Nur Aini seorang gadis piatu yang beragama muslim yang di asuh oleh nenek dan kakeknya, dan sudah di lamar oleh kakak seperguruan tempatnya belajar ilmu agama islam. tapi karena berahli asuh ketangan Pamannya, Aini di bawa ke negara Prancis dan dipaksa pindah agama oleh pamannya, membuat Aini harus memutuskan hubungannya dengan tunangannya.
Setelah kecelakaan, Aini melupakan memori tentang tunangan masa kecilnya, dan kembali ke Indonesia, disinilah Aini bertemu dengan seorang pemuda tampan yang sholeh, sekaligus pengusaha yang terkenal lalu di pinang olehnya yang bernama Ammar Abqori.
Tapi siapa sangka pernikahanya yang baru 2 hari harus merelakan suami tercinta menikah dengan sehabat suaminya.di malam pertamanya. Bagaimana perasaan seorang istri ketika mengijinkan suaminya menikah lagi? bagaimana kisah kehidupan poligami Aini..? Apakah Aini akan kembali ingat dengan tunangannya.. yang bernama Al..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggi (@ngie_an), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Resepsi Pernikahan
Ammar membuka pintu nya.. " Ya bu, 5 menit lagi Ammar dan Aini turun ke bawah" ucap Ammar yang acak cakan memakai bajunya, Ainun yang melihatnya merasa bersalah karena sudah ganggu momen yang di tunggu tunggu.
" Maafin ibu ya nak,, ibu hanya merasa tidak enak saja karena pak ustad dan direk Hotel ingin bertemu dengan mu dan mengajak makan malam bersama. " ucap Ainun.
" Ya bu gak apa apa, ibu gak salah,, ya sudah ibu masuk dulu bu, Ammar ganti baju dulu sama Aini " ucap Ammar yang mempersilakan masuk Ainu ke kamarnya.
Ainun menunggu di ruang yang berbeda dengan kamar Ammar walaupun masih dalam 1 ruangan yang sama.
" Apa kamu lapar? kita makan dulu yuk, sudah di tunggu sama pak Ustad dan direk Hotel, " ucap Ammar yang mengusap rambut pendek Aini. dan Aini pun langsung lari masuk ke kamar mandi untuk bersih bersih.
Aini melihat sebagian tubuhnya yang putih di pantulan cermin penuh dengan cap b*b*r Ammar. Ammar langsung memeluknya dari belakang.
" Apakah sakit ?" tanya Ammar, Aini hanya menggelengkan kepala, dan mendongak ke atas melihat Ammar, seketika Ammar langsung menc*um b*b*r Aini dengan lahap.
" Mmmphhh. mas di depan ada ibu" ucap Aini lembut yang melepaskan c*uman Ammar.
" Ya sudah cepat kamu bersih bersihnya mas tunggu sama ibu" ucap Ammar yang meninggalkan Aini di kamar mandi.
Beberapa menit kemudian, Ainun, Ammar dan Aini turun menggunakan lift, "Apa kamu lelah sayang? " ucap Ainun memecah keheningan di lift.
Aini hanya berkata tidak dan mengelengkan kepala, karena merasa malu di tanya oleh Ibu Ainun.
Sesampainya di ruang makan Privat PIV, Ammar di sambut hangat oleh ketua Direk Hotel.
Aini yang penampilannya tertutup memakai baju muslim bercadar berwarna pastel yang senada dengan baju yang Ammar pakai, mereka pun makan malam bersama,
Karena pemilik Hotel dan ketua direk Hotel adalah rekan bisnis Ammar dan Galih, maka hadiah dan surpise yang di berikan tak terkira.
Selesai makan Ammar masih berbincang bincang dengan Kolagen bisnis dan para Ustadnya. Aini yang merasakan ngantuk berat memilih naik duluan tapi di cegah oleh Ammar.
" Okk terimaksi atas jamuan makan malam nya dan hadiahnya Pak Reno kalau gitu saya pamit dulu pak, kasian istri saya sudah ngantuk katanya" ucap Ammar yang membuat seisi ruangan tertawa.
" Haha ya sama sama pak Ammar, ya silahkan." ucap Pemilik Hotel.
