3 tahun membina rumah tangga, nyatanya tidak membuat Keygan Afkar mencintai Lengkara Shafura, wanita yang terpaksa ia nikahi karena perjodohan.
Selama pernikahannya, Keygan selalu bersikap dingin bahkan tidak pernah sekalipun menyentuh Shafura. Karena baginya, Shafura hanyalah wanita murahan yang rela menjual diri demi popularitasnya sebagai seorang model terkenal.
Sampai akhirnya Shafura memilih untuk mengakhiri rumah tangganya, karena ternyata Keygan masih memiliki hubungan dengan mantan kekasihnya.
Namun penyesalan justru harus dirasakan Keygan setelah mengetahui jika Shafura bukanlah wanita murahan seperti yang Keygan tuduhkan selama ini. Namun Keygan terlambat, karena tepat di hari perceraiannya, Shafura menepati janjinya untuk pergi dan menghilang dari hidup Keygan untuk selamanya.
Akankah Keygan kembali bertemu dengan Shafura?
Apa yang akan Keygan lakukan saat mengetahui jika Shafura menyembunyikan fakta besar darinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 1
"Aku akan menceraikan Shafura, setelah Jovanka kembali."
Bak petir di siang bolong, ucapan Keygan itu begitu menusuk hati Shafura. Pria yang selama tiga tahun ini menjadi suaminya, ternyata berniat untuk mengakhiri rumah tangganya.
"Kamu yakin, Key?" Tanya Nero, sahabat Keygan. "Bukankah akhir-akhir ini Kamu mulai bersikap baik padanya?" Nero menaikan sebelah alisnya. Pasalnya, Nero melihat belakangan ini Keygan mulai perhatian pada istrinya.
Kedua pengusaha muda itu tengah berbincang di ruang kerja Keygan, ruangan CEO Bhatara Kingdom. Keduanya tidak menyadari kehadiran Shafura yang sejak tadi mendengar perbincangan mereka, dari celah pintu ruangan yang tidak tertutup rapat.
Shafura mendengar dengan jelas ucapan suaminya yang begitu menyayat hati, tanpa sadar air matanya mulai jatuh membasahi pipinya.
Keygan menghembuskan napasnya kasar, pria itu terlihat tidak yakin dengan apa yang akan dikatakannya, namun egonya kembali mengalahkan akal sehatnya.
"Tentu saja aku yakin. Pernikahan ku dengan Shafura hanyalah sandiwara," ucap Keygan dengan seringai tipisnya. "Kalau saja Mommy tidak sakit, aku tidak sudi menikahi wanita murahan itu."
Keygan Afkar terpaksa menerima perjodohan nya dengan Lengkara Shafura, atas permintaan Hanika, ibu dari Keygan yang sangat menyayangi Shafura, yang merupakan putri dari sahabatnya.
Selama tiga tahun pernikahannya, Keygan selalu bersikap dingin pada Shafura. Bahkan ia tidak segan-segan berkata kasar pada istrinya itu, Keygan berharap dengan begitu Shafura mau meninggalkannya.
Namun bukannya menjauh, Shafura justru terang-terangan mengatakan cinta pada Keygan, dan bertekad akan membuat suaminya itu jatuh cinta padanya.
"𝘑𝘢𝘥𝘪, 𝘱𝘦𝘳𝘩𝘢𝘵𝘪𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘶𝘳𝘢-𝘱𝘶𝘳𝘢, 𝘔𝘢𝘴?" 𝘚𝘩𝘢𝘧𝘶𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘭𝘦𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢. 𝘈𝘪𝘳 𝘮𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘯𝘫𝘪𝘳𝘪 𝘱𝘪𝘱𝘪𝘯𝘺𝘢. "𝘋𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘥𝘪𝘢𝘮-𝘥𝘪𝘢𝘮 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘯𝘵𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩𝘮𝘶."
