NovelToon NovelToon
CEO Tampan Itu, Suamiku

CEO Tampan Itu, Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Animous

"Itu pernyataan, Leya Maura Nugrah!"

"Loh kamu tau nama asli leya dari mana?!" kaget wanita itu.

"Apa yang saya tidak tau?"

"Sombong." ketus Leya kesal, gadis itu rasanya ingin membuang pria di hadapannya ini kelaut saja! benar benar membuat nya naik darah.

"Besok besok gak usah temui Leya!"

"Kalau saya mau ketemu?"

"Kamu nyebelin, Tuan Damian Aarav Niell!"

"Saya menyukai panggilan itu, Leya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukti kebenaran

Hari ini, Leya di jemput oleh supir Damian. Leya sedikit senang karna Damian sudah menemukan identitas ayah nya, dengan cepat leya mengikut ke kantor Damian.

"Leya." panggil Damian

"Bagaimana?"

"Ayah mu sudah menikah dan memiliki anak."

Pernyataan Damian membuat Leya kaget."Gak mungkin! Kamu bohong kan?"

"Apa saya pernah membohongi mu? Ayah mu seorang manajer di PT Stanly. Saya bisa mengajak mu untuk bertemu dengan nya jika kamu tidak percaya. Bila perlu saya akan menyuruhnya membawa istri dan anaknya."

Leya menatap kosong di hadapan nya, ternyata alasan ibu nya karna ini, hal ini membuat hati leya sangat sakit.

"Leya mau pulang ke kampung." ucapnya

"Eh, kamu sekolah di sini Leya. Jangan seenaknya pulang pergi!" tegas Damian.

"Untuk apa lagi, leya ke kota untuk mencari ayah, tapi ayah leya sudah memiliki keluarga baru! Leya harus memberitahu ibu."

"Memang pria baj*ngan" tekan Damian.

"Ibu pasti akan sangat sakit hati mengetahui hal ini." lesu Leya.

"Saya bisa mengembalikan dia ke keluargamu, tinggal singkirkan istri dan anaknya." ucap Damian simpel membuat Leya menatap nya tak suka.

"Sama aja leya merusak kebahagiaan orang lain." ucap Leya lesu.

"Jangan terlalu memikirkan orang lain Leya, pikirkan kebahagiaan mu sendiri."

Leya menggeleng kepalanya kecil."Mungkin ayah Leya bahagia dengan keluarga barunya, jadi tidak perlu menghancurkan kebahagiaan nya. leya cukup bahagia jika sudah bisa melihat nya bahagia."

"Besok atur pertemuan saya dengan nya," perintah Damian pada anak buah nya.

Leya sedikit kesal, dia ingin membenci ayah nya namun dia sadar hal itu hanya akan sia sia. Dia berpikir Minggu depan akan kembali ke kampung sebentar untuk menjenguk ibu dan neneknya.

"Damian, leya pergi dulu yaa ad urusan kata Nia." pamit leya.

"Gak sopan"

Leya hanya cengengesan tidak jelas, dia langsung berlari mencari jalan keluar kantor Damian, banyak pasang mata heran dengan gadis pencicilan itu.

"Halo Nia, Leya sudah di depan sini. Nia mana?" tanya Leya lewat handphone nya.

"Sebentar lagi sampai, tunggu."

Setelah beberapa waktu, datang sebuah mobil hitam yang berisikan Nia, Maxwell, Dita dan Ridho.

"Leya, kamu ada nemu benda kecil yang tertempel di laptop nya Maxwell kemarin gak?"

"Aduh Nia, leya baru aja masuk langsung nanya nanya."

"Jawab Leya!" gesak Nia.

"Enggak ada, mungkin kececer di jalan pas kak Maxwell pulang." ucap Leya.

"Aduh jadi gimana dong??" panik Nia

"Itu penting ya?" tanya Leya

"Penting banget, itu bukti dari kampus kita. Kita lagi ada masalah, dan lo tau? Temen kita di tuduh nabrak salah satu anak dosen. Sedangkan di bukti itu lahh yang membenarkan dia tidak nabrak anak dosen itu." jelas Ridho.

"Eh, sepenting itu ya?" cicit Leya.

"Aduh gimana dong, Novan dah berharap banget kita bebasin." ucap Dita merasa iba.

"Kita harus cari bukti lain." ucap Maxwell cepat.

"Gimana? Itu udah bukti kita satu satunya! Lo sih pake ceroboh segala!" ketus Nia.

"Udah, jangan saling nyalahin. Kita cari jalan keluar lain nya." ucap Ridho.

