Anaya Devaloka (21), seorang gadis muda yang terpaksa menjadi ibu susu bayi bernama Elnan Kavindra demi melunasi hutang ayah tirinya dan membiayai pengobatan mamanya.
Richard Kavindra (29), seorang CEO muda nan tampan dan terkenal playboy. Ia menyukai gadis seksi yang bertubuh langsing. Namun, ketika ia melihat Naya, semua tipe gadis idealnya seakan tak berlaku sama sekali. Ia terjebak pada pesona ibu susu baby Elnan anaknya.
Akankah Richard mampu meluluhkan hati Naya? dan bisakah Naya tetap teguh pada hatinya tanpa tergoda oleh Richard?
Follow Ig : @yoyotaa_
Dilarang keras untuk menjadikan cerita saya jadi konten!!!!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yoyota, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 - Kekesalan Richard
Sore harinya setelah pulang kerja, Ethan dan Alex benar-benar mengunjungi rumah Richard. Mereka datang bersama dengan Richard.
"Sore Tante Helen," sapa Ethan dan Alex bersamaan.
"Sore juga kalian. Kenapa jarang sekali main kesini?"
"Rich yang melarang Tante," ucap Ethan asal.
Alasan sebenarnya adalah karena mereka benar-benar sibuk oleh pekerjaan dan juga wanita.
Richard yang mendengar jawaban Ethan yang asal hanya mendengus sebal.
"Elnan mana Tante? Ethan udah kangen nih pengen gendong dia."
"Ada di kamarnya sama ibu susunya. Mungkin lagi main."
"Oke deh. Ethan langsung kesana ya Tante."
"Alex juga Tante."
Ethan dan Alex berjalan duluan menaiki tangga. Sementara Richard mengikuti mereka di belakangnya. Saat sudah berada di lantai atas, kamar Elnan terbuka lebar. Mereka bisa melihat bagaimana interaksi antara Naya dan Elnan. Interaksinya begitu natural terlihat seperti Naya bukan ibu susu Elnan melainkan ibu kandungnya.
"Padahal yang kita lihat pemandangan dari samping, tapi kenapa aku bisa menebak kalau ibu susu Elnan itu cantik ya?" ucap Ethan spontan.
"Dilihat dari cara dia memperlakukan Elnan yang bukan anaknya sendiri. Sudah dipastikan dia itu cantik hatinya juga. Kalau dia masih jomblo, aku mau daftar jadi suaminya," balas Alex yang masih memperhatikan Naya dan Elnan.
Richard kesal karena kedua sahabatnya terus memperhatikan Naya dengan intens. Ada rasa tidak suka yang muncul dalam dirinya.
Sementara Naya, ia masih belum sadar jika ada tiga laki-laki tampan yang memperhatikannya di depan pintu. Ia terlalu fokus dengan Elnan sampai tidak memperdulikan sekitarnya. Hingga ia mendengar suara orang yang berbicara, Naya pun menoleh ke depan pintu.
Naya kaget dibuatnya. Dia bertanya-tanya siapa dua orang yang berada di samping Richard?
Karena sudah ketahuan oleh Naya, tiga laki-laki itu pun masuk ke dalam kamar Elnan lalu memperkenalkan dirinya.
"Hai, aku Ethan Nugraha sahabatnya si kunyuk itu," ucap Elnan sambil mengulurkan tangannya.
Baru saja beberapa detik uluran tangan itu bertemu, Alex langsung menggantinya dengan tangannya.
"Aku Alex William, laki-laki paling tampan di negeri ini. Siapa namamu cantik?"
"Heh! Sudah pegang-pegangnya!" Ethan membalas dendam Alex.
"Hai, salam kenal ya. Saya Naya ibu susu Elnan," ucap Naya sambil tersenyum manis.
Richard lagi-lagi kesal. Tanggapan Naya kepada sahabatnya begitu manis dilihatnya. Berbeda sekali ketika Richard mengajak ngobrol dengannya.
Dasar wanita ganjen!
"Jangan terlalu formal, pakai aku saja jangan saya," saran Alex. Naya pun mengangguk.
"Apa kau sudah punya anak?" tanya Alex langsung. Jika dilihat dari wajahnya, Naya terlihat masih muda dan tidak terlihat seperti orang yang pernah hamil.
"Belum. Aku bahkan belum pernah menikah."
Jawaban Naya membuat Alex terkejut. Bagaimana bisa seorang wanita yang belum hamil bisa menyusui?
"Lalu kenapa kau memutuskan untuk menjadi ibu susu untuk Elnan?" tanya Alex lagi.
"Untuk alasan itu, aku tidak bisa menceritakannya."
Alex pun paham, bahwa pertanyaannya tersebut sudah masuk ke dalam ranah privasinya Naya. Ia pun duduk di sebelah Naya dan meminta Naya untuk menaruh Elnan di tangannya.
