Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Maaf, Tidak Mengharap Cinta Lagi

Tanpa Harapan

Wajahnya tersenyum membawa kue buatannya sendiri. Pucat pasi akibat kekurangan nutrisi, tubuh kurus di balik pakaiannya yang kebesaran. Hanya satu hal yang ada dalam hatinya, hidup bahagia bersama keluarga yang baru ditemuinya.

Ini adalah hari ulang tahunnya, sekaligus hari ulang tahun Meira.

Kakinya pincang, salah satu tangannya bahkan diamputasi sebulan lalu, akibat jatuh dari ketinggian. Mengapa wajahnya dapat sepucat ini?

Setahun yang lalu, ginjalnya diambil, hanya untuk didonorkan pada Meira yang sempat mengalami gagal ginjal.

Siapa sebenarnya anak kandung di tempat ini?

Acara ulang tahun kalangan atas untuk Meira. Yang begitu sempurna cantik, lembut, manja dan pintar. Terbalik dengan dirinya.

Memakai pakaian rumahan membawa kue, hanya berharap merayakan ulang tahun bersama keluarganya.

Namun, semua orang yang hadir menggunakan gaun serta pakaian resmi kalangan atas, memandang jijik pada Tiffany.

"Dia anak kandung keluarga Wiratmaja yang baru ditemukan dua tahun lalu bukan?"

"Satu tangannya hanya tangan palsu, bahkan kakinya pincang. Itu karena dia berusaha menyerang Meira Wiratmaja."

"Apa benar Tiffany anak kandung keluarga Wiratmaja. Bukankah Meira lebih pantas."

"Memalukan, menjijikkan, sangat berbeda dengan Meira."

Namun, Tiffany tetap berjalan, berusaha membawa kue dengan stabil menggunakan satu tangan palsu dan satu lagi tangannya yang dapat berfungsi normal. Berusaha menahan air matanya yang hendak mengalir.

Berharap cinta dari keluarganya. Dirinya tidak ingin mencelakai Meira, tapi Meira yang sengaja mendorongnya. Tidak ada yang percaya... karena Meira tinggal lebih lama dengan keluarga Wiratmaja dibandingkan dengan dirinya.

Tiffany ingin terus berharap. Gadis berambut panjang terurai itu tersenyum. Kala menatap ibu kandungnya yang mengenakan gaun berkelas, terlihat begitu cantik. Ayahnya menggenakan setelan jas bernilai tinggi, begitu tampan. Ditambah kakak laki-lakinya yang... begitu keren.

Tidak ada rasa benci atau iri. Dirinya hanya ingin bersama keluarganya. Berusaha menerima Meira yang membencinya.

"Tiffany, kamu seharusnya menggunakan gaun yang kakak sediakan." Meira mendekat tersenyum bagaikan malaikat, memegang jemari tangan Tiffany.

"Ga...gaun?" Tanya Tiffany, tidak mengerti.

Sedangkan raut wajah ibu, ayah dan kakaknya terlihat tidak suka menatap ke arahnya yang bagaikan sengaja menjatuhkan nama keluarga, dengan mengenakan pakaian rumahan.

"A...aku..." Kalimat Tiffany terhenti, kala Meira dengan sengaja menggerakkan tangan Tiffany yang memegang kue.

Membuat seolah-olah Tiffany mendorong Meira, kemudian sengaja menjatuhkan kue ke gaun Meira.

"Tiffany, ini hari ulang tahunku..." Meira menitikan air matanya, terjatuh di atas lantai. Dengan gaun yang kotor. Bagaikan menyembunyikan kenyataan ini juga hari ulang tahun Tiffany.

"Aku tidak mendorongmu. Kamu menjatuhkan---" Kalimat Tiffany disela.

"Anak sial! Kamu cuma mempermalukan namaku!" Yahya Wiratmaja melangkah mendekati putri kandungnya. Mencengkeram pipinya erat."18 tahun kamu hidup di panti asuhan. Ketika pulang malah menjadi liar dan berusaha mencelakai kakakmu! Anak tidak ada etika!"

"Ayah...aku... sakit." Pekiknya, namun Yahya Wiratmaja mendorongnya hingga tersungkur cukup keras di lantai. Rasa sakit akibat operasi setahun lalu masih terasa. Menahan segalanya dalam diam, hanya berharap untuk dicintai.

