NovelToon NovelToon
Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Putri asli/palsu / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Tiffany, tiba-tiba dijemput oleh kedua orang tua kandungnya. Berharap ini awal kebahagiaan darinya, dimana gadis miskin yang ternyata anak dari keluarga kaya.

Namun tidak, inilah awal dari neraka baginya. Meira yang selama ini tinggal bersama keluarganya, melakukan segala cara untuk menghancurkan Tiffany.

Membuatnya dibenci oleh keluarga kandungnya, dikhianati kekasihnya. Hingga pada akhirnya, mengalami kematian, penuh kekecewaan.

"Jika dapat mengulangi waktu, aku tidak akan mengharapkan cinta kalian lagi."

***
Waktu benar-benar terulang kembali pada masa dimana dirinya baru dijemput keluarga kandungnya.

Kali ini, dirinya tidak akan mengharapkan cinta lagi.

"Kalau kamu menolakku, aku akan bunuh diri." Ucap seorang pemuda, hal yang tidak terjadi sebelum waktu terulang. Ada seseorang yang mencintainya dan mengharapkan cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Asli Dan Palsu

Perasaan ini, suara ini, Tiffany mengenalinya. Menghela napas kasar, ternyata bukan mengincar Martinnya tercinta.

"Nona Tirta, bisa lepaskan tunanganku?" Tanya Martin, berusaha keras untuk tersenyum.

"Tidak! Kami adalah sahabat sejati." Ucap Tiara pada Martin, namun sejenak beralih pada Tiffany."Tiffany, jangan menjadi kekasih pria lumpuh. Kamu bisa mengikutiku menjadi wanita mandiri."

"Tidak bisa begitu! Tahun depan kami akan menikah." Ucap Martin bagaikan anak kecil, berusaha memegang jemari tangan Tiffany.

"Menikah!? Jangan bercanda! Tiffany begitu cantik dan keren. Dia akan kuliah di luar negeri bersamaku." Tegas Tiara masih menempel.

Sedangkan Tiffany menatap jenuh. Entah apa yang diperebutkan kedua orang ini.

"Nona Tirta, nona pasti salah paham tentang kakakku." Kalimat dari Meira, membuat Tiara melepaskan pelukannya. Ingin mengetahui apa yang akan dikatakan oleh orang ini.

"Salah paham?" Tanya Tiara Tirta seolah-olah tidak mengerti.

"Salah paham tentang apa lagi, adikku tersayang? Apa penyakit halumu kambuh?" Tanya Tiffany padanya.

Meira menunduk, air matanya mengalir."Sebenarnya aku tidak ingin mengatakan ini pada orang lain. Tapi aku hanya tidak ingin kakak melakukan hal yang sama."

"Hal yang sama?" Tanya Martin.

Meira menghela napas, seolah-olah berusaha menenangkan diri."Belakangan ini kak Tiffany sering keluar untuk berbelanja, juga pergi ke klub malam."

"Lalu?" Tiara bertanya padanya.

"Aku pernah mengikutinya, kakak menjual kalung pink diamond yang diberikan Martin. Kemudian menukarnya dengan kalung palsu!" Tegas Meira bergerak ke arah Tiffany, kemudian melepaskan kalung dengan jalan menarik secara paksa. Dan benar saja...

Prang!

Kala dibanting permata pada kalung itu pecah berkeping-keping. Senyuman menyungging di bibir Meira, kali ini Tiffany tidak akan bisa lolos. Sudah pasti Martin akan membencinya.

Orang-orang yang ada di sekitar mulai berbisik-bisik tentang Tiffany.

"Nona Meira Wiratmaja memanggilnya kakak? Apa wanita yang datang bersama tuan Martin itu anak adopsi?"

"Entahlah, tapi yang jelas benar-benar tidak bermoral. Bagaimana dapat membeli perhiasan duplikat sementara yang asli dijual olehnya."

"Pink diamond? Harganya benar-benar tinggi di.pasar lelang, siapa yang tiada akan tergiur. Tapi tidak disangka hal yang memalukan seperti ini akan terjadi."

"Memang wanita murahan! Wanita ular."

Berbagai cibiran dengan suara kecil terdengar. Tapi tidak membuat nya gentar sama sekali. Tiffany tetap tersenyum angkuh menatap ke arah Meira.