"Apa kau sudah sering mengasuh seorang bayi?" tanya Alex lagi.
"Em, sebenarnya ini adalah pertama kalinya. Tapi, entah kenapa aku begitu menikmatinya."
Fix, harus aku harus mendapatkan wanita ini. Bodo amat dengan latar belakang hidupnya.
Itulah suara hati Alex yang ingin mendekati Naya.
"Hebat!" puji Alex pada Naya.
"Kau dengar itu Richard! Kau jangan coba-coba mendekatinya ya. Aku mau mendekatinya," bisik Alex ke telinga Richard.
Suasana di kamar tersebut begitu rame dengan Ethan yang terus menggoda Naya dengan gombalan recehnya. Alex yang asik menggendong Elnan juga Richard yang seperti patung tanpa ada yang mengajak ngobrolnya. Ia kesal dan langsung keluar dari kamar tersebut.
Richard turun ke lantai satu dan duduk di ruang keluarga. Ia mengambil satu buah apel yang ada di meja lalu menggigitnya. Helen yang melihat anaknya sendirian pun duduk di sebelah Richard.
"Kenapa turun? Kau tidak menemani Alex dan Ethan di atas?" tanya Helen.
"Mereka berdua itu kalau ada sesuatu yang baru selalu melupakan yang lama. Aku disana seperti patung yang sama sekali tidak di ajak bicara. Jadi lebih baik aku duduk disini saja," jawab Richard.
"Hm, begitu. Kau sudah makan?" Richard menggeleng.
"Ayo makan kalau begitu. Ajak Ethan dan Alex untuk makan sekalian."
"Mama ajak aja sendiri. Malas aku ke atas lagi."
Beginilah Richard, ia mudah sekali kesal dan emosi. Ya meskipun ada banyak sifat baik yang ia punya. Contohnya, jika ia sudah jatuh cinta, ia akan membuat orang tersebut bahagia di sisinya.
Helen pun memanggil Ethan dan Alex untuk makan. Tinggallah Naya berdua dengan Elnan di kamar tersebut.
Di meja makan sudah tersedia banyak menu makanan. Ethan langsung mengambil makanan yang berada di dekatnya. Alex pun sama. Sementara Richard ia diambilkan oleh Helen. Meski sudah berusia 29 tahun, Richard masih manja terhadap Helen.
Ethan yang melihat hal itu pun langsung membuka suaranya.
"Tante, jangan mau mengambilkan makanan untuk Rich. Suruh aja dia cari istri, supaya segalanya dilayani."
"Bilang aja iri," ledek Richard.
"Coba deh kau yang bicara padanya. Tante sudah sampai berbusa menasehatinya dan menyuruhnya cari istri."
Mendengar ucapan mamanya, Richard kesal.
"Hahaha, lagi nunggu yang lama kali Tante. Kasih yang tak sampai, wkwkwk."
Mata Richard tiba-tiba menatapnya tajam. Alex sampai menelan ludahnya.
"Tan, aku boleh ya deketin Naya. Dia imut banget, mana keibuan lagi. Jarang-jarang kan bisa dapat wanita seperti Naya."
Alex mencoba mengalihkan pembicaraan. Ia meminta izin dari Helen, supaya bisa mendekati Naya. Tentunya jika dibolehkan, Alex akan sering datang ke rumah Richard.
"Tante sih tidak melarang. Itu kan tergantung dari Naya nya. Kalau semisal kau mendekatinya terus dia suka. Ya sudah."
Jawaban Helen membuat wajah Alex Senang.
Ethan yang terus memperhatikan semua raut muka orang yang ada di depannya pun menemukan hal menarik. Ia melihat Richard kesal dengan pembicaraan antara Helen dan Alex. Bisa disimpulkan bahwa, Richard ada sedikit ketertarikan untuk Naya. Ethan pun mempunyai ide cemerlang untuk membuat Richard bisa mengungkapkan isi hatinya.
Acara makan pun berakhir. Mereka lanjut mengobrol di ruang keluarga. Tiga laki-laki tersebut mengobrol perihal bisnisnya. Sementara Helen hanya mendengarkan saja lalu memberikan mereka saran.
Tak lama kemudian Naya pun turun dan membawa Elnan ke ruang keluarga.
"Aduh, cucu oma udah ganteng rupanya. Hmm, wangi lagi." Helen mencium pipi Elnan lalu menggendongnya.
Saat Naya hendak pergi dari ruangan tersebut, Helen melarangnya.
"Jangan pergi, disini saja Nay. Aku bosan mendengarkan tiga laki-laki ini berbicara."
*
*
*
Hai semuanya,
Salam hangat dariku ya
Terima kasih sudah membaca ceritaku sampai di bab ini. Semoga kalian menyukainya.
Jangan lupa berikan like dan vote nya teman-teman.
jangan lupa mampir juga di karyaku ya,🙏🏻
icad icad..