Selama di lift Ammar dan Aini hanya berdua, Aini menahan rasa ngantuknya dengan menyandar di bahu Ammar, Ammar yang merasa kasian melihat istrinya menahan kantuk akhirnya Ammar berjongkok di hadapan Aini
Aini dengan rasa malu akhirnya di gendong oleh Ammar di belakang lalu tertidur di punggung Ammar.
Sesampainya di kamar, Ammar membaringkan Aini dengan perlahan menyelimutinya dan mengecup kening nya.
Ting pesan gagal di kirim. pemberitahuan dari pesan Ammar.
" Kenapa tidak bisa kirim pesan ke Nabila? , surat udangan ke PT Indah Sari juga di kembalikan, semoga hanya persangka buruk ku saja" ucap Ammar sendiri.
Ammar langsung membaringkan t*buhnya di samping Aini.
" Sabar, masih ada hari esok dan seterusnya, hari ini aku masih bisa menahannya, aku pastikan besok kamu tidak bisa tidur nyenyak." ucap Ammar yang berbisik di telingan Aini.
Ammar memejam kan mata lalu tertidur sambil memeluk istri tersayangnya.
Pukul 04 : 00
Aula hotel semua asissten pada sibuk mengecek ulang mulai dari dekorasi, makanan, daftar tamu udangan dan keamanan yang begitu ketat.
Sedangkan pengantin baru masih lelap dari tidurnya,
Panggilan masuk ke ponsel Ammar 📲 nomor tidak di kenal 🎶. panggilan terus berdering hingga membangun kan Aini yang tertidur.
Aini membuka kan matanya, badan nya terasa berat, kali ini dia tidak asing lagi setiap kali dia bangun tidur mungkin akan seperti ini, Aini melihat ke samping Ammar sedang mendekap nya dengan erat, Lalu mencium kening Ammar.
Aini mengambil ponsel yang berdering tanpa tau kalau itu milik Ammar dengan posisi masih di peluk Ammar.
" Halo assalamualaikum" ucap Aini.
" .................." hanya hening dari seberang telephone.
" Halo siapa? " ucap Aini lagi yang melihat siapa yang menelephone nya , ponsel dan jam.
" Ha.... lo.....? i.... ni.... sii....aa.. paa? " tanya dari suara wanita sebrang telephone dengan gugup dan gemetar karena yang mengangkat seorang wanita.
" Loh. kok malah tanya balik sih? kan situ yang nelephone ke nomor suami saya,"
" Suami..? " ucap wanita itu kaget dan sedikit keras mengucapkan kata suami.
" Loh kenapa emangnya? emang ini siapa si?, mau cari siapa? " tanya Aini yang sedikit mengeraskan suara juga hingga Ammar bangun dan melihat Aini sedang bicara di ponselnya.
"Kamu kenapa sayang? siapa yang menelephone? " ucap Ammar dengan suara masih berat dan serak.
Suara Ammar yang berat dan serak itu terdengar oleh wanita yang menelephone.
"Ammar....? " ucap suara wanita itu dan di dengar oleh Ammar.
Ammar langsung menoleh ke Aini seakan menanyakan siapa yang menelephone, tapi Aini hanya mengangkat bahu.
" Ya kamu siapa? ada perlu apa sama suami saya sampai jam segini menelephone suami saya? " ucap Aini yang menekan kata suami.
Tuuuttt. . tuuutt... tuutt. suara telephone di matikan mata Ammar dan Aini saling melihat, tiba tiba Aini langsung mendorong Ammar dan masuk ke kamar mandi.
" Yank... ya allah... astaghfirullah..." ucap Ammar yang berlari dan mengetuk pintu kamar mandi.
Pintu kamar mandi kebuka, " Awas jangan di sentuh sudah ambil wudhu" ucap Aini.
" kita sholat berjamaah ya?" ucap Ammar.
Setelah sholat sunah berjamaah, Aini mengaji bersama Ammar sampai adzan subuh berkumandang, dan melakukan sholat subuh berjamaah di aula hotel yang di imami oleh Ammar Abqori.