"Tapi Dho, kalau gak nemu bukti itu Lo tau sendiri la apa yang di lakuin dosen gila itu ke Novan." panik Dita.

"Kita ketempat kejadian, siapa tau nemu bukti!" ucap Maxwell mendapatkan anggukan setuju oleh yang lain.

Mereka semua pergi ke tempat itu, Maxwell merasa ada cctv lain di sini."Ada cctv!" ucap nya cepet.

"Mana?"

"Dari arah lampu merah ada cafe ini, kita bisa minta ke pemiliknya."

"Kalian semua mau ke cafe itu?" tanya seseorang.

"Iya."

"Sudah di jual, saya pemilik nya sebelumnya." ucap orang itu.

Mereka sedikit curiga pada orang asing ini.

"Maaf ya pak, siapa pembeli nya?" tanya Ridho penasaran.

"Bapak Geornado." ucap orang itu langsung pergi begitu saja.

"Shit, dia lebih gercep." kesal Maxwell.

Lexa yang sedikit bingung permasalahan teman nya pun hanya diam saja, dia sedikit gabut dan mengeluarkan sebuah laptop dari tas nya.

"Eh kalian nyari video ini bukan?" tanya Leya.

Mereka semua menoleh ke arah Leya dengan tatapan tajam."LEYAAAA !!!"

"IH TAPI LEYA BENERAN GAK TAU." jujur Leya.

"Aduh tapi kita berterimakasih banyak deh sama Lo, karna Lo udah nyalin ini." ucap Ridho senang.

"Gak usah terimakasih, Leya aja gaktau kenapa bisaa ada di sini. Oh Leya ingat, waktu itu Leya hubungkan tapi Leya gaktau kalau bakal kesalin." jujur Leya membuat mereka sedikit tenang

"Akhirnya kita udah punya bukti lagi, mereka gak akan bisa menyalahkan Novan lagi." jelas Dita.

"Iyah, Alhamdulillah banget ya, gue tau panik banget woi!" ucap Nia heboh. Leya melihat itu hanya terkekeh geli.

Setelah itu Leya di antar pulang, di rumah Leya memang sendirian namun Leya cukup berani. Tidak terasa sekarang sudah pukul 22.00.

Leya mendengar ketukan pintu, tapi dia takut untuk membukanya. Leya teringat jika laptop nya sekarang dalam incaran, Leya yakin tuan Geornado itu bukan orang sembarangan.

"Leya harus gimana ya, bagaimana jika itu suruhan bapak Geornado?" Leya mulai keringatan karna ketakutan, dia juga takut jika laptop nya di ambil.

"Leya kirim ke Damian aja." ucap nya langsung pergi mengambil laptop dan mulai mengatik atik nya.

Sedangkan di sisi lain Damian sedikit bingung mendapatkan vidio yang Leya berikann.

Leya mengirim pesan untuk pria itu

"Damian, simpan kan ya. Siapa tau ada Nia atau pun kak Maxwell yang butuh bukti ini berikan saja. Leya takutt seperti nya orang itu mulai mengincar laptop leya. Jadi leya berikan bukti nya kee kamu."

Di sisi lain Damian menggenggam ponsel nya erat."Sial, mereka siapa?" ucap nya penuh emosi lalu mengambil kunci mobil.

Di tempat leya, gadis itu sudah ketakutan mendengar suara dobrakan pintu. Leya bersembunyi di dalam lemari. Dia menghapus jejak di laptop nya.

"Dia tidak ada di sini." ucap orang itu yang berhasil masuk ke dalam rumah Leya.

"Sial, cari laptop itu!" tekan nya.

Ada sekitar tiga orang yang masuk ke dalam rumah Leya, mereka membuat rumah Leya berantakan dan mengambil laptop lalu pergi begitu saja.

Leya di dalam kamar mandi sudah ketakutan, dia tidak pernah merasakan takut seperti hari ini. Rasanya dia sudah tidak bisa mengeluarkan air mata lagi

"Ibu, Leya takut." ucap nya menahan tangis.

"Siapa pun tolong Leya."

"LEYA!" teriak Damian.

Leya mengetahui suara itu, dengan cepat dia berlari keluar dan memeluk pria itu erat."Leya takut, mereka masuk." ucap nya bergetar.

"Maaf telat." ucap Damian sedu.

"Leya takut."

"Leya, jaga dir

i mu sendiri. Jangan sampai sesuatu berharga yang di incar banyak orang ada di kamu! Kamu dalam bahaya kan jadinya " Cerocos Damian.

"Tap-"

Dor!

1
Dewi @@@♥️♥️
coba mampir baca,,semoga bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!