" ya pasti di marahin" jawab Luhan.
" kalo tahu ngapain nanya" ujar Laura.
lagian ngapain Luhan nanya hal kek gitu kan? Pastinya Laura di marahin lah, untungnya nggak di kdrt.
Laura juga masih ingat dengan jelas saat Lauris ikut keluar karena takut Angga bertindak kasar padanya. padahal Laura Fikir Lauris tidak akan mau ikut campur dengan rumah tangganya. Dia Fikir Lauris masih marah.
" Lauris semalam lindungi gw, dia ikut keluar pas gw di seret keluar oleh Angga. Dia bilang sama Angga untuk tidak kasar sama gw" ujar Laura mengingat kembali kejadian semalam.
" namanya juga saudara, pasti bakal jadi garda terdepan untuk saudaranya" ujar Luhan " marahnya juga pasti cuma sebentar, karena semua saudara pasti nggak akan biarin saudaranya di sakiti sama orang lain, meskipun orang itu suaminya"
" wajar sih Angga marah semalam" ujar Laura yang menyadari kesalahannya" gw nggak balas pesan dia, terus nggak jawab panggilan dia"
Yaa, semalam Laura sengaja mengabaikan pesan dan telepon dari angga. Dia tahu Angga pasti menelponnya hanya untuk bertanya dimana dia berada, atau menyuruhnya pulang.
" lagian Lo udah punya suami masih aja berkeliaran di bar tanpa izin" ujar Luhan.
" dah ah! Gw lapar" ujar Laura.
" gw ajak ke kantin tadi nggak mau" ujar Luhan.
Tadi dia sudah mengajak Laura untuk ke kantin, tapi Laura tidak mau. Katanya uang jajannya tinggal 400 ribu lagi. Entah kemana perginya duit yang 600 ribu lagi. Perasaan baru di pegang udah hilang lagi. heran.
pas luhan minta traktir Laura malah menolaknya dengan alasan tidak lapar. Padahal biasanya Laura paling gercep kalo soal gratisan.
" gw mau porotin uang suami " ujar Laura seraya berjalan keluar dari rooftop.
Pantas aja nolak pas dia mau traktir. padahal mau di traktir sama suami. bilang kek dari tadi.
•\=\=\=\=\=•
lagi lagi, Laura masuk ke ruang OSIS tanpa permisi. dan lagi lagi di dalamnya ada Jupiter dan bintang. Heran! tu 2 manusia nggak jauh jauh dari suaminya.
" eh ada Dede Laura, mau ketemu bang Angga ya ?" goda Jupiter.
Biasalah, Jupiter paling gercep soal menggoda temanya ini.
" iya lah, masa mau ketemu Lo. buang buang waktu aja" ujar Laura dengan entengnya.
" hahaha, kasian teman gw" tawa bintang meledak. Sedangkan wajah Jupiter sudah masam. Dan Angga? dia hanya tersenyum tipis mendengar jawaban Laura.
" ada apa?" tanya Angga pada Laura dengan lembut.
" lapar" ujar Laura seraya mengusap perutnya yang tepos. Bahkan wajahnya di buat menjadi gemes.
" uang kemaren sudah habis?" tanya Angga.
dengan polosnya Laura mengangguk" sisa 400 ribu, itu mau aku simpan siapa tahu nanti ada keperluan mendadak " ujarnya beralasan. Padahal mau dia pakai untuk berbelanja di shopee.
" yaudah, ayo ke kantin" ajak Angga hendak bangun.
" jangan!" cegah Laura" makan disini aja, malas di kantin. Mereka itu nggak pernah lihat ketua OSIS makan bareng cewek " ujar Laura.
" emang Lo pernah lihat Angga makan bareng cewek?" tanya bintang.
" pernah lah" jawab Laura " sama ibunya, sama adik perempuannya"
" itu beda!" seru bintang dan Jupiter bersamaan.
" tolong beliin nasgor untuk gw dan Laura " ujar Angga" sama air putih" lanjutnya.
Bintang dan Jupiter saling pandang. Ini serius? Ketua mereka tiba tiba nurut sama cewek? waw! bencana apa yang akan terjadi? Ini kejadian langka dan juga tidak baik. Bisa bisa Angga terjerumus kedalam kemaksiatan.
" gw aja yang beli. Tang, Lo stay disini" ujar Jupiter.
Jika Angga dan Laura hanya berdua di ruang ini. Bisa bahaya, cewek cowok berada di dalam satu ruangan. Yang ketiganya itu setan.
Jupiter mengambil uang berwarna merah 2 lembar dari Angga. Jelas uang itu kebanyakan jika hanya di pakai untuk membeli 2 porsi nasgor dan 2 Aqua sedang. jadi sisanya tentu saja untuk Jupiter.
" sisanya bagi 2" ujar bintang yang tidak ingin rugi.
" iya iya, bawel"ujar bintang lalu segera pergi.
" duduk " ujar Angga pada Laura.
Laura menurut. dia duduk di kursi yang ada di depan meja Angga. Angga menutup laptopnya lalu memindahkannya ke dalam laci. dia juga menyingkir berkas berkas yang ada di atas meja.
Bintang menatap aneh hal tersebut. Sepertinya ini bukan Angga, Angga benar benar berubah selama beberapa Minggu ini. Dan berubahnya itu hanya dengan Laura saja, sedangkan dengan Ciara yang jelas sedari dulu naksir Angga malah tidak pernah mendapatkan respon dari cowok itu. Kasihan memang.
" kalian ada hubungan apa sih?" tanya bintang yang tidak mampu lagi menahan rasa penasarannya.
" yang jelas bukan pacaran" jawab Laura " bukan juga selingkuhan" lanjutnya " bukan teman juga"
" terus apa? adik kakak? anak dan ayah? Sepupuan?" tanya bintang.
" bukan " Jawab Laura jujur.
" terus apa?" tanyanya.
" mikir aja sendiri" ujar Laura.
Angga hanya menyimak saja, dia menatap dalam Laura. gadis di depannya ini memang sangat menyebalkan, Angga mengakui itu.
Bintang menatap curiga, apa lagi dari tatapan Angga untuk Laura. Terlihat sekali bukan tatapan biasa.
" Lo mintanya Angga ya? Makanya Angga selama ini nggak pernah dekat sama cewek karena dia belum move on dari Lo", tuduh bintang.
" gw juga nggak pernah pacaran " ujar Laura.
" nah! Berarti kalian mantan yang sama sama masih sayang " seru bintang" gila! ko gw nggak tau ya Angga punya mantan "
Laura ingin membantah, tapi Jupiter sudah kembali. Jadi mereka tidak sempat untuk berdebat lagi, mereka butuh makanan sekarang.
" minuman cuma sisa dua" ujar Jupiter menyerahkan 2 Bungkus nasgor dan satu botol Aqua. " satu buat Lo berdua, satu lagi buat gw dans bintang" ujar Jupiter lalu menghampiri bintang yang sedang duduk tidak jauh dari Laura dan Angga.
Jupiter juga membeli nasgor untuk mereka berdua, karna mereka juga belum makan tadi.