Shafura mengeratkan genggamannya pada kotak makan yang berniat ia berikan untuk Keygan. Berulang kali wanita cantik itu menepuk-nepuk dadanya saat rasa kecewa tiba-tiba menyeruak membuatnya sesak. Bahkan tubuhnya nyaris limbung andai seseorang tidak menahannya.
"Kamu gak apa-apa, Sha?"
Fagan Afkar, wakil direktur sekaligus adik Keygan Afkar, berdiri di belakang Shafura, menahan tubuh wanita cantik itu.
Shafura memalingkan wajahnya dari Fagan, berharap adik iparnya itu tidak melihat air mata yang membanjiri pipinya. Namun terlambat, Fagan lebih dulu melihat Shafura menangis.
"Aku---"
"Siapa di luar?"
Tiba-tiba saja teriakan Keygan dari dalam menghentikan ucapan Shafura.
Shafura panik saat mendengar suara langkah menuju ke arahnya. Wanita cantik itu menggelengkan kepalanya menatap ke arah Fagan, berharap adik iparnya itu tidak mengatakan keberadaannya.
"Thanks, Fagan." Shafura memaksakan senyumnya, lalu memberikan kotak makan yang harusnya ia berikan untuk Keygan. "Untukmu." Shafura berlari kecil meninggalkan tempat itu setelah melihat anggukan dari Fagan.
Tak lama kemudian pintu terbuka lebar, menampakkan sosok Keygan yang berdiri di ambang pintu.
"Fagan? Lu ngapain di sini?" Keygan menatap adiknya penuh selidik, dahinya sedikit berkerut saat melihat kotak makan yang dipegang oleh adiknya. Keygan merasa familiar dengan kotak makan itu.
Namun saat Keygan hendak bertanya, Fagan sudah lebih dulu pergi, bahkan tanpa menjawab pertanyaannya.
...----------------...
Sementara itu, Shafura baru saja sampai di rumahnya. Rumah yang selama tiga tahun ini ia tempati bersama Keygan. Wanita cantik itu langsung mengurung dirinya di kamar, Shafura bahkan mengabaikan asisten rumah tangganya yang beberapa kali memanggilnya.
Air matanya kembali mengalir saat mengingat ucapan Keygan yang menghinanya di depan sahabat nya sendiri.
"Tega Kamu, Mas." Shafura terisak pilu, mengingat kata demi kata yang suaminya ucapkan. "Kamu mengatai ku murahan, padahal Kamu sendiri tidak pernah menyentuhku."
Selama tiga tahun pernikahannya, Keygan belum pernah sekali pun menyentuh Shafura. Bahkan untuk sekedar bergandengan tangan pun tidak pernah Keygan lakukan.
Keygan selalu menepis setiap kali Shafura ingin menggenggam tangannya. Shafura tidak mengerti apa yang salah dengan dirinya. Namun sekarang ia paham, Keygan enggan menyentuhnya karena berusaha menjaga hati seseorang yang dicintainya.
"Tapi, apa harus mengatai ku murahan?"
...----------------...
Tepat jam delapan malam, Keygan pulang dari kantor. Pria itu mengernyitkan keningnya begitu masuk ke dalam rumahnya. Ada yang berbeda, Keygan menatap sekeliling rumah. Tidak ada Shafura di sana.
"Ke mana dia?" Gumamnya.
Biasanya Shafura akan menyambutnya setiap pulang. Senyum manis di bibirnya selalu merekah walaupun Keygan tidak pernah membalasnya.
Namun kali ini, tidak ada senyuman yang menyambutnya. Bahkan keberadaannya saja tidak nampak di manapun.
"Bi, di mana istriku?" Tanya Keygan pada salah satu asisten rumah tangganya.
Wanita yang di panggil Bibi itu sedikit terkejut, pasalnya baru kali ini majikannya itu bertanya tentang istrinya. Tidak hanya itu saja, panggilan 'istriku' yang Keygan sematkan untuk Shafura baru pertama kali ini Bibi mendengarnya.