"Tuan Martin, nona Tirta, maafkan kakakku yang tidak jujur. Aku tidak ingin kalian tertipu lebih banyak lagi." Ucap Meira.

Martin mengangkat sebelah alisnya."Itu pemberianku padanya, jadi aku tidak keberatan jika dijual. Tinggal beli yang baru. Aku tidak terlalu miskin, hingga meributkan soal perhiasan di hadapan umum."

"Inilah kelebihan mempunyai pacar kaya, iya kan Martin?" Tiffany tersenyum, duduk di pangkuan Martin menarik dasinya. Sungguh kurang ajar gadis yang satu ini. Benar-benar mengira Martin yang lumpuh juga mengalami impoten.

"Tapi itu soal kepercayaan dan kejujuran." Meira menelan ludahnya. Kenapa Martin tidak marah sama sekali.

"Tiffany baik, jujur dan dapat dipercaya! Karena aku teman sejatinya." Tegas Tiara Tirta.

"Nona Tirta, kamu tidak boleh tertipu dengan kakakku yang---" Kalimat Meira disela.

"Memang aku kakak yang seperti apa Meira?" Tanya Tiffany penuh senyuman.

Meira mengepalkan tangannya. Dirinya harus menjatuhkan Tiffany bagaimana pun caranya."Kakak sudah mempunyai Beno, tapi masih memilih untuk berhubungan Martin."

"Sudah jelas bukan, karena Martin lebih tampan dan kaya." Tiffany tersenyum, mengecup pipi Martin.

Orang yang melihatnya, hanya dapat menghela napas. Bagaikan melihat wanita jahat yang vulgar, berhasil menggoda Martin. Tapi anehnya, mengapa Martin dapat begitu bodoh, tertipu dengan wanita murahan seperti ini.

"Tiffany, jangan seperti ini sayang. Bagaimana jika aku jadi ingin memakanmu?" Tanya Martin.

"Makan aku! Makan aku! Nanti aku akan pasrah." Ucap Tiffany manja.

Hal yang membuat semua orang tidak dapat berkata-kata. Bagaimana pasangan ini dapat begitu tenang melihat pink diamond hancur di hadapan mereka. Sebuah kalung dengan nilai sekitar 8 milliar rupiah.

"Tiffany! Mengakulah! Kamu menjual pink diamond yang diberikan Martin dan kemudian dengan sengaja menggunakan yang palsu. Aku hanya ingin kamu lebih jujur." Ucap Meira, bukan Martin, tapi orang-orang disekitarnya mulai mencibir, bagaimana prilaku Tiffany yang begitu buruk.

Apa yang ada dalam otak Meira? Mungkin kalung pink diamond yang disimpan olehnya. Kalung dengan harga tinggi, kini menjadi miliknya.

"Siapa yang berani menggertak menantuku!?" Tanya Arelia tegas, membuat semua orang menatapnya yang memakai pakaian dengan warna yang senada dengan Tiffany dan Martin.

"Tante, adikku berimajinasi lagi. Tapi kali ini benar-benar keterlaluan, berimajinasi di hadapan umum." Tiffany tertawa kecil, turun dari pangkuan Martin, mengambil minuman untuk Arelia, kemudian memberikannya.

"Tante! Kalung pink diamond yang diberikan Martin dijual oleh---" Kalimat Meira terhenti, kala melihat kalung yang kini ada di leher Arelia.

"Kamu menuduh kakakmu tanpa bukti. Benar-benar sebuah imajinasi." Arelia meminum sedikit minuman yang diberikan Tiffany.

"Ta...tapi..." ucap Meira gugup.

"Tiffany takut jika kalung ini jatuh atau rusak saat pesta. Karena itu dia memintaku memakainya. Sedangkan yang digunakan Tiffany imitasi, jangan salah paham. Tiffany hanya ingin menggunakan kalung yang sama persis denganku." Kalimat tenang apa adanya dari Arelia.

Tiffany memang memberikan kalung pink diamond padanya, sedangkan Tiffany menggunakan tiruan. Ingin membuat kesan menantu dan mertua memakai perhiasan yang sama.

"Aku memang berencana mendesain perhiasan yang sama dengan Tiffany. Tapi sayangnya waktu pesta benar-benar dekat." Lanjutnya menghela napas kasar.

