Niat hati, merantau ke luar negeri untuk merubah nasib. Namun karena suatu kejadian, dua pemuda polos nan lugu itu malah terlibat dalam kehidupan asmara enam janda muda. Mampukah mereka lepas dari jeratan janda yang penuh pesona? Atau mereka terjerumus dalam larutnya dunia para janda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Majikannnya Cantik Cantik
Grogi, nervous, canggung, deg degan, itulah yang sedang dirasakan Yoyo dan Tito saat ini. Bahkan kakinya pun terasa berat melangkah saat agen yang membawanya, mengajak mereka masuk ke dalam rumah yang sangat besar dan luas. Detak jantung keduanya semakin bertambah kencang saat langkah kaki mereka semakin dekat ke arah pintu utama.
Yoyo dan Tito sudah membayangkan kalau majikan mereka pasti seseorng yang kaya raya tapi menyeramkan. Mungkin saja dia bos mafia dan sebagianya. Sepanjang kaki melangkah, Yoyo dan Tito benar benar merasakan ketidak nyamanan.
"Ini sepatunya nggak di lepas?" tanya Tito saat mereka hendak measuki rumah mewah itu.
Sang agen menoleh lalu terkeh. "Nggak usah, ayo buruan masuk."
"Tapi nanti lantainya kotor bagaimana?"
"Benar, Pak. Lantainya lihat! Bening banget, mulus," Yoyo ikut bersuara.
Sang agen sampai geleng geleng kepala. "Udah, masuk aja. Udah ditungguin majikan kalian, cepat!"
Mau tidak mau, Yoyo dan Tito bergegas masuk mengikuti sang agen dan dua wanita di depan agen. Yoyo dan Tito makin gelisah saat ini.
"Tamunya udah datang, Miss," ucap wanita yang diperkirakan usianya sama dengan usia ibunya Tito.
"Suruh masuk saja, Bi," jawab wanita yang sedang fokus memeriksa beberapa kertas yang berserakan di meja hadapannya.
"Baik, Miss," balas si bibi dan dia keluar menemui ketiga pria yang menunggunya diluar. "Masuklah, kalian sudah ditunggu."
"Terima kasih," balas sang agen, lalu menoleh ka arah Tito dan Yoyo. "Ayo masuk!"
Yoyo dan Tito mengangguk bersama. Dengan segenap rasa was was yang ada, keduanyapun masuk mengikuti sang agen."
"Permisi, Miss A moy," sapa sang agen, dan orang yang dipanggil Miss A moy mendongak dengan anggunnya kemudian berdiri.
Tito dan Yoyo kembali dibuat terkejut dengan apa yang mereka lihat. Seorang wanita cantik, berkulit putih, bertubuh tinggi semampai dengan rambut bergelombang sebahu menatap mereka berdua.
"Busyet! Cantik banget!" seru Tito dalam hati.
"Ini sih bidadari! Gila, manis euy!" Yoyo juga ikutan ngebatin.
"Oh iya, silakan duduk," balas wanita yang dipanggil Miss A moy itu.
Sang agen langsung duduk sedangkan Tito dan Yoyo masih terpaku pada tempatnya berdiri dengan tatapan masih ke arah yang sama, hingga sebuah tepukan membuat keduanya melompat.
"Apa yang kalian lakukan? Duduk sini!" hardik sang agen merasa tak enak hati. Sedangkan Tito dan Yoyo langsung celingukan menahan malu. A moy sendiri malah tersenyum dan senyumnya itu menambah kadar kecantikan wanita itu semakin terpancar.
"Siapa nama kalian?" tanya A moy menatap kedua anak muda dihadapannya.
"Saya Tito kurniawan, Miss, nama panggilannya Tito."
"Kalau saya, Fajar Triyono, Miss, panggilannya Yoyo."
"Ini salinan data tentang mereka berdua, Miss," sambung sang agen.
A moy menerima berkas tersebut lalu dia juga menyerahkan beberapa lembar kertas kepada Agen, Yoyo dan Tito. "Itu adalah beberapa peraturan yang harus kalian patuhi selama kerja disini. Tugas kalian yang paling utama adalah menjaga dua anak laki laki berusia lima tahun. Itu sebabnya saya membutuhkan tenaga laki laki yang bisa bela diri. Untuk tugas tambahan, nanti dua wanita yang tadi akan memberi tahu kalian, mengerti?"
"Mengerti!" jawab Tito dan Yoyo bersamaan.
"Maaf, Miss, kalau soal gaji gimana?" tanya sang agen.
"Sudah tertera disana semua. Kalian baca aja dulu, nanti tanyakan saja, poin mana yang kalian tidak mengerti."
"Baik, Miss!"
Ketiga pria itu membaca semua tulisan pada kertas yang mereka pegang. Di saat mereka sedang fokus membaca, mereka dikejutkan dengan suara ribut dari arah pintu masuk. Betapa terkejutnya tiga pria itu saat mata mereka melihat lima wanita dan dua anak laki laki masuk dan menghampiri mereka. Tepatnya menghampiri Amoy. Mata ketiga pria itu nyaris tak berkedip melihat rombongan wanita cantik yang baru saja datang.
"Mommy!" teriak dua bocah laki laki berusia sekitar lima tahun. Mereka langsung memeluk A moy dengan erat.
"Wahh! Gimana sekolahnya, Sayang? Seru?" tanya A moy kepada dua bocah laki laki itu.
"Seru, Mom!" jawab kedua bocah dengan antusias.
Di saat A moy sedang asyik dengan dua anak laki laki, ke lima wanita yang baru saja masuk, memandang penuh selidik kepada tiga pria yang berada di ruangan yang sama.
"Mereka siapa, Kak?" tanya salah satu dari wanita itu.
"Mereka yang akan jagain Binbin dan Zoe," jawab A moy sambil menunjuk ke arah Yoyo dan Tito, lalu A moy menatap kedua pria itu. "Ini juga majikan kalian. Kalian silakan saling kenal. Mereka semua tinggal disini."
"Waw!"
...@@@@@@@...
semangat
author bikin cerita nya nalar dikit
canda aja thoor