"Mmm... itu, Tuan. Nyonya tidak keluar kamar sejak tadi siang," ucap sang asisten rumah tangga.
Keygan mengernyitkan keningnya, ini pertama kalinya Shafura bertingkah seperti ini. Tiba-tiba saja rasa khawatir menyeruak di hatinya. "Apa dia sakit?"
Tanpa banyak bertanya, Keygan melangkah lebar menaiki satu persatu anak tangga menuju kamarnya.
Ceklek
"Sha?"
Keygan mencari ke sekitar area kamarnya, kamar mandi, ruang ganti, bahkan balkon. Namun tidak menemukan sama sekali keberadaan istrinya.
"Di mana dia?"
Ceklek
Bertepatan dengan Keygan yang keluar dari kamarnya, Shafura pun terlihat keluar dari salah satu kamar tepat di sebelah kamar Keygan.
Keygan menatap Shafura dengan tatapan yang sulit diartikan. Begitupun Shafura, untuk beberapa saat keduanya saling bersitatap. Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut keduanya. Hanya keheningan.
Lagi-lagi Keygan merasa aneh. Istrinya hanya diam. Tidak seperti biasanya yang selalu exited saat menyambutnya.
"Kamu mau ke mana?"
Tidak tahan dengan rasa penasarannya, Keygan akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.
Pria itu memperhatikan penampilan Shafura yang terlihat anggun dan mempesona. Dress selutut yang membalut tubuh idealnya, sangat cantik dan sempurna. Membuat siapapun yang menatapnya, akan terpesona dengan kesempurnaan yang dimiliki seorang Lengkara Shafura.
Namun, di saat semua pria tergila-gila dengan kesempurnaan Shafura, suaminya justru menganggapnya wanita murahan.
"Ada urusan," ucap Shafura. Wanita itu berlalu begitu saja meninggalkan Keygan yang mematung di tempatnya.
Keygan tidak terima dengan perlakuan Shafura yang terkesan mengabaikan nya.
"Urusan apa di jam seperti ini?" Tanya Keygan penuh selidik. Tangannya terlipat di dada, sementara matanya terus menatap Shafura yang hendak meninggalkannya.
Pertanyaan Keygan itu berhasil menghentikan langkah Shafura. Wanita cantik itu membalikkan tubuhnya dan menatap suaminya sambil mengernyitkan keningnya.
"Sejak kapan Mas perduli?"
Keygan melebarkan bola matanya, tangannya terkepal erat di samping tubuhnya. Ini pertama kalinya Shafura berani menjawabnya. Entah kenapa Keygan tidak suka melihat Shafura bersikap seperti ini.
"Kamu---"
Ucapan Keygan tertahan di udara saat ponselnya tiba-tiba berdering. Pria itu merogoh sakunya, matanya membulat sempurna saat melihat nama seseorang yang tertera di ponselnya.
Keygan buru-buru masuk ke dalam kamarnya. Namun saat hendak membuka pintu, pria itu mengucapkan sesuatu yang membuat Shafura semakin terluka.
"Kamu boleh pergi, terserah mau sampai jam berapa pun," ucapnya dengan sinis. "Sekalipun Kamu tidak pulang, aku tidak perduli."
Brugh
Keygan menutup pintu kamarnya dengan keras.
"Dasar wanita murahan," umpat nya dengan rahang yang mengeras.
...----------------...
Di belahan bumi lainnya, seorang wanita tersenyum senang saat mendengar suara pria yang sangat dicintainya.
"𝘏𝘢𝘭𝘭𝘰..."
"Sayang, dua hari lagi aku pulang. Kamu harus menepati janjimu."
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
Kasian bayi2nya, bapak kandungnya gak tau eh sekarang ibunya pun dibikin komakah?? 😢
lanjutkan lemes lemes kau Key
waduh ada apa dengan syafura ya🤔
Deg....ada apa dengan itu🤔...