Meira mengepalkan tangannya, tapi jelas-jelas dirinya telah menukar kalung berlian tersebut. Mungkin yang digunakan oleh Arelia juga yang palsu.

"Jelas-jelas aku melihat kakak menjual kalung pink diamond. Yang Tante gunakan pastinya juga yang palsu." Tegas Meira, tidak ingin dikalahkan oleh Tiffany. Mempertaruhkan segalanya dengan merebut paksa kalung dari leher Arelia.

Kalung tersebut dibantingnya. Tapi tidak meninggalkan sedikit pun goresan pada berliannya.

"Ti... tidak mungkin." Meira kemudian menginjak nya, mungkin bukan kaca bahan dari berlian palsu ini. Bisa saja sintesis, jika diinjak sudah pasti akan meninggalkan bekas goresan.

Tapi.

Setelah diinjak pun, berlian masih seperti semula. Tidak meninggalkan bekas goresan sama sekali. Hanya saja, emas putih 24 karat yang menjadi rantai dari kalung rusak, akibat ditarik paksa dan diinjak dengan kasar.

Pupil mata Meira bergetar mengamati keadaan kalung baik-baik. Itu artinya yang disimpan olehnya adalah yang palsu. Sedangkan ini yang asli?

Ini kelicikan Tiffany! Benar! Tiffany sengaja membiarkannya menukar kalung agar dapat mempermalukannya. Benar-benar anak panti sial.

Tapi itu tidak penting saat ini, bagaimana mengembalikan citranya.

"Kakak, aku..." Seperti biasanya dirinya akan berpura-pura terdorong. Kemudian mengundang rasa simpati.

Tapi.

Plak!

"Adikku sayang, maaf! Kakak harus mendidikmu..." Tiffany tersenyum, benar-benar menyenangkan memberikan hukuman fisik pada adik br*ngseknya.

1
Vani_27
heh terkesan murahan si Tiffany, biar mau kluar dari rumah itu tdak seharusnya karakter nya seperti jalang, tdak bisa berusaha sendiri, sampai dsni cerita cukup memuakkan jadi skip
>AY<
tapi jangan lama", greget bgt dah sama meira
Cut Dini
tifanny gak butuh gombalan,tifanny butuh uang irgo sayaaang 🤪🤪🤪🤪
Catur Rini
lelah bacanya thor, masalah yg berulang2, bikin boring pembacanya.....
Catur Rini
ceritanya pasaran, cerita kayak gini udh sering diputar,gantilah alurnya, mosok ortu yg nglairin lebih sayang ma anak angkat,walau udh pisah lama kan tetep aja anak kandung, kalau gak disayang ngapain dicari,terlalu drama
Itoh
Ini bru novel pmran utma nya gk cuma badas tapi tengil, lucu nya dpt emosinya dpt pokoknya pkt komplitt🫰
Itoh
Suka aku sma gaya tengillnya tiffany🤣🫰🫰
Edi Sulaiman
ceritanya bagus namun alurnya terlihat lambat dan bertele tele, apa mgnkin taktik author utk memanjangkan durasi cerita.
Sinta
😂😂😂
Liana Simon
Thor semangat ceritamu menarik beda dari yang lain
Airin Mukherjee
menyala Tiffani 🤣🤣🥳🥳👍👍
Alfi Khasanah
Luar biasa
Ina Risna
ga kuat side story nya ihh😭
Edi Sulaiman
Tiffany harus lebih tegas dan kejam lagi trhdp Meira....si manusia lucknut..
Fitrian
cuiiiiiihhhhh maling kampereetttt betina busssuuukkk 🖕
Kusii Yaati
Martin dan Tiffany pasangan konyol 😂
Kusii Yaati
Meira beneran titisan kuntilanak Thor 🤔 pantesan mirip 🤣🤣🤣
Kusii Yaati
heran aq sama Meira kerjaannya nangis Mulu tiap hari,apa nggak kering tuh air matanya di suruh menetes terus tiap hari 😌
Kusii Yaati
kalau perlu Tiffanynya di musium kan pak Erwin 😂😂😂
Kusii Yaati
mending kuntilanak nya walau wajahnya jelek tapi nggak jahat kecuali dia di usik baru jahat, sedang Meira cantik wajahnya tapi busuk hatinya 🙄...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!