"Aku menyesal melahirkanmu! Meira, walaupun dia tertukar denganmu dulu, walaupun dia bukan anak kandungku. Tapi dia lebih bisa menghargai orang tuanya. Kamu hanya anak liar tidak berguna! Seharusnya aku tidak membawamu kembali dari panti asuhan!" Sang ibu (Safira Wiratmaja) memaki putrinya.

Tidakkah ada sedikit saja, rasa kasih dan percaya dari ibunya? Berusaha mendengarkan penjelasannya sedikit saja.

"Aku tidak mendorong Meira. Dia jatuh sendiri." Tiffany masih berusaha menjelaskan.

"Br*ngsek!" Sang kakak, Roy Wiratmaja mencengkeram pergelangan tangan adik kandungnya. Menyeretnya paksa untuk keluar dari rumah.

"Dia anak kandung? Apa gunanya hubungan darah. Jika anak kandung adalah orang tidak berguna."

"Benar-benar mengesankan. Anak kandung tapi seperti pengemis liar. Berbeda dengan Meira yang bahkan menjadi selebriti terkenal."

"Benar-benar anak pembawa sial!"

Beberapa hujatan didengarkan samar olehnya. Mereka tetaplah keluarganya, bahkan ginjal telah diberikannya pada Meira. Hanya berharap ayah, ibu dan kakak kandungnya tidak membencinya. Apa hubungan darah sedangkal itu.

Brak!

Dirinya didorong di depan rumah oleh Roy Wiratmaja. Menatap dingin pada adiknya."Aku bahkan jijik melihat seorang adik yang berhubungan dengan pelayan. Kamu bukan adikku lagi."

"Kakak..." Lirihnya, berusaha memegang jemari tangan kakaknya.

Tapi jemari tangannya dihempaskan. Sang kakak berjalan hendak kembali pergi ke ruang pesta.

Namun, Meira tiba-tiba keluar bersama ibu dan ayah mereka. Mendekati Tiffany, kemudian kembali menariknya untuk masuk ke dalam rumah.

"Ini hanya salah paham. Ayo kita masuk ke dalam." Ucap Meira.

"Meira! Kamu terlalu baik, jangan---" Kalimat sang ibu terhenti.

Kala Tiffany menghempaskan tangan Meira. Tidak ingin kembali ke rumah yang tidak mencintainya lagi. Meira berpura-pura jatuh terhuyung, membenturkan dirinya dengan sengaja. Berpura-pura tidak sadarkan diri.

"Meira!" Safira Wiratmaja terlihat panik, mendekati putri angkatnya.

"Kamu! Kamu bukan putriku lagi! Aku menyesal memiliki anak sepertimu." Yahya Wiratmaja, menarik rambut Tiffany, menyeretnya keluar gerbang.

"Ayah, ibu sakit...aku tidak mendorongnya keras." Lirih Tiffany menangis.

"Kamu bukan anakku lagi." Teriakan sang ibu membuat harapan putrinya pupus.

Benar-benar tidak ada cinta untuknya dari awal. Semuanya untuk Meira, orang yang menggantikannya hidup bahagia selama 18 tahun. Bahkan kala dirinya ditemukan tetap tidak ada cinta.

Dirinya dijatuhkan di atas aspal. Benar-benar terasa panas, ada luka lecet di tubuhnya. Seorang anak yang belum makan selama 3 hari akibat dikurung dalam gudang oleh orang tuanya.

Terakhir kali dirinya bertanya dalam senyuman pada ayahnya.

"Ayah, dari hari pertama aku sampai ke rumah, apa ayah menyimpan perasaan cinta untukku?" Tanyanya berurai air mata.

"Tidak, putriku hanya Meira." Sang ayah melangkah berbalik meninggalkannya.

Air matanya mengalir. Berusaha bangkit dengan kaki pincang dan satu tangannya hanya tangan palsu. Tubuhnya lemah akibat salah satu ginjalnya telah diambil. Diperparah karena tidak minum dengan benar 3 hari ini.

