NovelToon NovelToon
Reborn To Revenge

Reborn To Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:545
Nilai: 5
Nama Author: Lynnshaa

Seorang siswa SMA yang bernama Revan Abigail adalah siswa yang pendiam dan lemah ternyata Revan adalah reinkarnasi seorang Atlet MMA yang bernama Zaine Leonhart yang ingin balas dendam kepada Presdirnya.
Siapakah Zaine Leonhart yang sebenarnya? mengapa Zaine melakukan Reinkarnasi? Rahasia kelam apa yang disembunyikan Presdir itu?
Ikuti misteri yang ada di dalam cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lynnshaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 - MASA LALU

Ruangan yang sunyi dan juga sedikit gelap, Revan terbangun di Ruangan itu dan Revan kebingungan saat menatap sekeliling ruangan itu. Revan mencoba berjalan diatas kegelapan ke sekeliling ruangan itu, Revan melihat ada Seorang Pria sedikit tua yang terlihat lengan satunya buntung dan juga diselimuti oleh perban putih.

“Halo? Lo siapa?” tanya Revan namun Pria tua itu tidak mendengar karena Revan terjebak di Masa Lalu Zaine Leonhart Sang Legenda MMA.

Revan pun menatap Pria Tua itu berbicara kepada seseorang Pria lain yang membawa pistol.

“Kill Zaine Leonhart, I will give you 10,000 USD” ("Bunuh Zaine Leonhart, aku akan memberikanmu 10.000 USD") kata Pria Tua itu sambil memakai bahasa inggris dan juga aksennya terlihat jelas orang British.

“Brengsek...! 10.000 USD berapa Rupiah...? BANYAK AMAT..?!” tanya Revan sambil terkejut.

“Tapi, ini maksudnya apaan...?” tanya Revan sekali lagi ke dirinya sendiri.

“I'm ready to do anything, Presdir.” ("Saya siap melakukan apa saja, Presdir") jawab Pria lain itu sambil berjalan meninggalkan Pria tua itu dan juga Revan.

“Hah? Presdir? Ini Presdirnya yang dibilang Zaine?” gumam Revan sambil kebingungan.

Disaat itu Presdir berjalan ke arah Revan, akhirnya Revan terkejut saat didekati oleh Presdir itu.

“Apa-apaan ini..?!” kata Revan namun Revan mencoba tenang dan tidak panik karena tidak mungkin Presdir itu melihatnya.

Untungnya Revan tidak terlihat karena seperti roh yang kembali ke Masa Lalu, akhirnya Revan menghela nafas lega karena ia tidak terlihat oleh Presdir itu, Revan pun mengikuti Presdir itu akan tetapi Presdir itu menghilang ke hadapan Revan.

“Hah... Kemana dia?” bingung Revan sambil melihat ke sekeliling.

Saat Revan berjalan mencari Presdir itu, Revan melihat ada Seorang Pria yang sedang memukuli Samsak yang ada di depan Pria itu, dan ternyata dia adalah Zaine Leonhart Sang Legenda MMA.

Revan mencoba mendekati Pria itu dan juga mencoba memegang wajah tampan Zaine Leonhart yang terlihat gagah dan juga tampan.

“Andai gue bisa jadi kaya dia,” kata Revan sambil menatap Zaine,

Saat Revan sedang sibuk dengan Zaine, Revan terkejut saat dibelakangnya ada Presdir.

“How long are you going to keep hitting the punching bag, Revan?” ("Mau sampai kapan kau memukuli samsak terus, Revan?") tanya Presdir itu.

“Until I'm satisfied and become stronger.” ("Sampai aku puas dan menjadi lebih kuat.") jawab Zaine sambil terkekeh kecil.

"Hah..? Ngomong apaan sih gue ga paham" gumam Revan sambil kebingungan.

Ekspresi Presdir itu seperti tertawa kecil namun sebenarnya menutupi kebohongan yang sesuatu lebih kejam dan licik.

“Apa-apaan ekspresi Presdir itu? najis amat.” kata Revan sambil menyilangkan kedua tangannya.

Disisi lain, Zaine masih fokus memukuli samsak sampai sedikit rusak tetapi tetap mendengarkan perkataan Presdir itu.

“You should just rest, you're pushing yourself too hard, Zaine.” ("Sebaiknya kau beristirahat saja kau terlalu memaksakan diri, Zaine") tegas Presdir itu sambil menyilangkan kedua lengannya.

“Why should I rest if I am still enthusiastic to practice so that I am satisfied?” ("Mengapa aku harus istirahat jika aku masih bersemangat untuk berlatihan agar aku puas?”) jawab Zaine sambil tersenyum kecil dan memukuli samsak itu dengan tinjunya.

“Hah... You're too stubborn.” (Hah... Kau ini terlalu keras kepala") desah Presdir.