Pukul 09 : 00 semua tamu berdatangan dari kalangan elit yang rata rata rekan Bisnis Ammar yang dari berbagai macam Negara menghampiri pengantin untuk memberikan doa dan restu.
Aini begitu cantik bak seorang putri raja, dengan Gaun berwarna white pink, dan di padukan oleh Ammar yang memakai jas pengantin warna putih. Ammar sangat senang melihat Aini dengan ceria menyambut para tamu tamunya.
" Apa kau lelah? " tanya Ammar yang mengelus pipi Aini.
" Lelah ku terbayar melihat para tamu yang memberikan doa dan restu untuk kita" ucap Aini.
" Kau memang istri ku, aku mencintamu" ucap bisik Ammar. "
Dari pagi hingga menjelang malam semua tamu tak henti hentinya berdatangan terutama dari kalangan bisnis rekan kerja Ammar yang begitu banyak dari luar Negeri.
" Ternyata suami ku sangat hebat lebih dari yang ku bayangkan, membuat ku malu bersanding dengan mu yang hanya seorang mahasiswi biasa itu juga belum lulus hehe"
" Ssstttsss mas gak mau kamu bilang seperti itu, bagi mas kau lebih dari segalanya mas beruntung bisa miliki kamu seutuhnya,"
" Terimakasi ya mas, sudah menyiapkan semuanya dari awal sampai saat ini dalam waktu yang singkat,"
" Apa kau senang bahagia sekarang? "
" Ya aku senang bahagia sekali, terimaksi kau membuat ku merasakan menjadi seorang ratu"
" Alhamdulillah kalau kau senang, berarti sudah gak ngambek lagi kan? berarti nanti malam bisa ya. mas sudah memesankan kamar yang anti pintu untuk di gedor gedor" ucap Ammar yang duduk di samping Aini.
" Ihh mas mengingatkan ku lagi, untuk urusan itu kita belum selesai mas, untuk saat ini aku gak mau di hari bahagia ku kamu membuat ku sebal, " ucap Aini
" Ya maafkan mas, setelah ini kamu boleh mengukum mas semau kamu, tapi hukumannya yang enak enak ya?
" Mana ada hukuman yang enak? lagian apa itu... pintu anti gedor.. emangnya ada? "ucap Aini.
" Ada liat saja nanti hehe" ucap Ammar yang mencubit hidung Aini
" Maas ihh... "
" Cieeeeeeeeeeeeeeeee.... " ucap teman teman Aini yang datang naik ke atas panggung.
" Akhirnya pelabuhan hati nya sama si Ammat... " ucap si C.
" Aaammmmaaarrr beekkkkk RRRRRRRRRRRRRRR hobba" ucap se genks nya yang mengikuti cewe cantik yang lagi viral
" R sandal bolong.... Rrrrr bukan T, ahhh eluhhh, gue kiloin juga tuh congor loe" ucap si D
" Maaf ye bang Ammar temen aye yang 1 emang koslet dari dulu," ucap si A
" Soalnya waktu kecil kecemplung di kolem encu, " ucap si B
"Jadinya begini dah, otak otaknya agak bergeser ke timur " tambah si D.
" Hahaha" tawa Ammar.
" Ihh parah banget kaga ada yang belain gue, bang Ammar juga mala ketawa, bebeb biasanya loe selalu belain gue" ucap si C yang memeluk Aini.
" Ehhh udah kasian, jangan di ledekin mulu, masa cantik begini di bilang koslet otaknya" ucap Aini
"Tuh dengerin tuh,, emak gue lagi ceramah, omelin aja mak tuh mereka mak" ucap si C.
" Ya guee tau dia bukan koslet otaknya, tapi waktu pembagian otak otak dia kaga datang, " ucap si A
"Mangkanya iQ nya jongkok" ucap B
" Bukan jongkok bege, tengkurep " A
" Parah loe mah pada,,, sobat gue ini, tenang bek ada gue yang belain loe,,, enak bener ngatain IQ si bebek tengkurep, bukan tengkurep lagi dia mah tapi Mendem" ucap si D
" Jjiiiiaaahhh panci item ,,,, itu sama aje, malah parahan loe" ucap si C yang menyubit pinggang si D.