Air matanya mengalir, kehidupan di panti asuhan lebih indah. Ada Mars yang menemani, ibu panti serta anak-anak. Terkadang dirinya berfikir apa makna keluarga yang sebenarnya? Apa hanya sekedar hubungan darah?

Perutnya terasa sakit, tubuhnya lemas. Sebuah ambulance melaju melawatinya, sudah pasti ambulance yang akan menjemputmu Meira.

Selalu seperti ini bukan? Anak yang dibesarkan ibu dan ayahnya lebih dapat dipercaya.

Hingga sebuah lilin kehidupan padam. Kala hujan mulai turun, hujan di tengah cuaca panas. Seorang pria tiba-tiba menghampiri kemudian menikam perutnya menggunakan pisau.

Apa orang suruhan Meira? Bahkan dirinya tidak pantas hidup.

Karena itu.

"Aku telah membayar kehidupan yang kalian berikan. Jika ada kehidupan kedua, maka aku tidak akan mengharapkan cinta kalian lagi..." Gumamnya, dengan air mata mengalir. Matanya masih terbuka, meninggalkan dunia yang begitu menyakitkan kala menyadari kenyataan.

Tapi, hujan bagaikan naik ke permukaan, jam bergerak mundur. Segalanya kembali, dalam kegelapan tiba-tiba saja dunia terasa terang.

Napas Tiffany tidak teratur. Dirinya menatap ke arah sekitar, bukankah ini kediaman Wiratmaja? Kenapa bisa? Banyak pertanyaan dalam otaknya.

"Tiffany! Apa yang kamu lakukan?" Bentakan dari sang ibu yang menampar wajahnya cukup kencang.

"I...ibu, Tiffany pasti tidak sengaja merobek gaunku. Jangan memarahi nya..." Meira yang masih memakai seragam SMU tertunduk.

"Tanganku utuh, kakiku juga tidak pincang. Apa aku kembali ke masa lalu?" Batinnya memeriksa tubuhnya.

"A...aku kembali. Benar-benar kembali." Gumam Tiffany menitikan air matanya.

"Berlutut! Minta maaf pada Meira!" Perintah sang ibu.

Tiffany menghela napas kasar, tersenyum mengejek.

"Minta maaf!" Bentak sang ibu.

Tiffany tersenyum, menjambak, kemudian menendang Meira yang bahkan tidak memiliki hubungan darah dengannya.

"Kamu!" Bentak Safira pada putri kandungnya.

Tiba-tiba saja Tiffany berlutut."Aku minta maaf karena sudah menendang dan menjambak Meira. Itu kesalahanku."

Tidak peduli jika dibenci oleh ibu kandungnya. Lagipula apapun yang dilakukan olehnya akan dibenci. Yang ada di otak Tiffany saat ini hanya mencari cara dikeluarkan dari kartu keluarga.

Terpopuler

Comments

RahaYulia

RahaYulia

apa bnr ada org tua yg spt itu apalagi seorang ibu???
darah dagingnya sndiri, anak yg ia kandung dn lahirkn dg susah payah apa tdk ada ikatan batin walaupun brpisah slm blasan thn. seharusnya dia itu lb pada merasa brsalah menyesal sama anknya itu krn sdh terpisah jauh dr kluarga😤

2025-05-03

1

glade🌊

glade🌊

semangat thorr,, semoga novel ini bisa dapat rezeki,,, karna aku yakin novel mu selalu luarbiasa alurnya😁

2025-04-26

4

Yusni

Yusni

thor kok foto dijudul sma dg novel sebelah ..yg judulnya ambil aja aku tak butuh ...klu ngk salah