Akhirnya Presdir itu meninggalkan Zaine sendirian berlatih di Gym itu.

...***...

Sore pun tiba, pukul 04.53 PM. Zaine masih memukuli samsak dari jam 01.00 sampai jam 04.53 PM

“Orang gila, mana ada manusia mau memukuli samsak itu sampai 5 jam?,” gumam Revan saat Zaine memukuli samsak dengan sempurna. Saat itu ada seorang perempuan mendekati Zaine sambil membawa sarung tangan tinju hitam, rambutnya pirang dan juga warna matanya biru terang, tinggi nya sekitar 5.57 inci.

“You've been here for 5 hours hitting that damn punching bag, don't you want to go home, Zaine?” ("Kau sudah 5 jam disini sambil memukuli samsak sialan itu, kau tak mau pulang, Zaine?") tanya perempuan cantik itu.

Revan terkejut saat melihat perempuan cantik itu.

“BR*NGS*K! TERNYATA DIA MANIAK CEWEK! CANTIK AMAT YA TUHAN!” mata Revan melotot sedikit saat melihat atas bawah perempuan itu.

“Ah... So it's been that long, huh..?” ("Ah... Ternyata aku sudah se lama itu ya..?") jawab Zaine sambil berhenti memukuli samsak itu dan menatap perempuan itu.

“You are so stupid, you can forget the time.” ("Kau ini bodoh sekali, bisa-bisanya kau lupa waktu.") kata Perempuan itu sambil menyilangkan kedua tangannya.

“Oh yeah sorry, I'm stupid.” ("Ah iya maaf-maaf, aku bodoh") kata Zaine sambil terkekeh melihat Perempuan itu seperti ngambek.

“What about you? Don't you want to go home, Emma?” ("Kalau kau? Kau tidak mau pulang, Emma?") tanya Zaine itu, ternyata perempuan cantik itu bernama Emma Beatrice Sang 12 Senapan atau bisa disebut The 12 Gauge.

“I'll be home soon, do you want to come with me?” ("Sebentar lagi aku akan pulang kok, kau mau barengan?") tanya Emma sambil menatap Zaine.

“Ah, I'll be here for a while to pack up my things, you can go home first.” ("Ah aku akan disini sebentar untuk membereskan barang-barang, kau bisa pulang duluan") jawab Zaine sambil melepaskan sarung tangan tinjunya.

“Alright, I'm going home first, see ya” ("Baiklah, Aku akan pulang duluan, sampai jumpa") kata Emma sambil tersenyum lembut dan meninggalkan Zaine sendirian.

“See ya.” ("Sampai jumpa.") jawab Zaine sambil menatap Emma meninggalkan Revan Abigail sendirian.

Zaine itu sudah sendirian di ruangan Gym itu, dan Zaine membereskan barang-barangnya dan menyapu lantai ruangan itu agar terlihat bersih dan rapi, namun ada seorang Pria asing mengintip dari balik dinding dan menatap Zaine sambil membawa pistol.

Revan menatap Pria asing itu sambil menyilangkan kedua lengannya.

“Lah? Bukannya itu yang sama presdir itu? Kenapa dia ngintip?” Revan bertanya-tanya ke dirinya sendiri.

...***...

Akhirnya beberapa menit kemudian Zaine ditembak oleh Pria itu dan tertembak di bagian dadanya Zaine, Revan terkejut dan dilantai banyak sekali darah dari Zaine.

Zaine terlihat terkejut dimatanya dan dadanya berdarah cukup banyak karena tertembak tepat di jantungnya.

“A-apa apaan...?!” kata Revan sambil terkejut dan lantainya berlumuran darah didepannya.

Revan mundur perlahan dan sedikit terkejut dan matanya melotot karena ini pertama kalinya menatap ada orang yang dibunuh didepan matanya sendiri.

“APA-APAAN..?! APA YANG TERJADI...?!” tanya Revan dan didepannya berlumuran darah dan Revan tidak percaya.

“INI BERCANDA KAN?!” kata Revan itu sambil berteriak.

Revan merasakan dadanya tersedak dan sesak nafasnya meningkat, Revan mencoba mengatur nafas namun tidak bisa dan juga kepalanya sakit seperti tertusuk kaca berkeping-keping seperti di mimpinya.

”T-tolong...” Revan memegang kepalanya dan pengelihatannya buram dan akhirnya Revan terjatuh ke lantai dan menutup matanya.

1
Jing Mingzhu5290
Cepatlah melengkapi imajinasi kami, author!
nasipadangenakjir: bab 7 akan segera update yaa! terimakasih atas dukungannya 🤍
total 1 replies
Yuzuru03
Gilaaa ceritanya!
nasipadangenakjir: terimakasih! 🤍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!