" Hahaha, sudah sudah... makan dulu sana pada laper kan? eh kita foto dulu ya... "
Cekrek cekrek,,,! " makasi bli, eh bli bli maaf fotoin kami ber 5 dong," ucap si B, ke photo grafernya,
" Terimakasi,,, eh blii dapet salam dari temen saya yang ini" tunjuk si A ke si C.
" Waalaikumussalam salam" ucap foto grafernya.
" Cieee panci item dapet salam" ucap si C.
" Elluuu dodol... eluuuuu.... " ucao si D
"Ehh sudah sono pada makan,,, malah ganguin fotografernya lagi" ucap Aini yang geleng geleng melihat kelakuan temannya.
" Ya selamat bang Ammar, selamat mpoooo Nuurrrrr..... , semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah aamiin" ucap Temen temennya yang sudah mengetahui nama Ernata.
" Eh ya nih kadonya dari kita semua, walaupun gak berharga, ini kita buat untuk loe,, jangan di buka di sini, okk"
" Apa si hahaha, ampun dah.. terimakasi ya.. " ucap Aini..
" Apa si mas ketawa terus"
" Abis temen temen kamu ada ada aja hahaha" ucap Ammar.
Hari semakin malam jam menunjukan pukul 22 : 00. semua tamu sudah mulai pada pulang.
"Nak, kamu anter Aini ke kamar, kasian dia pasti cape, biar selebihnya om Galih dan yang lainnya " ucap Ainun
" Ya bu, Ammar ke kamar dulu sama Aini. ibu jangan terlalu cape ya.. " ucap Ammar yang di anggukan oleh ibunya.
Ammar bergegas menggandeng tangan Aini menaiki lift privat pengantin, selama di lift Ammar dan Aini sangat deg deg gan walaupun mereka sudah merasakan c*uman yang p*nas .
Tingg... pintu lifth terbuka Ammar langsung mengandeng tangan Aini ke dalam kamar.
" Mas dulu ya ke kamar mandi" ucap Ammar yang kikuk.
Aini hanya mengangguk dan berusaha melepas aksesoris pengantinya satu persatu, Ammar pun sudah selesai.
Melihat Ammar yang hanya memakai handuk di pinggang Aini membalikan badannya. dengan senyum jail Ammar mendekatkan dirinya ke Aini.
" Kenapa belum di buka juga bajunya?, mas bukain ya" bisik Ammar di telinga Aini membuat jantung Aini berdegup kencang.
Ammar membuka kancing belakang Aini dan membaca doa ritual,
" Mas Aini mau mandi dulu..." ucap Aini yang menghentikan aktifitas Ammar. Ammar mengijinkanya dengan anggukan.
Aini pun masuk sambil membawa kado dari Grael dan teman temannya. selesai mandi Aini membuka kado yang ternyata, minyak wangi dari Grael untuk memikat suami sedangkan kado satunya lagi baju h*ram dari teman temannya.
" Aaahhhhhhppp.." ucap Aini yang mengambil maju haram nya sambil menutup mulutnya
Pintu kamar mandi terbuka, dan melihat Ammar sedang menonton film romantis.
Aini memakai baju handuknya dan memeluknya dengan erat.
" Mas belum tidur? " ucap Aini lembut.
" Belum ngantuk" ucap Ammar yang melihat Aini masuk selimut masih pakai handuk.
Ammar langsung mematika tv nya dan mulai mendekat ke arah Aini.
" Ko masih pake handuk? "
" Gak apa apa mas hehe"
" Wanginya istri mas" ucap Ammar yang mengendus aroma Aini.
"Mas boleh lihat gak baju nya? " ucap Ammar yang tau.
" Mas udah tau? ihh malu akkhh... " ucap Aini
" Haai jangan malu, kan mas suami kamu"
" Ya benar juga si.. " ucap bantin Aini, walaupun malu Aini pun berdiri di depan Ammar sambil membuka handuknya perlahan.
Ammar langsung tersenyum puas melihatnya dan menarik tangan Aini untuk duduk di sampingnya.
" Canntik " ucap Ammar yang berbisik di telingan Aini sambil mengajarkan ritual doanya
Bersambung....
intip karyaku juga ya..