2025-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Tanpa Harapan
2 Take
3 Dibawah Standar
4 Secret
5 Apa Yang Kamu Sukai
6 Tidak Cinta Lagi
7 Prestasi
8 Easy
9 Kenal
10 Langka
11 Musuh
12 Kotor
13 Budak
14 Pengakuan
15 Hadiah Balasan
16 Menjadi Adik
17 Andai
18 Date
19 Fall
20 Go To Party
21 Save
22 Penemuan
23 Wanita Simpanan
24 Kejutan
25 Asli Dan Palsu
26 Teman
27 Keluhan
28 Katak Laboratorium
29 Cinta
30 Buket Bunga
31 Rain
32 Apple
33 Anggapan
34 Mantan Terindah
35 Marionete
36 Tantangan
37 Planing
38 Merah
39 Sampah
40 Pacarku
41 Nakal
42 Hidden
43 Rumor
44 How?
45 Itik Buruk Rupa
46 Menantu?
47 Mellow Drama
48 Genetik
49 Kasat Mata
50 Pecah?
51 Topeng
52 Poison
53 Menyingkap
54 Fake
55 Pacar Baru
56 Tipu Daya
57 Malaikat
58 Perhiasan
59 Setia
60 Serupa
61 Tertangkap
62 Damai
63 Next Level
64 Dimana
65 Ganjil
66 Jalan
67 I am Yours
68 First
69 Pulang
70 Aku Pergi
71 Mendadak Terkenal
72 Tiara Punya Peliharaan
73 Tidak Peduli
74 Penasaran
75 Lebih Darimu
76 Patah Hati
77 Ayah Baru
78 Change
79 Perangkap
80 Pria Tampan
81 Kakak Tampan
82 First
83 Nasi Sudah Menjadi Bubur Ayam
84 Perubahan Kecil
85 Kostum
86 More
87 Cut
88 Menjatuhkan
89 Menendang Lawan
90 Berbeda
91 Bohong
92 Pilihan
93 Jujur
94 Ayah Baru
95 Bibi Sayang Keponakan
96 Waktu
97 Cara
98 Twins
99 Sensasi
100 Tanpa Harapan
101 Kemarau
102 Hoax
103 Papan Catur
104 Safe
105 Terserah Kamu Saja
106 Kabar Baik
107 Mine
108 With Me
109 Nominasi
110 Negeri Dongeng
111 It's Show Time
112 Bunga Kematian
113 To Be Next Level
114 Popcorn
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Tanpa Harapan
2
Take
3
Dibawah Standar
4
Secret
5
Apa Yang Kamu Sukai
6
Tidak Cinta Lagi
7
Prestasi
8
Easy
9
Kenal
10
Langka
11
Musuh
12
Kotor
13
Budak
14
Pengakuan
15
Hadiah Balasan
16
Menjadi Adik
17
Andai
18
Date
19
Fall
20
Go To Party
21
Save
22
Penemuan
23
Wanita Simpanan
24
Kejutan
25
Asli Dan Palsu
26
Teman
27
Keluhan
28
Katak Laboratorium
29
Cinta
30
Buket Bunga
31
Rain
32
Apple
33
Anggapan
34
Mantan Terindah
35
Marionete
36
Tantangan
37
Planing
38
Merah
39
Sampah
40
Pacarku
41
Nakal
42
Hidden
43
Rumor
44
How?
45
Itik Buruk Rupa
46
Menantu?
47
Mellow Drama
48
Genetik
49
Kasat Mata
50
Pecah?
51
Topeng
52
Poison
53
Menyingkap
54
Fake
55
Pacar Baru
56
Tipu Daya
57
Malaikat
58
Perhiasan
59
Setia
60
Serupa
61
Tertangkap
62
Damai
63
Next Level
64
Dimana
65
Ganjil
66
Jalan
67
I am Yours
68
First
69
Pulang
70
Aku Pergi
71
Mendadak Terkenal
72
Tiara Punya Peliharaan
73
Tidak Peduli
74
Penasaran
75
Lebih Darimu
76
Patah Hati
77
Ayah Baru
78
Change
79
Perangkap
80
Pria Tampan
81
Kakak Tampan
82
First
83
Nasi Sudah Menjadi Bubur Ayam
84
Perubahan Kecil
85
Kostum
86
More
87
Cut
88
Menjatuhkan
89
Menendang Lawan
90
Berbeda
91
Bohong
92
Pilihan
93
Jujur
94
Ayah Baru
95
Bibi Sayang Keponakan
96
Waktu
97
Cara
98
Twins
99
Sensasi
100
Tanpa Harapan
101
Kemarau
102
Hoax
103
Papan Catur
104
Safe
105
Terserah Kamu Saja
106
Kabar Baik
107
Mine
108
With Me
109
Nominasi
110
Negeri Dongeng
111
It's Show Time
112
Bunga Kematian
113
To Be Next Level
114
Popcorn

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!